BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian modern dikenal adanya lembaga keuangan sebagai bagian dari sistem keuangan yang melayani masyarakat baik yang suplus dana maupun masyarakat yang defisit dana. Lembaga keuangan menurut Siamat (1995: 1) adalah suatau badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham, obligasi, dibandingkan dengan aset riil, misalnya: gedung (Abdullah 2003:16). Lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam 2 ( dua ) jenis, yaitu lembaga keuangan yang berupa bank dan bukan bank. Lembaga keuangan yang berupa bank dikelompokkan dalam suatu jenis tersendiri karena mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh lembaga keuangan bukan bank. Untuk membedakan bank dengan lembaga keuangan bukan bank yaitu bank dapat menghimpun dana dengan menerima simpanan secara langsung dari masyarakat. Simpanan tersebut dapat berupa giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan bentuk lainnya yang pada prinsipnya sama dengan bentuk bentuk simpanan tersebut (Triandaru 2006:50). Dengan ciri tersebut, bank umum mempunyai kemampuan lebih dalam hal penghimpunan dana. Bank umum menjadi lebih mudah dalam menghimpun dana, sehingga dana yang berhasil dihimpun juga relatif cenderung lebih besar. Keunggulan tersebut hanya dapat dijalankan dan juga kegiatan bank secara umum 1
hanya dapat dijalankan apabila dasar beroperasinya bank telah dapat terpenuhi dengan baik. Dasar operasinya bank adalah kepercayaan. Tanpa adanya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya kepercayaan perbankan terhadap masyarakat maka kegiatan perbankan tidak akan dapat berjalan dengan baik. Bank juga memiliki peran penting dalam perekonomian, dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang memerlukan dana (defisit unit). Kegiatan utama usaha perbankan di Indonesia adalah menghimpun dana masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada nasabah, menunjang mekanisme pembayaran dalam masyarakat, penyediaan jasa dalam perdagangan internasional, jasa penitipan surat berharga, jasa kartu kredit dan berbagai jenis jasa lainnya. (Prasodjo, 2000) Peran intermediasi keuangan yang dijalankan oleh bank berkaitan dengan penyaluran dana. Sehubungan dengan peran intermediasi ini terutama penghipunan dana dari masyarakat, bank juga sering disebut lembaga kepercayaan (Abdullah 2003:17). Pada waktu nasabah menyimpan dananya di bank, nasabah harus percaya bahwa bank mampu mengembalikan dana tersebut pada saatnya, bank mampu memberikan bunga sesuai dengan yang telah dijanjikan, bank tidak pailit dan dana nasabah tidak disalah gunakan, dan bank tidak membocorkan data nasabah ke pihak lain. 2
Manajemen bank dihadapkan berbagai upaya untuk menjaga kepercayaan, sehingga dapat memperoleh simpati dari para calon nasabah. Dengan adanya kepercayaan antara kedua belah pihak yaitu antara nasabah dan bank, maka kegiatan operasi bank dapat berjalan dengan baik. Hal ini akan berpengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi usaha bank, karena keuntungan utama dari bisnis perbankan berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada nasabah dengan bunga simpanan atau kredit yang diberikan. Efektivitas dan efisiensi usaha bank dapat mempengaruhi laba bersih yang akan diperoleh bank. Dalam situasi dan kondisi dimana terdapat persaingan yang sangat tajam, untuk keperluan pengelolaan bank maka akan banyak sekali diperlukan sarana manajemen sehingga dapat menekan biaya seefisien mungkin dan dapat mengembangkan earning asset secara penuh agar dapat diperoleh margin yang diharapkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari bank yang dikelola tersebut. Bank juga harus memperhatikan usaha bank dalam hal mengelola aktiva untuk memperoleh laba, usaha sebuah bank dalam menekan biaya operasionalnya untuk memperoleh pendapatan operasional yang lebih tinggi, dan mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul Analisis Return On Asset, Operating Efficiency, dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Laba Bersih pada BNI dan Bank Mandiri. 3
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana efektivitas usaha BNI dan Bank Mandiri berdasarkan analisis ROA? b. Bagaimana efisiensi usaha BNI dan Bank Mandiri berdasarkan analisis Operating Efficiency? c. Bagaimana pemenuhan kewajiban modal minimum usaha BNI dan Bank Mandiri berdasarkan analisis CAR? d. Bagaimana pengaruh ROA, Operating Efficiency, dan CAR terhadap laba bersih yang akan diperoleh pada BNI dan Bank Mandiri? 1.3. Batasan Masalah Pembahasan dibatasi pada ROA sebagai alat untuk mengukur efektivitas usaha bank, Operating Efficiency sebagai alat untuk mengukur efisiensi usaha bank, dan CAR sebagai alat untuk mengukur pemenuhan kewajiban minimum pada BNI dan Bank Mandiri tahun 2006 2010. 4
1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Dengan permasalahan yang telah ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui efektivitas usaha BNI dan Bank Mandiri melalui tingkat ROA. b. Untuk mengetahui efisiensi usaha BNI dan Bank Mandiri melalui tingkat Operating Efficiency. c. Untuk mengetahui pemenuhan kewajiban modal minimum usaha BNI dan Bank Mandiri melalui tingkat CAR. d. Menganalisis pengaruh efektivitas ROA, efisiensi Operating Efficiency, dan pemenuhan kewajiban modal minimum usaha bank terhadap perolehan laba bersih bank pada BNI dan Bank Mandiri. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermamfaat antara lain : 1. Bertambahnya wawasan bagi pembaca tentang masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini yang kemudian dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi penulis diharapkan dapat bertambahnya ilmu pengetahuan tentang masalah yang diteliti. 5
1.4. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Kajian Pustaka Dalam bab ini berisi tentang penjelasan dan pembahasan mengenai kajian pustaka yang meliputi; pengertian bank, jenis bank, sumber dana bank, neraca bank, laporan laba / rugi bank, analisis ROA, analisis Operating Efficiency, dan analisis CAR. Bab III : Metodologi Penelitian Pada bab ini dibahas tentang metode penelitian menjelaskan objek penelitian, data / variabel yang digunakan, metode pengumpulan data, dan alat analisis yang digunakan. BAB IV : Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini dikemukakan analisis dan pembahasan hasil penelitian berupa pengujian statistik dan interpretasi dari data penelitian. BAB V : Penutup Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan dan disertai dengan saran. 6