PERANAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 21 MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 MAJENE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB.

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA SMA NEGERI 2 SENGKANG

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I MAKASSAR

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PE ERAPA PEMBELAJARA LA GSU G TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA 1 ALLA KABUPATE E REKA G

STUDI KEMAMPUA ME YELESAIKA SOAL-SOAL FISIKA ME URUT LA GKAH PEMECAHA MASALAH POLYA PADA PESERTA DIDIK XI IPA SMA EGERI 1 BARAKA KABUPATE E REKA G

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 POLEWALI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGINTEGRASIKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KAMAL

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

Keefektifan Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap Kemampuan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Penerapan Metode Pembelajaran Question Student Have Untuk Mencapai Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 8 Makassar

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENGGUNAAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Efektifitas Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Makassar

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Journal of Mechanical Engineering Learning

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Hesti Noviyana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Rotating Trio Exchange (RTE) model, Mathematics learning achievements.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MA RANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS IX MTSN 4 BANDA ACEH

PENGARUH PENILAIAN DISKUSI DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTsN MODEL PADANG

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

PENGGUNAAN KIT IPA (FISIKA) SEBAGAI ALAT PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MAKASSAR

Mubashiroh et al., Penerapan...

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Nur Fitriyana dan Marfuatun, M. Si. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT & OREOVOCZ

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

Edu Elektrika Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Heny Ekawati Haryono. Abstrak. Abstract

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Implementasi Model Discovery Learning Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Transkripsi:

PERANAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 21 MAKASSAR Masniati 1, Ahmad Yani, Abdul Haris Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Makassar Kampus UNM Parangtambung Jln. Daeng Tata Raya, Makassar, 90224 1 e-mail : masni.rasyid@yahoo.co.id Abstract: The Role of Problem Solving Method toward Science Process Skill of Physics of First Grade Student of SMA Negeri 21 Makassar. Pre-experimental study has been conducted which aims to know the score of Student of SMA Negeri 21 Makassar attaining for physics science process skill at academic year 2014/2015 after they were taught by problem solving method. Sample of this research is one of all X class which was considered to be representing the whole population of students of SMA Negeri 21 Makassar academic year 2014/2015. The selected sampel was the X 9 Class. The percentage of students towards the achievement of physics science process skills was in high category of 37,50% with frequency of 12 students. Based on hypothesis test, it was obtained that t count = 1,723 while the t (0,95) = 1,695 fall on the rejection H0 area and the acceptance H1 area which could be concluded that the average score of physics science process skill after taught by problem solving method had reach more than 60% of ideal score for X grade studenst of SMA Negeri 21 Makassar academic year 2014/2015. Abstrak: Peranan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 21 Makassar. Telah dilakukan penelitian pra-eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pencapaian kelas X SMA Negeri 21 Makassar yang diajar dengan meteode pemecahan masalah. Sampel dalam penelitian ini adalah salah satu kelas X yang dipilih melalui pertimbangan keterwakilan peserta didik secara umum di SMA Negeri 21 Makassar tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang terpilih adalah kelas X 9. Adapun persentase jumlah peserta didik terhadap pencapaian keterampilan proses sains fisika peserta didik berada pada kategori tinggi sebesar 37,50% dengan frekuensi sebanyak 12 peserta didik. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 1,723 sedangkan t (0,95) = 1,695 berada pada daerah penolakan H o dan penerimaan pada H 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata keterampilan proses sains fisika setelah diajar dengan menggunakan metode pemecahan masalah mencapai lebih dari 60% dari skor ideal pada tahun ajaran 2014/2015. Kata Kunci: keterampilan proses sains, metode pemecahan masalah Proses pembelajaran aktifitasnya dalam bentuk belajar mengajar, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan tentunya adalah pencapaian tujuan pembelajaran salah satunya dalam bidang pembelajaran sains. Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang pada hakikatnya terdiri atas tiga aspek yaitu produk, proses dan sikap yang mengembangkan kemampuan berfikir analitis, induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Fisika sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam lahir dan berkembang berdasarkan observasi dan eksperimen. Oleh karena itu, belajar fisika tidak cukup hanya dengan menghafal fakta dan konsep yang sudah jadi, tetapi dituntut pula menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep tersebut melalui observasi dan eksperimen. Melalui proses inilah dapat dikembangkan keterampilan proses sains fisika peserta didik sehingga pengalaman yang benar tentang sains dapat diperoleh. Keterampilan proses sains fisika pada hakikatnya merupakan kemampuan dasar untuk belajar ( basic learning tools ) yakni kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan setiap individu dalam proses pengembangan diri. Berdasarkan hal tersebut maka tentunya berkaitan dengan metode yang digunakan dalam pembelajaran, dimana metode 150

