Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

Lanjutan Pemasaran Hasil Pertanian

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

IV. METODE PENELITIAN

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Desa Suka Kecamatan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK MANIS. (MARKETING EFFICIENCY ANALYSIS OF SWEET ORANGE) Djoko Koestiono 1, Ahmad Agil 1

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

EFISIENSI PEMASARAN JERUK PAMELO DALAM WILAYAH MAGETAN (CITRUS GRANDIS L. OSBEK)

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka Teoritis Kelayakan Usahatani

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PEMASARAN IKAN BANDENG DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MINA LESTARI KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL SKRIPSI

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Key Word PENDAHULUAN

ANALISIS POLA SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN AYAM BURAS (Studi Kasus pada Peternakan Ayam Buras Jimmy s Farm, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)

KERAGAAN PEMASARAN BERAS ORGANIK. Milla Nurlestari 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

KAJIAN POLA SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN AYAM SENTUL

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

RINGKASAN. Anggur merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai

Marketing Efficiency carp seed (Cyprinus carpio) in Kenagarian Lansek Kadok South Rao Pasaman District of West Sumatra Province ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG


Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT

PEMASARAN BIBIT SENGON DI DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

IV. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAPI POTONG DI PASAR HEWAN DESA SUKA KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

ANALISIS PEMASARAN NENAS PALEMBANG (KASUS: DESA PAYA BESAR, KECAMATAN PAYARAMAN, KABUPATEN OGAN ILIR, PROVINSI SUMATERA SELATAN)

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PINANG DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE CONDUCT AND PERFORMANCE (SCP) DI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN

Jurnal NeO-Bis Volume 8, No. 2, Desember 2014 DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS TATANIAGA BUNGA KRISAN DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

Value Chain Agribisnis Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica l) di Majalengka

SKRIPSI OLEH: LIZA MEUTHIA DE SHAH SEP AGRIBISNIS

Agriekonomika, ISSN ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH DI KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

Transkripsi:

ANALISIS PEMASARAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) STUDI KASUS DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CURUG JAYA II (KECAMATAN BOJONGSARI, KOTA DEPOK JAWA BARAT) Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran E-mail: elviraavianty95@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran ikan Neon Tetra (Paracheirodon innesi) dan menganalisis tingkat efisiensi pemasaran ikan Neon Tetra (Paracheirodon innesi) di Kelompok Ikan Curug Jaya II Kecamatan Bojongsari, Kota Depok Jawa Barat. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2016 hingga Januari 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus untuk responden pembudidaya dan teknik snowball sampling yaitu dengan cara menggunakan rekomendasi dari pembudidaya tersebut untuk menentukan responden di tiap lembaga pemasaran sehingga jumlah responden keseluruhan adalah 21 orang. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis saluran pemasaran dan analisis efisiensi pemasaran diantaranya analisis margin pemasaran, market share, dan farmer s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat saluran pemasaran di Pokdakan Curug Jaya II. Saluran pemasaran yang paling efisien ada pada saluran I dengan nilai BCR tertinggi 2.39 serta nilai farmer s share 24.11%. Kata kunci: efisiensi, pemasaran, ikan Neon Tetra, Pokdakan Curug Jaya II Abstract This research was aimed to analyzed Neon Tetra (Paracheirodon innesi) marketing channels and analyzed the efficiency of Neon Tetra (Paracheirodon innesi) marketing in Curug Jaya II Farmers Group on Bojongsari District of Depok City, West Java. This research began in March 2016 until January 2017. The method used census respondents for farmers and snowball sampling technique that is by using recommendations from farmers to determine the respondents in each marketing channels so that the number of respondents overall is 21 peoples. The analysis was conducted on the analysis of marketing channels and efficiency, including analysis of marketing margins, market share, and farmer s share. Researsch results showed that there are four marketing channels in Curug Jaya II Farmers Group. The most efficient marketing channels exist in the first channel with the highest BCR value of 2.39 and the value of the farmer's share of 24.11%. Keywords: efficiency, Neon Tetra, Curug Jaya II Farmers Group. 179

