BAB I PENDAHULUAN. wisatawan domestik. orang wisatawan berkunjung ke kota ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB 2 PRODUK DAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

2013, No.710 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2011, No BAB 9 FORMAT

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai :(1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. iklim dan aktivitas fisik (Almatsier 2004). pangan untuk dikonsumsi. Selain dari faktor pengetahuan dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi pusat wisata kuliner di Indonesia yang berkembang pesat dan menjadi salah satu tujuan para wisata baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kunjungan wisatawan ke Kota Bandung meningkat 12 %. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan pariwisataan (Disbudpar) kota Bandung, hingga September 2011 tercatat sebanyak 3.917.390 dari jumlah itu, 142.575 orang merupakan wisatawan mancanegara dan 3.774.815 wisatawan domestik. orang wisatawan berkunjung ke kota ini. Sejalan dengan perkembangan wisata di Kota Bandung baik dari domestik maupun internasional banyak pengusahan yang bermunculan dibidang kuliner. Menurut Bandung Tourism di Bandung terdapat 472 Restoran yang menyediakan berbagai menu dari makanan dan minuman Eropa, Asia, dan lokal untuk menunjang kegiatan pariwisatan di bidang Kuliner Bandung. Jalan lokal tidak kalah saing dengan makanan Eropa maupun Asia, salah satu daya tarik wisatawan domestik yang datang ke Kota bandung, banyak wisatawan mencari buah tangan seperti Brownies Amanda,

2 Batagor Ririn, Susu sapi Lembang, Yoghurt dan masih banyak lainnya. Semakin banyak pengusaha dibidang kuliner yang meramaikan wisata kuliner di Kota Bandung. Susu sapi merupakan salah satu bahan pangan yang dihasilkan oleh hewan ternak yang memiliki manfaat dan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Susu sebagai salah satu protein hewani yang dibutuhkan oleh generasi muda terutama diwaktu pertumbuhan. Jawa Barat: Produksi susu sapi di Kabupaten Bandung hingga akhir tahun lalu telah mampu memberikan kontribusi sebesar 62.876 ton atau 23,86% (sumber : bagian humas SETDA Kabupaten Bandung) terhadap produksi susu nasional. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Ir. H. Herman, senin 25 april 2010 mengatakan pihaknya berharap produksi susu di daerah tersebut pada tahun ini terus meningkat, mengingat produksi susu nasional baru memenuhi 30% dari total kebutuhan konsumsi masyarakat. Melihat kondisi seperti itu, peluang pasar untuk susu produk lokal sangat terbuka lebar. Untuk mewujudkan peningkatan target tersebut, tegasnya, para peternak sapi perah di Kabupaten Bandung diminta untuk mengembangkan populasi ternaknya. Susu merupakan bahan makanan yang dianggap sempurna karena mengandung zat-zat ensensial bagi tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Perbandingan zat esensial itu adalah sempurna. Zat- zat esensial itu dapat dicerna dan

3 diresopsi sempurna oleh tubuh 98% dari protein,dari lemak dan laktosa dapat dicerna. Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Pada masa pertumbuhan proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran. Protein juga sebagai pengganti jaringan tubuh yang rusak dan yang perlu dirombak. Fungsi utamanya ialah untuk membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada. Protein ikut mengatur berbagai proses tubuh, baik langsung maupun tidak langsung dangan membntuk zat-zat pengatur proses tubuh (Muchidin, 1998) Tabel 1.1 Komposisi Gizi Susu Sapi per 100 Gram air g 88,3 Energy kkal 61 protein g 3,2 Lemak g 3,5 KH g 4,3 serat g Abu g 0,7 Kalsium 143 Fosfor 60 Besi 1,7 Natrium 36 Kalium 149 Tembaga

4 Seng Retinol ug 39 Karoten karoten total ug ug tiamin 0,05 Ribofalivin Niasin Vit C 1 Mikroorganisme yang berada dalam susu merupakan faktor utama penyebab terjadinya kerusakan dalam susu. Jumlah bakteri yang tinggi terjadi pada susu yang penanganannya tidak hygienis atau pada susu yang diperah dari sapi yang sakit (Lampret, Microbiology of Fermentaed Foods 1974). Frazier dan Westhoff (1988) International Journal of Food Microbiology, menyatakan bahwa kerusakan akibat aktifitas dan pertumbuhan mikroorganisme biasanya lebih berbahaya dibandingkan kerusakan-kerusakan lainnya. Kerusakan susu karena aktifitas mikroorganisme dapat mengakibatkan terbentukya asam, gas, ketengikan, perombakan protein dan lemak, perubahan bau, rasa dan warna yang tidak disukai. Mikroorganisme yang ditemukan dalam susu sangat erat hubungannya dengan penanganan susu. Mikroorganisme yang berada dalam susu berasal dari badan sapi, kandang, alat-alat pemerah, proses pemerahan dan debu (Gillmour dan Rowe, Microbiologi Associated with Milk 1990). Menurut Soejoedono (1999) Pedoman Mata Ajaran Mikrobiologi Pangan Asal Hewan, pada umumnya jumlah bakteri yang

