KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS L 300 NOMOR KENDARAAN BK-1045-GA JATUH KE JURANG

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA BUS DOA IBU DENGAN MOBIL ELF DI JALAN RAYA NAGREK KM 37

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS PO. GIRI INDAH B-7297-BI MENABRAK MOBIL BARANG BAK MUATAN TERBUKA F-8723-FK DAN KEMUDIAN MASUK JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL DI TANJAKAN KRUMPUT KM. 20, DESA PAGERALANG, KECAMATAN KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH SABTU, 10 AGUSTUS 2013 KNKT

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

REKOMENDASI SEGERA Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

Komite Nasional Keselamatan Transportasi

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN AWAL HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

Laporan Investigasi dan Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13

II. TINJAUAN PUSTAKA

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN LLAJ TAHUN

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA. Laporan Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

FINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut

2. Mengurangi jumlah korban kecelakaan pada pemakai jalan lainnya.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

5/11/2012. Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University. Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Source:. Gambar Situasi Skala 1:1000

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III LOKASI DAN METODOLOGI PENELITIAN

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH KEGAGALAN SISTEM PENGEREMAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN UMUM BIDANG LALU LINTAS JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 NOMOR 4

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Persyaratan Teknis jalan

Pasal 48 yang berbunyi :

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR2TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BONGKAR MUAT BARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-11-01-01-01 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TABRAKAN ANTARA MOBIL MIKROBUS B 2315 IZ DAN TRUK GANDENG HINO AG 8075 UA DI RUAS JALAN TEGAL GUBUK, DESA WINONG, ARJAWINANGUN, KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA 2011

KESELAMATAN MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA KOMITE UNTUK MENGUSULKAN REKOMENDASI KESELAMATAN SEBAGAI HASIL SUATU INVESTIGASI DAN PENELITIAN. KOMITE MENYADARI BAHWA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN SUATU REKOMENDASI KASUS YANG TERKAIT DAPAT MENAMBAH BIAYA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN INSTANSI/PIHAK TERKAIT. PARA PEMBACA SANGAT DISARANKAN UNTUK MENGGUNAKAN INFORMASI LAPORAN KNKT INI HANYA UNTUK MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KESELAMATAN TRANSPORTASI; LAPORAN KNKT TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENUNTUT DAN MENGGUGAT DIHADAPAN PERADILAN MANAPUN. Laporan ini diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Gedung Kementerian Perhubungan Lantai 3, Jalan Medan Merdeka Timur No. 5, JKT 10110, Indonesia, pada tahun 2011.

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal Daftar Isi...... ii Daftar Gambar... iii Daftar Tabel.... iv Sinopsis...... 1 I. Informasi Faktual... 2 I.1 Data Kendaraan... 2 I.2 Data Prasarana dan lingkungan... 4 I.3 Lokasi Kejadian... 5 I.4 Kronologis... 6 I.5 Korban... 7 1.6 Informasi penumpang... 8 I.7 Informasi Awak Kendaraan... 8 I.8 Informasi Cuaca... 8 II. Temuan... 9 II.1 Administrasi... 9 II.2 Sarana... 10 II.3 Manusia... 11 II.3 Prasarana dan Lingkungan... 11 III. Analisis... 12 III.1 Aspek Sarana... 12 III.2 Aspek Manusia... 12 IV. Kesimpulan... 14 V. Rekomendasi... 15 Lampiran ii

DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta lokasi kajadian Gambar 2. Sketsa Kejadian Kecelakaan Gambar 3. Plat Uji Berkala Kereta Gandengan SB 186867 Gambar 4. Ban depan kanan mobil bus Isuzu B 2315 IZ Gambar 5. Bumper yang tidak standar pada truk gandeng AG 8075 UA Gambar 6. Ban depan kanan truk gandeng AG 8075 UA Gambar 7. Jalan berlubang yang telah diperbaiki sehari setelah kecelakaan iii

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1. Data jumlah dan rincian korban iv

