BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

PENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) SEBAGAI AGEN KEMOPREVENTIF

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

Mekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menimbulkan kematian. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

BENEFITS OF SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) SUBTANCE AS ANTICANCER

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Organisasi kesehatan dunia WHO (2013) mencatat terdapat 7,6 juta

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan, banyak. orang yang merasa putus asa dengan kelanjutan hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian kedua di negara-negara barat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sejak lama digunakan sebagai obat tradisional. Selain pohonnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berkembang (WHO, 2008 dalam Jemal et al., 2011). Menurut data dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

EFEK EKSTRAK KLOROFORM BUAH Brucea javanica (L.) Merr. TERHADAP ANGIOGENESIS TUMOR PAYUDARA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Efek Antiproliferasi Ekstrak Etanolik Daun Gynura procumbens (Lour.) Merr. pada Sel Paru Tikus Jantan yang Diinduksi 7,12 Dimetilbenz[a]antrasen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. sensitivitas terhadap nyeri. Ekspresi COX-2 meningkat melalui mekanisme

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

Penghambatan karsinogenesis kanker payudara tikus terinduksi DMBA pada fase post inisiasi oleh ekstrak etanolik daun Gynura procumbens (Lour), Merr

APLIKASI KO-KEMOTERAPI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAMBUNG NYAWA (GYNURA PROCUMBENS (LOUR.) MERR.) PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih

EFEK ANTIPROLIFERATIF DAN APOPTOSIS FRAKSI FENOLIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN Gynura procumbens (Lour.) Merr. TERHADAP SEL HeLa * 1 )

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

1 DAN FAKULTAS. Oleh: Astri Ariyani M SKRIPSI Jurusan Biologii. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah. 8 th ed. EGC. Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia, termasuk di Indonesia (Dinas Kesehatan Propinsi. Nanggroe Aceh Darussalam, 2012). Berdasarkan Riskesdas 2007,

ABSTRAK DAN EXCECUTIVE SUMMARY KAJIAN PEMANFAATAN PHYTOESTROGEN DARI BIJI KEDELAI UNTUK PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA PADA MENCIT STRAIN C3H

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

Efek antiangiogenik ekstrak etanolik daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) pada membran korio alantois (CAM) embrio ayam

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Berdasarkan tinjauan medis kanker dapat terjadi akibat ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Mutagen (mutagene) adalah bahan yang dapat menginduksi. deoxyribonucleic acid (DNA) menjadi mutasi. Adapun yang dimaksud dengan

ADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. faktor seperti radiasi, senyawa kimia tertentu, dan virus. Faktor-faktor

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 56 juta. orang yang meninggal dunia dan sebanyak 68% kematian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembunuh utama di negara-negara industri. Sebagian besar penyakit

EFEK EKSTRAK ETANOLIK DAUN

I. PENDAHULUAN. tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat

I. PENDAHULUAN. payudara. Kanker ini bisa tumbuh dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. paku di dunia (Jones dan Luchsinger, 1987; Sastrapradja, 1980 dalam Susilawati,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi

Ko-kemoterapi ekstrak etanolik daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) dan Doxorubicin pada sel kanker payudara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan permasalahan yang serius karena tingkat kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. WHO melaporkan kematian akibat kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan diperkirakan lebih dari 13,1 juta orang meninggal karena penyakit ini (WHO, 2013). Sekitar 70% dari semua kasus kematian akibat kanker terjadi di negara yang berpenghasilan rendah sampai menengah termasuk Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, penyakit kanker menjadi penyebab kematian ketujuh di Indonesia (Depkes, 2010). Kanker payudara termasuk dalam kelompok enam kanker penyebab kematian terbanyak, selain kanker paru-paru, lambung, liver dan leher rahim. Kanker payudara menyebabkan 458.000 kematian pertahun (WHO, 2013). Di Indonesia prevalensi kanker payudara adalah 26 wanita per 100.000 penduduk dan merupakan urutan kedua penyebab kematian akibat kanker setelah kanker rahim (Indriasari dan Anna, 2011). Masih tingginya angka kejadian dan kematian akibat kanker ini, mendorong dilakukannya upaya penemuan agen terapi kanker yang lebih efektif namun tetap aman.

Usaha penyembuhan kanker dapat dilakukan dengan pembedahan, kemoterapi, terapi hormon dan terapi radiasi. Tindakan operasi untuk mengangkat jaringan kanker belum sepenuhnya menjamin kesembuhan dan ada kecenderungan untuk terjadinya remultiplikasi jaringan tersebut. Penggunaan radioterapi jelas menimbulkan resiko terjadinya kerusakan lain disekitar jaringan yang terkena kanker. Pemberian agen kemoterapi belum memberikan hasil yang memuaskan, bahkan dapat menimbulkan efek samping pada pasien dan dilaporkan adanya resistensi beberapa jenis kanker (King, 2000). G. procumbens secara tradisional banyak digunakan untuk pengobatan demam, penyakit ginjal, migrain, konstipasi, hipertensi, diabetes melitus, dan kanker (Perry, 1980). Penelitian terhadap tanaman obat daun sambung nyawa (Gynura procumbens) yang digunakan secara luas di masyarakat dapat memberi landasan ilmiah yang kuat bagi masyarakat pengguna obat tradisional dan bahan baku obat kanker di masa datang. Ekstrak etanolik daun sambung nyawa diketahui dapat menghambat karsinogenesis (Sugiyanto et al., 1993) hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto et al., 2003 yang melaporkan bahwa ekstrak etanolik daun sambung nyawa yang mengandung flavonoid terbukti mampu menghambat pertumbuhan tumor pada mencit yang diinduksi dengan benzo(α)piren. Demikian pula, hasil penelitian yang telah dilakukan Meiyanto (1996) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun G. procumbens mempunyai efek antimutagenik terhadap tumor paru mencit yang diakibatkan oleh benzo(α)piren. Ekstrak etanolik daun G. procumbens juga telah terbukti memberikan efek kemopreventif pada karsinogenesis kanker payudara

