HUBUNGAN POLA DIET DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA KEBIDANAN D IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIV/AIDS DENGAN SIKAP TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA. Hera Ariyani 1, Ekawati 1

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Usia Sekolah Dasar 6 12 Tahun Di SD N 1 Rowosari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS I DI SD N KALIGONDANG BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Disusun. Oleh : SEKOLAH

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI

DIANIE PARAMITHA PUTRI

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

LAMA HAID DAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI. Menstruation Duration And Female Adolescent Anemia Occurance

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA KELAS X DAN XI DI SMA MUHAMMADIYAH SEWON BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D3 KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

OLEH : DARIUS HARTANTO

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kalimantan Selatan. RS Pelita Insani Martapura, Kalimantan Selatan *Korespondensi :

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

DI SMP NEGERI. Disusun Oleh : NOVITA PROGRAM

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITAL SISWI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PLUS GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN 2016 ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA DIET DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA KEBIDANAN D IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Rizki Nuraeni 201410104185 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 1

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN POLA DIET DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA KEBIDANAN D IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKI NURAENI 201410104185 Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV STIKES Aisyiyah Yogyakarta Oleh: Pembimbing Tanggal : Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS : Tanda Tangan : 2

THE CORRELATION BETWEEN DIET PATTERN AND ANEMIA INCIDENTS ON D IV MIDWIFERY STUDENTS OF AISYIYAH HEALTH SCIENCES COLLEGE OF YOGYAKARTA 1 Rizki Nuraeni 2, Fitria Siswi Utami 3 ABSTRACT Research Background: The prevalence of anemia incidents in female teenagers in Indonesia is 28%. This is caused by the teenagers higher need on nutrition for growth but the high activities will influence the eating style. The poor students diet pattern triggers the zinc deficiency anemia. Research Objective: The research objective was to investigate the correlation between diet pattern and anemia incidents on D IV midwifery students of Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta. Research Method: The research was descriptive correlative research with Cross Sectional time approach. The respondents of the research were the 3 rd semester students of D IV midwifery of Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta. The samples were taken using Simple Random Technique with 30 respondents. The statistical analysis used Chi Square test. Research Finding: The analysis result between diet pattern and anemia incidents showed that there is significant correlation (p value = 0,001 < 0,005) with high correlation closeness (CC 0,678%). Conclusion: There is correlation between diet pattern and anemia incidents on D IV midwifery students of Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta. Suggestion: It is expected that the students pay more attention on their food kind and eat regularly so that they can prevent anemia. Keywords : Diet Pattern, Anemia Incidents, DIV Midwifery Students Pages : xiii, 92 pages, 11 tables, 3 figures Bibliography : 54 books, 7 journals, 6 internet websites, 2 researches, 2 theses, Al-Qur an 1 Thesis title 2 School of Midwifery Student of Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 3 Lecturer of Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 3

PENDAHULUAN Masa remaja (15-21 tahun) merupakan suatu masa peralihan dari anak anak menjadi dewasa. Para remaja baik laki-laki maupun wanita keduanya tentu akan melalui fase pubertas (Kartono, 2009). Salah satu masalah gizi wanita Indonesia yang berkaitan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah anemia defisiensi besi terutama pada remaja. Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Siswono (2008) memperkirakan anemia defisiensi besi diderita oleh lebih dari 30% penduduk dunia. Anemia defisiensi besi merupakan penyebab anemia terbesar di Indonesia dan negara sedang berkembang lainnya. Lebih dari 50% penderita adalah anemia defisiensi besi (WHO, 2008). Anemia menduduki urutan keempat dalam sepuluh besar penyakit di Indonesia. Adapun dalam dua puluh lima besar penyakit yang banyak diderita perempuan, anemia juga berada dalam urutan ke-4 (Depkes, 2010). Di Indonesia sendiri menurut data Depkes RI (2006), prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri yaitu 28% (Hayati, 2010), dan dari Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, menyatakan bahwa prevalensi anemia defisiensi besi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1%, remaja putri 10-21 tahun 57,1%, dan usia 22-45 tahun 39,5%. Dari semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri (Sihotang, 2012). Di Aisyiyah sendiri sudah membentuk Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK-M) Mahkota Puri yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dialami remaja baik intra kampus, namun tidak menutup kemungkinan untuk membantu remaja di lingkungan masyarakat. Tindakan positif yang sudah dilakukan oleh pihak PIK-M ini antara lain melakukan dialog interaktif, penyuluhan atau konseling, pengadaan seminar, dll. Kegiatan ini menurut BKKBN dapat membantu dalam proses pengembangan program untuk dapat menjauhkan dari TRIAD KRR (Tiga hal yang harus dihindari oleh remaja untuk mencapai kesehatan reproduksi remaja) yang merupakan program dari PIK 4

