LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

Sistem Telekomunikasi

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

BAB II DASAR TEORI. ( ) {, isyarat masukan; dan. =, dengan adalah frekuensi isyarat pembawa. Gambar 2.1. On-Off Shift Keying (OOK).

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB II LANDASAN TEORI

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

Teknik Telekomunikasi

Amplitude Shift Keying

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 6 Modulasi Digital

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

MODULASI AM, DSB, SSB dan DEMODULASI AMPLITUDO

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

Amplitude Modulation. SISTEM KOMUNIKASI Semester Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

TEKNIK MODULASI DIGITAL LINEAR

KATA PENGANTAR. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan maupun kepada semua pembaca.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

Praktikum Sistem Komunikasi

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENGUJIAN ALAT DAN ANALISISNYA

ANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)

PENGKONDISI SINYAL OLEH : AHMAD AMINUDIN

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

ITS-SAT. Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver. Seminar Tugas Akhir. Respati Loy Amanda NRP.

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

Modulasi Analog. Alfin hikmaturokhman.,st.,mt S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

Perancangan Modulator dan Demodulator pada DPSK

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

BAB II DASAR TEORI. Modulasi dapat didefinisikan sebagai proses pengubahan parameter dari

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

Rancang Bangun Demodulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit IiNUSAT - 1

BAB II DASAR TEORI. dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan.

TUGAS KOMUMIKASI DIGITAL. Modulasi Phase Shift Keying

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

Teknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog

PENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

Modulasi Sudut / Modulasi Eksponensial

BAB II DASAR TEORI. 2.1Amplitude Modulation and Demodulation

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2015

AMPLITUDE SHIFT KEYING (ASK) I. TUJUAN 1. Dapat menjelaskan istilah-istilah : - Modulation rate - Baud - Spot frequency - Hard&soft keying 2. Dapat membangun sistem transmisi ASK 3. Mengamati proses modulasi dan demodulasi 4. Menyelususri pemrosesan signal pada masing-masing tingkat dan menjelaskan proses signal tersebut II. DIAGRAM RANGKAIAN Gambar Rangkaian 1.

Gambar Rangkaian 2. Gambar Rangkaian 3.

Gambar Rangkaian 4. Gambar Rangkaian 5.

III. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN No Alat Jumlah 1. DC power supply + 15V SO 3538-8D 1 2. Function Generator SO 5127-2R 1 3. ASK-FSK-PSK Modulator SO 3537-9F 1 4. ASK-PSK Demodulator SO 3537-9H 1 5. Universal Counter HP-5314 A 1 6. Frequency Analyzer SO 3537-6D 1 7. Multimeter Analog Metrix MX 430 1 8. Oscilloscope GW-INSTEK GOS-653G 1 9. BNC to Banana Cable 4 10. Banana to Banana Cable 4 11. Jumper plug-in besar 15 IV. DASAR TEORI Perbedaan mendasar sistem modulasi digital dengan modulasi analog adalah, bahwa sinyal pemodulasinya dalam format digital. Sementara yang dimaksud dengan modulasi analog adalah, sinyal pemodulasi tersebut dalam bentuk analog seperti sistem AM, FM, dan PM. Satu lagi perbedaan sistem modulasi digital dengan sistem modulasi analog adalah, sinyal carrier pada sistem modulasi digital umumnya mempunyai frekuensi yang masih dalam pita frekuensi suara (audio frequency band) yang tentu saja masih dapat didengar (audible), yaitu pada kisaran 2000 Hz. Satu contoh misalnya, sinyal carrier pada unit modem (modulator demodu-lator) versi V27 yang bekerja dengan carrier 1800 Hz. Versi V27 merupakan standar ITU-T yang menggunakan modulasi PSK dengan 8 fasa. Sesuai dengan parameter carrier yang ada, yaitu, amplitudo, frekuensi, dan fasa, maka pada sistem modulasi digital dapat dilakukan dalam tiga mode, yaitu ASK (amplitude shift keying), FSK (frequency shift keying), dan PSK (phase shift keying). Perubahan peubah sinyal carrier tersebut merepresentasikan kondisi high dan low atau kondisi lo-gika sinyal digital. Mekanisme modulasi yang dilakukan adalah, membuat on dan off osilator sinyal carrier, sehingga disebutnya sebagai keying. Ilustrasi di atas menunjuk-kan sistem VSAT (very small aperture terminal) yang menggunakan modulasi digital dalam mengirimkan sinyalnya.

