Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada kasus korban bencana alam atau kecelakaan, sering ditemukan masalah dalam proses identifikasi, disebabkan

IDENTIFIKASI POLA RUGAE PALATINA MENGGUNAKAN METODE WATERSHED DAN KNN

PENGENALAN KUALITAS BUAH JERUK KINTAMANI MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG SONIYA GUNAWAN

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Trihastuti Agustinah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3573

DETEKSI CITRA GRANULOMA PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL DENGAN METODE WATERSHED dan KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE

IDENTIFIKASI POLA RUGAE PALATINA MENGGUNAKAN GABOR WAVELET DAN DWT DENGAN METODE KLASIFIKASI ANN- BACKPROPAGATION

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PULPITIS MENGGUNAKAN METODE WATERSHED

KLASIFIKASI BUNGA EUPHORBIA BERDASARKAN KELOPAK DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES RETINOPATI BERDASARKAN CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE WAVELET DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGENALAN SESEORANG MENGGUNAKAN CITRA GARIS TANGAN

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Identification of Rugae Palatine Using Digital Image Processing Technique with Spatial Processing and Fuzzy Logic Classification

Cucun Very Angkoso ~

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

Implementasi Content Based Image Retrieval Untuk Menganalisa Kemiripan Bakteri Yoghurt Menggunakan Metode Latent Semantic Indexing

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN SUPPORT VECTOR MACHINE BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1

BAB I PENDAHULUAN. a. Universal (universality), dimana karakteristik yang dipilih harus dimiliki oleh setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENENTUAN JENIS FRAKTUR BATANG (DIAFISIS) PADA TULANG PIPA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

PENGENALAN POLA MARGINS TULISAN TANGAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTER SESEORANG MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT ABSES DENGAN METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION BERBASIS ANDROID

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

(Adaptive Neuro- akurasi 58,33% untuk 9 kelas output

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS REDUKSI DATA CITRA MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDETEKSIAN CITRA PALSU DENGAN MENGGUNAKAN WATERMARKS DAN SUPPORT VECTOR MACHINES. Daniel Hutabarat ( )

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

DIAGNOSA KETIDAKLURUSAN (MISALIGNMENT) POROS MENGGUNAKAN METODE MULTICLASS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor

EKSTRAKSI CIRI CITRA DIGITAL X-RAY PARU DIAGNOSIS TUBERKULOSIS BERBASIS METODE STATISTIS

PENGENALAN INDIVIDU BERDASARKAN POLA RUGAE PALATINA MENGGUNAKAN HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENTS DAN MULTI LAYER PERCEPTRON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1645

Shintya Yosvine Monro¹, Bambang Hidayat², Ari Novianty³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

IDENTIFIKASI SERAT LURUS DAN MIRING PADA KAYU OLAHAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI K-NEARESET NEIGHBOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGENALAN POLA SIDIK JARI BERBASIS TRANSFORMASI WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN JENIS KELAMIN BERDASARKAN CITRA WAJAH DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE SECARA REAL TIME

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR

Analisis dan Perancangan Transformasi Wavelet. Untuk Jaringan Syaraf Tiruan pada. Pengenalan Sidik Jari

APLIKASI PENGKLASIFIKASIAN MOTIF BATIK TULIS LASEM MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRICES (GLCM) DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis.

DETEKSI GANGGUAN ORGAN JANTUNG MENGGUNAKAN KOMPUTERISASI IRIDOLOGI DENGAN METODE KLASIFIKASI SVM

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN GERAK BIBIR MENJADI TEKS MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

Klasifikasi Citra Paru-Paru dengan Ekstraksi Fitur Histogram dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengenalan Wajah dengan Filter Gabor Menggunakan Algoritma Linear Discriminant Analysis (LDA)

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL TEODOLITA. VOL. 14 NO. 1, Juni 2013 ISSN DAFTAR ISI

Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

Journal of Control and Network Systems

PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1980

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

STEGANALISIS UNTUK FILE AUDIO BERFORMAT MP3 DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) PADA KLASIFIKASI PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

PENGOLAHAN CITRA DETEKSI GRANULOMA MELALUI PERIAPICAL RADIOGRAF DENGAN METODE TRANSFORMASI DCT DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS BERBASIS ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN PENDEKATAN SUPPORT VECTOR MACHINE

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM IDENTIFIKASI KODE TANGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

UNJUK KERJA METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) DENGAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA APLIKASI PENGENALAN WAJAH