(Pusat Informasi dan Konseling) untuk menjauhkan dari tiga resiko yang dihadapi oleh remaja meliputi seksualitas, HIV/AIDS, dan NAPZA. Masalah gizi berkaitan dengan anemia defisiensi besi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, berkurangnya oksigen dalam sel tubuh yang mengakibatkan tidak optimalnya fungsi jaringan atau organ tubuh, termasuk otak, risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) maupun penurunan kesegaran jasmani. Kekurangan Energi Kronis (KEK) dijumpai pada WUS usia 15-49 sebesar 24,9% pada tahun 1999 dan menurun menjadi 16,7% pada tahun 2003. Pada umumnya proporsi wanita usia subur (WUS) dengan risiko KEK cukup tinggi pada usia muda (15-21 tahun), dan menurun pada kelompok umur lebih tua, kondisi ini memprihatinkan mengingat WUS dengan risiko KEK cenderung melahirkan bayi BBLR yang akhirnya akan menghambat pertumbuhan pada usia balita (Wuryani, 2007). Remaja memiliki kesibukan yang tinggi baik dalam aktivitas perkuliahan maupun organisasi yang nantinya akan mempengaruhi pola makan ataupun asupan nutrisi ke tubuh sehingga menjadi tidak teratur. Walau di lingkungan saat ini telah tersebar tempat-tempat makan yang menyediakan nutrisi berupa makanan dan minuman, namun penting bagi mahasiswa untuk dapat memilih apakah sumber makanan ini perlu dikonsumsi ataukah tidak. Selain itu seringnya kebiasaan mahasiswa dalam mengkonsumsi minuman yang dapat menghambat absorpsi zat besi seperti kopi, teh dan susu, sehingga akan berdampak pada menurunya kadar Hemoglobin (Sihotang, 2011). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa kebidanan D III dan D IV semester II di STIKES Aisyiyah Yogyakarta mendapatkan hasil bahwa dari 10 mahasiswa D III dan D IV yang menjadi responden studi pendahuluan dengan pengambilan secara acak hasilnya mahasiswa D III sebanyak 3 mahasiswa mengatakan jarang sarapan dan lebih memilih makan makanan ringan dan 7 mahasiswa mengatakan lebih memilih untuk membawa bekal. Dan hasil pengukuran Hb pada 10 mahasiswa D III, tiga mahasiswa yang mengatakan 5

jarang sarapan dan lebih memilih makan makanan ringan memiliki kadar Hb 13,4 g/dl, 12,4 g/dl dan 10,2 g/dl, serta tujuh mahasiswa mengatakan lebih memilih untuk membawa bekal memiliki kadar Hb 14,4g/dl, 15,0 g/dl, 11,8 g/dl, 12,2 g/dl, 12,0 gr/dl, 14,2 g/dl, 10,8 g/dl. Dari 10 mahasiswa tersebut terdapat 3 mahasiswa mengalami Anemia dan 7 lainnya normal. Hasil pengukuran pada Mahasiswa DIV sebanyak 4 mahasiswa mengatakan jarang sarapan dan lebih memilih makan makanan ringan, 4 mahasiswa mengatakan memilih untuk sarapan roti dan susu kotak, dan 2 mahasiswa mengatakan lebih memilih untuk membawa bekal. Dan hasil pengukuran Hb pada 10 mahasiswa, empat mahasiswa yang mengatakan jarang sarapan dan lebih memilih makan makanan ringan memiliki kadar Hb 11,0 g/dl, 10,2 g/dl, 14,4 g/dl, 11,2 g/dl, empat mahasiswa yang mengatakan memilih untuk sarapan roti dan susu kotak memiliki kadar Hb 13,8 g/dl, 11,8 g/dl, 12,2 g/dl, 15,0 gr/dl dan dua mahasiswa mengatakan lebih memilih untuk membawa bekal memiliki kadar Hb 14,4 g/dl, 11,2 g/dl. Dari 10 mahasiswa tersebut terdapat 5 mahasiswa mengalami Anemia dan 5 lainnya normal. Dari beberapa pola diet diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kadar Hb mahasiswa relatif sama. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui hubungan pola diet dengan kejadian anemia pada mahasiswa Kebidanan D IV di STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode diskriptif korelasi yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, untuk selanjutnya dilakukan analisis korelasi dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko (pola diet) dengan faktor efek (anemia), hal tersebut sesuai dengan Notoatmodjo (2010). 6