SINOPSIS SINOPSIS Rabu, 26 Januari 2011, sebuah mobil bus sedang merek Isuzu dengan nomor kendaraan B 2315 IZ berangkat dari Tegal menuju arah Jakarta membawa penumpang sebanyak 12 orang. Tiba di Jalan Tegal Gubug KM 236, kondisi jalan lurus, beraspal dan berlubang. Mobil bus Isuzu tersebut berjalan dibelakang mobil bus lain, tiba-tiba mobil bus yang berada di depannya secara mendadak berpindah ke sisi sebelah kiri jalan untuk menghindari lubang. Mobil bus sedang Isuzu yang berada di belakang mencoba mengikuti kendaraan mobil bus yang di depannya tersebut, namun tanpa diduga ban depan sebelah kanan terperosok masuk ke dalam lubang sehingga mengalami pecah ban. Mobil bus sedang Isuzu tersebut kehilangan kendali kemudian oleng ke kanan dan menabrak median jalan, selanjutnya masuk ke jalur berlawanan arah. Sementara dari arah berlawanan melaju truk gandeng dengan nomor kendaraan AG 8075 UA yang membawa muatan biji plastik sebanyak 32 ton. Pengemudi truk gandeng terkejut melihat mobil bus Isuzu yang masuk ke jalurnya dan secara spontan berusaha menghindar dengan membelokan kendaraannya ke arah kanan sambil melakukan pengereman. Walaupun sudah dilakukan pengereman, namun karena kendaraan truk tersebut memuat beban berat maka tidak dapat berhenti secara mendadak, tetap melaju dan terjadilah tabrakan. Tabrakan terjadi dengan posisi depan kiri - depan kiri (left head on collision), peristiwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 23.40 WIB. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 6 (enam) orang meninggal dunia di tempat kejadian dan 3 (tiga) orang meninggal setelah mendapat perawatan di RSUD Arjawinangun Cirebon, 5 (lima) orang menderita luka berat. Korban yang luka dirujuk ke RS. Mitra Plumbon Cirebon 2 (dua) orang, 1 (satu) orang ke RS. Gunung Jati Cirebon dan 2 (dua) orang ke RSI. Muhammadiyah Kab.Tegal / Slawi. Investigasi dan penelitian KNKT ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu mendapat perhatian beberapa instansi terkait, seperti : Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Kota Kediri dan Dinas Perhubungan Kota Bekasi. 1

INFORMASI FAKTUAL I. INFORMASI FAKTUAL I.1 Data Kendaraan a. Data Kendaraan 1 Jenis Kendaraan : Mobil Bus Sedang Merk/Tipe : ISUZU / NHR 55 Karoseri : Putra Pelangi No. Kendaraan : B 2315 IZ No. Uji Berkala : Belum pernah melaksanakan uji berkala Tahun Pembuatan : 2003 No. Mesin : M008968 No. Rangka : MHCNH55EY3J008968 Masa Berlaku STNK : 01 Desember 2013 Masa Berlaku Uji Berkala : - Data Operator Operator/ Pemilik Alamat : Nasori : Puri Gading Blok H13 No.11 Rt 02/13 Jati Melati Bekasi Data Awak Kendaraan Pengemudi Umur : 35 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki SIM : A Pendidikan : SD Alamat : Jl. Sawah Lio X Dalam, Jakarta Barat 2

INFORMASI FAKTUAL b. Data Kendaraan 2 Jenis Kendaraan : Mobil barang truk dengan kereta gandeng Merk / Tipe Karoseri No. Kendaraan No. Uji Berkala : Hino FF173NA : PT. Hino Motor Indonesia, Indomobil Group : AG 8075 UA : KD 9536 K Tahun Pembuatan : 2001 No. Mesin No. Rangka : H07DAJ18682 : MJEFF173N1KA14603 Masa Berlaku STNK : 25 Juni 2011 Masa Berlaku Uji Berkala : 14 Juli 2011 Data Pemilik Pemilik Alamat : Ifan Negara : Singosari 35 Rw 09/01 KDR/ Desa Dandangan, Kediri Jawa Timur Data Pengemudi Umur Jenis Kelamin SIM Pendidikan Alamat Pengalaman Kerja Pengemudi : 32 tahun : Laki-laki : B.II Umum : Sekolah Dasar : Tinalan IV Barat 44 Pesantren Rt 04/03 Kediri, Jawa Timur : 6 (enam) Tahun sebagai pembantu pengemudi, 9 (sembilan) Tahun sebagai pengemudi. 3