ASK (amplitude shift keying) Amplitude Shift Keying Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu meoda ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini faktor derau harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk gelombang yang berlevel banyak dan membuat mereka sukar mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya. Kondisi high dan low sinyal digital akan menyebabkan amplitudo sinyal carrier, ada atau on, dan tidak-ada atau off. Kondisi on merepresentasikan logika 1 atau MARK, sedang kondisi off merepresentasikan logika 0 atau SPACE. Oleh karena itu sistem ASK disebut juga sebagai sistem OOK (on-off keying) yang mempunyai osilogram seperti ditunjukkan pada Gbr-1(b) dengan sinyal data 101101 (a) (b) (c) (d) Gbr-1 Osilogram sinyal termodulasi digital (a) sinyal data 101101; (b) OOK; (c) BPSK; (d) FS

V. DATA HAIL PERCOBAAN Data hasil percobaan dapat dilihat pada lampiran. VI. ANALISA Pada percobaan 5.1 Berdasarkan data hasil percobaan gambar sinyal yang berbentuk ada 2 gelombang pertama gelombang pulsa kotak / dari gambar berwarna coklat merupakan sinyal input, sedangkan gambar sinyal yang berbentuk sinusoidal rapat merupakan sinyal otput, dari gambar tersebut dapat di tentukan spot freluensinya dengan rumus fp = 1/2T pada percobaan ini T merupakan lebar pulsa. Dari hasil percobaan spot frekuensi pada percobaan ini sebesar 20,83 khz. Pada gambar terlihat saat pulsa input berada di logic 1 maka gelombang output akan bekerja,atau secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: Sinyal "1" > direpresentasikan dengan status "ON" (ada gelombang pembawa) Sinyal "0" > direpresentasikan dengan status "OFF" (tidak ada gelombang pembawa) Pada percobaan 5.2 merupakan ask hard keying yang berarti transisinya cepat, TTL akan di berikan sebesar 10Khz, pada percobaan gambar 3 merupakan sinyal input modulator.kemudian dengan menggunakan frekuensi analyzer dapat dilihat nilai outputnya, berdasarkan data hasil gambar 4. Merupakan sinyal output modulator. Nilai output dapat dihitung dengan menggunakan multimeter. Pada percobaan akan di dapat nilai frekuensi carier sebesar 87 Khz yang dapat di lihat pada universal counter. Setelah di dapat fc (frekuensi carier) kemudian akan di cari nilai dari LSB dan USB.Sideband atas FUSB = 87 Khz +10 Khz = 97 Khz, sedangkan sideband bawah FLSB = 87 Khz 10 Khz = 77 Khz. Setelah itu akan di cari nilai spektrumnya, yang dapat di lihat pada tabel lembar kerja 2 di atas. Pada percobaan ini juga terdapat nilai G1 dan G2 dimana makin kecil frekuensi maka gain yang di berikan harus semakin besar sebesar 25 db. Pada percobaan 5.3 merupakan ask soft keying. percobaan ini sama seperti percobaan 5.2 yang menggunakan gambar rangkaian yang sama, hanya saja menambahkan kapasitor 470 pf dan menghubungkan output filter ke input modulator., TTL akan di berikan sebesar 20 Khz, pada percobaan gambar 3 merupakan sinyal input modulator.kemudian dengan menggunakan Maka akan di cari frekuensi cariernya, frekuensi cariernya adalah sebesar 87,2 Khz. Sedangkan USB dan LSBnya adalah sebesar,fusb = 127,2 Khz sedangkan, FLSB = 47,2 Khz. Setelah itu akan di cari nilai spektrumnya yang dapat di lihat pada lembar kerja 3 di atas. G1 dan G2 akan di tentukan dengan cara melihat kapan frekuensi maksimum yang bias di ukur pada multimeter, dimana semakin kecil frekuensi dan semakin besar frekuensi dari fcarier, maka gain yang di berikan harus semakin besar. Dari percobaan ini, telah nampak order sideband tertinggi. Pada percobaan 5.4 merupakan gambar dari sinyal di titik D, H, I, J, K,E dan L dimana dapat dilihat pada percobaan 5.4 merupakan ask hard keying. Terlihat sinyal keluaran dari titik E berupa gelombang pulsa, ini yang mengartikan bahwa sinyal gelombang E merupakan sinyal digital untuk sinkronisasi. Untuk titik J, K, L gelombang mulai nampak seperti gelombang pulsa.

VII. KESIMPULAN Amplitude Shift Keying (ASK) yaitu pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitude. Menentukan spot freluensi dengan menggunakan rumus fp = 1/2T Sinyal "1" > direpresentasikan dengan status "ON" (ada gelombang pembawa) Sinyal "0" > direpresentasikan dengan status "OFF" (tidak ada gelombang pembawa) Semakin kecil frekuensi maka gain yang di berikan harus semakin besar. VIII. REFERENSI http://labsistel.blogspot.sg/ http://mulyono-te-info.blogspot.sg/2009/05/amplitude-shift-keying-ask.html IX. LAMPIRAN