BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi analisis pada paradigma konstruktivisme adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. Dalam studi komunikasi, paradigma konstruksionis ini sering sekali disebut sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna. 1 3.2 Tipe Penelitian `Sifat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tulisan, dan mampu dengan tingkah laku yang diamatai. 2 Penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan dan evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 3 1 http://terinspirasikomunikasi.blogspot.co.id/2012/12/paradigma-positivisme-konstruktivisme.html (Diakses pada 11 april 2017. Pukul 12:30) 2 Bagong Suyatno, Metode Penelitian Sosial. Prenanda Media Group. Jakarta. 2007. Hal 166 3 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, 2007. Hal 24 26
27 Pendekatan kualitatif merupakan konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis dokumen untuk memahami peristiwa atau makna. Menurut Crasswel, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu: 4 1) Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses dari pada hasil. 2) Penelitian kualitatif lebih memperhatikan interpretasi. 3) Penelitian kualititif lebih merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan analisis serta penelitian kualitatif harus terjun ke lapangan, melakukan observasi partisipasi di lapangan. 4) Penelitian kualitatif menggambarkan bahwa penelitian terlibat dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata dan gambar. 5) Proses penelitian kualitatif bersifat induktif dimana penelitian membuat konsep hipotesa dan teori berdasarkan data yang diperoleh dilapangan serta terus mengembangkannya dilapangan dalam proses jatuh bangun. Dari uraian diatas, mka penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk memaparkan dan mendeskripsikan tanda-tanda serta makna yang dibawa oleh Komik Stri p Doyok, dilihat dari setiap sudut aspek tanda tanda yang ada pada komik tersebut. Penelitian ini digunakan karena penelitian ini juga berhubungan dengan proses interpretasi yang dilakukan untuk memahami tanda-tanda. Dalam penafsiran tanda-tanda, kode ataupun symbol-simbol yang terdapat pada Komik Strip Doyok. 5 1.3 Metode Penelitian 4 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi. Kencana. Jakarta, 2006. Hal 303 5 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif. PT. Rajawali Grafinfo Persada. 2004 hal 147
28 Penelitian ini menggunakan semiotika dari Ferdinand De Saussure karna isu isu politk yang disampaikan Doyok terlihat dengan menggunakan bahasa verbal dan bahasa non verbal yang bisa di interpretasikan menggunakan metode Saussure. Karena menurut Saussure, tanda linguistic memiliki dua sisi yakni penanda (signifier) dan petanda (signified) Saussure berpendapat bahwa sebuah tanda adalah ibarat sehelai kertas yang memiliki dua sisi, sisi yang pertama adalah penanda dan sisi lainnya adalah petanda. Disini penanda adalah sebuah aspek material dari sebauh tanda, sedangkan petanda adalah konsep dari sebuah tanda. Aspek material dari sebuah tanda muncul ketika kita menangkap bunyi, penanda adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna.komik strip adalah bagian kajian yang sangat relevan bagi analisis semiotika, pada komik strip Doyok ini digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarka sesuatu. Gambar yang dinamis dalam komik strip Doyok merupakan ikonis bagi realitas yang dinotasikannya. Analisis semiotika adalah cara atau metode untuk menganalisis atau memberikan makna-makna terhadap paket-paket lambang pesan atau teks dengan segala bentuknya (sign) baik pada media massa maupun dokumen/teks lainnya (Pawito,2007:155). Pada dasarnya, studi media massa mencakup pencarian pesan dan makna dalam materi, karena sesungguhnya semiotika komunikasi, adalah proses komunikasi yang intinya adalah mencari makna. Dengan kata lain, kita mempelajari media adalah untuk mempelajari makna dari mana asalnya,seperti apa, apa tujuannya, bagaimana disampaikan, dan bagaimana kita (pembaca) memberikan (menafsirkan) maknanya. Bentuk pemaknaan pesan pada sebuah komik melalui tanda-tanda (signs). Komik pada umumnya dibangun
29 dengan banyak tanda, dimana tanda-tanda tersebut (termasuk berbagai sistem tandanya) bekerjasama dengan baik delam upaya mencapai efek yang diharapkan pembuatnya. 6 Model semiotika yang dipergunakan adalah model Saussure yang melihat tanda (sign) sebagai sebuah hasil asosiasi antara unsure signifier dan signified. Signifier sebagai tanda-tanda berupa gambar dengan teks tiap-tiap frame didalamnya. Sementara signified adalah interpretasi peneliti atas tanda-tanda tersebut. 1.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang diperlukan dan digunakan peneliti untuk dipergunakan sebagai data adalah sebagai berikut: 3.4.1 Data Sekunder Guna menunjang pengumpulan data dalam penelitian ini maka dibutuhkan data seperti : studi kepustakaan, yaitu membaca buku buku, dan bahan referensi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti guna melengkapi data-data yang sudah ada. 3.5 Unit Analisis Unit analisis dari penulisan skripsi ini adalah unsure-unsur verbal dan non verbal yang ada didalam komik strip Doyok 3.6 Populasi Terbitan 6 Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2004, Hal. 128
30 Semua terbitan selama periode PILKDA DKI JAKARTA 2017 dari masa kampanye, dari putaran pertama hingga putaran kedua. 3.7 Teknik Analisis Data Data berupa tanda-tanda yang ada didalam penelitian ini diolah secara kualitatif untuk kemudian dimaknai. Memaknai berati bahwa setiap tanda tidak hanya memberi informasi, dalam hal ini tanda tanda verbal dan nonverbal dalam komik strip Doyok mengkomunikasikan serta mengkonstitusikan sistem terstruktur dari tanda untuk kemudian menemukan tanda dalam penelitian ini digunakan metode analisis Ferdinand De Saussure. Untuk menganalisis menggunakan metode Ferdinand De Saussure. Analisis data yang dilakukan ialah: 1) Membaca komik strip Doyok di harian Pos Kota 2) Memahami sedikit komunikasi politik dan mengetahui isu isu politik yang sedang bereda di masyarakat selama PILKADA DKI JAKARTA 2017 3) Analisis dan penafsiran tanda-tanda komunikasi digunakan sebagai upaya mengetahui gambaran makna bahasa verbal dan bahasa non verbal yang di sampaikan oleh Doyok dalam konteks isu isu politik yang berkembang di masyarakat selama PILKDA DKI JAKARTA.