INFORMASI FAKTUAL c. Data Kendaraan 3 Jenis Kendaraan : Kereta Gandengan Merk/Tipe : Remaja / RM 16 Karoseri No. Uji Berkala Tahun Pembuatan : 2001 No. Mesin No. Rangka : Remaja Engineering Surabaya, Jawa Timur : SB 186680 K : H07DAJ18682 : MJEFF173N1KA14603 Masa Berlaku STNK : 25 Juni 2011 Masa Berlaku Uji Berkala : 14 Juli 2011 I.2 DATA PRASARANA DAN LINGKUNGAN Nama Jalan : Jl. Tegal Gubug, Cirebon Jatibarang KM. 236 Desa Winong, Arjawinangun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Kelas Jalan : I (satu) Status Jalan : Nasional Fungsi Jalan : Arteri Primer Lebar Jalan : 6,97 meter Lebar Bahu Jalan : 1 (satu) meter Lebar Median : 1,36 meter Pola Arus Lalu Lintas : 2 (dua) arah dengan pembatas tengah / median permanen Tipe perkerasan bahu jalan : Pasir Kerikil Konstruksi Perkerasan Jalan : Aspal / hot mix Kualitas Permukaan Jalan : Kering 4

INFORMASI FAKTUAL Perlengkapan Jalan : Penerangan Jalan Umum - marka tengah - median jalan : Tidak ada I.3 LOKASI KEJADIAN Gambar 1. Peta Lokasi Kejadian 5

INFORMASI FAKTUAL I.4 KRONOLOGIS Rabu, 26 Januari 2011, sebuah mobil bus sedang merek Isuzu dengan nomor kendaraan B 2315 IZ berangkat dari Tegal menuju arah Jakarta membawa penumpang sebanyak 12 orang. Tiba di Jalan Tegal Gubug KM 236, kondisi jalan lurus, beraspal dan berlubang. Mobil bus Isuzu tersebut mengikuti dibelakang mobil bus lainnya, tiba-tiba mobil bus yang berada di depannya secara mendadak berpindah lajur ke sisi sebelah kiri jalan untuk menghindari lubang. Kendaraan mobil bus sedang Isuzu yang berada di belakangnya mengikuti kendaraan mobil bus tersebut, namun tanpa diduga ban depan sebelah kanan terperosok masuk ke dalam lubang sehingga mengalami pecah ban. Mobil bus sedang Isuzu tersebut kehilangan kendali kemudian oleng ke kanan dan menabrak median jalan, selanjutnya masuk ke jalur berlawanan arah. Sementara dari arah berlawanan melaju truk gandeng dengan nomor kendaraan AG 8075 UA yang membawa muatan biji plastik sebanyak 32 ton. Pengemudi truk gandeng terkejut melihat mobil bus Isuzu yang masuk ke jalurnya dan secara spontan berusaha menghindar dengan membelokan kendaraannya ke arah kanan sambil melakukan pengereman. Walaupun sudah dilakukan pengereman, namun karena kendaraan truk tersebut memuat beban berat maka tidak dapat berhenti secara mendadak, tetap melaju dan terjadilah tabrakan. Tabrakan terjadi dengan posisi depan kiri - depan kiri (left head on collision), peristiwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 23.40 WIB. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 6 (enam) orang meninggal dunia di tempat kejadian dan 3 (tiga) orang meninggal setelah mendapat perawatan di RSUD Arjawinangun Cirebon. 5 (lima) orang menderita luka berat. Korban yang luka dirujuk ke RS.Mitra Plumbon Cirebon 2 (dua) orang, 1 (satu) orang ke RS.Gunung Jati Cirebon dan 2 (dua) orang ke RSI.Muhammadiyah Kab. Tegal / Slawi. 6

