BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. Kebutuhan akan kegiatan kewirausahaan sosial diawali dari adanya

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PELAYANAN PRIMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH SIMPANAN DI KJKS BMT WALISONGO MIJEN SEMARANG

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bersama. Pengertian koperasi menurut Undang-undang nomor

BAB I PENDAHULUAN. satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang bagus, sebagai alat yang sangat penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta,

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS PERILAKU NASABAH BANK MINI SYARIAH UNTUK MENJADI NASABAH BANK MINI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UINSA

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi standar pelayanan yang berlaku (Sutrisna, 2008). peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. potensi diri agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga tercipta umat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuanya. Dengan adanya tolong. menolong dalam suatu kelompok masayarakat berarti akan

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB I PENDAHULUAN. negara ini, yaitu pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyentuh kalangan bawah (grass rooth). Semula harapan ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bank syariah muncul pertama kali di Mesir pada tahun 1963, dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dari waktu ke waktu. Hal ini karena, hampir semua sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan lahiriyah dan batiniyah saja tetapi juga keseimbangan,

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam. pengembangan potensi dalam diri peserta didik.

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

Oleh: SUNIPAN NIM

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai referensi utama seorang muslim sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, kualitas dipandang sebagai salah satu alat

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Lembaga keuangan tersebut diharapkan bisa menyokong seluruh bagian

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. Sebuah. manajemen untuk menunjang keberhasilan sebuah perusahaan.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KOPERASI

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia kecil dari perjalanan kehidupan manusia, karena setelah kehidupan di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP RI No. 9 Tahun 1995 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di dunia perbankan semakin meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia dihadapkan pada perkembangan dalam berbagai bidang dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. berupa pemberian dan bisa berupa pinjaman. 1 Allah berfirman dalam surat al-

LANDASAN TEORI Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. negara negara anggota dan masyarakat Muslim pada umumnya.

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Melalui Pembentukan Koperasi Jasa Berbasis Syariah di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda'wah Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BMT

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris

TOLERANSI BERAGAMA MENURUT PANDANGAN HAMKA DAN NURCHOLISH MADJID

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, terutama sumber daya manusianya. Sulit untuk dipungkiri bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang karena manusia cenderung memiliki sifat untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen merupakan sebuah fenomena yang unik untuk

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Kebutuhan akan kegiatan kewirausahaan sosial diawali dari adanya fenomena sosial berupa problematika sosial yang sulit untuk diurai bahkan oleh pemerintah sekalipun. Motivasi untuk mendapatkan lingkungan yang kondusif dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi melalui usaha-usaha individu masyarakat. Namun demikian, tidak seluruh elemen sosial memiliki keberdayaan untuk keluar dari kesulitannya secara personal sehingga memerlukan pendampingan melalui usaha-usaha sosial. Usaha-usaha sosial merupakan jembatan menuju kebijakan publik, pasar, dan masyarakat luas melalui penciptaan nilai baru, memainkan peran penting dalam pembangunan daerah, dan menciptakan mekanisme. Pembangunan nasional dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya, bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini, koperasi harus manjadi tulang punggung dan wadah bagi perekonomian rakyat. Kebijaksanaan Pemerintah tersebut sesuai dengan isi UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Di dalam penjelasan UUD 1945 tersebut diungkapkan bahwa bangun usaha yang sesuai adalah 1

koperasi. Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan dengan pelaksanaan tujuan di atas. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan ekonomi bersama-sama agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu tidak heran kalau koperasi sering kali diistilahkan sebagai soko guru perekonomian yang bermakna sebagai pilar atau penyangga utama perekonomian. Dewasa ini koperasi tumbuh dan berkembang di seluruh pelosok Indonesia, bergerak dibidang usaha menurut jenisnya masing-masing. Sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti koperasi bagi masyarakat terutama masyarakat kecil yang bertumbuh secara bersama perkembangan ilmu teknologi dan perekonomian bangsa Indonesia, tetapi tidak semua masyarakat Indonesia bernasib baik untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut dan dikoperasilah mereka, masyarakat kecil bergantung berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Undang- Undang No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dijelaskan bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi dapat dikatakan sebagai sebuah usaha masyarakat dalam membina suatu urusan bersama dan saling tolong-menolong. Dalam hal ini 2