Masniati dkk., Peranan Metode Pemecahan Masalah terhadap Keterampilan Proses Sains, 151 yang digunakan seharusnya memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Sesuai dengan (Permendikbud, No 59: 2014) tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa kegiatan pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Sebagai peneliti menawarkan metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru fisika yaitu metode pemecahan masalah. Penggunaan metode ini dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya membantu peserta didik memenuhi keterampilan proses sains dalam bidang sains terkhusus pada mata pelajaran fisika. Menurut Stone dalam Dongru (2008) mengemukakan bahwa metode pemecahan masalah adalah metode dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan integrasi antara konsep dan keterampilan untuk melatih peserta didik memecahkan masalah dengan dihadapkan pada suatu permasalahan. Metode pemecahan masalah ini sangat baik bagi pembinaan sikap ilmiah pada peserta didik, dengan metode ini peserta didik belajar memecahkan masalah menurut prosedur kerja ilmiah (Sacharissa,2013). Untuk menguji coba metode pemecahan masalah diperlukan karakteristik peserta didik Berdasarkan hasil pengamatan terhadap apakah metode ini mampu mengembangkan sejumlah aktivitas riil di lapangan terkhusus di SMA Negeri 21 Makassar, menunjukkan bahwa saat proses pembelajaran berlangsung terkhusus pada mata pelajaran fisika, peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, aktif dalam berdiskusi, senang melakukan percobaan untuk membuktikan konsep fisika yang abstrak, selain itu peserta didik cenderung memanfaatkan pengetahuan dan keterampilanya ketika dihadapkan pada permasalahan fisika dalam kehidupan sehari-hari, hal ini berdampak pada hasil belajar peserta didik pada aspek psikomotor yang secara umum sudah mencapai sekitar 28% dari jumlah peserta didik. Berdasarkan karakteristik peserta didik di SMA Negeri 21 Makassar, maka peneliti ingin menerapkan metode pemecahan masalah di sekolah tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana tingkat pencapaian dengan judul Peranan Metode Pemecahan Masalah terhadap Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 21 Makassar. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Seberapa besar keterampilan proses sains fisika setelah diajar menggunakan metode pemecahan masalah pada Tahun Ajaran 2014/2015? (2) Apakah skor ratarata keterampilan proses sains fisika setelah diajar menggunakan metode pemecahan masalah mencapai lebih dari 60% dari skor ideal pada Tahun Ajaran 2014/2015? Adapun tujuan penelitiannya yaitu (1) untuk mengetahui seberapa besar keterampilan proses sains fisika setelah diajar menggunakan metode pemecahan masalah pada peserta didik kelas X SMA Negeri 21 Makassar tahun ajaran 2014/2015 (2) untuk mengetahui tercapai tidaknya skor rata-rata keterampilan proses sains fisika setelah diajar menggunakan metode pemecahan masalah mencapai lebih dari 60% dari skor ideal pada peserta didik kelas X SMA Negeri 21 Makassar tahun ajaran 2014/2015. METODE A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian praeksperimen (pra-experimental) dengan desain

