BAB I PENDAHULUAN. Haryani & Serfianto (2011:22) mengatakan bahwa :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perusahaan semakin menghadapi banyak tantangan dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan keunggulan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia mulai berkembang pesat, ditambah lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dalam jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha diantara perusahaan yang semakin ketat menuntut. perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaannya agar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan ekspansi. Ekspansi bisnis terbagi menjadi 2 (dua) jenis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENILAIAN BISNIS PADA PT HM SAMPOERNA, TBK MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan yang semakin kompetitif pada industri

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa penulis, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sampai sekarang belum bisa terselesaikan. Hal ini membuat banyak perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode penelitian memegang peranan penting. Metode

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya semakin besar dan kuat adalah dengan cara merger dan akuisisi. negara maka strategi tersebut sangat mungkin terjadi.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap

1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. dalam industri. Dalam laporan keuangan, angka-angka yang berdiri sendiri sulit

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV. Analisis dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. baik itu mengenai kinerja maupun keuangannya kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang lainnya. Persaingan tersebut akan mengakibatkan

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa. Sepanjang tahun 2014, tujuh dari sepuluh transaksi besar M&A

BAB I PENDAHULUAN. membiayai operasi perusahaan, tetapi juga digunakan untuk ekspansi

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS : PT. METRODATA ELEKTRONICS, TBK PERIODE )

PROFITABILITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK. Debbie Agustin Tambhoke

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan usahanya. Persaingan yang ketat di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memasuki pasar bebas dan adanya globalisasi menuntut perusahaan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi merupakan salah satu strategi eksternal yang dapat digunakan oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi dan pasar bebas, persaingan usaha diantara perusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan, berdaya saing atau bahkan lebih berkembang. Hampir semua bidang usaha termasuk industri rokok pun mengalami persaingan yang ketat. Persaingan ketat tersebut diiringi dengan banyaknya perusahaan dalam negeri yang mengalami akuisisi oleh pihak asing. Sebanyak 19 perusahaan Indonesia selama tahun 2012 telah diakuisisi perusahaan Jepang. Bahkan diperkirakan akan lebih banyak lagi (tribunnews.com, 2012). Banyaknya perusahaan yang mengalami akuisisi oleh pihak asing merupakan salah satu strategi untuk menghadapi persaingan tersebut. Salah satu perusahaan yang mengalami akuisisi adalah PT. HM. Sampoerna Tbk. HM. Sampoerna merupakan perusahaan yang bergerak di industri rokok yang berasal dari Indonesia. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan untuk keunggulan bersaingnya adalah kinerja keuangan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini, kinerja keuangan dapat dilihat pada salah satu rasio yaitu rasio profitabilitas. Biasanya, beberapa perusahaan sebelum melakukan akuisisi akan melihat dan mempertimbangkan dari beberapa aspek kinerja keuangannya terutama dari segi laba perusahaan dan itu terdiri dari rasio ROI (return on investment), ROE (return on equity), NPM (net profit margin). Haryani & Serfianto (2011:22) mengatakan bahwa : Akuisisi perusahaan secara sederhana dapat diartikan sebagai pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas perusahaan sehingga menjadi pemegang saham pengendali. 1

2 Kasmir (2012) mengatakan suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. pemilik menginginkan bahwa usaha yang dijalankannya tidak hanya untuk satu periode kegiatan saja. Artinya pemilik menginginkan usaha yang dijalankan memiliki umur yang panjang untuk beberapa periode ke depan dan bukan seumur jagung. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan keuangan yang tepat dan akurat. Pelaksanaan di lapangan pun harus dilakukan secara baik dan benar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Di samping itu, manajemen juga harus mampu mengawasi dan mengendalikan kegiatan usaha yang dijalankannya agar tetap pada jalurnya. Dengan cara akusisi perusahaan-perusahaan bisa melakukan ekspansi baik dalam memasarkan produknya maupun memperluas usahanya agar terhindar dari masalah-masalah internal perusahaan. Haryani & Serfianto (2011:1) Merger, Konsolidasi, akuisisi, dan pemisahan perusahaan (MKAPP) adalah fenomena umum dalam dunia bisnis. MKAPP dapat digunakan para pelaku bisnis untuk melakukan restrukturisasi perusahaan, ekspansi perusahaan, atau memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Perusahaan-perusahaan yang sedang bermasalah (terus-menerus merugi) juga dapat diupayakan terhindar dari kebangkrutan dengan cara melakukan MKAPP, sebagai berikut. 1. Merger atau penggabungan perusahaan. 2. Konsolidasi atau peleburan perusahaan. 3. Akuisisi atau pengambilalihan perusahaan. 4. Pemisahan perusahaan (corporate split), yang terdiri dari pemisahaan murni (split-off) dan pemisahaan tidak murni (spin-off). Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. ( PMI ), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Perusahaan ini diakuisisi oleh Philip