agama Islam juga menganjurkan dalam ayat al Qur an surat Al-Maidah ayat 2: 1 و ت ع او ن وا ع ل ى ال ب و الت ق و ى و ل ت ع او ن وا ع ل ى ا ل ث و ال ع د و ان و ات ق وا ا لل إ ن ا لل ش د يد ال ع ق اب املائدة: ٢ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. Visi yang jelas dalam suatu perusahaan sangat menentukan segmentasi pemasaran produk. Visi adalah sesuatu yang diharapkan untuk masa depan. 2 Dengan adanya visi yang jelas akan melahirkan suatu fondasi keyakinan sehingga semua orang akan bekerja keras dan tekun, berusaha dan berjuang untuk berproses menuju masa depan yang diyakini bersama. Oleh karena itu penting bagi seorang pengusaha untuk merancang visi bersama dalam karyawannya untuk mencapai kemajuan usaha. Sebab visi merupakan gambaran yang jelas mengenai masa depan yang di inginkan. Dengan adanya kesamaan visi bisa dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan-keputusan ataupun tindakan guna meningkatkan kinerja dilingkungan bisnis. Selain visi yang sudah dijelaskan, misi yang tepat juga menjadi partner visi dalam mencapai gol yang telah disinergikan secara bersama. Sedangkan misi adalah 1 Al-Quran, Al-Maidah: 2 2 Jackie Ambadar, Miranty Abidin dan Yanti Isa, 2005 Mulai Usaha Dari NOL, Jakarta, Yayasan Bina Karsa Mandiri, Hlm 76. 3

serangkaian langkah-langkah atau konsep yang terfokus atau suatu dasar pemikiran yang menciptakan nilai-nilai tujuan nyata yang melandasi bisnis yang sedang dikelola oleh pemilik perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek. 3 Oleh karena itu harus ada penetapan nilai-nilai organisasi perusahaan yang dikelola yang kemudian dipegang teguh oleh semua karyawan. Dengan menyatukan visi dan misi dalam pedoman bisnis, akan memudahkan pemilik perusahaan memegang kendali bisnis dalam meraih sukses, dan agar tidak kehilangan arah dalam mencapai tujuan bisnis yang menjadi harapan perusahaan. Penulis melihat strategi sebagai sosial entreprise, serta mempunyai tujuan yang mulia. Visi dan misi koperasi menurut Hatta koperasi lebih sederhana tetapi jelas, padat, dan ada suatu visi dan misi yang di kandung koperasi. 4 Di sisi lain koperasi syariah sudah mulai muncul di berbagai pelosok Indonesia yang mempunyai tujuam sebagai pengerak pembangunan ekonomi di skala usaha kecil atau usaha mikro. Yang dulunya sebagai Baitul Mall wat Tamwil (BMT) hanya sebatas tabungan masyarakat kecil yang berprinsip sesuai ajaran Islam, dan di samping itu juga sebagai cara dakwah melalui akad yang jelas dan sesuai syariat Islam. Hingga saat ini, perkembangan KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) di Indonesia begitu pesat yang ditandai dengan banyaknya 3 Jackie Ambadar, Miranty Abidin dan Yanti Isa, 2005 Mulai Usaha Dari NOL, Yayasan Bina Karsa Mandiri, Jakarta, Hlm 76. 4 Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, Hlm 17. 4

keberadaan KJKS di beberapa wilayah baik itu di perkotaan maupun di pedesaan. Awal mula adanya KJKS sendiri tidak lepas dari perkembangan terciptanya perbankan Syariah di negara ini, yaitu pada awal periode 1980- an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam telah dimulai. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah Karnaen A. Perwata Atmadja, M. Dawam Rahardjo,A.M. Saefuddin, M. Amien Azis, dan lain-lain. Beberapa uji coba pada skala yang relatif terbatas telah diwujudkan. Di antaranya adalah Baitut Tamwil-Salman, Bandung, yang sempat tumbuh mengesankan. Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa dalam bentuk koperasi, yakni koperasi Ridho Gusti. Akan tetapi, prakarsa lebih khusus dimulai sejak tahun 1990, dimulai dari adanya lokakarya bunga bank dan perbankan yang diselenggarakan pada tanggal 18-20 Agustus 1990 oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). 5 Di sisi lain Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Manfaat merupakan sebuah lembaga koperasi yang berasaskan pada agama Islam sesuai dengan Al-Qur an dan As-Sunnah oleh sebab itu koperasi manfaat syariah ini menjalankan program dan kegiatannya menurut ajaran agama Islam. Koperasi ini bergerak dalam bidang jasa keungan syariah yang berbentuk pada membantu usaha mikro maupun usaha kecil untuk mengembangkan usahanya. Dalam penelitian ini koperasi sebagai pembantu jasa pengelolahan keuangan sesuai hukum agama Islam dan UUD 1945, di dalam bisnis jasa koperasi yang di tawarkan oleh KJKS 5 Antonio, 2001, Bank Syariah Dari Teori dan Praktek, Gemeni insani, Jakarta, Hlm 25. 5