Metode pengambilan data berdasarkan pendekatan waktu saat ini yaitu cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan mengguanakan teknik Simple Random Sampling dengan mengendalikan sampel yaitu responden yang tidak sedang melakukan program penurunan atau peningkatan berat badan. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden Tabel 7. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku No Suku DIV Kebidanan f % 1 Jawa 11 36,6 2 Luar Jawa 19 63,3 Jumlah 30 100 Tabel 8. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur DIV Kebidanan f % 1 19 9 30,0 2 20 13 43,3 3 21 8 26,7 Jumlah 30 100 2. Pola Diet Mahasiswa Tabel 9. Distribusi Frekuensi Pola Diet Mahasiswa DIV Kebidanan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 No Pola Diet Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Baik 21 70,0 2 Tidak baik 9 30,0 Jumlah 30 100 3. Kejadian Anemia pada Mahasiswa Tabel 10 Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia pada Mahasiswa DIV Kebidanan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 No Kadar Hemoglobin Mahasiswa Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Anemia 8 26,7 2 Tidak Anemia 22 73,3 Jumlah 30 100 7

4. Hubungan Pola Diet Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswa Kebidanan DIV di STIKES Aisyiyah Yogyakarta Tabel 11 Tabulasi Silang Hubungan Pola Diet Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswa Kebidanan D IV di STIKES Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2015 5. Kejadian Anemia Pola Diet Anemia Tidak Total ρ- No CC Mahasiswa Anemia value N % N % N % 1 Baik 0 0 21 70,0 21 70,0 2 Tidak Baik 8 26,7 1 3,3 9 30,0 0,001 0,678 Total 8 26,7 22 73,3 30 100,0 PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Berdasarkan tabel 7 dan tabel 8 dengan jumlah responden 30 mahasiswa, data karakteristik usia responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 tahun sebanyak 13 responden (43,3%) sedangkan data karakteristik suku menunjukan bahwa sebagian besar responden berasal dari luar jawa yaitu sebanyak 19 responden (63,3%). Responden terbanyak yaitu pada umur 20 tahun ini termasuk dalam kategori remaja akhir, pada remaja akhir ini cenderung menciptakan pola makan bukan bertujuan untuk memenuhi asupan gizi tetapi hanya untuk sekedar sosialisasi agar tidak kehilangan status ada pula yang hanya sekedar menghemat uang saku tanpa memikirkan gizi dan dampaknya bagi tubuh mereka ( Tummy, 2014 ). 2. Pola Diet Mahasiswa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki Pola Diet yang Baik sebanyak 70,0% (21 responden) dan responden yang memiliki Pola Diet Tidak Baik sebanyak 30,0% (9 responden). Dikatakan pola dietnya baik jika mahasiswa menjawab kuesioner secara benar sebanyak 14 pertanyaan atau lebih (>50%) dan dikatakan pola dietnya tidak baik jika mahasiswa menjawab kuesioner secara benar sebanyak 13 pertanyaan atau kurang dari 13 ( 50%). 8