152 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 150-154 yang digunakan one shot case study design. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut. X O Untuk jumlah skor keterampilan proses sains fisika setiap sub indikator dapat dilihat pada gambar dibawah ini: (Tuckman, 1999:159) Keterangan: X : Perlakuan eksperimen (pembelajaran dengan metode pemecahan masalah). O: Tes akhir yang dikenakan pada kelompok yang diberi perlakuan. 400 350 300 250 200 150 100 50 0 66 261 354 155 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah salah satu kelas X yang dipilih melalui pertimbangan keterwakilan peserta didik secara umum di SMA Negeri 21 Makassar Tahun Ajaran 2014/2015. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes keterampilan proses sains fisika dalam bentuk tes essai dengan jumlah butir sebanyak 20. HASIL DAN DISKUSI Analisi deskriptif mendeskripksikan tentang karasteristik skor keterampilan proses sains fisika. Gambaran skor keterampilan proses sains fisika peserta didik setelah diajar dengan metode pemecahan masalah adalah sebagai berikut: Tabel 1. Statistik Skor Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Dididik Kelas X SMA Negeri 21 Makassar Statistik Nilai Statistik Jumlah Sampel 32 Skor Ideal 40 Skor Rata-rata 26,28 Skor Tertinggi 37,00 Skor Terendah 10,00 Standar Deviasi 7,49 Gambar 1. Diagram Jumlah Skor Setiap Sub Indikator Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta Didik SMA Negeri 21 Makassar Adapun skor keterampila proses sains fisika peserta didik dikategorikan berdasarkan adopsi dari Riduwan (2011) tentang pengkategorian hasil belajar, maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Keterampilan Proses Sains Fisika Peserta didik Kelas X SMA Negeri 21 Makassar Interval Skor KPS Kriteria KPS Frek. Persentase (%) 34 40 Sangat Tinggi 5 15.63 26-33 Tinggi 12 37,50 18 25 Sedang 10 31,25 10 17 Rendah 5 15,63 0 9 Sangat Rendah 0 0.00 Jumlah 32 100.00 Sebelum dilakukan uji hipotesis dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan dasar-dasar analisis yang merupakan syarat dalam pemakaian statistik, yaitu pengujian normalitas. Hasil pengujian normalitas

Masniati dkk., Peranan Metode Pemecahan Masalah terhadap Keterampilan Proses Sains, 153 diperoleh dengan menggunakan persamaan chikuadrat diperoleh χ 2 hitung = 3,8260 untuk = 0.05 dan dk = k - 1 = 6 3 = 3, maka diperoleh χ 2 tabel = χ 2 (0,95)(3) = 7,815. Dengan demikian χ 2 hitung < χ 2 tabel ( 3,826 < 11,070) yang berarti skor berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t pihak kanan diperoleh bahwa t 1,723 sedangkan t 1, 695 dengan dk = hitung ( 0,95) 31 pada taraf signifikan α = 0, 05, hasil analisis tersebut dilihat bahwa t hitung t (0,95, hal ini berarti ) bahwa hipotesis H 0 ditolak dan hipotesis H 1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata keterampilan proses sains fisika setelah diajar menggunakan metode pemecahan masalah mencapai lebih dari 60% dari skor ideal pada tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil analisis secara deskriftif menunjukkan bahwa keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 21 Makassar setelah diajar dengan menggunakan metode pemecahan masalah berdasarkan pengkategorian berada pada kategori tinggi. Hasil tes menunjukkan bahwa dari tiga indikator keterampilan proses sains fisika yang dijadikan tes terdiri dari (1) menafsirkan dengan sub indikator menyimpulkan; (2) mengajukan pertanyaan dengan sub indikator mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis dan yang ke- (3) berkomunikasi dengan sub indikator menggambarkan data empiris hasil percobaan dengan grafik, tabel atau diagram dan membaca grafik, tabel atau diagram, sebagaimana yang terlihat pada gambar 1. Berdasarkan gambar tersebut menunjukkan bahwa indikator berkomunikasi dengan sub indikator menggambarkan data empiris hasil percobaan dengan grafik, tabel atau diagram memiliki jumlah skor tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan proses sains fisika peserta didik dalam berkomunikasi dengan menggambarkan data empiris hasil percobaan dengan grafik, tabel atau diagram lebih berkembang selama proses pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan indikator lainnya, dalam artian peserta didik lebih paham dalam menganalisis data kemudian mengkonversi data hasil percobaan dengan grafik, tabel atau diagram dibandingkan dalam bentuk uraian penjelasan. Adapun indikator yang menunjukkan jumlah skor masih rendah yaitu pada indikator berkomunikasi dengan sub indikator membaca grafik, tabel atau diagram dikarenakan peserta didik kurang bisa memaknai grafik, tabel ataupun diagram yang disajikan dalam soal. Selain itu, terdapat indikator menafsirkan dengan sub indikator menyimpulkan yang memiliki jumlah skor sangat rendah rendah disebabkan karena peserta didik dalam membuat kesimpulan belum bisa mengkaitkan data pengamatan yang diberikan dengan materi yang telah dipelajari. Akan tetapi untuk untuk ketiga indikator ini tidak cukup mempengaruhi tingkat kategori pencapaian keterampilan proses sains fisika peserta didik, dalam hal ini keterampilan proses sains fisika peserta didik masih berada pada kategori tinggi karena hampir semua indikator keterampilan proses sains yang digunakan dalam penelitian ini memberikan sumbangsi terhadap pencapaian keterampilan proses sains fisika peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat pula dijelaskan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah dapat mendukung keterampilan proses sains fisika peserta didik karena dalam pembelajaran, peserta didik akan belajar mulai dari menganalisis masalah, merumuskan alternatif pemecahan, mengolah data hasil pemecahan hingga mampu