Manfaat ingin membantu perekonomian di dalam negara Indonesia melalui koperasi syariah. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah memberikan pengertian bahwa Koperasi Simpan Pinjam Syariah atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). 6 Sebagai bentuk profesionalitas dan keamanahan, KJKS Manfaat ini melakukan usaha koperasi jasa keuangan syariah. Dan di jelaskan dalam Visi dan Misi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Manfaat yang sebagai mana terdapat dalam Lembaga tersebut yaitu : Dengan Visi Memberikan Manfaat Dan Kesejahteraan Kepada Anggota, Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Stakeholder Dan Misi: 1. Mengembangkan lembaga keuangan Islam yang kuat, terpercaya dan memiliki jaringan yang luas. 2. Memiliki sumber daya insani (SDM) yang professional, cerdas, inovatif dan bertaqwa. 3. Memberikan kepercayaan kepada mitra kerja dalam bekerja dan perasaan aman bagi semua kalangan yang menikmati jasa lembaga ini. 6 Sugianto, Denyut Koperasi Syariah, diaksses 25 November 2016(12.30) dari http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=948:denyutkoperasi-syariah&catid=54:bind-berita kementerian&itemid =98 6

4. Berkomitmen tinggi menjadikan lembaga keuangan yang murni sesuai syariah dan berorientasi kepada usaha mikro dan kecil. Dengan Motto : Bermanfaat Untuk Semua Bermanfaat Untuk Semua adalah motto dari koperasi jasa keuangan syariah manfaat di mana filosofi motto ini sangat berguna dalam suatu usaha dan sosial, untuk menjadikan koperasi yang berbasis syariah ini bisa tetap eksis dalam bidang jasa dan mampu menjalankan visi dan misi koperasi. KJKS Manfaat telah memberikan multimanfaat khususnya kepada masyarakat dalam pencapian usaha dan sosial yang sudah menjadi kemuliaan dan senantiasa para karyawan dan pendiri KJKS Manfaat di berikan kesehatan sehingga mampu untuk menjalankan bisnis sosial. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis akan memfokuskan penelitian pada Lembaga Koperasi Jasa Keuangan Syariah Manfaat pada program kegiatan lembaga usaha dan sosial, yang akan penulis teliti di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Manfaat ini adalah Strategi Pengembangan Program Kerja KJKS Manfaat Syariah sebagai Sosial Enterprise yaitu usaha yang diikuti dengan kepedulian sosial dan dakwah sehingga koperasi ini nantinya sebagai pelopor berwirausaha sosial atau Sosial Entreprise sebagai contoh untuk masyarakat bahwasannya usaha akan berhasil bila di sandingkan dengan sosial. Sebagai startegi pengembangan program kerja sangat penting pada batasan masalah tentang analisi swot perumusan strategi pengembangan program kerja yang di Tarik pada 7

konsep social entreprise, yang melihat dari visi dan misi serta tujuan strategi dan kebijakan koperasi ini. Di dalam program kerja yang di lakukan serta pengembalian program kerja sesuai dengan visi dan misi KJKS yang nantinya akan menjadi program unggulam KJKS Manfaat. B. Rumusan Masalah Bagaimana Strategi Pengembangan Program Kerja Koperasi Jasa Keuangan Syariah Manfaat yang berbentuk usaha dan sosial sebagai social entreprise? C. Tujuan Penelitian Memberikan pengaruh lembaga usaha bisnis dan sosial agar bisa menjadi usaha yang tidak hanya profit saja melainkan untuk kepedulian sosial, dan pandangan teori sosial entreprise, dan bisa sesuai dengan UUD koperasi yang sebagai penggerak ekonomi rakyat. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara akademis penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan dalam bidang Manajemen Dakwah khususnya manajemen produktivitas kerja dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan program studi Manajemen. selain itu juga memberikan kontribusi kepada kalangan akademis untuk menambah referensi sebagai bahan untuk pembelajaran. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya. 8