Pola diet pada mahasiswa usia remaja yang paling banyak ditemukan adalah pola diet yang tidak mementingkan nilai gizi dan hanya tertarik atau menghindari makanan tertentu (Muniroh, 2009). Menurut Mansjoer (2007), efek buruk dari pola makan yang tidak teratur akan sangat jelas terlihat pada perubahan fisik tubuh mahasiswa. Penyakit yang biasanya akan muncul secara langsung akibat pola makan yang tidak teratur adalah penyakit yang berhubungan dengan lambung (organ pencernaan). 3. Kejadian Anemia pada Mahasiswa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak sedang mengalami anemia dengan rentang kadar Hb 12 sampai 15,4 gr/dl sebanyak 73,3% (22 responden) dan responden yang mengalami anemia dengan rentang kadar Hb 10 sampai 11,4 gr/dl sebanyak 26,7% (8 responden). Anemia pada remaja adalah kondisi remaja dengan kadar hemoglobin kurang dari 12 gr/dl. Terdapatnya responden yang termasuk dalam kategori anemia ini dikarenakan pada masa remaja ini cenderung mengalami penurunan kadar Hb yang disebabkan oleh malabsorpsi besi, menoraghia, dan yang paling utama karena kekurangan gizi seperti Zat besi (Fe), Vitamin B12 serta melakukan diet yang tidak baik (Muttaqin, 2009). Remaja puteri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang, kurangnya gizi ini karena pola makan yang salah, diet yang tidak tepat dengan adanya dorongan memiliki tubuh yang langsing atau gemuk. Akibat yang ditimbulkan dari anemia gizi besi yaitu : mengganggu pertumbuhan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan kemampuan bekerja dan konsentrasi belajar, menurunkan ketahanan tubuh dalam menghadapi penyakit infeksi, menurunkan kebugaran, dan mengakibatkan muka pucat (Sayogo, 2006). 9

4. Hubungan Pola Diet dengan Kejadian Anemia pada Mahasiswa Kebidanan DIV di STIKES Aisyiyah Yogyakarta Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mengalami Anemia terjadi pada mahasiswa yang memiliki pola diet yang tidak baik yaitu sebanyak 26,7 % (8 responden). Berdasarkan hasil uji menggunakan Analisis Uji Chi-Square, didapatkan nilai ρ value adalah 0,001, yang artinya ρ value < α (0,001 < 0,05) yang menunjukan ada hubungan yang signifikan antara Pola Diet dengan Kejadian Anemia pada Mahasiswa DIV Kebidanan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Hasil uji kontingensi korelasi diperoleh nilai koefisien sebesar 0.678 sehingga dinyatakan kedalam kategori Kuat (Arikunto,2006). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar mahasiswa memiliki pola diet baik yaitu sebanyak 21 responden (70,0%). 2. Sebagian besar mahasiswa tidak sedang menderita Anemia yaitu sebesar 22 responden (73,3%). 3. Ada hubungan yang signifikan antara pola diet dengan kejadian anemia pada Mahasiswa D IV Kebidanan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta dengan nilai ρ- value = 0,001 yang artinya ρ value < α (0,001 < 0,05) dan diperoleh nilai koefisien kontingensi sebesar 0.678 sehingga dapat dinyatakan dengan kategori kuat. SARAN Untuk mahasiswa diharapkan dapat lebih memperhatikan jenis makananya dan waktu makan yang teratur sehingga dapat mencegah terjadinya Anemia. 10

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Kartono. 2009. Psikologi Sosial 2; Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. Muttaqin,A. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika. Sayogo. 2006. Sehat Cara Al-qur an dan Hadist. Jakarta: Mizan Publika. Muniroh. 2009. Hubungan pola konsumsi protein dengan kejadian Anemia pada siswi kelas X SMA Negeri Tempel, Sleman, Yogyakarta. KTI STIKES Jend Ach. Yani Yogyakarta. Mansjoer, A. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta: Media Aesculapius. FKUI. Tummy. 2014. Kesehatan Remaja, Jakarta : FKUI. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Siswono. 2008. Kampanye Indonesia Bebas Anemia 2006-2008. Jakarta : Salemba Medika. WHO. 2008. Iron Deficiency Anemia. Assesment, Prevention and Control, Genewa Depkes RI. 2010. Prevalensi Anemia Pada Kesehatan reproduksi, Jakarta.. 2006. Anemia Gizi Pada WUS. Jakarta: FKM UI. Hayati. 2010. Description Of Habit Comsuming Instant Noodles In Children Age 7-12 Years Old. Journal Of Nutrition College, 1, 537-549. SKRT. 2011. Prevalensi Anemia pada remaja di Indonesia, Jakarta. Sihotang, S.D. 2012. Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia Defisiensi Besi di SMA Negeri 15 Medan Studi Kasus di Kota Medan. Jurnal Keperawatan. 11