BAB I PENDAHULUAN. (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara

dokumen-dokumen yang mirip
geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

BAB III TRANSFORMASI RADON

GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang

Aplikasi Ground Penetrating Radar (GPR) untuk Mendeteksi Objek pada Berbagai Media

saluran-saluran kosong ke segala arah, berisi air dan ion-ion yang mudah tertukar, seperti: sodium, potasium, magnesium, dan kalsium.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan sistem yang saat ini marak

BAB III GROUND PENETRATING RADAR

Lokasi pengukuran dilakukan pada desa Cikancra kabupaten. Tasikmalaya. Lahan berada diantara BT dan LS

Sistem Ground Penetrating Radar untuk Mendeteksi Benda-benda di Bawah Permukaan Tanah

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

Bab II Tinjauan Pustaka

Semua benda di sekeliling kita mempunyai sifat magnetik. Akibatnya semua benda terpengaruh oleh medan magnet. Efek yang

Kata Kunci: Tanggul, Lumpur Lapindo, Longsor, Ground Penetrating Radar, GeoScan32, Surfer Pendahuluan. 2. Teori 2.1.

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

Studi Litologi Batu Gamping Dari Data Ground Penetrating Radar (GPR) Di Tepi Pantai Temaju, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat

PENGGUNAAN TRANSFORMASI RADON DALAM MENGURANGI DERAU/NOISE PADA DATA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.

PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GRP)

RANCANG BANGUN GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MENDETEKSI SALURAN PIPA BAWAH TANAH

Oleh : Ya Asurandi Jurusan Fisika Bidang Minat Geofisika MIPA ITS Surabaya 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten Tuban)

Wahana Fisika, 1(1), 2016, Aplikasi Metode Ground Penetrating Radar Terhadap Pola Retakan Di Bendungan Batu Tegi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

seekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013

GEORADAR METODE GEORADAR

Bab V Korelasi Hasil-Hasil Penelitian Geolistrik Tahanan Jenis dengan Data Pendukung

BAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia, maka ini akan mendorong teknologi untuk dapat membantu dalam

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

PENGUKURAN KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PADA ZEOLIT. Tugas Akhir

Dikumpulkan pada Hari Sabtu, tanggal 27 Februari 2016 Jam di N107, berupa copy file, bukan file asli.

HASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

Jalan Barong Tongkok No. 4 Kampus Gunung Kelua Samarinda, Kalimantan Timur *Corresponding Author :

Gambar 1.1 Cincin Newton didesain interferensi optik yang menunjukkan interferensi optik pada lensa udara dan udara kaca (Schuster, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL EKSPLORASI ELEKTROMAGNETIK. Disusun Oleh:

Transmisi Signal Wireless. Pertemuan IV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

Analisis dan Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Dengan Metode Georadar. Alexander Pakiding

DETEKSI KERUSAKAN KABEL TELKOM BAWAH TANAH MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA B-SCAN PADA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

ALOKASI FREKUENSI RADIO (RADIO FREQUENCY) DAN MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANGNYA. Sinyal RF ( + informasi)

APLIKASI METODE GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MITIGASI DINI BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Studi Parametrik Antena Vivaldi Slot dengan Pencatuan Mikrostrip

Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)

Studi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi

I. PENDAHULUAN. transmisi. Selain sebagai media transmisi, gelombang elektromagnetik juga biasa

APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK ANALISA LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH BABARSARI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu industri penggunaaan peralatan instrumentasi merupakan hal

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP

BAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang

Radio dan Medan Elektromagnetik

FENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK. Tugas Akhir

MAKALAH ANALISA LONGSOR MENGGUNAKAN SEISMIK REFRAKSI

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Gelombang Elektromagnetik

PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat

Pengaturan Impedansi Input pada Antena UWB

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

STUDI REKAHAN PADA TEROWONGAN KERETA API DENGAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) (STUDI KASUS DI DAERAH SASAKSAAT) PADALARANG JAWA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak dieksplorasi adalah sumber daya alam di darat, baik itu emas, batu bara,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERUBAHAN KARAKTERISTIK ELEKTROMAGNETIK MENGGUNAKAN METODE GROUND PENETRATING RADAR HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK SEDIMEN BAWAH PERMUKAAN