Elvira Avianty: Analisis Penmasaran Ikan Neon Tetra... PENDAHULUAN Bisnis budidaya ikan hias memiliki prospek yang sangat bagus, dan lebih diminati masyarakat karena memiliki daya tarik tersendiri untuk para pecinta ikan hias, jenis dan corak ikannya bermacam-macam, bisa digunakan sebagai bisnis sampingan, selain itu juga pasar yang menjanjikan baik domestik maupun ekspor. Salah satu jenis ikan hias air tawar yang paling menarik dan menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia maupun dari mancanegara adalah ikan Neon Tetra (Paracheirodon innesi). Ikan Neon Tetra merupakan ikan asli Amerika Latin yang berasal dari sungai Amazon. Keunikan ikan ini terletak pada sisiknya yang eksotis, setiap ikan ini bergerak secara bergerombol, sisiknya akan mengeluarkan kilatan berwarna neon birumerah yang memanjang dari pertengahan tubuh hingga pangkal ekor, sehingga ikan terlihat cantik dan cemerlang bahkan dalam keadaan gelap. Selain itu ikan Neon Tetra memiliki sifat pendamai sehingga dapat dicampurkan dengan ikan jenis lain dalam satu akuarium. Permintaan akan ikan hias Neon Tetra dari tahun ke tahun tidak pernah surut, DATA DAN PENDEKATAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus di pembudidaya, broker, supplier, pedagang pasar, pedagang pengecer, serta konsumen yang berhubungan dengan Pokdakan Curug Jaya II. Metode sensus dilakukan untuk pengambilan responden pembudidaya yang telah diketahui berjumlah 9 orang, dan teknik snowball sampling yaitu dengan cara menggunakan rekomendasi dari pembudidaya tersebut untuk menentukan responden di tiap lembaga pemasaran sehingga jumlah responden keseluruhan adalah 21 orang. METODE ANALISIS Analisis Finansial Bertujuan untuk mengetahui besar keuntungan yang didapat dari usaha pemasaran ikan Neon Tetra yang dilakukan oleh Kelompok Ikan Curug Jaya II Kecamatan Bojongsari, Kota Depok Jawa Barat dalam satu tahun. Analisis finansial terdiri dari analisis pendapatan usaha dan analisis Benefit Cost Ratio. baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor. Kota Depok merupakan salah satu sentra penghasil ikan hias air tawar di Jawa Barat, dengan wilayah terbesar yang memproduksi ikan hias di Kota Depok adalah Kecamatan Bojongsari. Salah satu kelompok yang dikelola oleh masyarakat adalah Kelompok Ikan (pokdakan) Curug Jaya II. Pemasaran ikan Neon Tetra yang dilakukan lembaga pemasaran sering mengalami kendala yang mengakibatkan terjadinya ketidak-efisienan dalam sistem pemasaran, seperti saluran pemasaran mana yang dapat memberikan efisiensi tinggi terhadap usaha dan lembaga mana yang dapat melakukan pemasaran yang lebih baik, cara melakukan efisiensi pemasaran sehingga penjualan yang diperoleh pembudidaya dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan, serta faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat efisiensi pemasaran. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis pemasaran ikan Neon Tetra di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Analisis Pendapatan Usaha Keterangan: π = Keuntungan atau laba TR = Penerimaan total TC = Biaya total Benefit Cost Ratio (BCR) Analisis Efisiensi Pemasaran Efisiensi pemasaran adalah suatu penilaian dari prestasi kerja proses pemasaran yang dapat dikukur melalui peningkatan rasio keluar-masukan (input-output). Dimana input merupakan paduan dari tenaga kerja, modal, dan manajemen yang dilakukan oleh lembaga pemasarandalam pendistribusian produk, sedangkan output adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap barang dan aktivitas yang dilakukan lembaga pemasaran yang ada (Downey dan Erickson 1988). 180

Analisis Margin Pemasaran Keterangan : MP = Margin pemasaran (Rp/ekor) Hk = Harga di tingkat konsumen (Rp/ekor) Hp = Harga di tingkat produsen (Rp/ekor) BM = Biaya pemasaran (Rp/ekor) K= Keuntungan lembaga pemasaran (Rp/ekor) Market Share Ms = Market Share Hp = dipelaku pemasaran Ht = Harga total saluran Farmer s Share Keterangan : Fs = Farmer s share Hp = di pembudidaya He = Harga di lembaga pemasaran Keterangan : PEMBAHASAN Karakteristik Responden Keseluruhan responden berjumlah 21 orang, terdiri dari 9 orang pembudidaya, 3 broker atau tengkulak, 1 supplier, 2 pedagang pasar, 3 pengecer, dan 3 konsumen. Responden pembudidaya yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah termasuk anggota pokdakan Curug Jaya II yang khusus membudidayakan ikan Neon Tetra, terbagi menjadi pembudidaya pembenih dan pembudidaya pembesaran. Karakteristik responden yang diamati adalah usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman usaha responden. Tingkat usia responden dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Data Usia Responden Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentasi (%) 21-25 3 14% 26-30 4 19% 31-35 6 29% 36-40 3 14% 41-45 2 10% 46-50 1 5% 51 > 2 10% Jumlah 21 100% Sumber : Data Primer, diolah (2016). Berdasarkan tabel 1 responden yang berusia 21-25 tahun sebanyak 14%, 26-30 tahun sebanyak 19%, 31-35 tahun sebanyak 29%, 36-40 tahun sebanyak 14%, 41-45% sebanyak 10%, 46-50 tahun sebanyak 5%, dan 50 tahun ke atas sebanyak 10%. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan hias Neon Tetra di lokasi penelitian banyak dilakukan oleh pembudidaya yang usianya masih produktif yaitu pada rentang usia 31-35 tahun sebanyak 29%. Usia responden antara 21-50 tahun merupakan usia yang termasuk produktif sehingga kinerja kerjanya masih optimal jika dibandingkan dengan responden yang usianya sudah lebih dari 50 tahun ke atas yang tergolong usia nonproduktif sehingga kinerja kerjanya sudah mulai menurun. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam menentukan pola pikir, cara bertindak, dan pengambilan keputusan dalam menjalankan usaha. Rendahnya tingkat pendidikan menjadikan mayoritas pelaku pemasaran hanya menjadi pesuruh saja (Adhanari 2005). Keragaman karakteristik tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 2. 181

