STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
OLEH : RENDI OKTA SELGA NPM

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

PENERAPAN PROFESIONALITAS GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI KECAMATAN V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

BAB III METODE PENELITIAN

SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

III METODE PENELITIAN

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU

III. METODE PENELITIAN

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

MHD. ARIF

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTATERHADAP MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODE PENELITIAN

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

Kinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

Transkripsi:

1 STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL OLEH : ALFIQROAM KUMAR NPM: 121001341126 KONSENTRASI PENDIDIKAN JASMANI KESAHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2017

2 HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN Nama : ALFIQROAM KUMAR NPM : 1210013411268 Program Studi Jurusan Fakultas Universitas : Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar : Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Bung Hatta Disetujui Oleh: Padang, Januari 2017 Pembimbing I pembimbing II Drs. Madri M, M.Kes, AIFO Ali Mardius, S.Pd, M.Pd Mengetahui : Pengelola Prodi / Jurusan Pjkr

3 Drs. Madri M, M.Kes, Aifo Alfiqroam Kumar 1), Drs. Madri M. M.Kes, AIFO 2), Ali Mardius, S.Pd, M.Pd 2) 1. Student of the concentration of health physical education and recreation 2. Lecture of the concentration of health physical education and recreation The primary school teacher education and major the faculty of teacher training and education bung hatta university ABSTRACT Alfiqroam Kumar : Study of the orchestra physical education teachers in teaching physical education appropriate curriculum KTSP in SMA N Pariaman. This study was begin based on field observasion about physical education teachers s comprehension on learning based on curriculum KTSP. This study was aimid to see how far the teachers have been referred on the implementation of learning based on curriculum KTSPat SMA N pariaman. This study was descriptive research.the population of the stady were all orchestra teachers of phycial education in SMA N 2-6 Pariaman, the total of population ware 15. All population used as sample of this study (total sampling). This study used questionnaire teachnique. the question of this research were:1). How far the orchestra teachers of physical education have planed learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, 2). How far the orchestra teachers of physical education have done learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, 3).How far the orchestra teachers of physical education have evaluated learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, the data was analized by used descriptive statistics with frequency tabulation. Based on analysis result : 1. Variabel of learning pland obtained achievement score of 86.13%, it was in good category. 2. Variabel of learning process obtained achievement score of 85.18%, it was in good category. 3. Variabel of learning evaluation obtained achievement score of 85.18%, it was in good category.

4 Alfiqroam Kumar 1), Drs. Madri M. M.Kes, AIFO2), Ali Mardius, S.Pd, M.Pd2) 1) Mahasiswa Program Studi Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi 2) Dosen Program Studi Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK Alfiqroam Kumar : Studi Tentang Pemahaman Guru-Guru Penjas Orkes Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sesuai Kurikulum KTSP Di SMA Negeri Kota Pariaman Penelitian ini diawali berdasarkan obsevasi lapangan tentang pehaman guru-guru pendidikan jasmani atas pembelajaran berdasarkan kurikulum KTSP. Tujuan penelitian adalah melihat seberapa jauh guru telah mengacu pelaksanaan pemeblajarna berdasarkan kurukulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan Populasi guru-guru penjas orkes Sekolah Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman berjumlah sebanyak 15 orang. Semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian(total sampling), Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan penyebaran angket. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah : (1). sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (2). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (3). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi frekuensi.ber dasarkan hasil analisis diperoleh : (1). variabel perencanaan pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 85.13% berada pada kategori baik. (2). variabel proses pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 86.18% berada pada kategori baik. (3). variabel evaluasi pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 80.89% berada pada kategori baik. Kesimpulan bahwa ketiga variabel yang diteliti berada dalam kategori baik. PENDAHULUAN kurikulum merupakan program pendidikan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar serta terprogramkan, direncanakan dan dirancan sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku, serta dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 1 ayat 19, menyatakan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rancangan dan pengatur mengenai, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di setiap sekolah membuat guru menjadi semakin pandai, karena guru dituntut untuk merencanakan sendiri materi pelajaran berdasarkan Silabus dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan keleluasaan sekolah untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Untuk dapat

