BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sifat-sifat campuran berdasarkan karakteristik Marshall :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan pada campuran HRA Hot rolled Asphalt dengan penambahan karet bandalam

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai penggunaan Low Density Poly Ethylene

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan variasi sekam padi dan semen sebagai filler, dapat disimpulkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman yang berkembang seperti saat ini pembangunan sarana

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT DAN AIR HUJAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SOL PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT (204M)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. disektor ekonomi, sosial budaya, politik, industri, pertahanan dan keamanan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : meningkat dan menurun terlihat jelas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pada campuran beton aspal dengan penambahan plastik, karakteristik

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD PADA CAMPURAN ASPAL BETON

PENGARUH POLYPROPYLENE TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARSHALL LASTON (205)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).

BAB I PENDAHULUAN. dalam penunjang aktivitas di segala bidang. Berbagai aktivitas seperti

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai prasarana transportasi adalah salah satu faktor yang sangat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengujian Agregat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Plastik Polyethylene Perephtalate Pada HRS-WC

PENGARUH PENGGUNAAN COPPER SLAG PADA BETON ASPAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengujian Agregat. Hasil pengujian agregat ditunjukkan dalam Tabel 5.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

Stabilitas pada pengujian Marshall adalah kemampuan maksimum suatu benda uji

EFEK PEMAKAIAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL PANAS (AC-BC) DENGAN PENGUJIAN MARSHALL

PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS DAN STYROFOAM PADA BETON ASPAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA)

PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON

KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang telah menjadi kebutuhan

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU ( BAGASSE ASH OF SUGAR CANE ) SEBAGAI BAHAN PENGISI ( FILLER ) DENGAN VARIASI TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPAL PANAS LASTON

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

KOLABORASI LIMBAH STYROFOAM DAN MINYAK PELUMAS BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL

PENGGUNAAN PVC SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL

PENGARUH PENAMBAHAN KARET PADA ASPAL BETON YANG TERENDAM AIR LAUT

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI TERHADAP SIFAT MARSHALL DALAM CAMPURAN BETON ASPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP PERILAKU CAMPURAN BETON ASPAL

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP PERILAKU CAMPURAN BETON ASPAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGANTIAN AGREGAT KASAR No. 1/2 dan No. 3/8 TERHADAP PARAMETER MARSHALL PADA CAMPURAN HRS-WC 1 Farid Yusuf Setyawan 2

Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS PEKAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terletak pada lapis paling atas dari bahan jalan dan terbuat dari bahan khusus

Islam Indonesia, maka dapat diketahui nilai-nilai yang berpengaruh terhadap

PENGARUH VARIASI RATIO FILLER-BITUMEN CONTENT PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS TIPIS ASPAL BETON-LAPIS PONDASI GRADASI SENJANG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN STABILITAS PADA LAPISAN AUS DENGA MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aspal dapat digunakan sebagai wearing course, binder course, base course dan

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL AC-WC DENGAN FILLER GYPSUM

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

PENGARUH KANDUNGAN AIR HUJAN TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK MARSHALL DAN INDEKS KEKUATAN SISA (IKS) CAMPURAN LAPISAN ASPAL BETON (LASTON)

POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON)

STABILITAS LAPIS ASPAL BETON AC-WC MENGGUNAKAN ABU SEKAM PADI

PEMANFAATAN LIMBAH ABU SERBUK KAYU SEBAGAI MATERIAL PENGISI CAMPURAN LATASTON TIPE B

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK LAPIS ASPAL BETON (LASTON)

PENGARUH STYROFOAM TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARHALL BETON ASPAL

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH STEEL SLAG DALAM CAMPURAN AC-WC SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR No. ½ DAN No. 8 TERHADAP PARAMETER MARSHALL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI KADAR ASPAL TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK CAMPURAN PANAS ASPAL AGREGAT (AC-BC) DENGAN PENGUJIAN MARSHALL

BAB III LANDASAN TEORI. dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus (well graded)

Kata kunci: HRS-Base, Pengendalian Mutu, Benda Uji, Uji Marshall, Uji Ekstraksi

PENGARUH SERAT SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN TAMBAH DENGAN FILLER SERBUK BENTONIT PADA HRS-BASE DAN HRS-WC