INFORMASI FAKTUAL Keterangan: MB1 (P1) : Mobil bus Isuzu B 2315 IZ (MB1) mengikuti dibelakang mobil bus MB2 P.1. MB2 (P1) : Mobil bus MB2 (P1) secara mendadak berpindah lajur ke sisi sebelah kiri jalan untuk menghindari lubang sehingga posisi pada MB2 (P2). MB1 (P2) : Pengemudi mobil bus Isuzu B 2315 IZ (MB1) berusaha menghindari lubang, namun tanpa diduga ban depan sebelah kanan terperosok masuk ke dalam lubang sehingga mengalami pecah ban. MB1 (P3) : Mobil bus sedang Isuzu B 2315 IZ (MB1) kehilangan kendali kemudian oleng ke kanan dan menabrak median jalan, selanjutnya masuk ke jalur berlawanan arah. MT (P1) : Truk gandeng AG 8075 UA (MT) yang membawa muatan biji plastik sebanyak 32 ton. Pengemudi truk gandeng terkejut melihat mobil bus Isuzu yang masuk ke jalurnya dan secara spontan berusaha menghindar dengan membelokan kendaraannya ke arah kanan sambil melakukan pengereman. MT (P2) : Walaupun sudah dilakukan pengereman, namun karena kendaraan truk tersebut memuat beban berat maka tidak dapat berhenti secara mendadak, tetap melaju dan terjadilah tabrakan. Gambar 2. Sketsa Kejadian Kecelakaan I.5 KORBAN Korban Awak Kendaraan Penumpang Total Meninggal - 9 9 Luka Berat 2 3 5 Luka Ringan 1-1 Total 3 12 15 Tabel 1. Data Jumlah dan Rincian Korban 7

INFORMASI FAKTUAL I.6 INFORMASI DARI PENUMPANG Laki-laki, 28 tahun, memberi keterangan sebagai berikut: Sebelum berangkat kendaraan tersebut berhenti menunggu penumpang langganan yang berasal dari satu daerah yang sama yaitu Kabupaten Tegal / Slawi. Mobil bus sedang Isuzu Elf mulai berangkat sekitar pukul 21.00 WIB. Kendaraan mobil bus sedang Isuzu Elf dikemudikan dengan kecepatan sedang. Sampai dengan daerah Winong kondisi arus lalu lintas cukup padat, selanjutnya setelah melewati daerah tersebut kondisi arus lalu lintas cukup lengang kendaraan mobil bus sedang tersebut berusaha mengikuti mobil bus yang berada di depannya. Jarak antara mobil bus tersebut dengan mobil bus di depannya relatif dekat, sehingga pada saat mobil bus yang berada di depan membanting setir ke kiri untuk menghindari lubang, mobil bus sedang Isuzu Elf ban depan kanannya terperosok ke dalam lubang yang mengakibatkan pecah ban dan selanjutnya kendaraan oleng ke kanan dan pada akhirnya menabrak median pembatas dan selanjutnya masuk ke jalar berlawanan arah. I.7 INFORMASI DARI AWAK KENDARAAN AG 8075 UA Laki-laki, 32 Tahun, memberi keterangan sebagai berikut: Bahwa mobil bus sedang Isuzu Elf dengan nomor kendaraan B 2315 IZ datang secara tiba - tiba dari arah berlawanan. Pengemudi truk dengan nomor kendaraan AG 8075 UA terkejut dan berusaha menghentikan kendaraan dengan menginjak rem dan membanting arah kemudi ke arah kanan, namun karena jarak yang sudah sangat dekat dan kecepatan mobil bus sedang tersebut relatif tinggi maka tabrakan pun tak terhindarkan. I.8 INFORMASI CUACA Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada malam hari dan kondisi jalan basah setelah turun hujan. 8

TEMUAN II. TEMUAN II.1 Aspek Administrasi Mobil bus sedang Isuzu Elf B 2315 IZ tidak memiliki tanda bukti lulus uji. Mobil bus sedang Isuzu Elf tersebut dipergunakan tidak sesuai dengan peruntukannya, dalam hal ini kendaraan tersebut memiliki Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) / plat berwarna hitam dan digunakan untuk mengangkut penumpang umum. Mobil bus sedang Isuzu Elf tersebut status kepemilikannya adalah milik pengemudi yang mengalami kecelakaan, namun di dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kepemilikannya masih atas nama Nasori, kepemilikan kendaraan belum diubah. Kereta gandengan memiliki no uji yang berbeda. Antara buku uji dengan plat uji tidak sama, di dalam buku uji tercantum no uji SB 186680 K sedangkan pada plat uji SB 186867. Pada plat uji kereta gandengan dengan no uji SB 186867 tercantum masa habis uji yaitu 3 Februari 2010, yang artinya telah habis masa uji berkala kendaraan tersebut pada saat terjadinya kecelakaan. Gambar 3. Plat Uji Berkala Kereta Gandengan SB 186867 9

