BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 2013, data lain yang digunakan adalah laporan keuangan emiten tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD), jumlah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI adalah 41 perusahaan selama 2011 2013 yang berturut-turut konsisten dengan kriteria penelitian adalah 14 perusahaan, sehingga total keseluruhan perusahaan yang menjadi sampel adalah 70 perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah perusahaan pertambangan yang diperoleh sebagi jumlah akhir observasi penelitian sebanyak 70 sampel. Jika dilihat banyaknya sampel dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa sampel ini cukup merepresentasikan populasi penelitian ini, sehingga hasil penelitian diharapkan cukup baik untuk ditarik kesimpulan secara umum. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian (Ghozali, 2011:19). Hasil analisis statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat dalam tabel 5.2. 62

63 Dari hasil analisis statistik deskriptif pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa jumlah observasi dalam penelitian ditunjukkan dengan simbol (N) adalah sebanyak 70 sampel. Pada variabel MO yang dimiliki perusahaan sampel mempunyai nilai paling kecil 0,00 dan paling besar adalah 0,49 %. Rata-rata kepemilikan manajemen adalah 0,062 yang lebih dekat dengan nilai minimumnya. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan yang pada populasi memiliki kepemilikan manajemen dalam jumlah yang kecil karena angka-angka rata-rata lebih mendekati angka minimal (min) daripada angka tertinggi (max). Standar deviasi sebesar 0,131 menunjukkan bahwa data sampel tidak terlalu bervariasi dan dapat memberikan estimasi untuk penarikan kesimpulan dalam konteks umum. Tabel 5.2 Hasil Statistik Deskriptif Sumber : Data yang telah diolah (2015) Pada variabel SIZE yang dimiliki perusahaan sampel rata-rata besarnya perusahaan adalah 6,61 yang lebih dekat dengan nilai maksimalnya. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian mempunyai ukuran

64 perusahaan yang besar. Perusahaan sampel yang memiliki ukuran perusahaan paling besar adalah PT. Andaro Energy Tbk.(ADRO) dengan nilai 7,83 (2013) dan perusahaan sampel yang memiliki ukuran perusahaan paling kecil adalah PT. Mitra Investindo Perkasa Tbk. (PTBA) dengan nilai 5,06 (2010). Standar deviasi sebesar 0,890 menunjukkan bahwa data sampel tidak terlalu bervariasi dan dapat memberikan estimasi untuk penarikan kesimpulan dalam konteks umum. Pada variabel CSR yang terlihat pada perusahaan sampel mempunyai nilai paling kecil 34% dan paling besar adalah 77%. Rata-rata CSR adalah 50% yang lebih dekat dengan nilai minimumnya. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian belum menerapkan CSR dengan sesuai dengan ketentuan dalam GRI 3.1. Perusahaan sampel yang menerapkan CSR paling lengkap adalah PT. Timah Tbk. (TINS) dan paling rendah adalah PT. Citatah Industri Marmer Tbk. (CTTH). Standar deviasi sebesar 0,123 menunjukkan bahwa data sampel tidak terlalu bervariasi dan dapat memberikan estimasi untuk penarikan kesimpulan dalam konteks umum. Nilai minimum untuk variabel MO adalah 0,00 dengan nilai maksimumnya 0,49 dan nilai rata-rata 0,06 dengan standar deviasi sebesar 0,131. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial pada perusahaan sampel relatif kecil, karena nilai rata-rata lebih mendekati pada nilai minimal. Variabel MOD yang dimiliki perusahaan sampel mempunyai nilai paling kecil 0,03 dan paling besar 3,66. Rata-rata nilai variabel moderasi adalah 0,58 yang

65 lebih mendekati nilai minimalnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara variable satu dengan yang lain relatif kecil. B. Uji Asumsi Klasik dan Instrumen Penelitian 1) Uji Normalitas Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi penelitian, baik variabel dependen dan variabel lainnya mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Karena pada sebuah model regresi yang baik, harus memiliki data yang terdistribusi secara normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dideteksi dengan analisis grafik histogram, normalitas probability plot dan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S) menggunakan program SPSS. Gambar 5.3 Grafik Histogram

66 Gambar 5.4 Grafik Normal P-P Plot Hasil uji Normalitas dengan grafik diatas menunjukkan pola distribusi normal, dapat terlihat dari grafik titik-titik menyebar mendekati garis diagonal. Sehingga model regresi ini bisa digunakan dalam penelitian. Hasil ini diperkuat dengan melakukan uji one sampel Kolmogorov-Smirnov.