2. Manfaat Praktis. a) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan menambah wawasan bagi pembaca baik dari kalangan akademis maupun masyarakat umum mengenai implementasi program kerja yang berbentuk usaha dan sosial. b) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada setiap perusahaan baik sebagai pembuat dan pelaksana strategi pengembangan program kerja sehingga dapat mencanangkan program-program revitalisasi yang tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat sebagai contoh lembaga yang mempunyai kemandirian dalam bidang sosial dengan tujuan menjadikan para lembaga yang berbasis sosial agar mampu menjadikan kemandirian lembaga supaya dapat meningkatkan berdakwah dalam bentuk sosial. Sebagai contoh berdakwah melalui usaha bisnis sosialnya sehingga di harapkan mampu melaksanakan tugas dalam agama, dan menjadi lembaga usaha yang tidak hanya profit saja namun masih menyisihkan hasil dari kegiatan bisnis untuk melakukan dakwah sosialnya. E. Definisi Konsep Strategi pengembangan sering kali di kaitkan dengan perencanaan startegis atau jangka panjang. Perumusan berurusan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.agar tercapai, pembuatan strategi harus menganalisis factor factor startegis 9

perushanaan (peluang, kelemahan, kekuatan, dan ancaman) pada situasi sekarang. 7 Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik. 8 Definisi koperasi menurut Munker adalah koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan urus niaga secara kumpulan, berasakan tolong menolong. aktivitas dalam urusan niaga semata-mata bertujuan urusan ekonomi. 9 Sedangkan menurut bung Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong di dorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan semua buat seorang dan seorang buat semua. 10 Kewirausahaan Sosial atau Sosial Enterpreneurship merupakan sebuah istilah turunan dari kewirausahaan. Orang yang bergerak di bidang kewirausahaan sosial disebut Sosial Entrepreneur. Santosa mendefinisikan 7 J.david dan Thomas L. Wheelen, 2012, Managemen strategis, yogyakarta, Penerbit Andi, hal. 192 8 Alasyah Peupesy, 2011, Implementasi Program Kerja Bidang Propam Polda Metro Jaya dalam mewujudkan Profesionalitas Personal, tesis (online), diakses pada 26 januari 2017 dari http ;//www.lib.ui.ac.id 9 Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, Hlm 18. 10 Arifin Setio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktek, Eirlangga, Jakarta, Hlm 17. 10

Sosial enterpreneur sebagai seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan kewirausahaanuntuk melakukan perubahan sosial (sosial change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan dan kesehatan (education andhealth care). Kewirausahaan sosial, ada juga yang mengatakan dengan istilah sosial business adalah suatu aktivitas yang tujuan utamanya untuk sosial, yang dikelola dengan pendekatan bisnis. 11 Sosial entreprise ialah kewirausahaan berbasis sosial. Seseorang yang berjiwa entrepreneur atau organisasi yang berjiwa entrepreneur mampu menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya agar dapat berdaya saing. Kewirausahaan sosial adalah kewirausahaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat bukan sekadar memaksimalkan keuntungan pribadi. Kewirausahaan sosial dapat disebut organisasi bisnis yang bertujuan sosial. 12 Perbedaan mendasar antara sosial entreprise dengan entrepreneurship adalah pada lembaga yang berbentuk usaha sosial. Sosial entreprise ini menjadi sangat penting mengingat keuntungan yang diperoleh bukan hanya untuk kepentingan lembaga saja tetapi lebih ditujukan untuk kemakmuran masyarakat dan kemandirian lembaga untuk berupaya bisnis untuk sebagian keuntungannya untuk sosial. 11 Dedi Rianto Rahadi dan Zanial, 2006, Implementasi Konsep Kewirausahaan sosial Sebagai Model Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Dalam Jurnal Zainal Dikti Vol. 9 No. 2 12 Humam Santoso Utama, 2012, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendekatan Socioprenuership, Program studi ilmu admistrasi Bisnis, Yogyakarta 6 Desember, Vol 7 Hlm 3 11

F. Sistematika Pembahasan Untuk menghasilkan suatu tulisan yang teratur dan terarah, peneliti menguraikan penelitian ini dalam lima bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan, Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, metodologi penelitian, kajian pustaka, sistematika penulisan. Bab II : Kerangka Teoritik, Bab ini membahas landasan teori dan dasar kajian untuk menjawab permasalahan yang ada pada penelitian ini. Dalam bab ini, dibahas teori-teori yang menjadi dasar pedoman tema penelitian, mengangkat teori tentang program kerja suatu perusahaan, serta sosial enterprise. Hal ini merupakan studi literatur dari berbagai referensi. Bab III : Metode Penelitian, Bab ini memuat deskripsi data yang berkenaan dengan variabel yang diteliti secara objektif, meliputi gambaran mengenai KJKS Manfaat secara umum, sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, dan produk. Bab IV : Penyajian Dan Analisis Data, Bab ini berisi hasil penelitian mengenai Implementasi Program Kerja KJKS Manfaat. Bab V : Penutup, Penutup berisi kesimpulan dan saran. 12