Elvira Avianty: Analisis Penmasaran Ikan Neon Tetra... Tabel 2. Data Tingkat Pendidikan Responden Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentasi (%) SD 1 5% SMP 2 10% SMA / SMK 14 67% D 3 1 5% S 1 3 14% Jumlah 21 100% Sumber : Data Primer, diolah (2016). Berdasarkan tabel 2 dari 21 orang, responden terbanyak adalah yang memiliki tingkat pendidikan terakhir Sekolah Menengah Akhir atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK), yaitu sebanyak 14 orang atau 67%. Tingkat pendidikan perguruan tinggi (S1), yaitu sebanyak 3 orang atau 14%. Tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu sebanyak 2 orang atau 10%. Sedangkan untuk Sekolah Dasar (SD) dan Diploma (D3) adalah tingkat pendidikan responden yang paling sedikit, yaitu masingmasing sebesar 1 orang atau 5%. Gambaran tersebut dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan para responden, sehingga dapat lebih memudahkan dalam proses penyerapan informasi dan penerapan inovasi. Pengalaman responden dapat dilihat dari lamanya responden terlibat dalam kegiatan usahanya. Semakin lama responden bekerja pada kegiatan tersebut maka semakin banyak pengalaman yang didapatkannya. Keragaman karakteristik tingkat pengalaman usaha responden dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Data Pengalaman Usaha Responden di Bidang Usaha Pemasaran Ikan Neon Tetra Pengalaman Usaha (tahun) Jumlah (orang) Persentasi (%) 1-5 6 33% 6-10 10 56% 11-15 2 11% Jumlah 18 100% Catatan : 3 orang yang tidak dicantumkan adalah konsumen. Sumber : Data Primer, diolah (2016). Berdasarkan tabel 4 responden umumnya sudah menjalankan usaha pada bidang pemasaran ikan Neon Tetra berkisar antara 6-10 tahun yaitu sebanyak 10 orang atau Pola Saluran Pemasaran Saluran pemasaran yang terdapat di Pokdakan Curug Jaya II merupakan saluran distribusi tidak langsung. Pola saluran pemasaran ikan Neon Tetra yang terdapat di Pokdakan Curug Jaya II terdiri dari pembudidaya pembenih sebagai produsen, pembudidaya pembesaran, broker, supplier, pedagang pasar, dan pedagang pengecer. 56%. Sedangkan sebanyak 6 orang atau 33% memiliki pengalaman usaha antara 1-5 tahun, dan sebanyak 2 orang atau 11% memiliki pengalaman usaha antara 11-15 tahun. Saluran pemasaran I merupakan saluran yang melibatkan 3 orang pembudidaya pembenih ikan Neon Tetra, 4 orang pembudidaya pembesaran, 1 orang broker, 1 orang supplier, dan eksportir. Saluran pemasaran ini merupakan satu-satunya saluran pemasaran ikan hias Neon Tetra untuk kegiatan ekspor yang diterapkan di Pokdakan Curug Jaya II. Saluran pemasaran II merupakan saluran yang melibatkan 3 orang pembudidaya pembenih ikan Neon Tetra, 4 orang pembudidaya pembesaran, 1 orang broker, 1 orang pedagang pasar, 1 orang pedagang pengecer, dan konsumen akhir. Saluran 182