5 melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan tujuan yang diharapkan tentu memerlukan komponen sekolah yang paham dan mempunyai sikap serta komitmen yang baik terhadap KTSP ini. Guru sebagai komponen sekolah mempunyai arti penting dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ibarat senjata, sedangkan guru adalah orang yang menggunakannya. Sebaik apapun kurikulum yang dibuat bila tidak diimbangi dengan kesiapan dan dedikasi yang baik dari guru maka kurikulum yang telah dibuat tidak akan tepat sasaran. Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dituntut adanya suatu perubahan pembelajaran yang interaktif antara guru dengan siswa. Dalam hal ini, gurulah yang mempunyai beban berat, karena guru harus bisa menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk tiap mata pelajaran, khsususnya mata pelajaran pendidikan jasmani. Guru harus bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan kurikulum yang dimaksud disisi lain, Guru juga dituntut untuk mengembangkan kemampuannya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan selalu berupaya untuk menguasai materi sebaik mungkin, berkreasi, berinovasi, serta menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai yang dijelaskan. Dari kutipan di atas, jelas guru harus memahami serta mampu melaksanakan proses pendidikan jasmani di sekolah. Dapat dikemukakan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Persoalan yang muncul khususnya di dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan adalah bagaimana membuat agar seorang guru harus mampu mengelola interaksi pembelajaran, mampu memahami hakekat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar, bagaimana proses belajar berlangsung dan ciri-ciri belajar dalam berbagai bidang, yakni pengetahuan, pemahaman, perasaan, minat, sikap, nilai dan keterampilan. Dengan demikian guru akan mampu menentukan jenis gaya memimpin kelas yang akan dipakai. Hal ini akan mempengaruhi corak interaksi guru dan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan serta keinginan semua pihak, terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, sangat diperlukan kompetensi seorang guru terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah, hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor meliputi tingkat pendidikan guru, waktu, alat dan fasilitas, penggunaan metoda, pemanfaatan media, pemahaman guru, aplikasi kurikulum dan evaluasi hasil belajar, khususnya mata pelajaran penjas orkes. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (1990:310) bahwa: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan tertentu. Rencana ini mencakup persiapan untuk menentukan populasi, sampel, pembuatan angket dan pengumpulan data serta menyebarkan angket Data yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini bersumber dari guru-guru penjas orkes yang terdiri dari guru-guru SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6 tahun 2016 Sebagai sampel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan Populasi guru-guru penjas orkes Sekolah

6 Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman berjumlah sebanyak 15 orang. Semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian(total sampling), Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan penyebaran angket. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah : (1). sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (2). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (3). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi frekuensi. Penelitian ini dilakukan pada di Sekolah Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, tepatnya pada bulan Oktober-November 2016. uji validitas. Artinya item pernyataan dimaksud dapat digunakan langsung sebagai instrumentasi pada responden yang telah ditetapkan. 1. Uji Validitas Butir Instrumen. Validitas instrumen dihitung menggunakan analisis statistik korelasi product moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor setiap butir instrumen dengan skor total setiap subjek (Arikunto, 1989:135). Hasil perhitungan uji validitas 92 item pernyataan, diperoleh korelasi butir-butir pernyataan yang memenuhi persyaratan untuk dianalisis sebagai data penelitian, adalah pernyataan yang mempunyai korelasi (r) >0.514 pada taraf signifikansi α 0.05, sedangkan pernyataan yang mempunyai korelasi < 0.514, tidak digunakan dalam analisis data penelitian (Hadi, 1986:360). Berdasarkan analisis diperoleh butir pernyataan yang dapat digunakan sebanyak 83 butir, sedangkan butir pernyataan yang dibuang sebanyak 9 butir(r<0.514), karena butir dimaksud dianggap tidak memenuhi persyaratan. Hasil perhitungan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat pada lampiran. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian. Uji instrumen penelitian dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabelitas data penelitian.instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 1989:160). Suatu angket dikatakan valid apabila item pernyataan pada angket tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut sedangkan suatu angket dikatakan reliabel bila jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Santoso, 2004 : 270). Instrumen penelitian ini menggunakan uji coba terpakai, yaitu langsung diberikan pada sampel yang telah ditetapkan, dengan mengikuti ketentuan, bahwa setiap indikator variabel yang dituangkan dalam bentuk pernyataan diwajibkan lolos 80% memenuhi persyaratan uji validitas (Arikunto, 1989). Berdasarkan analisis yang dilakukan dari 92( sembilan puluh dua) item pernyataan mewakili setiap indikator, telah terbukti sebanyak 83butir (90.2%) memenuhi persyaratan 2. Reliabilitas Instrumen Penelitian. Untuk memperoleh reliabelitas instrumen penelitian, digunakan metoda belah dua (splithalf method), dengan asumsi bahwa butir pernyataan yang genap maupun ganjil adalah homogen dan mengukur hal yang sama (Arikunto, 1989). Untuk menghitung tingkat reliabilitas digunakan formulasi korelasi Product Moment. Butir-butir pernyataan dibagi menjadi dua belahan. Belahan pertama bernomor ganjil dan belahan ke dua bernomor genap.kemudian skor masing-masing pernyataan dijumlahkan.selanjutnya dikorelasikan antara ke dua belahan tersebut. Hasil ini baru mengetahui reliabilitas setengah test, dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown, maka diperoleh angka korelasi yang menyatakan tingkat reliabelitas suatu test. Hasil perhitungan reliabelitas instrumen penelitian adalah sebesar 0.993> r tab 0.514.Hasil lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran. B. Analisis Data Penelitian

