BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, potensi manusia diposisikan sebagai makhluk yang istimewa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

2015 PEMBELAJARAN PAI PADA PROGRAM AKSELERASI DI SD AR-RAFI BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa hakikatnya pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, yang berarti mempersiapkan bangsa Indonesia untuk menjadi warga negara yang bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan salah satu upaya untuk menciptakan manusia seutuhnya adalah dengan cara ikut mencerdaskan kehidupan bangsa yang disebut dengan pendidikan. Karena dengan pendidikan harkat, martabat, serta derajat manusia akan terangkat. Hal ini sesuai dengan janji Allah SWT dalam firman-nya: QS. Al-Mujadalah: 11 Artinya: niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Depag RI, 2006: 910-911). Pendidikan merupakan sesuatu yang esensial dan urgen bagi kehidupan manusia. Melalui proses pendidikan manusia dapat menghadapi dan mempertahankan kehidupan di alam semesta. Di samping itu pendidikan juga digunakan sebagai sarana untuk dapat hidup lebih baik dari pada sebelumnya. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas, demokratis, dan damai, serta diharapkan 1

2 dengan mutu pendidikan yang semakin baik dapat menaikkan harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan alasan tersebut maka setiap orang tua maupun pendidik mengarahkan mereka untuk mempersiapkan diri dalam menyongsong masa depan. Hal ini merujuk pada firman Allah SWT Surat Ar-Ra du 11 :... Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri (Depag RI, 2006 : 337). Dalam era perkembangan dan kemajuan IPTEK sekarang ini, pendidikan semakin dibutuhkan oleh manusia, terutama pendidikan agama yang diharapkan makin memperkuat landasan spiritual, moral, etika dalam perkembangan zaman modern yang semakin kompleks. Pendidikan sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja. Akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak bisa menjadi lebih dewasa yang pada gilirannya dapat mengantarkan manusia hidup lebih layak serta siap menghadapi tantangan. Dengan demikian pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sifatnya mutlak dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Maju mundurnya

suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu sendiri. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin, sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan seperti yang ditegaskan dalam Undang- Undang No 20 tahun 2003, Bab II Pasal 3 tetang fungsi Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (2003: 7). 3 Selain itu agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan mudah, dari pihak guru harus mempunyai sikap yang profesional, sebagaimana yang dikatakan oleh Soetjipto, Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, maka di pundak guru diberikan tugas dan tanggung-jawab yang berat. Sebab tanggungjawab guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi di luar sekolah (Djamarah, 2010: 31). Pengajaran sebagai upaya terencana dalam membina pengetahuan sikap dan keterampilan para siswa melalui iteraksi siswa dengan lingkungan belajar yang diatur guru pada hakikatnya mempelajari lambang-lambang verbal dan visual, agar diperoleh makna yang terkandung di dalamnya. Lambang-lambang tersebut dicerna, disimak oleh para siswa sebagai penerima

4 pesan yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu pengajaran dikatakan efektif apabila penerima pesan (siswa) dapat memahami makna yang dipesankan oleh guru sebagai lingkungna belajar (Shobah, 2001 : 8). Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru. Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajara mengajar yang pada akirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi media grafis, media foto grafis, media tiga dimensi, media proyeksi, media oudio dan lingkungan sebagai media pengajaran (Shobah, 2001 : 6). Faktor lain yang perlu diperhatikan lagi adalah peserta didik. Karena akan sia-sia kerja keras orang tua dan guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa jika faktor-faktor dari siswa kurang mendapat perhatian. Anakanak yang masuk sekolah masing-masing memiliki tingkat kecerdasan, perhatian, dan pengetahuan yang berbeda dengan kesiapan belajar yang berbeda-beda, mereka berbeda dalam potensi bahkan dalam karakternya. Masalahnya adalah pendidikan yang bagaimanakah yang patut diberikan kepada mereka agar tercapai perkembangan secara optimal bagi tiap individu sesuai dengan kapasitas dan kencederungan-kencederungan mental mereka (Hamalik, 2004 : 17).

5 Dengan demikian, bila menginginkan keberhasilan anak perlu adanya media pembelajaran yang menunjang belajar siswa, dengan media pembelajaran yang diharapkan bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa baik di sekolah maupun diluar sekolah. Jika memperhatikan uraian di atas sebagai latar belakang masalah, maka judul Penggunaan Media dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar pada Pendidikan Agama Islam Siswa di SDNU Karangrejo 03 Gumukmas Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 menjadi menarik untuk disoroti dan diteliti. B. Fokus Penelitian Dalam penelitian tentunya diperlukan adanya suatu masalah sebagai landasan lebih lanjut, dan masalah ini akan dijadikan dasar untuk pembuktian, sehingga dalam perumusan nanti terfokus pada persoalan yang diangkat. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Lexy J. Moleong bahwa, Titik tolak penelitian jenis apapun tidak lain bersumber pada masalah, tanpa masalah penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. (Moleong, 2005: 92) Menurut S. Margono masalah ialah kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada (das sollen) dengan kenyataan yang ada (das sein). (Margono, 2003: 54) Jadi perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting karena langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. 1. Fokus Masalah Bagaimana penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar pada Pendidikan Agama Islam siswa SDNU Karangrejo 03 Gumukmas Jember.

