BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan di SMA Negeri 8 Bandar lampung kelas XI IPS 4 yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dan disesuaikan dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

commit 1to user BAB 1 PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di kelas V SDN. Cisitu 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu wadah pembentukan sumber daya manusia agar berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL SIMULASI KREATIF BERBANTU MEDIA VIDEO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN INOVATIF

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Usulan Penelitian B. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah catur- tunggal. Keempat keterampilan tersebut yaitu : keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar dan keterampilan menulis teks ulasan drama/film dengan media audio visual film pendek pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 7 Surakarta dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya disimpulkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar dan kemampuan menulis teks ulasan drama/film setelah diadakan tindakan selama dua siklus. Peningkatan penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui dari minat belajar dan hasil keterampilan menulis teks ulasan drama/film siswa setelah diberi metode mind mapping menggunakan media audio visual. Peningkatan proses dapat terlihat dari kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa juga semakin aktif bertanya tentang materi dan menjawab pertanyaan guru, semua siswa terlihat gembira dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir, minat belajar siswa menjadi lebih baik, stimulasi berupa film pendek dan mind mapping memudahkan siswa dalam menyusun teks ulasan drama/film, imajinasi siswa menjadi lebih berkembang, dan kreatfitas siswa terbangun dengan baik. Kualitas proses pembelajaran siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas nilai minat siswa pada tahap prasiklus diketahui nilai yang dicapai adalah 70,4. Pada siklus I pertemuan pertama meningkat menjadi 73,87 begitu juga pada pertemuan kedua menjadi 76,1. Nilai rata-rata minat pada siklus I adalah 74,9. Adapun pada siklus II pertemuan pertama nilai minat yang diperoleh sejumlah 78,7 sementara pada pertemuan kedua yaitu 81,9. Setelah diakumulasikan nilai rata-rata minat pada siklus II yaitu 80,3. Berdasarkan perolehan skor di atas, menunjukkan bahwa ada peningkatan pada kualitas proses pembelajaran. Kualitas keterampilan menulis teks ulasan drama/film ditandai dengan keterampilan siswa dalam menyusun isi teks ulasan, pengorganisasian isi teks 93

94 ulasan, menyusun strukur kalimat, memilih kata, serta menerapkan kaidah kebahasaan sesuai dengan pedoman yang ada. Berdasarkan hasil penelitian kualitas menulis teks ulasan drama/film siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata menulis teks ulasan drama/film pada tahap prasiklus yaitu 70,1. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 76,6 kemudian meningkat menjadi 81,2 pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran mind mapping dengan menggunakan media audiovisual film pendek dinilai berhasil dan berpengaruh besar terhadap kualitas proses pembelajaran dan kualitas keterampilan menulis teks ulasan drama/film siswa. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian di atas model pembelajaran mind mapping dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas keterampilan menulis teks ulasan drama/film siswa. Sehubungan dengan penelitian ini, maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian, meliputi; (1) implikasi teoritis; (2) implikasi praktis. Uraian mengenai implikasi tersebut sebagai berikut. 1. Implikasi Teoritis Penelitian ini berimplikasi pada terbukanya wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan tentang perlunya penerapan pendekatan dalam suatu pembelajaran. Pendekatan memang bukan satu-satunya hal yang berperan dalam keberhasilan pembelajaran, karena masih ada beberapa faktor yang berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran, seperti ketepatan metode pembelajaran, ketepatan media pembelajaran, sumber belajar, serta keaktifan guru dan siswa dalam pembelajaran. Faktor dari guru meliputi kemampuan guru dalam mengelola kelas, penggunaan media dalam proses pembelajaran, dan penerapan teknik sebagai sarana dalam menyampaikan materi. Faktor dari siswa meliputi kesiapan, motivasi (minat) siswa, dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan secara maksimal agar semua faktor dapat memberikan

95 keberhasilan dalam pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar, kondusif, efektif, dan efisien. Selain itu, implikasi teoritis dalam penelitian ini berupa keterkaitan hasil penelitian dengan teori-teori yang digunakan peneliti. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran mind mapping dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas hasil dan kualitas hasil keterampilan menulis teks ulasan drama/film. Melalui metode mind mapping yang digunakan dalam penelitian ini, siswa mampu menjabarkan dan menulis teks ulasan dengan lebih mudah. Dan kreatifitas siswa juga lebih terasah. Selain itu, siswa juga diberi kesempatan lebih untuk berlatih, berpikir, dan bekerjasma dalam menyusun mind mapping dan menulis teks ulasan. Hasil kegiatan pembelajaran keterampilan menulis teks ulasan drama/film ditulis siswa dalam bentuk teks ulasan. Hal tersebut dapat dijadikan evaluasi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Beberapa indikator keberhasilan yang telah dijelaskan, yaitu: a) perasaan senang siswa dalam menerima pembelajaran; b) siswa memiliki rasa tertarik terhadap pelajaran; c) dan siswa perhatian dengan pelajaran dengan aktif bertanya kepada siswa lain maupun kepada guru dalam pembelajaran; d) dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran ditandai dengan akti dalam berdiskusi kelompok. Peningkatan minat tersebut pada akhirnya mempengaruhi hasil keterampilan menulis teks ulasan drama/fillm siswa yang juga mengalami peningkatan. 2. Implikasi Praktis Implikasi praktis ini berupa keterkaitan hasil penelitian dengan proses pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Penerapan metode pembelajaran mind mapping degan media audio visual dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan guru untuk memanfaatkan metode dn media-media pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Mengenai penelitian peningkatan menulis teks ulasan drama/fillm dengan etode pembelajaran mind mapping degan media audio visual ini dapat memberikan gambaran bahwa keberhasilan kegiatan pembelajaran tidak hanya tergantung pada ketersampaian materi saja, tetapi menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat juga berpengaruh dalam menentukan