3 Morris, sebanyak 40 % dari saham keseluruhan PT. HM. Sampoerna. Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu. Sari (2012) menemukan bahwa proses akuisisi yang dilakukan terhadap sebuah perusahaan, akan berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan tersebut. Hal ini sesuai dengan beberapa tujuan dilakukannya akuisisi yaitu untuk memperbesar aset perusahaan, dan dapat mengurangi jumlah perusahaan dan tingkat persaingan usaha, sehingga dikhawatirkan dapat merusak mekanisme pasar bebas dan merugikan kepentingan konsumen. Hariyani & Serfianto (2012) Sari (2012) menemukan cara yang paling sederhana dalam mengukur kinerja akuisisi menguntungkan atau tidak adalah dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan setelah diakuisisi dengan laporan keuangan perusahaan sebelum diakuisisi dengan cara melihat dari segi analisis rasio keuangan pada perusahaan tersebut. Apakah analisis rasionya meningkat, sama saja, atau cenderung menurun. Horne dalam Kasmir (2012) Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Hasil dari rasio ini menunjukan kondisi kesehatan pada perusahaan. Perusahaan yang sehat diharapkan akan tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mampu menjaga kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi nasional. Alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah rasio keuangan. Rasio Profitabilitas merupakan faktor yang menentukan kinerja suatu perusahaan. Sistem analisis ini menitikberatkan pada tiga aspek analisis, yaitu Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM). Dari analisis rasio ini pada akhirnya akan diketahui kinerja perusahaan tersebut. Harahap (2011) mengemukakan Return on invesment adalah suatu rasio yang menunjukkan berapa besar persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik, semakin besar maka semakin bagus. Analisa return on investment

4 dalam analisa keuangan mempunyai arti yang penting yaitu sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif), yang umum digunakan oleh perusahaan untuk mengukur efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Brigham & Houston (2010) menjelaskan Return On Equity adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, semakin besar utang perusahaan maka semakin besar juga rasio ini. Dapat disimpulkan bahwa ROE merupakan suatu alat analisis untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham atas modal yang telah mereka investasikan. Siegel & Shim dalam Fahmi (2012) mengatakan net profit margin menunjukan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan cara memeriksa margin laba dan norma industri sebuah perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya, dan kita dapat menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri tersebut. Berdasarkan uraian di atas, untuk memahami permasalahan akuisisi yang terjadi di PT.HM. Sampoerna. Maka penulis tertarik untuk meneliti : ANALISIS PERBANDINGAN RETURN ON INVESTMENT (ROI), RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM) SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN PT.HM SAMPOERNA TBK. PADA PERIODE 2001-2009 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah penulis sampaikan di atas mengenai pengaruh akuisisi, kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM). Maka penulis

5 membatasi permasalahan tersebut dengan mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan PT.HM. Sampoerna Tbk. sebelum dan sesudah akuisisi berdasarkan metode Rasio Profitabilitas periode 2001 2009? 2. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan PT. HM Sampoerna Tbk. sebelum dan sesudah akusisi berdasarkan metode Rasio Profitabilitas? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan, dan mendapatkan data yang dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) untuk penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Sarjana Ekonomi Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.HM Sampoerna Tbk. sebelum dan sesudah akuisisi berdasarkan metode Rasio Profitabilitas periode 2001 2009 2. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT.HM Sampoerna Tbk. sebelum dan sesudah akuisisi berdasarkan metode Rasio Profitabilitas 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi: 1. Penulis. Penelitian ini sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman mengenai Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan akuisisi khususnya serta manajemen keuangan secara luas.

6 2. Akademik Sebagai bahan masukan dan kajian bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang analisis laporan keuangan. 3. Perusahaan. Dari penelitian ini dapat memberikan gambaran pengaruh Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) terhadap akuisisi agar memberikan hasil yang optimal. 4. Bagi peneliti selanjutnya. Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi masukan dan menambah pengetahuan untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Kerangka Penelitian Di dalam dunia persaingan perusahaan yang kompetitif dan banyaknya tantangan yang dihadapi, perusahaan harus dapat mengatisipasinya dengan mengambil suatu langkah strategis. Langkah strategis ini dapat mencapai kinerja perusahaan menuju arah yang lebih baik. Salah satu langkah strategis perusahaan dalam menjaga eksistensinya adalah dengan konsolidasi seperti akuisisi. Akuisisi dipandang sebagai alat yang cukup efektif dalam langkah strategis bisnis karena dengan akuisisi, perusahaan yang sudah beroperasi bisa lebih berkembang dengan bantuan dana yang segar dan manajemen yang lebih baik. Salah satu perusahaan yang mengalami akuisisi adalah PT. HM. Sampoerna Tbk. HM. Sampoerna merupakan perusahaan yang bergerak di industri rokok yang berasal dari Indonesia. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan untuk keunggulan bersaingnya adalah kinerja keuangan yang dimiliki perusahaan. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. ( PMI ), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada

7 bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu. Sari (2012) mengatakan akuisisi berpengaruh besar terhadap terciptanya efisien dan efektivitas perusahaan baik dari segi operasional maupun segi manajemen secara keseluruhan. Dengan adanya peningkatan produksi dan manajemen yang lebih baik dari suatu akuisisi membuat perusahaan lebih efektif dalam menggunakan seluruh asset yang dimiliki dan perluasan pangsa pasar karena bertambahnya kekuatan modal yang ada. Akuisisi pun bertujuan mentransfer keunggulan dari keterampilan manajemen kepada perusahaan target sehingga meningkatkan kinerja perusahaan target. Biasanya, beberapa perusahaan sebelum melakukan akuisisi akan melihat dan mempertimbangkan dari beberapa aspek kinerja keuangannya terutama dari segi laba perusahaan. Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektivitas dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Manajemen bisa dikatakan efektifitas apabila memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efisiensi diartikan sebagai rasio (perbandingan) antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran yang optimal. Ada kalanya kinerja keuangan mengalami penuruan. Untuk memperbaiki hal tersebut, salah satu caranya adalah mengukur kinerja keuangan dengan menganalisa laporan keuangan menggunakan rasio-rasio keuangan. Hasil pengukuran terhadap pencapaian kinerja dijadikan dasar bagi manajemen atau pengelola perusahaan untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya dan dijadikan landasan pemberian reward and punishment terhadap manajer dan anggota organisasi. Pengukuran kinerja yang dilakukan setiap periode waktu

8 tertentu sangat bermanfaat untuk menilai kemajuan yang telah dicapai perusahaan dan menghasilkan informasi yang sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan manajemen serta mampu menciptakan nilai perusahaan itu sendiri kepada para stakeholder. Sari (2012) menemukan cara yang paling sederhana dalam mengukur kinerja akuisisi menguntungkan atau tidak adalah dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan setelah diakuisisi dengan laporan keuangan perusahaan sebelum diakuisisi dengan cara melihat dari segi analisis rasio keuangan pada perusahaan tersebut. Apakah analisis rasionya meningkat, sama saja, atau cenderung menurun. Horne dalam Kasmir (2012) Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Hasil dari rasio ini menunjukan kondisi kesehatan pada perusahaan. Perusahaan yang sehat diharapkan akan tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mampu menjaga kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi nasional. Alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah rasio keuangan. Rasio Profitabilitas merupakan faktor yang menentukan kinerja suatu perusahaan. Sistem analisis ini menitikberatkan pada tiga aspek analisis, yaitu Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM). Dari analisis rasio ini pada akhirnya akan diketahui kinerja perusahaan tersebut. Indikator yang digunakan dalam menganalisis kinerja perusahaan ini diantaranya: 1. ROI (Return on Investment) adalah rasio yang menunjukan hasil yang diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. 2. ROE (Return on Equity) adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham atas modal yang telah mereka investasikan.

9 3. NPM (Net Profit Margin) adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Dari penjabaran kerangka pemikiran di atas penulis mencoba untuk menganalisa pokok permasalahan yang menjadi fenomena dalam dunia usaha mengenai akuisisi. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut: Terdapat perbedaan yang signifikan antara ROI, ROE, NPM pada PT.HM Sampoerna Tbk. sebelum dan sesudah diakuisisi 2001-2009.

10 Gambar 1.1 SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN. Laporan Keuangan Kinerja Keuangan Rasio Keuangan Rasio Aktivitas Rasio Laverage Rasio Profitabilitas Rasio Solvabilitas ROE ROI NPM Sebelum Akuisisi Sesudah Akuisisi ket : garis tegas = yang diteliti 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang sedang berlangsung. Sedangkan metode komparatif merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara

11 berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari satu variabel tertentu. Didalam penelitian ini penulias menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan laba rugi selama periode delapan (8) tahun. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu pengumpilan data secara langsung dan mengadakan penelitian terhadap objek yang dilakukan dengan: a. Observasi, yaitu: teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung pada objek penelitian, dokumen-dokumen yang digunakan guna mendapatkan gambaran yang sebenarnya. b. Wawancara, yaitu: teknik pengumpulan data dengan tanya jawab kepada pihak yang berwenang atau yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut. Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari dan mempelajari bahanbahan dan membandingkan dengan beberapa sumber kepustakaan, seperti buku literatur, majalah-majalah dan lain-lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Data yang diperoleh selanjutnya akan dijadikan tinjauan pustaka dalam penelitian ini.

12 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Laporan Keuangan PT.HM Sampoerna Tbk. Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari Oktober 2013 Agustus 2014.