TEMUAN II.2 Aspek Sarana Pada ban depan kanan mobil bus sedang Isuzu Elf B 2315 IZ terdapat sobekan akibat pecah ban. Sobekan pada ban Gambar 4. Ban depan kanan mobil bus Isuzu B 2315 IZ Truk Gandeng menggunakan bumper tambahan / tidak standar. Gambar 5. Bumper yang tidak standar pada truk gandeng AG 8075 UA 10

TEMUAN Ban depan kanan truk yang tergerus akibat pengereman mendadak Gambar 6. Ban depan kanan truk gandeng AG 8075 UA II.3 Aspek Manusia Jarak antara mobil bus sedang Isuzu Elf terlalu dekat dengan mobil bus di depannya. Pengemudi mobil bus sedang Isuzu Elf tidak dalam keadaan tanggap dan terampil di dalam menghadapi kondisi yang dapat muncul secara tiba-tiba. II.4 Aspek Prasarana dan Lingkungan Kondisi jalan rusak terdapat banyak lubang Gambar 7. Jalan berlubang yang telah diperbaiki sehari setelah kecelakaan 11

ANALISIS III. ANALISIS Kemungkinan Penyebab (Probability causes) : 1. Infrastruktur jalan yang rusak terdapat banyak lubang, dikarenakan muatan lebih (overload). Ban roda depan kanan mobil bus Isuzu pecah akibat masuk ke dalam lubang, sehingga kendaraan oleng dan menabrak median jalan dan berpindah jalur ke arah berlawanan sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan;. 2. Pengemudi tidak dalam keadaan tanggap dan terampil didalam menghadapi situasi dan kondisi ekstrem yang muncul secara tiba-tiba. Kendaraan mobil bus Isuzu tidak dalam jarak yang aman dengan mobil bus Isuzu yang berada di depannya. Sesuai peraturan pada PP 43 Tahun 1993 tentang prasarana dan lalu lintas jalan Pasal 62 tentang jarak antara kendaraan yang berbunyi Pengemudi pada waktu mengikuti atau berada di belakang kendaraan lain, wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada didepannya. 3. Pemasangan bumper tambahan / tidak standar pada mobil barang truk gandeng mengakibatkan korban mengalami kondisi yang sangat parah atau mengalami tingkat fatalitas yang tinggi. Hal tersebut bertentangan dengan PP 44 Tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi Pasal 78 ayat 2 yang berbunyi Bumper depan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak boleh menonjol ke depan lebih dari 50 cm melewati bagian badan kendaraan yang paling depan. III.1 ASPEK SARANA Dari hasil investigasi dan penelitian yang dilakukan, secara administrasi mobil bus sedang Isuzu Elf B 2315 IZ dalam kondisi tidak laik jalan. Hal tersebut ditinjau dari tidak adanya buku uji kendaraan, tidak adanya plat samping dan tidak adanya plat uji. III.2 ASPEK MANUSIA Berdasarkan hasil wawancara dengan penumpang mobil mikrobus, diperoleh informasi kronologis kecelakaan yang dapat dianalisis sebagai berikut: Sebelum berangkat kendaraan tersebut berhenti menunggu penumpang langganan yang berasal dari satu daerah yang sama yaitu Kabupaten Tegal / Slawi. Mobil bus sedang Isuzu Elf mulai berangkat sekitar pukul 21.00 WIB. Kendaraan mobil bus sedang tersebut dikemudikan dengan kecepatan sedang. Sampai dengan daerah Winong kondisi arus lalu lintas cukup padat, selanjutnya setelah melewati daerah tersebut kondisi arus lalu lintas cukup lengang. Kendaraan mobil bus sedang Isuzu Elf tersebut berusaha mengikuti mobil bus yang berada di depannya. Jarak antara mobil bus sedang Isuzu Elf dengan mobil 12