pemasaran ini merupakan saluran pemasaran yang memiliki rantai pemasaran terpanjang. Pada saluran ini ketiga orang pembudidaya pembenih ikan Neon Tetra menjual benih ikan berukuran S (1,2 cm) kepada pembudidaya pembesaran ikan Neon Tetra yang masih termasuk anggota Pokdakan Curug Jaya II. Setelah itu para pembudidaya pembesaran membesarkan benih ikan Neon Tetra menjadi berbagai ukuran siap jual. Mulai dari ukuran SM (1,8 cm), M (2 cm), ML (2,3 cm), L (2,5 cm), sampai XL (2,8 cm) untuk kemudian di salurkan ke broker, setelah itu ke pedagang pasar, kemudian ke pedagang pengecer, dan akhirnya di salurkan ke konsumen akhir. Saluran pemasaran III merupakan saluran yang melibatkan 3 orang pembudidaya pembenih ikan Neon Tetra, 4 orang pembudidaya pembesaran, 1 orang broker, 1 orang pedagang pengecer, dan konsumen akhir. Pada saluran pemasaran ini, broker secara langsung menjual ikan Neon Tetra berbagai ukuran kepada pedagang pengecer setelah itu disalurkan ke konsumen akhir. Saluran pemasaran IV melibatkan 3 orang pembudidaya pembenih ikan Neon Tetra, 2 orang pembudidaya pembesaran, 1 orang pedagang pasar, 1 orang pedagang pengecer, dan konsumen akhir. Pada saluran ini pembudidaya pembesaran langsung menyalurkan hasil panen berbagai ukuran ikan Neon Tetra pada pedagang pasar kemudian ke pedagang pengecer setelah itu disalurkan ke konsumen akhir. Fungsi Pemasaran dan Pelaku Pemasaran Ikan Neon Tetra Fungsi-fungsi pemasaran bertujuan untuk memperlancar pendistribusian komoditas pemasaran dari produsen untuk sampai ke konsumen akhir. Pada pembudidaya pembenih ikan Neon Tetra, fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan. Fungsi fisik meliputi penyimpanan dan pengemasan. Fungsi fasilitas meliputi grading, pembiayaan, informasi pasar. Pada pembudidaya pembesaran ikan Neon Tetra, fungsi Fungsi fisik meliputi penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Fungsi fasilitas meliputi sortasi, grading, penanggungan resiko, pembiayaan, dan informasi pasar. Broker ikan Neon Tetra melakukan fungsi Fungsi fisik meliputi penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Fungsi fasilitas meliputi sortasi, grading, pembiayaan, dan informasi pasar. Sedangkan pada supplier melakukan fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan. Fungsi fisik meliputi penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Fungsi fasilitas meliputi sortasi, grading, pembiayaan, dan informasi pasar. Pedagang pasar melakukan fungsi Fungsi fisik meliputi penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Fungsi fasilitas meliputi sortasi, grading, penaggungan resiko, pembiayaan, dan informasi pasar. Pada pedagang pengecer melakukan fungsi Fungsi fisik meliputi penyimpanan, dan pengemasan. Fungsi fasilitas meliputi sortasi, grading, dan informasi pasar. Terakhir adalah konsumen akhir yang hanya melakukan fungsi fisik yaitu pembelian. Efisiensi Pemasaran Suatu kegiatan pemasaran dikatakan efisien apabila pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pemasaran memperoleh keuntungan akibat aktivitas yang dilakukan. Efisiensi pemasaran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu efisiensi operasional dan efisiensi harga. Efisiensi operasional diukur dari margin pemasaran. Efisiensi juga dilihat dari market share, farmer s share, dan BCR. a. Market share Berdasarkan perhitungan pada tabel 4 dari setiap saluran pemasaran memiliki nilai market share yang berbeda-beda. Nilai market share terbesar yaitu 60,74% ada pada saluran III dengan pelaku pemasaran yaitu pembudidaya pembenih, pembudidaya pembesaran, broker, dan pedagang pengecer. Hal ini disebabkan oleh pedagang pengecer yang membeli dari broker kemudian menjualnya dengan harga tinggi, selain itu konsentrasi pembeli pada saluran III juga sangat kuat. Sedangkan nilai market share terkecil terdapat pada saluran pemasaran I dengan pelaku pemasaran yaitu pembudidaya pembenih, pembudidaya pembesaran, broker, dan supplier. 183

