ANALISIS DAMPAK REMUNERASI TERHADAP KINERJA INSTITUSI: Pendekatan Budaya Kerja/ Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

SISTEM PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAHAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BUDAYA KERJA MERUBAH MINDSET APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

I. PENDAHULUAN. organisasi (Hasibuan, 2011:10). Walaupun suatu organisasi telah memiliki visi,

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

Sehingga dalam kaitan dengan kinerja pegawai, mahsun (2013:25), menjelaskan kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Bab I PENDAHULUAN. berkeadilan sosial dalam menjalankan aspek-aspek fungsional dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

IMPLEMENTASI APLIKASI KENAIKAN GAJI BERKALA OTOMATIS DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan/organisasi

KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

profesional, bersih dan berwibawa.

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN APLIKASI PENILAIAN PRESTASI KERJA

Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

VISI, MISI, TUJUAN, RENCANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi. Kedua istilah yang sering dipertukarkan penggunaannya ini pada

I. PENDAHULUAN. terkait dengan kesejaheteraan hidup, gaji yang diterima betul-betul harus

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BAH 1 PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu orgarusasl memegang

BAB I PENDAHULUAN. Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, mewujudkan pemerintahan yang baik (good

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA KERJA (RENJA)

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BAB II GAMBARAN BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

L A P O R A N K I N E R J A

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu institusi pemerintahan yang memiliki tugas dan tanggung

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

PERBAIKAN SISTEM REMUNERASI PEGAWAI NEGERI KEDEPUTIAN SDM APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

Transkripsi:

ANALISIS DAMPAK REMUNERASI TERHADAP KINERJA INSTITUSI: Pendekatan Budaya Kerja/ Organisasi Oleh: Slamet, SE., MM., PhD D i s a m p a i k a n P a d a A c a r a I m p l e m e n t a s i P e m b e r i a n R e m u n e r a s i bagi P N S dan P e j. S t r u k t u r a l, di I A I N A m b o n, t a n g g a l 19 O k t o b e r 2013

KONSEP REMUNERASI Remunerasi berdasarkan kamus bahasa Indonesia artinya imbalan/gaji. Remunerasi adalah total kompensasi yang diterima pegawai, biasanya dikaitkan dengan penghargaan dalam bentuk uang. Dalam konteks Reformasi Birokrasi: Remunerasi adalah penataan kembali sistem penggajian yang dikaitkan dengan sistem penilaian kinerja.

TUJUAN REMUNERASI Meningkatkan kesejahteraan para PNS Mewujudkan tata Pemerintah yang Good dan clean Governance Peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai Sebagai upaya terwujudnya pegawai yang transparan dan bersih, anti KKN

TUJUAN REMUNERASI Remunerasi Motivasi Kinerja

KONSEP KINERJA Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi institusi yang di tuangkan dalam Perencanaan Strategis.

KONSEP KINERJA Kinerja = f (Ability, Motivation, Opportunity) Performance = f (S, K, M) S = Skill and ability to perform task K = Knowledge of act, rules, principles, and procedurs M = Motivation to perform Pegawai yang mempunyai kompeten (skill & knowledge) belum tentu memberikan kontribusi kinerja institusi, jika tidak ada motivasi.

KONSEP KINERJA Akuntabilitas Kinerja (performance) individu merupakan bentuk pertanggungjawaban individu dalam menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab mereka kepada pimpinan yang memimpin institusi.

KONSEP KINERJA Akuntabilitas Kinerja (performance) institusi merupakan bentuk pertanggungjawaban institusi dalam menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab institusi kepada stakeholder.

VARIABEL KINERJA Knowledge Skill Motivasi peran Kinerja Individu Kinerja Tim/Kelompok Keeratan tim Kepemimpinan Kekompakan Struktur tim Peran tim norma Lingkungan Kepemimpinan Struktur organisasi Pilihan strategi Teknologi Budaya organisasi proses Kinerja Institusi

SASARAN PENILAIAN KINERJA Berfokus pelaku Performer Kinerja Individu Kinerja Tim/Kelompok Berfokus pada perilaku Proses Berfokus pada hasil Outcome Kinerja Institusi

KONSEP KINERJA KPI (Key Performance Indicators) Performance institution Motivasi Performance of individu/ kelompok Kebijakan Remunerasi

TUGAS & FUNGSI PERGURUAN TINGGI Core Business Perguruan tinggi adalah menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi memiliki untuk mengelola sendiri lembaganya Perguruan tinggi dapat memperoleh sumber dana dari masyarakat yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan prinsip akuntabilitas publik.