BAB IV ANALISA. TERSEBUT DIAPLIKASIKAN UNTUK PENDETEKSIAN CACAT DALAM PADA MATERIAL BAJA. DENGAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK

BAB IV ANALISA. tersebut diaplikasikan untuk pendeteksian cacat dalam pada material baja. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

BAB I PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

DIKTAT KULIAH RADAR DAN NAVIGASI

: Widi Pramudito NPM :

III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

BAB II TEORI DASAR (2.1) sin. Gambar 2.1 Prinsip Huygen. Gambar 2.2 Prinsip Snellius yang menggambarkan suatu yang merambat dari medium 1 ke medium 2

BAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan

2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Gelombang Ultrasonik

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar belakang.

Identifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten 'fuban)

TEKNOLOGI SEISMIK REFLEKSI UNTUK EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI

BAB III METODE PENELITIAN

GEORADAR DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA GEORADAR IN ARCHAEOLOGICAL RESEARCHES OF INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Teknologi radar telah menjadi pusat perhatian dalam dunia eksplorasi dangkal (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara harfiah berarti alat pelacak bumi dengan menggunakan gelombang radio. Baik digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan ketelitian (resolusi) amat tinggi sehingga mampu mendeteksi target bawah permukaan sampai target yang berdimensi beberapa sentimeter sekalipun. Selain itu, GPR merupakan teknik eksplorasi yang relatif baru dibandingkan dengan metoda lain, yang manfaatnya telah tersebar luas di berbagai bidang seperti: geologi, konstruksi dan rekayasa, arkeologi, ilmu forensik, masalah lingkungan dan lainnya (Milsom, 2002). Kelebihan GPR dibandingkan metode geofisika lainnya adalah biaya operasional murah, cara pengoperasian di lapangan mudah, memiliki resolusi tinggi dengan frekuensi antara 10 MHz sampai 1.5 GHz. Selain itu, GPR merupakan metode non destruktif karena menggunakan sumber gelombang elektromagnetik. Meski demikian, metode ini hanya berdaya tembus sampai puluhan meter (Astutik, 2001). Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan metode GPR ialah tidak uniknya respons GPR terhadap sinyal-sinyal di bawah permukaan bawah tanah. Hal ini disebabkan oleh bentuk, dimensi, posisi susunan, kandungan air, sifat kelistrikan objek dan lapisan batuan sekeliling maupun strukturnya. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai kerja Transformasi Radon dalam mengurangi noise / gangguan bawah permukaan tanah. Penelitian tentang noise bukan

merupakan hal yang baru. Berbagai macam metode telah digunakan dalam hal mengurangi atau meredam noise ini. Salah satu metode yang akan dipakai yaitu Transformasi Radon. Metode Transformasi Radon ini banyak diaplikasikan dalam seismik refleksi, dan data potensial lapangan. Pada pengembangan selanjutnya, metode ini kemudian dipakai dalam data GPR. 1.1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: mengetahui bagaimana perilaku dari noise yang terdapat dalam data GPR. Setiap noise memiliki karakteristik tersendiri. Untuk mengurangi/menghilangkan noise ini maka digunakan Transformasi Radon. 1.2 Ruang Lingkup Kajian Untuk dapat menjawab rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup yang dikaji antara lain: 1. Dasar dasar teori GPR 2. Perilaku noise 3. Metode pembelajaran yang dipakai adalah Transformasi Radon 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir ini adalah untuk menampilkan data GPR yang bebas dari gangguan / noise yaitu dengan menggunakan Transformasi Radon.