Kajian Nilai Marshall Campuran Beton Aspal (AC) dengan Menggunakan Retona Blend 55 Sebagai Bahan Aditif

PENGARUH SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN BAHAN PENGISI TERHADAP KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON-LAPIS ANTARA BERGRADASI HALUS

Sumber: Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 (Revisi 3)

PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun makin meningkat. Laston (Asphalt Concrete, AC) yang dibuat sebagai

PENGGUNAAN PLASTIK POLIPROPILENA SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN LASTON AC-WC

PENGARUH LIMBAH BAJA ( STEEL SLAG ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR NO. ½ DAN NO.8 PADA CAMPURAN HRS-WC TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL 1

PENGARUH PENAMBAHAN FILLER GRANIT DAN KERAMIK PADA CAMPURAN LASTON AC-WC TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL

PENGARUH SUHU DAN DURASI TERENDAMNYA PERKERASAN BERASPAL PANAS TERHADAP STABILITAS DAN KELELEHAN (FLOW)

Akhmad Bestari, Studi Penggunaan Pasir Pantai Bakau Sebagai Campuran Aspal Beton Jenis HOT

KAJIAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON SEBAGAI LAPIS AUS BERGRADASI KASAR DAN HALUS

Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4

TINJAUAN VOID CAMPURAN ASPAL YANG DIPADATKAN MENGGUNAKAN ALAT PEMADAT ROLLER SLAB (APRS) DAN STAMPER

INVESTIGASI KARAKTERISTIK AC (ASPHALT CONCRETE) CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN RAP ARTIFISIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda

TINGKAT KEMUDAHAN MEMENUHI SPESIFIKASI PADA BERBAGAI JENIS CAMPURAN PANAS ASPAL AGREGAT.

NASKAH SEMINAR INTISARI

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGGUNAAN BATU BARA MUDA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI BATU GRANIT UNTUK PERKERASAN JALAN PADA CAMPURAN ASPAL AC-BC

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN KARET PADA CAMPURAN LASTON UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA

VARIASI AGREGAT LONJONG SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah di lakukan dengan menambahkan PVC yang berasal dari serutan talang air kedalam campuran beton aspal, dapat disimpulkan: 1. Sifat-sifat campuran berdasarkan karakteristik Marshall : a. Nilai density dengan penambahan PVC cenderung meningkat pada awalnya dan kemudian mengalami penurunan saat kadar aspal sekitar 5.5% - 6%. Penambahan PVC sebanyak 4% dan 8% dengan kadar aspal di atas 5.5% dan 6% menyebabkan nilai density menurun karena PVC terlalu sedikit sehingga tidak mampu mengisi rongga dalam campuran dengan baik, namun dengan penambahan 12% PVC pada campuran, nilai density nya mengalami peningkatan lagi bahkan dengan kadar aspal 7% dengan nilai 2.586 Nilai density terendah ada pada kadar aspal 5% tanpa campuran PVC yaitu 2.49, sedangkan nilai tertinggi density ada pada kadar aspal 6% dan penambahan PVC sebanyak 12% dengan nilai 2.62. b. Peningkatan nilai VFWA terjadi seiring penambahan PVC, hal ini disebabkan oleh PVC yang bersifat mudah leleh akan menyatu dengan aspal dan membantu aspal menyelimuti agregat dengan baik. Nilai VFWA terbesar adalah 91.3 pada campuran dengan kadar aspal 7% dan campuran PVC sebanyak 12%, sedangkan nilai VFWA yang paling 46