Implementasi Deteksi Seam Carving Berdasarkan Perubahan Ukuran Citra Menggunakan Local Binary Patterns dan Support Vector Machine

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

Identifikasi Jenis Kayu Menggunakan Support Vector Machine Berbasis Data Citra

KLASIFIKASI JENIS KUALITAS KEJU DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL COOCCURRENCE MATRIX (GLCM) DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA CITRA DIGITAL

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

Transkripsi:

PENGENALAN INDIVIDU BERDASARKAN SIDIK RUGAE PALATINA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION SEBAGAI PENGOLAH EKSTRAKSI CIRI DAN SUPPORT VECTOR MACHINE SEBAGAI KLASIFIKATOR Shofi Annisa Fajrin 1, Bambang Hidayat 2, Fahmi Oscandar 3 1),2), Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom 3 ) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran Email : shofifajrin245@gmail.com Abstrak. Setiap manusia memiliki bagian tubuh yang unik sehingga keunikan tersebut dimanfaatkan untuk proses identifikasi. Salah satu bagian tubuh unik yang dimiliki oleh manusia adalah Rugae Palatina. Adapun penelitian sebelumnya telah dilakukan dan merupakan hasil karya kolaborasi tim riset dari dua institusi yaitu Universitas Padjadjaran (Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dan Universitas Telkom dengan anggota tim riset: drg. Fahmi Oscandar, MKes., Sp.RKG.; drg. Yuti Malinda, MM., M.Kes.; Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes.; drg. Murnisari Darjan, M.S.; drg. Hj. Nani Murniati, M.Kes.; Prof. Sudrajat Supian, MSc., Phd.; Dr. Ir. Bambang Hidayat, IPM. Hasil dari penelitian ini berupa program perangkat lunak pengidentifikasian individu dari Rugae Palatina. Pada sistem digunakan 48 citra sampel untuk training yang disimpan pada database dan 48 citra uji yang tidak disimpan pada database, digunakan sebagai citra pengujian. Perbaikan citra akan diolah dengan pre-processing berupa cropping, pengubahan citra menjadi grayscale dan citra biner. Selanjutnya dilakukan ektraksi ciri dengan metode Singular Value Decomposition untuk mendapatkan ciri unik dari masing-masing citra. Dari ciri masing-masing citra tersebut, didapatlan variabel-variabel sebagai parameter yang dimasukkan ke klasifikasi. Metode pengklasifikasian Rugae Palatina adalah Support Vector Machine (SVM). Diperoleh hasil akurasi dari pengujian dengan metode SVM adalah 79,17%. Kata kunci: Pengolahan Sinyal Informasi, Rugae Palatina, SVD, SVM. 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setiap individu memiliki bagian-bagian unik pada tubuhnya yang berbeda dengan individu lainnya. Hal inilah yang melatarbelakangi identifikasi individu berdasarkan bagian unik dan berbeda pada tubuhnya dengan individu lain. Hal inilah yang dimanfaatkan pada proses forensik, yaitu pengidentifikasian orang. Obyek identifikasi yang telah digunakan secara umum adalah dengan sidik jari, DNA dan struktur gigi dari individu. Dengan semakin berkembangnya ilmu forensik, dilakukan penelitian bagian unik pada tubuh lainnya yaitu Rugae Palatina yang dimiliki oleh seseorang. Pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, struktur dan pola Rugae Palatina yang dimiliki oleh seseorang berbeda dengan orang lainnya, sehingga dengan berbedanya struktur dan pola berpotensi untuk mengidentifikasi seseorang[2]. Penelitian pada makalah ini merupakan penelitian dari 2 institusi yaitu hasil karya kolaborasi tim riset dari dua institusi yaitu Universitas Padjadjaran (Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dan Universitas Telkom dengan anggota tim riset: drg. Fahmi Oscandar, MKes., Sp.RKG.; drg. Yuti Malinda, MM., M.Kes.; Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes.; drg. Murnisari Darjan, M.S.; drg. Hj. Nani Murniati, M.Kes.; Prof. Sudrajat Supian, MSc., Phd.; Dr. Ir. Bambang Hidayat, IPM. Dengan permasalahan diatas dan dengan memanfaatkan majunya teknologi informasi dapat menggunakan perangkat lunak dari implementasi matlab untuk melakukan identifikasi. Pada penelitian ini, memanfaatkan sistem pengolahan citra digital sehingga didapatkan hasil identifikasi Rugae Palatina tiap individu dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi ciri Singular Value Decomposition dan klasifikasi dengan metode Support Vector Machine. B58.1

1.2 Rumusan Masalah Masalah-masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini ialah: 1. Bagaimana tingkat akurasi yang dihasilkan sistem yang menggunakan metode Singular Value Decompositon dan Support Vector Machine (SVM) dalam sistem identifikasi Rugae Palatina ini? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan akhir dari penelitian ini adalah: 1. Membuat sistem implementasi matla yang dapat mengidentifikasi Rugae Palatina pada individu. 1.4 Landasan Teori 1.4.1 Ilmu Forensik Kedokteran Gigi Ilmu forensik kedokteran gigi atau forensik odontologi merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari tentang gigi untuk kepentingan forensik. Forensik ini berarti pengidentifikasian seseorang digunakan untuk keperluan peradilan. Contoh nyata dalam pengaplikasian ilmu forensik gigi ini adalah pada pengidentifikasian korban saat terjadi bencana alam dan kasus criminal[7]. Dalam penelitian ini, obyek yang digunakan sebagai identifikasi individu adalah rugae palatina, rugae palatina ini diteliti dengan perpaduan ilmu forensik dan image processing untuk mengidentifikasi individu. 1.4.2 Singular Value Decomposition Gambar 1. Rugae Palatina Singular Value Decomposition (SVD) adalah teknik dekomposisi dimana sebuah matriks bujursangkar akan didekomposisikan dengan mengekpos struktur geometrinya menjadi 3 komponen matriks yaitu matrik singular kiri, matrik singular dan matrik vektor singular kanan [5]. Sebuah matriks yang direpresentasikan sebagai matrik A dapat dipecah menjadi 3 bagian matrik, yaitu matrik U, S dan transpose dari matrik V [1]. Dapat dituliskan pada persamaan (1) A mn =U mm S mn V T nn (1) Gambar 2. Dekomposisi matrik A menjadi USV T Matriks U dan V mempunyai bentuk matriks orthonormal sedangkan matriks S mempunyai bentuk matriks diagonal. Matriks U merupakan Eigenvector orthonormal dari AA T, matriks V merupakan B58.2

Eigenvector orthonormal dari A T A. Sedangkan nilai S adalah matriks diagonal yang berisi akar kuadrat dari Eigenvalue matriks AA T dan matriks A T A. 1.4.3 Support Vector Machine Prinsip utama kerja dari metode SVM ini adalah mencari garis pemisah terbaik. Seperti pada gambar: Gambar 3. a) Beberapa hyperplane yang mungkin pada input space b) Hyperplane terbaik yang dipilih pada input space Gambar pertama menujukkan dua kelas berbeda yang dinotasikan dengan kelas +1 dan -1. Diantara 2 kelas tersebut dibatasi oleh beberapa garis pemisah kelas, pada gambar kedua, sesuai dengan prisip SVM, akan didapatkan garis pemisah yang terbaik[2]. Pada umumnya penerapan SVM mempunyai dimensi yang lebih tinggi, artinya tidak linear. Sehingga digunakan konsep kernel untuk permasalahan ketidaklinearan[5]. Fungsi kernel yang biasa digunakan pada SVM: Tabel 1. Kernel pada SVM Gambar 4. : a) Input Space (x) b) Feature Space (x) No Fungsi 1 Linear 2 Polynomial 3 Radial Basis Focus 2 Pembahasan 2.1 Tahapan Penelitian Dalam pengujian sistem dicari performansi dari sistem yang dibuat, selain performansi didapatkan kelebihan dan kekurangan sistem. Pengujian sistem memerlukan beberapa tahapan pengujian, berikut tahapan-tahapan dalam pengujian: 1. Tahap Pertama Tahap pertama sebelum dilakukan pengujian sistem adalah pengambilan gambar dari obyek yang digunakan, yaitu Rugae Palatina. 2. Tahap Kedua B58.3