Elvira Avianty: Analisis Penmasaran Ikan Neon Tetra... Tabel 4. Market Share Di Tiap Saluran Pemasaran Pelaku Saluran Komponen Pasar I II III IV 7.500.000 1.000.000 750.000 1.000.000 Pembenih MS (%) 9.25 4.32 5.41 5.50 17.685.000 2.358.000 1.768.500 2.538.000 Pembesar MS (%) 21.82 10.19 12.75 13.96 Broker 24.772.500 3.682.800 2.926.800 MS (%) 30.57 15.91 21.10 Supplier 31.090.500 MS (%) 38.36 Pedagang Pasar 5.457.600 4.003.200 MS (%) 23.58 22.01 Pedagang 10.645.200 8.424.000 10.645.200 Pengecer MS (%) 46.00 60.74 58.53 Keterangan : MS (Market share) a. Margin Pemasaran dan Farmer s share Pada tabel 5 margin pemasaran ikan Neon Tetra pada tiap saluran pemasaran adalah layak untuk dikembangkan, karena pada setiap saluran pemasaran mendapatkan keuntungan dari proses pemasaran, sehingga usaha tersebut layak untuk dikembangkan. Berdasarkan perhitungan pada tabel 5 juga dapat diketahui bahwa saluran pemasaran I adalah yang memiliki nilai farmer s share tertinggi, yaitu sebesar 24,1%. Hal itu disebabkan oleh perbedaan jumlah produksi pada saluran pemasaran I dengan saluran pemasaran lainnya. Jumlah produksi pada saluran pemasaran I lebih banyak jumlahnya karena ikan Neon Tetra diperuntukkan untuk di ekspor. Sedangkan yang memiliki nilai farmer s share terendah adalah saluran pemasaran III yaitu sebesar 8.9%. Tabel 5. Margin Pemasaran dan Farmer s Share Di Tiap Saluran Pemasaran Pelaku Pasar Komponen Saluran I II III IV 7.500.000 1.000.000 750.000 1.000.000 Pembenih Margin Pemasaran 17.685.000 2.358.000 1.768.500 2.538.000 Harga beli 7.500.000 1.000.000 750.000 1.000.000 Pembesaran Margin Pemasaran 10.185.000 1.358.000 1.018.500 1.538.000 24.772.500 3.682.800 2.926.800 Broker Harga beli 17.685.000 2.358.000 1.768.500 Margin Pemasaran 7.087.500 1.324.800 1.158.300 31.090.500 Supplier Harga beli 24.772.500 Margin Pemasaran 6.318.000 Pedagang Pasar Pedagang Pengecer 5.457.600 4.003.200 Harga beli 3.682.800 2.538.000 Margin Pemasaran 1.774.800 1.465.200 10.645.200 8.424.000 10.645.200 Harga beli 5.457.600 2.926.800 4.003.200 Margin Pemasaran 5.187.600 5.497.200 6.642.000 Farmer's Share (%) 24,1 9,4 8,9 9,4 184

Benefit Cost Ratio (BCR) Efisiensi pemasaran juga dapat dihitung menggunakan BCR. Apabila BCR 1 maka usaha dapat dikatakan efisien, dan apabila BCR < 1 maka usaha dapat dikatakan tidak efisien. Berdasarkan tabel 6 dapat disimpulkan bahwa dari keempat saluran pemasaran ikan Neon Tetra memiliki nilai BCR diatas 1. Artinya dari seluruh saluran pemasaran yang ada sudah efisien dan usaha ini menguntungkan. Tabel 6. Pengukuran Efisiensi Pada Tiap Saluran Pemasaran Saluran BCR Status Efisiensi I 2,39 Efisien II 1,35 Efisien III 1,36 Efisien IV 1,39 Efisien SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat empat pola saluran pemasaran ikan Neon Tetra di Pokdakan Curug Jaya II, yaitu : Saluran I : pembenih pembesaran Broker Supplier. Saluran II : pembenih pembesaran Broker Pedagang pasar Pedagang pengecer Konsumen akhir. Saluran III : pembenih pembesaran Broker Pedagang pengecer Konsumen akhir. Saluran IV : pembenih pembesaran Pedagang pasar Pedagang pengecer Konsumen akhir. 2. Saluran I adalah yang paling efisien diantara semua saluran pemasaran, karena memiliki nilai BCR tertinggi sebesar 2.39 serta nilai farmer s share yaitu 24.11%. Saluran I juga merupakan satu-satunya saluran pemasaran untuk ekspor di Pokdakan Curug Jaya II. Sedangkan saluran pemasaran yang paling efisien untuk kegiatan di pasar lokal adalah saluran pemasaran III karena memiliki nilai market share tertinggi yaitu sebesar 60.74%. DAFTAR PUSTAKA Adhanari. 2005. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. D, W, dan Erickson, Steven P. 1988. Manajemen Agribisnis. Penerbit Erlangga. Jakarta. 185