tikus (Meiyanto et al., 2007a dan Meiyanto et al., 2007b). Kandungan senyawa fenolik daun G. procumbens terbukti dapat menghambat proliferasi dan memacu apoptosis sel HeLa (Meiyanto dan Septisetyani, 2005). G. procumbens juga memiliki potensi sebagai antiangiogenik pada membran korio alantois (CAM) embrio ayam (Jenie et al., 2006). Penelitian kandungan senyawa aktif ekstrak etanolik daun G. procumbens yang memiliki aktivitas antikarsinogenik menunjukkan adanya flavonoid yang mengarah ke golongan flavon/flavonol (Sugiyanto, et al., 2003). Ada 3 (tiga) flavonoid yang kemudian berhasil diidentifikasi lebih lanjut antara lain, flavonoid pertama yaitu derivat flavon dengan gugus OH pada posisi 7, 3', dan 4', serta mempunyai substitusi alkoksi pada posisi 6 dan 8. Flavonoid kedua yaitu derivat flavonol yang mempunyai tiga OH bebas, dua diantaranya pada posisi 3 dan 5, atau glikosida dengan gula yang terikat pada C 3, sedang flavonoid ketiga mirip flavonoid kedua dengan 7-OR, 3', 4' di-oh dan 3,5 di-oh (Sugiyanto, et al., 2003). Selain itu G. procumbens mengandung antara lain steroid (β-sitosterol and stigmasterol), nonadecane, phytyl valerat, adenosin, asetat, quersetin dalam bentuk glikosida, kaemferol-3 glukosida (Anonim, 2004), kaempferol-3-o- Rutinoside, astragalin (Rosidah et al., 2008). Di duga flavonoid yang diisolasi dari fraksi etil asetat ekstrak etanolik (dideteksi menggunakan pereaksi semprot sitroborat) daun G. procumbens memiliki aktivitas sitotoksik sebesar 98 µg/ml terhadap sel T47D dan menjadi regulator positif ekspresi p53 dan Bax (Maryati et al., 2005). Penelitian kokemoterapi fraksi etil asetat G. procumbens bersama

dengan doxorubicin menunjukkan adanya efek sinergis kombinasi keduanya pada sel MCF-7 dan T47D (Jenie dan Meiyanto, 2007). Berdasarkan atas informasi dari penelitian-penelitian tersebut maka untuk menunjang serta melengkapi informasi yang bermanfaat mengenai daun G. procumbens ini maka dilakukan penelitian isolasi dan identifikasi senyawa sitotoksik fraksi etil asetat daun Gynura procumbens (Lour.) Merr. Untuk memperoleh senyawa aktif maka perlu dilakukan metoda isolasi dengan bioassayguided isolation. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah senyawa apakah dari fraksi etil asetat daun G. procumbens yang mempunyai aktifitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan T47D. C. Keaslian penelitian Data ilmiah tentang aktivitas antikanker daun G. procumbens telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian in vivo membuktikan bahwa ekstrak etanolik daun G. procumbens mampu menghambat pertumbuhan tumor paru mencit yang diakibatkan oleh benzo(α)piren. Ekstrak tersebut mengandung flavonoid golongan flavon dan atau flavonol yang aktif terhadap sel meiloma dan vero yaitu derivat flavon dengan gugus OH pada posisi 7, 3', dan 4', serta mempunyai substitusi alkoksi pada posisi 6 dan 8 dan derivat flavonol yang mempunyai tiga OH bebas, dua diantaranya pada posisi 3 dan 5, atau glikosida dengan gula yang terikat pada C 3 (Sugiyanto et al., 2003).

Ekstrak etanolik daun G. procumbens dilaporkan mempunyai efek antimutagenik terhadap tumor paru mencit yang diakibatkan oleh benzo(α)piren (Meiyanto, 1996). Ekstrak etanolik daun G. procumbens juga telah terbukti memberikan efek kemopreventif pada karsinogenesis kanker payudara tikus (Meiyanto et al., 2007a dan Meiyanto et al., 2007b). Kandungan senyawa fenolik daun G. procumbens terbukti dapat menghambat proliferasi dan memacu apoptosis sel HeLa (Meiyanto dan Septisetyani, 2005). Senyawa yang diduga flavonoid yang dideteksi menggunakan pereaksi sitroborat dan diisolasi dari fraksi etil asetat ekstrak etanolik G. procumbens memiliki aktivitas sitotoksik sebesar 98 µg/ml terhadap sel T47D dan menjadi regulator positif ekspresi p53 dan Bax (Maryati et al., 2005). Daun G. procumbens juga telah diteliti memiliki potensi sebagai antiangiogenik (Jenie et al., 2006). Sepanjang penelusuran pustaka, penelitian isolasi dan identifikasi senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas sitotoksik dari daun G. procumbens yang penulis lakukan belum pernah dipublikasikan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah tentang pemanfaatan daun G. procumbens (Lour), Merr yang mempunyai aktivitas sitotoksik pada sel kanker.

E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa aktif yang terkandung dalam fraksi etil asetat daun G. procumbens dan untuk mengetahui struktur molekul senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas sitotoksiknya.