Setelah pengambilan gambar, dilakukan pre-processing. Pre-processing bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra agar dapat memudahkan dalam ekstraksi ciri[4]. Berikut gambaran umum proses preprocessing: Gambar 5. Alur Proses Pre-Processing 3. Tahap Ketiga Pada tahap ketiga dilakukan pengambilan nilai ciri (feature extraction). Matriks dari citra yang telah di pre-processing, diolah dengan menggunakan metode Singular Value Decomposition agar didapatkan matriks baru yang telah direduksi dengan metode SVD. Setelah mendapatkan matriks baru dengan SVD, selanjutnya diambil nilai cirinya. Nilai ciri yang diambil antara lain Mean, Standard Deviasi, Variansi, Entropy, Skewness dan Kurtosis. Dengan menggunakan nilai ciri tersebut, kemudian digunakan untuk parameter dalam klasifikasi. 4. Tahap Keempat Tahap selanjutnya adalah tahap klasifikasi. Pada tahap klasifikasi didapatkan hasil akurasi dari parameter-parameter masukan, yaitu pengambilan gambar, reduksi dengan SVD, nilai ekstraksi ciri dan parameter dalam SVM itu sendiri. 2.2 Hasil Pengujian Gambar 6. Alur Proses Klasifikasi dengan SVM 2.2.1 Skenario Pengujian Pertama Pada pengujian skenario pertama, dilakukan perbandingan hasil akurasi yang didepatkan dengan membandingkan posisi rugae ketika difoto. Variabel yang digunakan baik pada rugae posisi pengambilan gambar lurus maupun pengambilan gambar miring adalah dengan ukuran piksel 512x512, pada SVD nilai N adalah 100, nilai ciri dengan kombinasi semua ciri dan kernel SVM adalah linear. Selain diubah posisi pengambilan gambar, diubah juga hasil blok pada citra yang telah di pre-processing. Blok citra berupa citra keseluruhan, lalu parameter kedua ialah citra tersebut dibagi menjadi 2 segmen atau blok dengan dibagi atas dan bawah. Berikut ini hasil pegujian: Tabel 2. Hasil Pengujian dengan Skenario Pengambilan Gambar Segmen Akurasi Rugae posisi lurus Rugae posisi miring Utuh (tanpa segmen) 66,67% 45,83% Segmen Atas 54,17% 29,17% Segmen Bawah 70,83% 29,17% B58.4

Dapat dilihat posisi citra diambil yang paling bagus ialah pada posisi lurus, baik tanpa segmen, dengan segmen atas maupun bawah. Selain itu hasil citra lurus dengan segmen bawah menghasilkan akurasi yang paling tinggi dibandingkan dengan parameter lainnya, yaitu menghasilkan akurasi 70,83%. 2.2.2 Skenario Pengujian Kedua Pengujian dengan Kombinasi Tiga Nilai Ciri. Dilakukan pengujian dengan kombinasi tiga ciri. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akurasi terbaik. Tabel 3. Hasil Pengujian Kombinasi 3 Ekstraksi Ciri Ciri Akurasi Variansi, Entropy, dan Kurtosis 79,17% Variansi, Standard Deviasi, dan Kurtosis 50,00% Variansi, Mean, dan Kurtosis 54,17% Dari hasil pengujian dengan kombinasi 3 nilai ciri, didapatkan akurasi tertinggi 79,17%. Dengan ditambahkan nilai kurtosis pada kombinasi sebelumnya yaitu kombinasi variansi dan entropy dan kurtosis, mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari sebelumnya. 3 Simpulan Metode Singular Value Decomposition dan Support Vector Machine dapat digunakan untuk proses identifikasi individu berdasarkan Rugae Palatina. Hasil terbaik yang didapatkan dari pengujian sistem adalah 79,17% dari kombinasi nilai ciri Variansi, entropy dan Kurtosis dan segmentasi dengan segmen bawah. Daftar Pustaka [1]. Baker, Kirk.2013.Singular Value Decomposition Tutorial.New York. [2]. Gu, Jinwei.2008.An Introduction Of Support Vector Machine. [3]. Nursamsi, Intan, 2015. Rancangan Rumus Sidik Rugae Palatina Subras Deuteromelayu di bidang Forensik Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran Fakultas Kedokteran Gigi. [4]. Purnomo, Mauridhi Hery dan Arief Muntasa, 2010. Konsep Pengolahan Citra Digital dan Ekstraksi Fitur. Yogyakarta: Graha Ilmu. [5]. Tan, Mingyue.2004.Support Vector Machine & Its Applications.The University of British Columbia [6]. Utomo, Beni.2012.Dekomposisi Singular pada Sistem Pengenalan Wajah.Jurnal Matematika.Vol.2,No1(Juni 2012). [7]. Wirasuta, I.M.A.G. tt. Pengantar Menuju Ilmu Forensik. Bukit Jimbaran : Lembaga Forensik Sains dan Kriminologi, Universitas Udayana. B58.5