[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5. 1 Konsep Dasar. Sumber: dokumentasi pribadi, 2015

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

- BAB. V - RUANG DAN BENTUK KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Perancangan Tapak Konsep Penzoningan Tapak TAMAN/ PUBLIK

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.


BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

Konsep Performansi Ruang-Ruang Perkuliahan

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. 1. Transit Hub

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

5.1. Konsep Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep Dasar yang akan di terapkan pada bangunan Stasiun Televisi Swasta ini berkaitan dengan topik Ekspresi Bentuk, dan tema Pendekatan ekspresi bentuk pada perancangan stasiun televisi swasta guna mencerminkan fungsi. Konsep berawal dari sistem Transmisi yang di masukan kedalam massa bangunan. Sistem transmisi di masukan ke dalam tapak. Dan massa bangunan terlihat seperti sistem frekuensi yang menyebar. Masuk Keluar Hasil dari system taransmisi yang membentuk konsep massa bangunan Massa bangunan mulai membentuk pola menyebar. dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 65

5.2 KONSEP DASAR BANGUNAN 5.2.1 Pola Dan Bentuk Dasar Bangunan Konsep yang diterapkan pada bangunan ini mengambil dari system transmisi pada sebuah siaran. Lobby diekspresikan sebuah kamera yang menangkap gambar. Sama dengan system penerimaan pada Lobby. Gedung Produksi sebagai arah dari penyebaran Bangunan Pengelola di ibaratkan sebuah pemancar yang mengirimkan siaran. Bentuk ini mengekspresikan pancaran sinyal Frekuensi Gedung news sebagai arah dari penyebaran gelombang dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 66

5.2.2 Konsep Tampilan Bangunan Penampilan (Fasade) bangunan yang menunjang ekspresi bentuk kepada manusia/pengamat secara visual, sehingga dapat mencerminkan fungsi stasiun televisi yang di rencanakan sebagai stasiun televisi bagi generasi muda. Bidang miring kaca sebagai sumber cahaya Bidang masif dengan tonjolan garis-garis, menjadikan karakter yang menonjol pada bangunan. Penonjolan Struktur perkantoran, sekaligus menjadikan bentuk bangunan ekspresif dan dinamis. Lambang Stasiun Televisi pada tiang Non struktural di atas bangunan efektif & sebagai tanda yang menyatukan keberadaan Stasiun Televisi dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 67

5.2. 3 Konsep Sirkulasi Dalam Bangunan Pada dasarnya Konsep sirkulasi horizontal yang direncanakan menggunakan dua system yaitu : Selasar ditengah Selasar ditepi SKY LIGHT Sirkulasi selasar ditengah dengan pemecahan masalah pencahayaan menggunakan sky light dan pencahayaan buatan sedangkan selasar ditepi digunakan dengan pertimbangan: Bising dikoridor berkurang dan terbawa karena langsung berhubungan dengan udara luar Memaksimalkan penerangan alami Konektivitas pada bangunan disampingnya Mengoptimalkan ventilasi silang terutama saat AC tidak berfungsi Sedangkan untuk sarana transportasi vertical yang utama dalam bangunan Stasiun Televisi ini adalah lift (elevator) ramp dan tangga khususnya sebagai persyaratan kebakaran. Dengan pertimbangan Guna menghemat biaya konstruksi untuk pencegahan kebakaran pada tangga maka sebaiknya di kombinasi dengan jenis terbuka (tangga langsung berhubungan dengan udara luar) dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 68

5.2.4 Konsep Struktur Bangunan Struktur bawah ( sub struktur) Untuk pondasi bangunan dipakai pondasi dalam. Pada bangunan ini pondasi direncanakan memakai pondasi tiang pancang beton bertulang yang di ikat dengan poer dan sloof dengan pertimbangan : 1. tuntutan efisiensi biaya 2. bangunan yang direncanakan merupakan bangunan tingkat tinggi dengan beban yang cukup besar. Struktur atas (super sturuktur) Untuk perencanaan struktur bangunan studio dan pengelola dipakai struktur rangka beton bertulang dengan modul trave mengikuti modul ruang studio dan parkir mobil di basement yang efisien Struktur rangka beton ini dikombinasi dengan core beton dengan pertimbangan : kemudahan dalam perencanaan jaringan utilitas berfungsi sebagai pengaku/dinding geser kemungkinan pengembangan secara vertical bila membutuhkan Struktur atap penambahan ruang. Penggunaan struktur atap menggunakan struktur Truss. dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 69

Konstruksi dinding basement Konstruksi dinding basement direncanakan memakai sheet pile karena dapat berfungsi sekaligus sebagai dinding penahan tanah. 5.2. 5 Konsep Akustik Bangunan Untuk menjaga ketenangan dalam ruang dari kebisingan baik yang berasal dari luar bangunan maupun yang berasal dari dalam bangunan itu sendiri. Pemilihan bahan penyerap / peredam suara harus dapat memenuhi kriteria efektif dan efisien terutama bagi ruang kelasnya. dipakai peredam berupa partisi gypsum dengan selimut insulasi. Berdasarkan penelitian system ini dapat meredam suara samapai dengan 41 46 db 5.3 KONSEP RUANG 5.3.1 Konsep Ruang Kegiatan Administrasi dan Pengelolaan Untuk ruang ruang untuk kegiatan administrasi dan pengelolaan yang bercirikan perkantoran, untuk tekstur dan warna dinding lantai diberikan kesan yang formal, tenang, dan nyaman, kemudian, kemudian untuk pemisahan ruang digunakan sistem partisi agar kesan kegiatan kantor lebih terasa dan efisiensi ruang dapat optimal. dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 70