67 Tabel 5.5 Hasil Uji One Sampel Kolmogorov-Smirnov Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov - Smirnov bahwa Asymp. Sig. menunjukkan hasil 0,079 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan data terdistribusi dengan normal. Dari uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram dan normal probability plot, tampak bahwa histogram memberikan pola distribusi yanag tidak menceng ke kanan maupun kiri, dan terlihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti garis diagonalnya. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal dan model regresi yang diuji dengan menggunakan grafik tersebut telah memenuhi asumsi normalitas. 2) Uji Multikolonieritas Tujuan dari uji multikolonieritas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas, karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Multikolonieritas dapat

68 dilihat dengan tolerance dan variance inflation factor (VIF). Multikolonieritas terjadi jika nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10 (Gozhali, 2011:105). Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolonieritas Dalam penelitian ini, uji multikolonieritas dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Dalam tabel 5.6 diatas terlihat bahwa MO, SIZE, CSR dan MOD menunjukkan nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini meliputi manajemen ownership, ukuran perusahaan, corporate social responsibility dan variabel moderasinya tidak terjadi multikolonearitas antar variabel bebas dalam model regresi ini. 3) Uji Heteroskedastisitas Gambar 5.7 dibawah ini merupakan grafik scatterplot antara antara SRESID dan ZRPED menunjukkan pola penyebaran data. Terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bawa tidak terdapat heterokedastisitas pada data yang digunakan dalam penelitian ini.

69 Gambar 5.7 Grafik Scatterplot Selain dengan diagram scatterplot diatas, untuk memastikan bahwa tidak ada heterokedastisitas, maka dilakukan uji Speraman s rho. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Spearman s rho ini adalah: Jika Sig > 0.05 maka tidak terjadi heterokedastisitas Jika Sig < 0.05 maka terjadi heterokedastisitas Hipotesis yang diambil adalah; Ho : Tidak terjadi Heterokedastisitas Ha : Terjadi Heterokedastisitas Berikut merupakan hasil pengujian Spearman s rho:

70 Tabel 5.8 Hasil Uji Spearman s rho Dari hasil pengujian di tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa data signifikansi pada kolom unstandardized residuals untuk variabel kepemilikan manajemen (MO) adalah 0.900, variabel SIZE adalah 0.561, variabel CSR adalah 0.105, dan variabel moderasi (MOD) adalah 0.886. Semua variable independen menunjukkan tingkat signifikansi diatas 0.05 sehingga H0 dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedasitas pada model penelitian yang digunakan.

71 4) Uji Autokorelasi Nilai uji dari Durbin Watson dapat digunakan untuk menlihat ada tidaknya autokorelasi dalam model penelitian yang digunakan, dapat melihat dari nilai uji Durbin Watson. Hasil pengujian Durbin Watson yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Uji Durbin-Watson Sumber: Data yang telah diolah Dari hasil analisa regresi diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 0,924 diantara -2 dan +2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi. 5) Analisa Regresi Linear Berganda Dari hasil uji asumsi klasik yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa data pada model penelitian ini sudah terdistribusi normal, dan tidak terdapat heterokedastisitas ataupun autokorelasi. Oleh karena itu data yang tersedia dianggap memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi sederhana maupun regresi berganda. Analisa regresi ini, digunakan agar mendapatkan koefisien regresi yang akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara

72 variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil pengujian bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. 10 Tabel Koefisien Regresi Sumber: Data yang telah diolah Dari tabel diatas, dapat diketahui persamaan regresi atas model penelitian ini adalah sebagai berikut: FV = -4,200 + 7,835 CSR+ 6,244 MO - 1,125 MOD + 0,281 SIZE Dengan nilai konstanta sebesar -4,200 menyatakan bahwa apabila tanpa ada variabel CSR, MO, MOD maupun SIZE, maka kemungkinan besar nilai perusahaan (FV) sebesar -4,200. Koefisien regresi untuk variabel MO bernilai positif sebesar 6,244 menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin pada kepemilikan menejemen dan dengan variabel lain konstan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 6,244 persen. Untuk variabel SIZE, koefisien regresinya bernilai positif 0,281 menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin pada ukuran perusahaan dan variabel lain dalam posisi konstan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0,281

73 persen. Demikian juga untuk variabel CSR, koefisien regresinya bernilai positif 7,835 menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin pada pengungkapan CSR dan variabel lain dalam posisi konstan, maka nilai perusahaan akan meningkat 7,835 persen. Sedangkan untuk variabel MOD yang merupakan interaksi antara MO dan CSR, koefisien regresinya justru bernilai negative yaitu -1,125 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 poin di variabel MOD dan variabel lain dalam kondisi konstan, akan menurunkan nilai perusahaan sebesar -1,125 persen. C. Pengujian Hipotesis 1) Uji Koefisisen Determinasi (Goodness of fit test/r-square) Nilai adjusted R-Square dapat menunjukkan nilai koefisiensi determinasi dari model regresi yang telah digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menerangkan dependen. Hasil pengujian pada tabel berikut diketahui bahwa nilai adjusted R-square sebesar 0,295 yang berarti bahwa 29,5% pada nilai perusahaan bisa dijelaskan oleh nilai independennya yaitu kepemilikan menejemen, CSR, SIZE dan variabel moderasi. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 70,5% (100%-29,5%) dijelaskan oleh variabel independent lain di luar persamaan yang ada dan tidak diteliti oleh penulis.

74 Tabel 5.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Sumber: Data yang telah diolah 2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang bisa diterima dengan layak atau tidak, bisa dilakukan Uji F. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji F yang dilakukan pada oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 5.12 Hasil Uji F Sumber: Data yang telah diolah (2015) Dari uji ANOVA a atau F - test didapat nilai F hitung sebesar 8,205 dengan signifikansi sebesar 0,00 lebih kecil dari nilai 0,05 dan terlihat F

75 hitung lebih besar dari pada F tabel yaitu 8,205>2,510. Hal ini menunjukkan bahwa regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi Nilai Perusahaan atau dapat dikatakan CSR, Kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai perusahaan. 3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Untuk menginterpretasikan koefisien variabel independen dapat menggunakan unstandardized coefficients mauapun standardized coefficients: Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Regresi Parsial Sumber: Data yang diolah Dari kedua variabel bebas yang dimasukkan dalam regresi, variabel CSR, dan kepemilikan manajerial masing-masing bernilai 0,046 dan 0,000 secara parsial berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai signifikan dibawah 0,05. Sedangkan variabel Size secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, karena nilai signifikannya 0,148 (diatas 0,05).

76 Hasil dari pengamatan regresi diatas, MO atau kepemilikan manajerial mempunyai t hitung sebesar 2,003 sehingga t tabel lebih kecil dari t hitung (1,66827<2,003) dan sebagai independen mempunyai pengaruh dengan nilai signifikan 0,046 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga kepemilikan menejerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. SIZE atau ukuran perusahaan mempunyai t hitung sebesar 1,465 sehingga t tabel lebih besar dari t hitung (1,66827>1,465) dan sebagai independen tidak mempunyai pengaruh karena nilai sig 0,148 lebih besar dari 0,05. D. Pembahasan Pengungkapan Corporate Social Responsibility yang baik, diharapkan dapat memberikan sinyal positif bagi pemegang saham terutama, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan dapat bertumbuh secara berkelanjutan apabila perusahaan tidak semata-mata memperhatikan profit saja, namun juga dimensi ekonomi, lingkungan hidup maupun sosial, karena keberlanjutan perusahaan merupakan hasil dari keseimbangan kepentingan ekonomi. 1. Hipotesis Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berpengaruh Positif Terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa t hitung sebesar 4,810 dengan probabilitas signifikan 0,000 berada lebih rendah dari tingkat signifikan

77 0,005. Maka dari pengamatan tersebut dapat dinyatakan bahwa H1 diterima, karena terbukti bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Bahwa semakin tinggi pengungkapan CSR maka perusahan dinilai mempunyai nilai ekonomi baik dan nilai jual tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Wien Ika Permanasari (2010) yang juga mengemukakan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Demikian juga dengan penelitian dari Riswari (2012), yang ingin mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang sudah go public. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwanilai pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, variabel lain yang diuji adalah ukuran perusahaan yang merupakan variabel kontrol. Dalam penelitian ini ditemukan t hitung sebesar 1,465 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,148. Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel (1,465<1,66827) dengan probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,005 (0,148>0,005), dapat diartikan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

78 Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marliando (2012) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Meskipun dianggap bahwa investor akan melihat besar kecilnya perusahaan yang bisa dijadikan sinyal positif dalam menilai perusahaan, serta banyaknya asset yang dimiliki perusahaan dapat dijadikan indikasi untuk memperoleh pendanaan dalam pengembangan perusahaan, namun jika menganalisa dari hasil penelitian ini, ukuran perusahaan tidak berpengaruh karena rata-rata perusahaan yang melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility pada sektor pertambangan di Indonesia adalah perusahaan yang memiliki asset besar. Ukuran perusahaan yang besar belum tentu menjamin nilai perusahaan menjadi tinggi, karena perusahaan besar dimungkinkan belum berani melakukan investasi baru seperti ekspansi, dengan pertimbangan bahwa hutang yang ada sebaiknya dilunasi terlebih dahulu. Ada kecenderungan bahwa investor tidak hanya melihat besarnya ukuran perusahaan sebagai tolok ukur dalam menentukan nilai perusahaan, namun juga dipertimbangkan bagaimana operasional perusahaan itu dijalankan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa prosentase kepemilikan manajerial diperoleh hasil t hitung sebesar 2,003 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,046. Hal ini menunjukan t hitung lebih besar dari t tabel (2,003>1,6827). Maka dapat dikatakan bahwa kepemilikan manajemen

79 berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan data sekunder yang didapatkan nilai kepemilikannya relatif konstan dalam kurun lima tahun penelitian ini. Sehingga pemilik saham dari manajerial sudah dapat memberikan kontribusi yang baik dalam hal mengambil pertimbangan keputusan yang akan dibuat oleh perusahaan. Dengan demikian H1 diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rike Nurlela dan Islanudin (2008), yang mengatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini bisa disebabkan oleh hubungan non-monotonic yaitu adanya program insentif yang bisa didapatkan oleh manajerial, yang mereka akan terus berusaha meningkatkan nilai perusahaan. Manajer akan mengungkapkan informasi Corporate Social Responsibility dalam rangka meningkatkan nama baik perusahaan, meski terkadang harus mengorbankan sumber daya yang ada untuk menunjang aktifitas tersebut, Gray et al (1997). Namun berbeda dengan hasil penelitian dari Wien Ika Permanasari (2010) yang juga meneliti pengaruh kepemilikan manajemen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini dikarenakan kepemilikan manajerial yang masih

80 rendah sehingga belum secara langsung mempengaruhi usaha pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan. 2. Hipotesis Pengaruh Positif Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderasi Dalam Hubungan Corporate Social Responsibility Dengan Nilai Perusahaan. Dari hasil perhitungan interaksi antara variabel Corporate Social Responsibility dengan kepemilikan manajerial diperoleh hasil nilai t hitung sebesar -2,269 dan nilai signifikansi sebesar 0,027. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka (2,269>1,66827), dan nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatife signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian H2 ditolak. Analisa peneliti akan kecenderungan bahwa kepemilikan manajerial pada perusahaan pertambangan di Indonesia yang relatif rendah, mengakibatkan pihak manajemen masih lebih memilih untuk bertindak dalam rangka memaksimalkan utilitasnya. Sehingga pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan masih dilakukan atas dasar manfaat jangka pendek saja, sedangkan hakikat dari penerapan Corporate Social Responsibility adalah untuk jangka panjang (Global Reporting, 2015). Hal ini dipandang tidak sesuai, sehingga menurunkan nilai perusahaan.

81 Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Rika dan Islanudin (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh sebagai variabel moderasi dalam hubungan antara pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan nilai perusahaan.