96 kualitas pembelajaran. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru maupun peneliti lain yang mengalami masalah sejenis. Penggunaan model pembelajaran mind mapping degan media audio visual memberikan suasana pembelajaran yang lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, mengaktifkan siswa dalam berpikir kritis terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya, dan memberikan pengetahuan baru bagi siswa dalam pembelajaran menulis teks ulasan drama/film melalui media audiovisual film pendek. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping degan media audio visual dapat meningkatkan minat belajar dan kualitas keterampilan menulis teks ulasan drama/film. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru Bahasa Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran, dan dalam mata pelajaran yang lain pula. etode pembelajaran mind mapping degan media audio visual terbukti mampu mengaktifkan dan menarik minat siswa dalam pembelajaran. Penggunaan etode pembelajaran mind mapping degan media audio visual dalam pembelajaran menulis teks ulasan drama/film dapat meningkatkan pemahaman bagaimana menulis teks ulasan drama/film yang baik. Siswa diminta untuk membuat kelompok, kemudian menonton film pendek dan drama bersama. Selanjutnya siswa berdiskusi untuk membahas tema, latar, tokoh dan penokohan, konflik, dan bahasa yang digunakan dalam drama. Setelah siswa menganalisis unsur pembangun drama yang terdapat dalam film pendek. Siswa diiminta untuk menyusun mind mapping. Kegiatan selanjutnya, dari mind mapping tersebut mereka tuangkan gagasannya menjadi sebuah teks ulasan. Berdasarkan simpulan di atas dapat disampaikan beberapa hal yang dapat diimplikasikan dalam pembelajaran menulis teks ulasan drama/film, dalam hal ini keterampilan menulis teks ulasan drama/film akan berhasil jika komponenkomponen pembelajaran dapat digunakan secara optimal, yakni: (a) guru harus kreatif dan memiliki ciri khas tersendiri dalam setiap pembelajaran seperti mendukung siswa dalam menyalurkan kreativitasnya; (b) siswa, harus tergolong aktif, kritis, dan kreatif terbukti dengan commit produk to user karya yang dihasilkan oleh siswa

97 tergolong baik serta telah menguasai kemampuan mengapresiasi drama, yaitu mampu memahami masing-masing karakter tokoh, setting, bahasa, dan konflik serta mampu menulis teks ulasan drama/film dengan baik sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama; (c) tujuan pembelajaran keterampilan menulis teks ulasan drama/film merujuk pada ketercapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta menekankan pada pengalaman yang dapat dipetik oleh siswa; (d) materi pembelajaran yang digunakan harus terus diperbaharui dan diupdate seperti naskah drama dan rekaman pementasan drama berupa video/film pendek; (e) media pembelajaran yang diterapkan harus variatif, dengan memadukan antar media pembelajaran yang lain; (f) evaluasi yang dilakukan harus merujuk kesemua ranah yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor serta melalui cara evaluasi lisan dan tulisan sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dan keberanian siswa dalam proses pembelajaran, kemudian hasil pembelajaran pun akan memuaskan. Berdasarkan penelitian ini, nilai rata-rata menulis teks ulasan drama/film pada tahap prasiklus yaitu 68,9. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 76,9 kemudian meningkat menjadi 80,2 pada siklus II. C. Saran Hal-hal yang dapat disarankan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Siswa Siswa harus lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran serta lebih memiliki motivasi untuk belajar dan berlatih menulis teks ulasan drama/film. Selain itu, siswa harus mempunyai keberanian dalam memberikan masukan/saran dan kritik kepada guru terkait dengan cara mengajar atau penggunaan media pembelajaran sehingga akan terjadi komunikasi dua arah dengan guru. 2. Bagi Guru Guru dapat memanfaatkan sarana penunjang pembelajaran, penggunaan metode dan media audio visual film pendek dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan keterampilan menulis commit teks to ulasan user drama/film. Penggunaan media

98 audio visual film pendek tersebut masih perlu dikembangkan lagi sehingga siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Tidak terbatas hanya menggunakan media audiovisual saja, guru juga diharapkan mampu memanfaatkan media pembelajaran yang lain sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis teks ulasan drama/film agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran sekaligus dapat lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Kaitannya dengan proses pembelajaran, guru diharapkan melakukan perencanaan dan evaluasi terhadap segala tindakan dalam pembelajaran, hal tersebut bertujuan untuk memperkecil kemungkinan muncul hambatan. Selain itu, guru diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak lagi teacher center. 3. Bagi Sekolah Pihak sekolah diharapkan meninjau kembali kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran untuk mendukung keefektifan belajar. Selain itu, pihak sekolah juga dapat memfasilitasi guru dalam mengikutsertakan guru dalam kegiatan workshop, penataran, seminar, atau kegiatan sejenisnya untuk meningkatkan kemampuan mengajar sehingga guru lebih prepare dalam merancang pembelajaran dengan bahan-bahan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif untuk menarik minat siswa dalam belajar. 4. Bagi Peneliti Lain Melakukan kolaborasi secara aktif dengan guru sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, menunjang pengembangan bakat, potensi, dan kreativitas siswa. Selain itu, kualitas pembelajaran akan meningkat. Diharapkan penelitian skripsi ini dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian lain untuk melakukan penelitian yang sejenis.