6 2. Sub Fokus Masalah a. Bagaimana penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di sekolah SDNU Karangrejo 03 Gumukmas Jember. b. Bagaimana penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di luar sekolah SDNU Karangrejo 03 Gumukmas Jember. C. Tujuan Penelitian Sebagai landasan yang mengarah pada proses suatu aktivitas maka perlu adanya tujuan yang hendak dicapai. Tanpa adanya tujuan tertentu maka kegiatan yag hendak dicapai tidak akan jelas, sehingga proses kegiatan itu sendiri tidak mempunyai pedoman untuk melangkah. Menurut Suharsimi tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai (Suharsimi, 2002: 51). Tujuan pokok suatu penelitian adalah memecahkan masalah-masalah sebagai mana dirumuskan sebelumnya. Untuk itu perumusan tujuan penelitian hendaknya tidak menyimpang dari usaha memecahkan masalah tersebut. Bertitik tolak dari masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar pada Pendidikan Agama Islam siswa SDNU Karangrejo 03 Gumukmas Jember tahun pelajaran 2015/2016

7 2. Tujuan Khusus a. Ingin mendeskripsikan bagaimana penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di sekolah SDNU Karangrejo 03 Gumukmas Jember tahun pelajaran 2015/2016 b. Ingin mendeskripsikan bagaimana penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di luar sekolah SDNU Karangrejo 03 Gumukmas Jember tahun pelajaran 2015/2016 D. Manfaat Penelitian Dalam sebuah penelitian disamping memaparkan tujuan yang ingin dicapai seperti yang tertera di atas, Peneliti mengharapkan juga memperoleh manfaat. Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu : 1. Manfaat Teoritis Bagi pengembangan ilmu pendidikan penelitian ini diharapkan kontribusi pemikiran terkait penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan penggunaan media pendidikan. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan salah satu acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di

8 kelas, terutama sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. c. Bagi lembaga IAIN Jember, penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur atau referensi bagi lembaga IAIN Jember dan mahasiswa, khususnya jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang ingin mengembangkan kajian tentang penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam siswa. E. Definisi Istilah Agar penelitian terarah dan bisa dipahami dengan mudah, maka perlu penegasan terhadap istilah-istilah yang ada dalam judul penelitian, agar supaya tidak terjadi kesalahpahaman makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti. 1. Media Visual Media visual yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan (visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat. Contoh : gambar, poster, grafik (Sumiati dan Asra, 2008 : 161). Djamarah menjelaskan media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, filem kartun (Djamarah, 2010 : 212).

9 2. Aktivitas belajar siswa Sardiman memberi penjelasan bahwa, bahwa yang dimaksud aktivitas belajar itu adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Sebagai contoh seseorang itu sedang belajar membaca. Secara fisik kelihatan bahwa orang tadi membaca menghadapi suatu buku, tetapi mungkin fikiran dan sikap mentalnya tidak tertuju buku yang dibaca. Ini mnunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas visik dan aktivitas mental.kalau sudah demikian, maka belajar itu tidak akan optimal (Sardiman, 2005: 100) Dari definisi beberapa istilah dalam judul penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SDNU Karangrejo 03 adalah penggunaan media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan (visual) dalam meningkatkan aktivitas siswa yang bersifat fisik maupun mental. F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah mengetahui gambaran atau pemahaman tentang skripsi ini, maka akan dimaksudkan sistematika pembahasan sebagai berikut : Bab pertama, adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang maslah, alasan pemilihan judul, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan. Bab kedua, merupaka kajian kepustakaan. Pada bab ini dibahas penelitian terdahulu, yang mencamtumkan berbagai hasil penelitian terdahulu

10 terkait penelitian yang akan dilakukan, serta kajian teori tentang penggunaan media visual dalam meningkatkan aktivitas belajar pada Pendidikan Agama Islam siswa, sebagai landasan teori pada bab berikutnya guna menganalisis data yang diperoleh dari penelitian. Bab ketiga, adalah metode dan prosedur penelitian yang berisikan pendekatan penilitian, penetuan subjek penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan keabsahan data dan tahapan-tahapan penelitian. Bab empat, akan disajikan penyajian data dan analisis data. Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran objek penelitian serta hasil-hasil dari penelitian secara empirik yang meliputi tentang kondisi obyektif Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama Karangrejo 3 Gumukmas Jember, penyajian data serta diskusi dan interpretasi sebagai bentuk pemaduan teori dan empirik. Bab lima, merupakan kesimpulan dari semua hasil penelitian. Dalam bab ini juga akan disajikan saran-saran sebagai bahan masukan bagi peneliti atau lembaga yang diteliti.