kecil adalah 59.2 yang terdapat pada campuran dengan kadar aspal 5% tanpa campuran PVC sama sekali. c. Nilai VITM dengan penambahan PVC cenderung lebih rendah dibanding beton aspal standar, hal ini menunjukkan bahwa campuran PVC mampu menyatu dengan aspal sehingga dapat mengisi ronggarongga campuran dengan baik. Nilai tertinggi VITM terdapat pada kadar aspal 5% dengan kadar PVC 4% dengan nilai 9.7 dan nilai terendah ada pada kadar aspal 7% dengan penambahan PVC sebesar 12% yaitu 3.2 d. Nilai Stabilitas cenderung meningkat, namun penambahan kadar aspal yang melebihi kadar 6% memiliki kecenderungan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan aspal suatu campuran sudah berlebih sehingga beton aspal menjadi lebih lunak, dengan penambahan jumlah aspal yang berlebih akan membuat lapisan menjadi lemah saat terkena beban lalulintas. Semakin meningkatnya kadar PVC maka nilai stabilitas cenderung menurun, kecuali pada penambahan PVC sebanyak 12%. Pada penambahan PVC 4% dan 8%, bahan tambah belum mampu mengisi rongga yang ada dalam campuran, akibatnya bila mendapat beban lalu lintas, perkerasan tersebut belum mampu mempertahankan stabilitasnya sehingga nilai stabilitas menjadi turun. Hal ini berbeda dengan penambahan kadar PVC 12% yang menunjukkan peningkatan nilai stabilitasnya dibandingkan penambahan PVC 4% dan 8%,

sehingga perkerasan lentur ini cukup kuat untuk menerima beban lalu lintas. e. Nilai kelelehan plastis (flow) mengalami peningkatan akibat penambahan kadar aspal yang menyebabkan semakin banyak rongga terisi aspal sehingga campuran semakin melunak dan meningkatkan nilai flow. Penambahan PVC pada campuran beton aspal menyebabkan daya rekat aspal menurun, hal ini menyebabkan aspal mudah berubah bentuk jika mendapat tekanan beban lalu lintas sehingga nilai flow meningkat. Nilai tertinggi terjadi pada kadar aspal 7% dengan PVC sebanyak 12% yaitu 4.9, sedangkan nilai terendah ada pada kadar aspal 5% dengan kadar PVC 8% dengan nilai flow 2.7. f. Nilai QM campuran dengan penambahan PVC mengalami peningkatan pada saat kadar aspal antara 5.5% - 6% dan setelah itu mengalami penurunan. Hal ini disebabkan nilai stabilitas yang tinggi dan nilai flow yang rendah sehingga nilai QM menjadi tinggi begitu juga sebaliknya, nilai stabilitas yang rendah dengan nilai flow yang tinggi menghasilkan nilai QM yang rendah. dari hasil penelitian, tidak semua data memenuhi syarat. Nilai tertinggi pada QM adalah 248 dengan kadar aspal 5.5% dan PVC 4%, nilai terendah QM adalah 110.1 pada kadar aspal 5% dengan kadar PVC 12%. 2. Pada campuran beton aspal dengan PVC, nilai VFWA dan flow cenderung meningkat, sedangkan stabilitas, QM, density, dan VITM cenderung menurun dibandingkan beton aspal normal. Secara

keseluruhan, penambahan PVC dalam campuran menurunkan viscositas sehingga menurunkan perkerasan yang fleksibilitasnya rendah. Kadar aspal optimum didapat pada campuran dengan kadar aspal 5.5% dengan PVC 8%. 6.2. Saran Setelah melaksanakan penelitian, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penggantian kadar PVC, maupun sumber PVC yang berbeda. 2. Dapat dicari cara pencampuran agar PVC yang terkena panas tidak langsung meleleh dan menggumpal pada satu tempat. 3. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan pembuatan dengan variasi suhu. 4. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan metode pembuatan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA Anonim,2001, Petunjuk Praktikum Rekayasa Jalan Raya, Laboratorium Rekayasa Jalan Raya, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Batti,Mashuri,2011, Pemanfaatan Material Limbah Pada Campuran Beton Aspal Campuran Panas, Majalah Ilmiah Mektek. Definisi PVC, diakses tanggal 3 Oktober 2013,http://id.wikipedia.org/wiki/PVC Departemen Pekerjaan Umum, 1987, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton(LASTON) untuk Jalan Raya, SKBI-3.4.26, Yayasan badan penerbit PU, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 1983, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON), No.13/PT/B/1983, Yayasan badan penerbit PU, Jakarta. Kreb,R.D. and Walker,R.D.,1971 Highway Material, Mc Graw Hill, Book Company Virginia, Polytecnic Institute and State University, USA. Sukirman,S, 1992, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung.