Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hubungan Metode Demonstrasi dengan Ketuntasan Belajar

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Metode diskusi Pada Siswa Kelas V SDN Manggalai

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas I SDN Boyomoute Kecamatan Liang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Poganda

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

PROSIDING ISBN :

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI CETEMAT DASAHIL PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SDN 1 KENDALREJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKALIAN PECAHAN BIASA MENGGUNAKAN MODEL PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V SDN RARANGGONAU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Hasmawati, Syamsuddin, dan Ida Nur aeni. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Setyagung Budi Cahyono 4

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RAHYANTI YUDIATI, S.Pd.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas I SDN Malino

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Transkripsi:

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menulis permulaan dengan menggunakan gambar seri di kelas II SDN Lalong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis permulaan di kelas II SDN Lalong. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research) dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Lalong. Teknik pengumpulan data melalui teknik tes, observasi. Analisis data kuantitatif melalui pencarian rata-rata kemampuan siswa, menulis permulaan gambar seri. Dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa kemampuan menulis permulaan mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (60%), siklus II (84%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa kelas II SDN Lalong. Kata Kunci: Kemampuan Menulis Permulaan, Menggunakan Gambar Seri I. PENDAHULUAN Sasaran pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah keterampilan berbahasa siswa baik lisan maupun tertulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud mencakup mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai siswa dibandingkan tiga keterampilan berbahasa lainnya. Oleh karena itu, di dalam pembelajaran keterampilan menulis guru harus mampu menggunakan pendekatan, metode dan teknik serta strategi tertentu yang tepat atau sesuai dengan tujuan pembelajaran agar pembelajaran betul-betul efektif. Banyak siswa yang belum mampu menulis dengan baik dan benar mengindikasikan bahwa pembelajaran keterampilan menulis di sekolah juga kurang berhasil kalau tidak mau dikatakan gagal. Hal ini disebabkan banyak 244

faktor, antara lain faktor guru dan faktor siswa. Ada kecenderungan guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) hanya memberikan pembelajaran ketrampilan menulis, secara teoretis, kurang pada praktik. Kalaupun memberikan kegiatan praktik menulis, guru hanya mengevaluasi hasil ketrampilan menulis siswa tetapi tidak pada pembahasan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis. Tarigan (1998: 117) menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat atau pikiran dan perasaan. Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana dan mudah dimengerti. pembelajaran menulis masih dilakukan secara tradisional menekankan pada hasil bukan pada proses yang semestinya dilakukan oleh siswa bahwa pendekatan tradisional dalam pembelajaran menulis ditekankan pada hasil tulisan yang telah jadi, tidak pada proses siswa ketika menulis. Faktor dari siswa mencakup motivasi yang rendah kemampuan yang hanya rata -rata dan keengganan menulis. Pembelajaran di sekolah dasar pada saat ini cenderung menghasilkan siswa yang pasif karena pembelajaran yang diberikan didominasi oleh guru dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Hal ini tidak jauh berbeda terjadi di SDN Lalong. Model pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan metode pembelajaran klasikal. Kebanyakan guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan metode ekspositori. Begitu juga yang terjadi di kelas II pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil pembelajaran yang ditunjukan siswa kelas II masih sangat rendah. Terbukti pada hasil tes formatif (ulangan harian) mengarang semester I tahun ajaran 2013/2014 menunjukkan rata-rata nilai ulangan siswa 5,0. Hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa antara lain media yang digunakan guru, kemampuan guru mengemas pembelajaran, daya tangkap siswa, dan metode pembelajaran yang diterapkan. Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar peserta didik. Dalam mengajar, guru tidak hanya sekedar menerangkan dan menyampaikan sejumlah materi kepada peserta didik, namun hendaknya guru perlu menguasai 245

berbagai metode mengajar dan dapat mengelola kelas secara baik. Selain mengunakan berbagai metode yang menarik, pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Adanya media, siswa tidak saja mengaktifkan indera pendengarannya dan penjelasan guru, dan sebagainya. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai penunjang hasil pembelajaran agar maksimal adalah media gambar seri dalam materi menulis permulaan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam hal pendidikan masalah bahasa mempunyai peran yang penting. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Seperti yang telah diketahui bahwa kegiatan berbahasa terdiri atas empat komponen keterampilan yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Salah satu keterampilan yang memiliki peran penting dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah menulis. Keterampilan menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa, tetapi melalui latihan dan praktek yang teratur sehingga menghasilkan tulisan yang tersusun dengan baik Keadaan siswa yang demikian dengan model pembelajaran dimana guru kurang inovatif, kreatif menjadikan beban yang memberatkan bagi siswa. Akibatnya keterampilan menulis siswa rendah. oleh karena itu penulis bermotifasi mengangkat judul : Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Berdasarkan hal tersebut penulis termotivasimengangkat judul: Meningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Metode Gambar Seri. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang bertujuan untuk melakukan perbaikan perbaikan terhadap sistem, cara keja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi pembelajaran. PTK yaitu suatu kegiatan menguji cobakan suatu ide ke 246

dalam praktik atau situasi nyata dengan harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak menyadari mereka sedang teliti. Cara ini diharapkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan akan didapatkan. Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yang meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi, dan 4)tahap refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut: Rancangan dari model PTK Gambar 1. Desain Penelitian (Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas 2005: 30) Lokasi Penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang dinginkan.penelitian ini bertempat di kelas II SDN Lalong Kecamatan Tinangkung Utara Kabupaten Bangkep. Waktu Penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan.penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Nopember semester tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 247

2013/2014 sebanyak 25 orang dan guru kelas II SDN Lalong dengan teknik Purposive Sampling, yaitu mengambil seluruh murid kelas II. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dengan alat evaluasi lembar observasi, jurnal refleksi diri dan data kuantitatif diperoleh dengan alat evaluasi hasil belajar Sumber data dalam penelitian ini adalah personil penelitian yang terdiri dari siswa dan guru. Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu : 1. Tes untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan siswa selama dalam menulis yang diberikan di setiap akhir tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir siswa dapat pula sebagai acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. 2. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 berlangsung. Pelaksanaan observasi baik pada guru / peneliti dan kepada subyek penelitian dilakukan dengan cara mengisi format observasi yang telah di siapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34). 1) Mereduksi data Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah di peroleh mulai dari awal pengumpulan data, sampai dengan penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian data Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam. Sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi Data/Penyimpulan Setelah data disusun ke dalam bentuk tabel, dilakukan verifikasi dan kesiimpulan dengan teknik presentase dan konfirmasi dengan kriteria penilaian. 248

Dalam menganalisa data dari hasil tes, data kuantitatif dari hasil presentase keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas individual peneliti menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Tuntas Belajar Individu Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa menggunakan rumus sebagai berikut : DSI = Skor yang diperoleh siswa skor maksimal soal x 100 % Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu sekurang-kurangnya 70 % 2. Ketuntasan Belajar Klasikal Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitiian ini, menggunakan rumus sebagai berikut: KBK = Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa seluruhnya x 100 % Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 persen siswa telah tuntas secara individual. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini apabila data yang diperoleh telah menunjukan adanya daya serap individu minimal 70 persen dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80 persen dari jumlah siswa yang ada. Ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN Lalong. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: 249

No I II Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pengamatan KBM A. Pendahuluan Aspek yang diamati 1. Memotivasi siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa Kriteria 1 2 3 4 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok 4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar 5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep C. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman 2. Memberikan evaluasi Pengelolaan Waktu Antusiasme Kelas 1. Siswa Antusias 2. Guru Antusias Jumlah Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah menyampaikan tujuan pembelajaran, mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa, membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok, membimbing siswa membuat rangkuman, guru antusias. Aspek yang mendapat penilaian tidak baik yaitu motivasi dan siswa antusias sedangkan kategori cukup baik membimbing siswa melakukan kegiatan, memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar, memberikan evaluasi. Tidak ada aspek dalam kategori baik. Ini merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I, dan akan dijadikan bahan kajian untuk 250

refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II. Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Aktivitas Guru Pada Siklus I No Aktivitas Guru yang diamati Kriteria 1 2 3 4 1 Menyampaikan tujuan 2 Memotivasi siswa/merumusan masalah. 3 Mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya. 4 Menyampaikan langkah-langkah/strategi 5 Menempelkan gambar seri di papan tulis 6 Membimbing menemukan alur cerita 7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan. 8 Memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab. 9 Membimbing siswa merangkum pelajaran. Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus Hal ini bisa diketahui dari sembilan komponen yang diamati, tidak satu pun yang bernilai baik sementara yang bernilai cukup baik ada dua dan bernilai kurang baik sebanyak enam komponen, bernilai tidak baik satu komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran pada siklus 1 maka perlu diperbaiki pada siklus ke II Tabel 3. Aktivitas Siswa Pada Siklus I No Aktivitas Siswa yang diamati Kriteria 1 2 3 4 1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru. 2 Mengamati gambar seri yang ada di papan tulis 3 Menulis alur cerita 4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. 251

5 Menyajikan hasil pembelajaran 6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide. 7 Menulis yang relevan dengan KBM. 8 Merangkum pembelajaran. 9 Mengerjakan tes evaluasi. Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, Ada sembilan langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti,. Pada data awal, ada tiga aspek berkategori tidak baik, lima aspek berkategori kurang baik, dan ada aspek dalam kategori cukup baik dan baik. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode gambar seri diperoleh nilai ketuntasan belajar 60 persen atau ada 15 dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar. Karena siswa yang memperoleh nilai 60 hanya sebesar 60% lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena siswa belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan pengunaan gambar seri. Siklus II Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 5. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II Kriteria No Aspek yang diamati 1 2 3 4 Pengamatan KBM D. Pendahuluan I 3. Memotivasi siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 252

II E. Kegiatan Inti 6. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa 7. Membimbing siswa melakukan kegiatan 8. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok 9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar 10. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep F. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman 2. Memberikan evaluasi Pengelolaan Waktu Antusiasme Kelas 1. Siswa Antusias 2. Guru Antusias Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria cukup baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa, membimbing siswa melakukan kegiatan, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, siswa antusias; yang termasuk aspek kategori baik, membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok, memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar, membimbing siswa membuat rangkuman, guru antusias; dan tidak ada aspek dalam kategori tidak baik, dan kurang baik. Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam penerapan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir diharapkan siswa dapat menulis cerita melalui karangan yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami apa yang telah mereka 253

lakukan. Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa: Tabel 6. Aktivitas Guru Pada Siklus II No Aktivitas Guru yang diamati Kriteria 1 2 3 4 1 Menyampaikan tujuan 2 Memotivasi siswa/merumusan masalah. 3 Mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya. 4 Menyampaikan langkah-langkah/strategi 5 Menempelkan gambar seri di papan tulis 6 Membimbing menemukan alur cerita 7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan. 8 Memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab. 9 Membimbing siswa merangkum pelajaran. Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas II SDN Lalong. Hal ini bisa diketahui dari sembilan komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai tidak baik dan kurang baik sementara yang bernilai cukup baik 6 dan bernilai baik sebanyak tiga komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran tidak perlu diperbaiki pada tahap kedua. Tabel 7. Aktivitas Siswa Pada Siklus II No Aktivitas Siswa yang diamati Kriteria 1 2 3 4 1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru. 2 Mengamati gambar seri yang ada di papan tulis 3 Menulis alur cerita 4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. 5 Menyajikan hasil pembelajaran 254

6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide. 7 Menulis yang relevan dengan KBM. 8 Merangkum pembelajaran. 9 Mengerjakan tes evaluasi. Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, ada sembilan langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti. Dari sembilan aspek tersebut, ada tujuh aspek yang berkategori cukup baik,duaaspek yang berkategori baik, sementara tidak ada aspek dalam kategori tidak baik dan kurang baik. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambar seri memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis permulaan yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II) yaitu masing-masing 60%, dan 84%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. IV. PENUTUP Kesimpulan Pembelajaran dengan menggunakan gambar seri memiliki dampak positif dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus yaitu siklus I 60 persen dan siklus II 84 persen. Dalam menulis permulaan pelajaran Bahasa Indonesia bisa meningkat, keterampilan menulis siswa dan penggunaan alat peraga gambar seni juga bisa memudahkan anak untuk meringkas sebuah cerita atau karangan. Saran Guru seharusnya menjalankan bimbingan secara kontinue dan berkelanjutan serta menggunakan metode yang tepat. Penggunaan media yang bervariasi juga sangat membantu untuk lebih aktif serta dapat lebih sungguhsungguh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 255

DAFTAR PUSTAKA Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1997) Belajar Menulis Permulaan. Bandung Moedjiono, dkk.depdikbud: Jakarta. Djamarah dan Aswan Zain (2002). Model Pembelajaran Menulis Permulaan. Jakarta : Remaja Karya Depdiknas, (2005).Metodologi Penelitian di Sekolah: Direktorat Pendidikan Nasional Moeslichatoen R. (1999) Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Remaja Karya Ramadan dkk. (2013).Paduan Tugas Akhir (Skripsi) dan Artikel Penelitian. Palu: Untad Press Rusyana (1998). Latihan Menulis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Suryosubroto (1997). Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra, Surabaya, Tarigan, (1998). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Terbitan Pertama Bandung: Angkasa. Tarigan, (2000). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Terbitan ke dua Bandung: Angkasa. 256