1.4 Anggapan Dasar Anggapan dasar yang dapat dijadikan penulis untuk menggunakan Transformasi Radon dalam mengurangi noise data GPR adalah Transformasi Radon telah terbukti akurat dalam mengurangi noise dalam seismik refleksi. Pada prinsipnya, metode georadar dengan metode seismik sama ialah dengan membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi. Perbedaannya hanya pada jenis gelombang yang digunakan. 1.5 Hipotesis Berdasarkan anggapan dasar yang dikemukakan di atas, penulis dapat membuat hipotesis bahwa Transformasi Radon dapat digunakan untuk mengurangi noise pada data GPR. 1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1 Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi analitis yaitu mendeskripsikan suatu kegiatan dengan mengacu kepada referensi yang kemudian dianalisis. 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data Mengumpulkan data adalah dengan mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes, observasi, kuesioner dan sebagainya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. literatur, yaitu dengan cara membaca dari berbagai referensi yang terkait dengan topik ini.

2. Perbandingan buku, yaitu dengan cara membandingkan antara referensi yang telah ada dengan referensi lainnya. 3. Pengambilan data GPR di lapangan 1.7 Tinjauan Pustaka Pada prinsipnya, perambatan georadar menggunakan sumber gelombang elektromagnetik. Karena itu, GPR tergolong metode geofisika tidak merusak (nondestructive). Secara keseluruhan, alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram, sehingga sangat leluasa untuk bergerak. Alat ini bekerja dengan dua antena. Antena transmitter bertugas untuk memancarkan gelombang radar ke dalam bumi, sedangkan antena receiver bertugas menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah grafiknya dalam komputer. Komposisi dan kadar air merupakan pengontrol utama kecepatan perambatan gelombang radar dan atenuasi gelombang elektromagnetik dalam material. Kecepatan gelombang radar pada berbagai medium bergantung pada kecepatan cahaya di udara (c = 300 mm/ns), konstanta dielektrik relatif (ε r ) dan permeabilitas magnetik relatif (μ r = 1 untuk material non magnetik). Pola refleksi yang dihasilkan radargram dapat bersifat tidak unik. Artinya, bahwa reflektor yang sama dapat disebabkan oleh objek yang berbeda. Refleksi yang sangat kuat merupakan ciri khas dari bahan metal, water table, dan lapisan lempung. Bahan metal akan memberikan respon seperti hiperbola dengan amplitudo besar pada radargram. Sedangkan radargram dari water table dan lapisan lempung memiliki ciri khas amplitudo besar tetapi relatif datar. Pola yang tidak unik pada radargram ini merupakan noise yang akan dihilangkan dengan menggunakan Transformasi Radon.

1.8 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini terbagi menjadi 5 bab yaitu bab pendahuluan, bab teori dasar ground penetrating radar, bab Transformasi Radon, bab analisis penelitian, serta bab kesimpulan dan saran. Kelima bab ini menjabarkan secara terperinci dari awal mengenai penghilangan gangguan pada data GPR hingga diperoleh hasil akhir yang ingin dicapai dari tugas akhir ini. BAB I adalah bab pendahuluan yang berisi latar belakang dan rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penulisan, anggapan dasar, hipotesis, tinjauan pustaka, metode dan teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan. BAB II berisi teori dasar yang berisi tentang pengenalan ground penetrating radar (GPR), prinsip kerja GPR serta teknik akuisisi data GPR. Sedangkan pada BAB III yang dibahas adalah mengenai perilaku noise yang akan dihilangkan serta membahas Transformasi Radon yang nantinya akan digunakan untuk menghilangkan noise. Sedangkan BAB IV membahas pengolahan data yang mengandung noise, untuk kemudian dihilangkan noisenya dengan menggunakan Transformasi Radon. Kemudian yang terakhir BAB V menguraikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran-saran yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan penelitian lebih jauh lagi.