7 Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum distribusi frekuensivariabel penelitian. Dalam deskripsi ini disajikan distribusi variabel perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran dalam studi tentang pemahaman guru-guru penjasorkes dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Selanjutnya penyebaran jawaban responden berdasarkan klasifikasi dan distribusi data penelitian dapat dilihat sebagai berikut : 1. Perencanaan Pembelajaran Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabel perencanaaan pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masingmasing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.jumlah item pernyataan pada variabel perencanaan pembelajaransebanyak 27 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 0 atau 0.0%, Tidak Setuju = 6atau 1.5%, Ragu-Ragu = 32 atau 7.9%,Setuju = 219 atau54.1% dan Sangat Setuju = 148 atau 36.5%. Rerata hitung (mean) = 4.26, median = 4, standar deviasi = 0.662, variance = 0.439, nilai minimum = 2 dan nilai maksimum = 5. 2. Proses Pembelajaran Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabelproses pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel proses pembelajaran sebanyak 44 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 3 atau 0.5%, Tidak Setuju = 17 atau 2.6%, Ragu-Ragu = 37 atau 5.6%, Setuju = 319 atau 48.3% dan Sangat Setuju = 284 atau 43.0%. Rerata hitung (mean) =4.31, median = 4, standar deviasi = 0.732,variance =0.536, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum =5. 3. Evaluasi Pembelajaran Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabelevaluasi pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.jumlah item pernyataan pada variabel evaluasi pembelajaran sebanyak 12 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 2 atau 1.1%, Tidak Setuju = 3 atau 1.7%, Ragu-Ragu = 33 atau 18.3%, Setuju = 89 atau 49.4% dan Sangat Setuju = 53 atau 29.4%. Rerata hitung (mean) =4.04, median = 4, standar deviasi = 0.804,variance =0.646, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum = 5. C. Jawaban Pertanyaan Penelitian 1. Sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai Kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Dengan perencanaan pembelajaran maka akan tersusun proses pembelajaran sesuai kurikulum satuan tingkat pendidikan, maka hasil yang diperoleh pun sesuai dengan semestinya murid akan mudah memahami pembelajaran yang akan diberikan. Bila dilihat dari pernyataan yang di jawab oleh guru-guru SMA Negeri di Kota Pariaman perencanaaan pembelajaran guru penjasorkes memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.jumlah item pernyataan pada variabel perencanaan pembelajaransebanyak 27 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 0 atau 0.0%, Tidak Setuju = 6atau 1.5%, Ragu-Ragu = 32 atau 7.9%,Setuju = 219 atau54.1% dan Sangat Setuju = 148 atau 36.5%. Rerata hitung (mean) = 4.26, median = 4, standar deviasi = 0.662, variance = 0.439, nilai minimum = 2 dan nilai maksimum = 5. Berdasarkan temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman dengan hasil 85,13% dapat dikategorikan baik. 2. Sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Penyajian pernyataan atas jawaban responden terhadap variabel proses pembelajaran guru penjasorkes dimana

8 masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel proses pembelajaran sebanyak 44 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 3 atau 0.5%, Tidak Setuju = 17 atau 2.6%, Ragu-Ragu = 37 atau 5.6%, Setuju = 319 atau 48.3% dan Sangat Setuju = 284 atau 43.0%. Rerata hitung (mean) =4.31, median = 4, standar deviasi = 0.732,variance =0.536, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum =5. Maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran guru-guru penjasorkes SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman dengan hasil 86,18% dapat dikategorikan Baik. 3. Sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel evaluasi pembelajaran sebanyak 12 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 2 atau 1.1%, Tidak Setuju = 3 atau 1.7%, Ragu-Ragu = 33 atau 18.3%, Setuju = 89 atau 49.4% dan Sangat Setuju = 53 atau 29.4%. Rerata hitung (mean) =4.04, median = 4, standar deviasi = 0.804,variance =0.646, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum = 5. Berdasarkan hasil temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran guru-guru penjasorkes SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman 80,89% dikategorikan Baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang guruguru penjas orkes dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel perencanaan pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 85.13% berada pada kategori baik. 2. Variabel proses pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 86.18% berada pada kategori baik. 3. Variabel evaluasi pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 80.89% berada pada kategoribaik. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut kepada: 1. Disarankan kepada guru-guru penjasorkes SMA Negeri kota Pariaman untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai dan lebih ditingkatkan lagi perencanaan, proses, evaluasi pembelajarannya. 2. Guru sebaiknya lebih meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengikuti perkembangan pengetahuan terbaru misalnya dalam menggunakan strategi dan metode mengajar yang bervariasi, mempelajari karakter dan potensi siswa yang bervariasi, serta dalam memanfaatkan multimedia sebagai penunjang proses pembelajaran. 3. Guru semakin kreatif dalam memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh sekolahnya dan juga selalu berusaha menggali potensi baru yang selama ini masih terpendam. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian,: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Bahri, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di sekolah. Jakarta : Sinar Baru Algensido. Depdiknas. UU. No. 20 (2005) Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.

9 Prawoto (1987). Derajat Kebenaran Media Pembelajaran. Yogyakarta : FPMIPA IKIP Yogyakarta. Sukmadinata,Nama Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek bandung : PT Remaja Rosdakarya. Subandijah, 1993. Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sudjana, Nana (1989). Metode Statistik. Bandung : Transito Sumber: Sumber: http://www.google.co.id/search?cli ent=firefoxa&rls=org.mozilla%3aen US%3Aofficial&channel=s&hl=id &source=hp&q=pengertian+kurik ulum&meta=&btng=google+pen elusuran. 25 Maret 2016 http://akhmadsudrajat.wordpress.c om/2008/07/08/pengertiankurikulum. 9 April 2016