R. Pengelola R. Staff R. HRD 5.3.2 Konsep Ruang Kegiatan Produksi Dan Operasional Ruang ruang produksi dan operasioanl, pada dinding dan lantainya di buat tidak memantulkan suara (menunjang akustik suara), terutama pada ruang ruangyang dekat dan menuju ruang studio, tekstur dan warnanya di buat tenang dan nyaman.sedangkan untuk studio tekstur dan warna ruang dibuat berdasarkan atas dekorasi pada tiap tiap acara. R. Studio R. Kontrol R. Siaran 5.3.3 Konsep Ruang Ruang Penunjang Untuk ruang penunjang seperti mushola, ruang kesehatan, ruang istirahat karyawan, dan lain - lain, tekstur dan warna direncanakan memberikan kesan tenang dan nyaman. R. Tunggu Artis R. Pantry dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 71

5.4 KONSEP TAPAK Dasar perencanaan penggunaan lahan pada tapak memiliki kriteria diantaranya : 1. Luas lahan tapak : 30.000 m 2 2. Batas ketinggian : 4 Lantai 3. KDB : 40 % 4. KLB : 1,8 Dengan kebutuhan pengguna bangunan : 1. Luas lahan yang digunakan : KDB x Luas lahan : 40% x 30.000 m 2 : 12.000 m 2 2. Luas bangunan yang digunakan : KLB x Luas lahan : 1,8 x 30.000 m 2 : 54.000 m 2 TOTAL KEBUTUHAN LUAS RUANG DALAM DAN LUAR : L. BANGUNAN + L. PARKIR & SIRKULASI + L. TAMAN REDUKSI = 15.52 m 2 + 16.586 m 2 + 10.576 m 2 = 42.314 m 2 5.4.1 Konsep Orientasi orientasi bangunan bersifat introvert (kedalam) karena kegiatan utama adalah suting dan kegiatan Produksi film.karena hal tersebut maka gubahan massa berbentuk countyard sehingga pengolahan diutamakan pada ruang dalam yang tercipta tersebut. Pengolahan plaza sebagai pengikat antar mssa bangunan juga dimaksudkan sebagai ruang komunal terbuka tempat berinteraksi dan dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 72

bersosialisasi antar karyawan dengan jalan memberikan tempat duduk-duduk yang diteduhi oleh pepohonan pada jalur-jalur sirkulasi utamanya. 5.4.2 Konsep Ruang luar Entrence Karena keberadaanya pada jalur utama, maka untuk mencapai tapak dengan menggunakan transportasi umum tidak terlalu menjadi masalah,agar angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang tidak menimbulkan kemacetan, maka perlu dibuat jalur khusus / shelter khusus untuk angkutan umum dan antar jemput. Orientasi terhadap pedestrian Kendaraan ditampung ditempat parkir, kemudian pengendara melanjutkan dengan berjalan kaki. Mengingat jarak pencapaian dalam Stasiun Televisi relative masih dekat, lalu untuk menghindari polusi suara dan debu maka digunakan system orientasi terhadap pedestrian untuk pencapaian menuju bangunanbangunan dalam Stasiun Televisi. Pola sirkulasi disesuaikan dengan pola massa bangunan. Dengan adanya berbagai kelompok kegiatan dalam Stasiun televisi maka sebaiknya disediakan ruang-ruang pengikat berupa plaza pola sirkulasi dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 73

disini tidak terlepas kaitannya dengan plaza tersebut sebagai poros utama pada tapak Sirkulasi kendaraan yang masuk kedalam wilayahstasiun Televisi hanya di batasi pada pool-pool parkir saja yang perletaknya di sesuaikan dengan jarak dan waktu pencapaian menuju kebangunan. Selain sirkulasi kendaraan pribadi, sirkulasi juga perlu pertimbangan terhadap kendaraan service atau hal-hal lain yang bersifat khusus dan darurat. Untuk ini dibuat jalur sirkulasi tersendiri. Pengendalian parkir Parkir di atas tapak Parkir diatas tapak pada prinsipnya lebih diperuntukan bagi para Pengisi acara / artis dan pengurus serta tamu Stasiun Televisi. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah pengawasannya dan tidak tercampur aduk dengan parkir untuk Pengurus. Parkir di basement diperuntukan bagi Karyawan dengan beberapa pintu keluar masuk yang mudah terlihat. Pengaturan sirkulasi di basement di buat satu arah. Parkir servis Disediakan baik di basement maupun di atas tapak. Hal ini di tujukan agar mudah dalam pengoperasian maupun perawatan gedung dan kelancaran kegiatan didalamnya Masuk Parkir Basement dawamw@gmail.com UNIVERSITAS MERCU BUANA 74