I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, kegunaan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan. Untuk

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

1. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu berupa rumusan

I. PENDAHULUAN. masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Besar. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih monoton dan

I. PENDAHULUAN. sosial. Interaksi sosial yaitu hubungan antar individu dengan individu lainnya atau

I. PENDAHULUAN. sangat berperan adalah lembaga pendidikan. Dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu. sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar berperan sangat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki 4 (empat) program studi keahlian yaitu keuangan, tata niaga,

I. PENDAHULUAN. SERTA KEMAMPUAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROSES POLITIK. KEGIATAN MENYAMBUT

I. PENDAHULUAN. yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Fokus dan Masalah Penelitian, Tujuan

Silabus. 5. Evaluasi Kehadiran Laporan Makalah Penyajian dan diskusi UTS UAS

I. PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. penelitian. Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pembahasan dalam bab I ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yaitu latar

I. PENDAHULUAN. serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam proses politik. Kegiatan menyambut

I. PENDAHULUAN. Fakir miskin dan anak terlantar harus dipelihara oleh negara, ini adalah

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

I. PENDAHULUAN. pengembangan, definisi istilah, dan ruang lingkup penelitian. konsep yang saling berkaitan yaitu belajar (learning) dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang telah direvisi

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada

I. PENDAHULUAN. Kota Metro adalah kota pendidikan, terdapat Sekolah Menengah Tingkat Atas

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. Pendidik di SMK Negeri 1 Candipuro harus mampu

I. PENDAHULUAN. Pada saat belajar di sekolah, guru jarang memberi penjelasan kepada siswa

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena pendidikan merupakan gerbang menuju wawasan dan

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

I. PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab pendahuluan ini akan disampaikan beberapa hal pokok

I. PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok berupa latar

BAB I PENDAHULUAN. dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, mampu memotivasi siswa agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Motivasi Kerja. a. Pengertian Motivasi Kerja. Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni

I. PENDAHULUAN. Pada proses pembelajaran di Universitas Muhammadiyah Metro perlu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. terampil, bermartabat, bermoral dan berkualitas. Usaha perbaikan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang digunakan kurang melibatkan peserta didik secara langsung.

I. PENDAHULUAN. sikap yang sangat diperlukan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang

I. PENDAHULUAN. pembatasan tiap bab akan diuraikan sebagai berikut. makin memerlukan manusia yang berkualitas, kreatif, dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. perilaku dari pengalaman atau latihan yang diperkuat (Slavin, 2000: 143) dengan. demikian, kalau dalam istilah mengajar (pengajaran)

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai model. dan efisien serta mendapat hasil optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

I. PENDAHULUAN. dalam mempersiapkan generasi muda, termasuk peserta didik dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Implementasi KTSP di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi setiap kecerdasan individu yang beragam. Dengan begitu guru

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Guru yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sangat

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

I. PENDAHULUAN. Bab ini terdiri atas beberapa sub bab (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. manusia. Pendidikan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan,

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

MEMBANGKITKAN SEMANGAT BELAJAR INDOOR DAN OUTDOOR DI SD

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan sangat sarat dengan kompetansi sosial, personal dan

I. PENDAHULUAN. manfaatnya bernilai lebih dibanding sebelumnya. Sumber daya manusia yang

EFEKTIFITAS PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN DEEP DIALOG DAN CERAMAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

I. PENDAHULUAN. mengatasi kesulitan belajar. Guru juga perlu mengadakan berbagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Hasil Belajar Hasil Belajar IPS

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7-E TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BENTUK MUKA BUMI DALAM MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri dari latar belakang masalah, fokus masalah dan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab tersebut akan diawali dengan pembahasan latar belakang masalah. 1.1 Latar Belakang Masalah Era transformasi pendidikan abad ke-21 merupakan arus perubahan dimana guru dan peserta didik akan sama-sama memainkan peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Peranan guru sebagai transfer of knowledge atau guru merupakan satu-satunya sumber belajar yang bisa melakukan apa saja, melainkan guru sebagai mediator dan fasilitator aktif untuk mengembangkan potensi aktif peserta didik yang ada pada dirinya. Pengetahuan, kemahiran dan pengalaman guru di integrasikan dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif dan profesional agar lebih bervariatif, bermakna dan menyenangkan. Pembelajaran ekonomi dengan media internet mengkondisikan agar peserta didik belajar secara aktif, dimanapun mereka berada. Yang selama ini guru dalam proses belajar mengajar menyampaikan materi tanpa melibatkan peserta didik, 1

sehingga menyebabkan peserta didik jenuh dan bosan untuk mengikuti pelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan belum bervariasi, dan ini yang menyebabkan peserta didik enggan untuk belajar. Walaupun sebelumnya peserta didik di tingkat lanjutan pertama telah mendapatkan pelajaran ekonomi, tetapi sebagian besar peserta didik tidak ingat lagi. Sejalan dengan itu, guru mengharapkan peserta didiknya mendapatkan hasil yang optimal. Hasil tersebut dapat di raih apabila peserta didik mempunyai minat dan motivasi tinggi dalam belajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Menurut Mc.Donald (Hamalik, 2001:158): motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Jika faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik tersebut dalam keadaan baik maka minat peserta didik untuk belajar akan direspon dengan baik juga, yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasinya. Hasil pengamatan yang dilakukan pada ulangan harian semester ganjil pada materi kebutuhan dan kelangkaan hasil ulangan belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini 2