Volume kerja GAMBARAN SIKLUS VOLUME TUGAS PERGURUAN TINGGI 2500 2000 1500 1000 500 Volume Non-Tusi Tusi Bulan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan

BUDAYA ORGANISASI Sistem makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi (Robbins, 2003) Sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para pegawai berperilaku (Cushway & Lodge, 2000) Norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku (Luthans, 1995)

BUDAYA KERJA Pola nilai, sikap, tingkah laku, hasil karsa dan karya termasuk segala instrumen, sistem kerja, teknologi, dan bahasa yang digunakan. Budaya kerja yang sudah mapan dan berakar akan sulit untuk digoyahkan, apalagi dihilangkan, atau sebaliknya. Pada kondisi di atas akan amat sulit melakukan perubahan atas kebijakan baru, apalagi tidak menguntungkan Remunerasi merupakan kebijakan, ada yang diuntungkan, mungkin ada yang dirugikan, bagi yang diuntungkan apakah berdampak kepada kinerja dalam jangka panjang

BUDAYA KERJA PADA INSTITUSI PEMERINTAH (dikumpulkan dari pengamatan dan beberapa sumber) 1. Buruknya kualitas pelayanan publik (lambat, tidak ada kepastian aturan/hukum, berbelit belit, arogan, minta dilayani atau feodal style, dsb.) 2. Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja aparatur negara. 3. tidak produktif, tidak efektif dan tidak efisien. 4. tidak akuntabel dan tidak transparan. 5. Suka memperoleh pendapatan yang bersifat variabel. 6. Budaya kerja PNS masih dipandang lambat, birokratis, malas, dan biaya tinggi. 7. Lebih berorientasi pada peraturan (juklak & juknis) dibandingkan pada pencapaian visi dan misi. 8. Lemahnya nilai-nilai profesionalisme dalam pekerjaan.

BUDAYA KERJA PADA INSTITUSI PEMERINTAH (dikumpulkan dari pengamatan dan beberapa sumber) 9. Rutinitas menjadi salahsatu penyebab rendahnya kesadaran pegawai untuk bersikap profesional. 10. Ketiadaan sistem reward dan punishment yang jelas, menjadi penyebab kurangnya motivasi pegawai untuk bekerja secara profesional; 11. Masih banyak ditemui pegawai tidak mengetahui tugas pokok dan fungsi unit kerjanya; 12. Prestasi kerja hanya didasarkan pada Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) semata; 13. Karier masih didasarkan pada kedekatan dan peraturan normatif (golongan dan pangkat); 14. Penyelesaian tugas tidak di dasarkan pada pencapaian visi dan misi;

BUDAYA KERJA PADA INSTITUSI PEMERINTAH (dikumpulkan dari pengamatan dan beberapa sumber) 15. Ketidakpastian pimpinan dalam bersikap dan memerintah membuat bawahan sulit menjabarkan; 16. Sosialisasi nilai, norma, dan tata kerja pimpinan tidak dapat difahami oleh bawahan, sehingga tercipta ketidakpastian kerja; 17. Pegawai bekerja tanpa rencana jangka panjang; 18. Ada SK/ST baru bekerja; 19. Oriantasi jangka pendek (pendapatan ) 20. Jarang ditemukan pegawai berinvestadi prestasi.. 21. Kenaikan pangkat bagi pegawai struktural secara otomatis.. 22. Asal bapak senang.

BUDAYA KERJA PADA INSTITUSI PEMERINTAH (dikumpulkan dari pengamatan dan beberapa sumber) 23. Pimpinan menganggap jabatan sebagai prestise. 24. Pimpinan yang kurang memiliki misi dan visi yang jelas serta tidak memberikan contoh tauladan bagaimana berkinerja.. 25. Kerja tidak didasarkan pada target; 26. Kerja tidak berfokus kepada kepuasan stakeholder; 27. Ngantor berdasarkan jumlah jam kerja bukan kinerja (baca koran, facebook dan lainnya); 28. Arena makelar;

HAMBATAN MENUJU ORGANISASI BERKINERJA Meningkatkan Reputasi dan Kinerja Institusi Budaya Kerja/Organsiasi yang lemah

ANALISIS DAMPAK REMUNERASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU Jangka Pendek Motivator Peningkatan kedisiplinan Ada yang dirugikan, ada yang diuntungkan; Kecemburuan sosial atas pekerjaan; Jangka Panjang Remunerasi menjadi hal yang biasa Remunerasi dianggap tidak ada, jika diberikan secara fix (tetap); Kerja hanya fokus rutinitas dan tusi

STRATEGI MENUJU INSTITUSI BERKINERJA Tahapan reformasi birokrasi 5 dari 8 reformasi Birokrasi Competence Development Performance of Individu/grou p Performance of institution (1) Perubahan mindset; (2) penataaan organisasi; (3) penataan business proses; dan (5) ketepatan regulasi. time