154 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2015, hal. 150-154 mengkomunikasikan hasil pemecahannya dengan demikian belajar teori disertai dengan praktik peserta didik dapat belajar/bekerja secara individual, kelompok dan kebutuhan peserta didik dapat terpenuhi untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan bahwa pembelajaran fisika dengan menggunakan metode pemecahan masalah memiliki peranan terhadap pencapaian kelas X SMA Negeri 21 Makassar Tahun Ajaran 2014/2015. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) Keterampilan proses sains fisika peserta didik mencapai skor rata-rata 26,28 dengan persentase peserta didik yang mencapai kategori tinggi setelah diajar menggunakan metode pemecahan masalah sebanyak 37,50% pada peserta didik kelas X SMA Negeri 21 Makassar tahun ajaran 2014/2015 (2) Skor rata-rata keterampilan proses sains fisika setelah diajar menggunakan metode pemecahan masalah mencapai lebih dari 60% dari skor ideal pada peserta didik kelas X SMA Negeri 21 Makassar tahun ajaran 2014/2015. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S., 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. lima ed. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B., 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dogru, M., 2008. The Application of Problem Solving Method on Science Teacher Trainees. International of Environmental & Science Education, 3(1), pp. 9-18. Hamalik, O., 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Indrawati, 1999. Keterampilan Proses Sains Tinjauan Kritis sari Teori ke Praktis. Bandung: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Kemendikbud. 2014, No 59. PMP Fis-Minat SMA: Tidak diterbitkan Khan, M. S., 2012. the infact of heads on students academic achievement. interdiciplinary journal of contenporary research in busines, Volume 4, pp. 316-321.2013. Riduwan, 2011. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Rojas.S, 2010. On the teaching and learning of physics problem solving. Revista Mexica De Fisica, Volume 56, pp. 22-28. Sacharissa, K. 2013. Pengaruh Pembelajaran Konseptual Interaktif dengan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 4 Sinjai Timur. Makassar: Jurusan Fisika FMIPA UNM. Severinus,D., 2013. Pembelajaran Fisika Seturut Hakikatnya Serta Sumbangannya dalam Pendidikan Karater Siswa. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sani, R. A., 2013. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi Aksara. Sudirman, 1991. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, 2005. Metoda Statistika.Bandung: Tarsito. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 20 ed. Bandung: Alfabeta. Sujiono, K. E. H., 2005. Pembelajaran Sains (IPA) Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makassar: Badan Penerbit UNM Makassar. Tiro, M. A., 2008. Dasar-Dasar Statistika. ke-3 ed. Makassar: Andira Publisher. Tuckman B.W. 1999. Conducting Educational Research. United State of America : Harcourt Brace dan Company.a 2013. Vol.4, No.11, 713-717. Wena, M., 2009. Strategi Pemebelajaran Inovatif Kontenporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur: Bumi Aksara.