Tabel 1.1. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012 No Kelas Interval Banyaknya (fi) Persen 1. 78 81 6 4,6 2. 74 77 21 16,4 3. 70 73 13 10,2 4. 66 69 14 10,9 5. 62 65 24 18,7 6. 58 61 20 15,6 7. 54 57 7 5,4 8. 50 53 6 4,9 9. 46 49 17 13,3 Jumlah 128 100 Sumber : Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 4 Metro Semester ganjil 2011/2012 Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh peserta didik kelas X secara umum masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal baru mencapai 31,2% atau 40 orang peserta didik. Sedangkan 68,8% atau sebanyak 88 orang peserta didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas X yaitu 73. Djamarah dan Aswan Zain (2010:107), berpendapat apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh peserta didik maka dapat dikatakan tingkat keberhasilan prestasi peserta didik masih rendah. Ada beberapa hal yang menyebabkan motivasi belajar peserta didik tidak maksimal yang mengakibatkan hasil belajar yang rendah, antara lain : (1) media belajar yang digunakan tidak optimal dan konvensional, (2) metode mengajar yang kurang bervariasi, (3) guru dalam menyampaikan materi pelajaran kurang bisa dipahami peserta didik, (4) minat peserta didik dalam belajar belum maksimal. Hal tersebut diatas yang menyebabkan prestasi belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Metro menjadi rendah. 3

Berdasarkan kondisi anak didik tersebut di atas, merupakan tantangan bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran ekonomi yang dapat meningkatkan minat belajar anak didik dan meningkatkan prestasi belajar anak didik. Cara yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah dengan menggunakan pembelajaran ekonomi dengan media internet. Pembelajaran ekonomi dengan media internet adalah untuk mempermudah peserta didik untuk mendapatkan informasi yang disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Dengan menggunakan internet peserta didik mendapatkan informasi yang mudah untuk mengakses berbagai informasi yang secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik bagi keberhasilan dalam belajar. Karena internet merupakan sumber data utama dan pengetahuan (Rusman, dkk, 2011:281). Menggunakan media internet dan dikombinasikan dengan metode mengajar yang bisa membawa peserta didik dalam belajar menjadi suasana yang menyenangkan peserta didik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Di SMA Negeri 4 Metro pembelajaran Ekonomi diampu oleh 2 orang guru, satu orang mengajar ekonomi teori dan satu guru mengampu pelajaran Akuntansi. Mata pelajaran Ekonomi merupakan mata pelajaran yang dipelajari dari tingkat lanjutan pertama dimana pelajaran Ekonomi bagian dari IPS Terpadu, sedangkan di tingkat SMA/MA dipelajari di kelas X dan dilanjutkan pada jurusan IPS. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut. 4

1. Media belajar yang digunakan tidak optimal dan konvensional. 2. Metode mengajar yang kurang bervariasi. 3. Guru dalam menyampaikan materi pelajaran kurang bisa dipahami peserta didik. 4. Minat peserta didik dalam belajar belum maksimal. 5. Hasil prestasi belajar peserta didik rendah. 1.3 Rumusan Masalah Melihat perkembangan teknologi yang pesat sekarang ini, di mana guru dapat memanfaatkan teknologi yang ada di sekolah. Pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan media internet untuk meningkatkan proses pembelajaran agar peserta didik termotivasi untuk belajar yang pada akhirnya prestasi belajar peserta didik berhasil. Sesuai dengan yang diamanatkan pada kurikulum guru diberi wewenang penuh dalam mengelola proses belajar mengajar, menggunakan metode yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi peserta didiknya. Penelitian pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kondisi aktual pembelajaran ekonomi saat ini yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, kinerja guru, aktivitas peserta didik, pengembangan sumber belajar, evaluasi pembelajaran? 2. Bagaimanakah desain pembelajaran Ekonomi dengan pemanfaatan media internet yang akan dikembangkan di Kelas X SMA Negeri 4 Metro? 3. Bagaimanakah efektivitas penggunaan media internet untuk sumber pembelajaran Ekonomi Kelas X semester I? 5

