BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

Pengembangan Sekolah Berkarakter

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMAKASIH... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan tentang bentuk-bentuk. kerjasama guru dan orang tua dapat disimpulkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

DAMPAK IMPLEMENTASI NILAI- NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMAN 6 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Melalui kegiatan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah, b) Rumusan Masalah, c) Tujuan Penelitian, d) Manfaat Penelitian, e)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. pendidikan. Bahkan sistem pendidikan di Indonesia saat ini juga telah banyak. mengubah pola pikir terutama dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Kesusastraan sebagai hasil seni bahasa merupakan hal yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan zaman sebagai efek dari globalisasi yang diakibatkan dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah untuk membantu peserta didik agar

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita ketahui bahwa keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan

Konsep Dasar Pendidikan Berkarakter

PROGRAM KERJA UKS. No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama(adler, 1927: 72

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PERAN PENDIDIK DAN SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK. Oleh : S.Wisni Septiarti, M.Si Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sekitar kita. Permasalahan yang terkait dengan asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah menjadi fenomena keseharian di masyarakat kita. Masyarakat menganggap kejadian tersebut sebagai kejadian yang biasa terjadi. Padahal, apabila dilihat dari sisi keagamaan, kesusilaan maupun kesopanan jelas sangat tidak sesuai. Nilainilai kebenaran sudah diabaikan. Oleh karena itu, perlu upaya secara menyeluruh guna mengatasi permasalahan-permasalahan tingkah laku yang sudah melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang meliputi norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma hukum. Sebenarnya banyak sekali cara guna mengatasi masalah-masalah yang sudah melanggar batasan-batasan norma yang berlaku dalam masyarakat. Perlu dukungan dari banyak pihak terkait dengan itu. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat berperan penting dalam membentuk pribadi seseorang. Keluarga menjadi kehidupan pertama yang memberikan pendidikan etika. Sekolah membekali seseorang dengan pendidikan-pendidikan dan ilmu-ilmu yang diharapkan mampu mengubah pola pikir dan tingkah lakunya. Selain itu sekolah juga dapat menanamkan nilai-nilai kebenaran yang sangat diperlukan oleh seorang 1

2 individu maupun masyarakat. Nilai-nilai yang pada saat sekarang sangat gencar dikembangkan yaitu nilai-nilai karakter. Nilai-nilai karakter banyak sekali macam dan jenisnya. Nilai-nilai karakter diharapkan mampu membentuk dan memberikan pengetahuan moral untuk mencegah perbuatan tidak sesuai dengan moral yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Nilai-nilai karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan nasional antara lain: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Upaya menanamkan nilai karakter-karakter tersebut dapat dilakukan melalui banyak jalan. Pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial (zoon politicon). Itu artinya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia pasti membutuhkan bantuan dari orang lain. Keadaan sosial tersebut menuntut manusia untuk hidup berdampingan dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kondisi masyarakat yang saling ketergantungan. Maka perlu adanya sikap kepedulian sosial di antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Merasakan apa yang dirasakan orang lain. Membantu orang lain ketika mendapatkan kesulitan. Masyarakat perlu menanamkan nilai peduli sosial yang merupakan salah satu nilai karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan nasional. Nilai peduli sosial dapat ditanamkan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

3 Dalam kehidupan di lingkungan sekolah atau di sekitar kita perlu adanya penanaman nilai peduli sosial, agar di dalam lingkungan dapat tercipta suatu keamanan yang dapat memberikan manfaat yang baik dalam kehidupan. Penanaman nilai peduli sosial di lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui banyak kegiatan. Kegiatan tersebut mencakup kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan intrakurikuler, nilai peduli sosial dapat dikembangkan melalui proses belajar mengajar yang berkarakter. Setelah proses belajar mengajar selesai diharapkan mampu membentuk sikap peduli sosial. Dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, nilai peduli sosial dapat dikembangkan melalui banyak kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain: Pramuka, OSIS, Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), bakti sosial dan kegiatan-kegiatan lain. Patroli Keamanan Sekolah atau disingkat PKS adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah. Kegiatan tersebut didasarkan oleh rasa memiliki terhadap sekolah di dalam menjaga ketertiban dan keamanannya, maka para pelajar mewujudkan hal tersebut ke dalam suatu wadah organisasi guna mempermudah pengkoordinasinya, menjaga kondusifitas dan keamanan sekolah sesuai dengan norma yang berlaku. Patroli Keamanan Sekolah (PKS) merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendidik anggotanya untuk berdisiplin, berani, dan bertanggung jawab. Kegiatan ini hanya bertugas sebagai pengatur lalu lintas di sekolah saja. Secara umum Patroli Keamanan Sekolah (PKS) bertugas mempermudah pengkoordinasiannya, menjaga kondusifitas dan

4 keamanan di lingkungan sekolah pada saat kegiatan belajar maupun di luar kegiatan belajar. Di SMA Negeri 1 Kartasura merupakan salah satu sekolahan yang menerapkan penanaman nilai peduli sosial melalui kegiatan ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Agar para peserta didik di sekolah tersebut tidak hanya memiliki kemampuan akademis saja tetapi juga memperhatikan kepedulian sosialnya di lingkungan sekitar terutama di lingkungan sekolah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penulis merumuskannya dalam bentuk penelitian dan membuat judul Penanaman Nilai Peduli Sosial Melalui Kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013. B. Perumusan Masalah Permasalah merupakan bagian penting dalam penelitian. Sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga masalah yang diteliti lebih jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penanaman nilai peduli sosial di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun 2012/2013?

5 2. Bagaimana gambaran umum Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun 2012/2013? 3. Bagaimana upaya penanaman nilai peduli sosial melalui Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti. Dengan adanya tujuan penelitian, maka suatu masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan secara jelas dan terarah. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Tujuan Umum a. Untuk mengetahui penanaman nilai peduli sosial di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013. b. Untuk mengetahui gambaran umum Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Tujuan Khusus Untuk mendeskripsikan upaya penanaman nilai peduli sosial melalui Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.