ANALISIS bus di depannya relatif dekat, sehingga pada saat mobil bus yang berada di depan membanting setir ke kiri untuk menghindari lubang mobil bus sedang Isuzu Elf tersebut ban depan kanannya terperosok ke dalam lubang yang mengakibatkan pecah ban dan selanjutnya kendaraan oleng, selanjutnya menabrak median pembatas dan pada akhirnya masuk ke jalur berlawanan arah. 13

KESIMPULAN IV. KESIMPULAN Hasil investigasi dan penelitian Tim KNKT di lokasi kejadian kecelakaan, wawancara dengan pihak yang terlibat dan saksi-saksi lainnya diperoleh temuan fakta-fakta sebagai berikut: a. Kondisi jalan yang banyak lubang sehingga membuat kendaraan yang melintasinya menjadi tidak tertib lajur, karena harus menghindari lubang memilih jalan yang mulus, hal ini akan berakibat laju kendaraan berkelok-kelok dan menjadi tidak stabil. b. Jarak antara mobil bus sedang Isuzu Elf terlalu dekat dengan mobil bus di depannya (tidak menjaga jarak aman). c. Pengemudi mobil bus sedang Isuzu Elf tidak dalam keadaan tanggap dan terampil di dalam menghadapi kondisi yang tidak diinginkan (ekstrem) yang dapat muncul secara tiba-tiba. d. Mobil bus sedang Isuzu Elf B-2315-IZ tidak memiliki tanda bukti lulus uji. e. Tidak adanya lampu penerangan jalan umum. f. Mobil barang Truck menggunakan bumper depan tambahan yang tidak standar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebab (Probability Cause) terjadinya peristiwa kecelakaan ini, bersumber dari kondisi prasarana jalan yang tidak layak untuk dilintasi karena jalan rusak berlubang serta tidak terampil dan cakapnya pengemudi dalam mengemudikan kendaraan terutama pada saat menghadapi kondisi ekstrim yang datang secara tiba-tiba, kondisi teknis kendaraan yang tidak dirawat secara baik, penggunaan bumper depan kendaraan mobil barang yang melanggar ketentuan / tidak standar dan tidak dilakukannya pengujian berkala secara tertib dan teratur. 14

REKOMENDASI V. REKOMENDASI Berdasarkan kesimpulan di atas dan agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama di masa yang akan datang, maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: A. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Segera menutup lubang pada ruas jalan daerah antara Weru - Tegal Gubug (Arjawinangun) titik lokasi terjadinya kecelakaan. Demikian juga lubang lubang dalam yang cukup membahayakan keselamatan pengguna jalan, dari arah Jatibarang menuju Cirebon dan sebaliknya. Segera memasang lampu penerangan jalan dari mulai Pasar Tegal Gubug ke arah Arjawinangun. Median jalan dengan tinggi sekitar 30 cm dan tidak adanya lampu penerangan jalan mengakibatkan silau pada malam hari bagi pengemudi dari arah berlawanan. B. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Marka jalan seperti marka tengah dan tepi perlu diperjelas, kondisi saat ini sudah buram sehingga pada malam hari tidak terlihat dan sangat berbahaya jika cuaca hujan terutama pada ruas jalan sepanjang 500 m dari dan ke titik terjadinya kecelakaan. Pemasangan rambu - rambu kelengkapan jalan baik rambu peringatan maupun rambu - rambu himbauan pada ruas jalan yang sama. Pengecatan marka jalan yang sudah memudar dan pemasangan reflektor / delineator untuk mengarahkan pengemudi pada malam hari. Pemasangan rambu batas kecepatan. Perlunya sosialisasi kepada pengemudi angkutan umum tentang tata cara mengemudi dengan selamat dan disiplin berlalu lintas. C. Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat Mengoperasikan Jembatan Timbang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sebagai sarana untuk memonitor pergerakan/perpindahan komoditas dari satu daerah ke daerah lain dan fungsi pengawasan kaitannya dengan pemeliharaan umur teknis jalan. D. Dinas Perhubungan Kota Kediri Untuk mempertegas pelarangan penggunaan bumper yang tidak standar terutama pada mobil barang / truk, karena dapat menimbulkan tingkat fatalitas yang tinggi. Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan tindak lanjut dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan transportasi lalu lintas jalan di masa akan datang. 15