1.4 Tujuan Penelitian Pengembangan bahan ajar berupa media internet dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1. Mengetahui/mendeskripsikan kondisi aktual pembelajaran ekonomi saat ini yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, kinerja guru, aktivitas peserta didik, pengembangan sumber belajar, evaluasi pembelajaran. 2. Menghasilkan desain pembelajaran Ekonomi dengan pemanfaatan media internet di Kelas X SMA Negeri 4 Metro. 3. Mengetahui efektivitas penggunaan media internet dalam pembelajaran Ekonomi kelas X semester I. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi. 1. Guru, dengan adanya media pembelajaran ini diharapkan guru memiliki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya, serta lebih bisa memahami dan menghayati permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. 2. Peserta didik, sebagai sumber belajar mandiri yang memberi motivasi peserta didik untuk belajar dan situasi belajar yang menyenangkan.. 3. Sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dan pengembangan kurikulum. 6

1.6 Definisi Istilah Ada beberapa istilah yang dianggap erat hubungannya dalam pengembangan ini sebagai berikut. 1. Pengembangan Media Pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan ide, pesan seseorang dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi peningkatan pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. 2. Software Pembelajaran adalah perangkat lunak khusus untuk pembelajaran yang dikenal sebagai program yaitu berupa instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer dapat melakukan tindakan sesuai dengan yang dikehendaki pembuat media pembelajaran. 3. Media internet adalah merupakan sebuah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. 1.7 Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian akan difokuskan pada 2 hal yang berupa ruang lingkup pengembangan bahan ajar dan ruang lingkup ilmu untuk mengetahui kedudukan keilmuan dalam cakupan pendidikan IPS, adapun rincian lengkapnya sebagai berikut. 1.7.1 Pengembangan Bahan Ajar Fokus ruang lingkup pengembangan bahan ajar dibedakan menjadi dua hal sebagai berikut. 1. Pengembangan bahan ajar dengan media internet. 7

2. Prestasi belajar ekonomi peserta didik. 1.7.2 Ilmu Ruang lingkup ilmu/kajian pengembangan bahan ajar dengan media internet adalah pendidikan IPS. Menurut Pargito (2010:44-49) dalam pendidkan IPS, terdapat 5 tradisi. Kelima tradisi perspektif tersebut saling melengkapi dan terpadu. Adapun lima perspektif pada tujuan pendidikan ilmu pengetahuan sosial adalah sebagai berikut. 1. Ilmu pengetahuan sosial sebagai transmisi kewarganegaraan 2. Ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan ilmu-ilmu sosial 3. Ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan reflektif 4. Ilmu pengetahuan sosial sebagai kritik kehidupan sosial 5. Ilmu pengetahuan sosial sebagai pengembangan pribadi seseorang Pengembangan pembelajaran ekonomi dengan media internet sebagai sumber belajar dapat masuk dalam 2 tradisi dari 5 tradisi pada kawasan IPS. Pertama, penggunaan sumber belajar dengan internet agar peserta didik dapat memahami konsep-konsep pembelajaran ekonomi termasuk dalam kawasan IPS sebagai pendidikan reflektif. Kedua, konsep-konsep ekonomi yang terdapat di internet untuk memberikan pembelajaran ekonomi pada peserta didik, sehingga termasuk dalam kawasan Pendidikan IPS sebagai pendidikan ilmu-ilmu sosial. 8

Dalam kurikulum National Council for Social Studies (NCSS), bahwa lingkup kurikulum IPS dapat dilakukan dalam membahas pokok-pokok bahasan menjadi sepuluh tema pokok, yaitu (1) culture; (2) time, continuity, and change; (3) people, places and environment; (4) individual, development and identity; (5) individual, groups, and institution, (6) Power, outhority and governance; (7) Production,distribution and comsumption; (8) science, technology ang society; (9) global connections; (10) Civic ideal and practise. Ruang lingkup ilmu dalam pemgembangan media pembelajaran ekonomi dengan internet, khususnya di jenjang Sekolah Menengah Atas untuk kelas X (sepuluh) semester I. Isi pendidikan ekonomi berkaitan dengan upaya bagaimana manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya demi kesejahteraan dirinya dan lingkungan sosialnya, termasuk dalam tema IPS yang ke 7 yaitu produksi, distribusi dan konsumsi, dan tema yang ke 4, yaitu perkembangan individu dan identitas. Menurut Banks (1985: 3) dalam Darsono (2008: 19) memberikan definisi social studies sebagai berikut: The social studies is that part of the elementary and high school curriculum which has primary responsibility for helping students to develop the knowledge, skills, attitudes, and values needed to participate in the civic life of their local communities, the nation, and the world. Menurut Banks, studi sosial merupakan bagian kurikulum sekolah dasar dan menengah yang mempunyai tanggungjawab pokok membantu para peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai yang diperlukan untuk berperan serta dalam hidup bernegara di lingkungan masyarakat lokal, bangsa dan dunia. 9