5 ada dalam susu dari sapi yang sehat sangat sedikit yaitu kurang dari 50.000 cfu/ml. Apabila penanganan susu dilakukan dengan baik setelah prises pemerahan, hal tersebut sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu usaha untuk mecegah kerusakan nustrisi dari susu adalah dengan cara merubah susu menjadi suatu produk olahan yang mempunyai daya tahan simpan lebih lama. Produk olahan tersebut diprasyaratkan harus dapat diterima secara organoleptik oleh konsumen. salah satu produk olahan tersebut adalah yoghurt. Yoghurt merupakan produk hasil fermentasi susu. Starter atau bibit yang digunakan adalah bakteri asam laktatk Lactobacillus bulgarius dan streptococcus thermaphills dengan perbandingan yang sama. Karena digunakan bakteri laktat yang mampu memproduksi laktat maka produk yang dibentuk berupa susu yang menggumpal dengan rasa asam dengan mempunyai cita rasa yang khas. (Purwiyanto, Haryadi, 2005) Tabel 1.2 Komposisi Gizi Yoghurt per 100 Gram air g 88 energi kkal 52 protein g 3,3 lemak g 2,5 KH g 4 serat g abu g 2,2 kalsium 120

6 Fosfor 90 besi 0,1 Natrium 40 Kalium 299 Tembaga Seng Retinol ug 22 Karoten ug karoten total ug tiamin 0,04 Ribofalivin Niasin Vit C 0 Berdasarkan metode pembuatannya jenis yoghurt dibagi menjadi dua yaitu : 1. Set yoghurt yaitu fermentasi susu yang dilakukan dalam kemasan kecil hingga gumpalan susu yang terbentuk tetap utuh dan tidak berubah sewaktu akan didinginkan atau sampai dikonsumsi. 2. Stirred yoghurt yaitu fermentasi susu yang dilakukan dalam tempat yang besar setelah fermentasi selesai produk dikemas dalam kemasan kecil sehingga dapat berubah atau pecah sebelum pengemasan dan pendinginan selesai. Berdasarkan cita rasanya yoghurt dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Yoghurt alami

7 Youghurt alami yaitu yoghurt yang tidak ditambahkan cita- rasa / flavor sehingga rasa asam begitu tajam. 2. Yoghurt buah Yoghurt buah adalah yoghurt yang ditambahkan dengan komponen cita-rasa yang lain seperti buah-buahan, sari buah, dan zat pewarna. Yoghurt mempunyai tekstur lembut, asam, manis, dan memiliki bau khas. Yoghurt dapat dikonsumsi oleh semua usia baik anak kecil, remaja, orang tua, bahkan ibu hamil pun dapat mengkonsumsi youghurt. Yoghurt dapat disajikan setiap saat sebelum atau sesudah sarapan maupun disajikan sebelum dan sesudah tidur. Keberhasilan terbentuknya yoghurt dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, ph, sumber nutrisi, kontaminasi dan kondisi. Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibandingkan hewan ternak lainnya. Susu sapi sehat dan segar merupakan komoditi pembuatan youghurt yang berkualitas baik untuk dapat diproduksi. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah (Dwidjoseputro, dasar-dasar mikrobiologi 2005).

8 Dengan bertambahnya pengetahuan tentang manfaat yoghurt yang berhubungan dengan kesehatan, yoghurt digemari oleh semua kalangan dari yang muda sampai yang lanjut usia. Sehingga banyaknya produk yoghurt yang dijual di setiap kota wisata menawarkan berbagai macam rasa, bentuk dan kemasan untuk menarik minat para wisatawan. Seperti di Kota bandung yang terdapat produk yoghurt terkenal diantaranya yoghurt cisangkuy yang beralamat di Jl. Cisangkuy No. 85 Bandung Utara/Bandung Wetan dan Tuti Frutti yang beralamat di. Jl. Sukajadi No. 137-139. Kebanyakan konsumen meminum yoghurt karena didorong oleh kebutuhan tubuh dan manfaat dari yoghurt, walaupun yoghurt memiliki manfaat dan kegunaan yang banyak terutama untuk kesehatan namun tidak banyak konsumen menyukai minuman fermentasi tersebut yang memiliki tektur lembut, kental, dan memiliki rasa yang sama. Dibutuhkan inovasi- inovasi agar para konsumen tidak merasakan kejenuhan. Kini banyak produsen yang melakukan inovasi terhadap minuman yoghurt diantaranya 1. yoghurt dengan penambahan buah-buahan 2. yoghurt yang dibuat berbentuk jelly 3. yoghurt dengan penambahan dari sari buah 4. yoghurt yang dibentuk seperti pudding Inovasi tersebut mencangkup diantaranya :

9 1. rasa gurih 2. nutrisi tinggi 3. kekentalan 4. aroma gurih 5. warna Salah satu inovasi olahan yoghurt adalah berbentuk yoghurt dengan nutrisi protein lebih tinggi yang diadopsi atau berasal dari bahan baku yang sama antara lain keju. 100gr keju rata-rata mengandung 22,8gr protein, sedangkan susu hanya mengandung 3,2gr. Keju dibagi menjadi dua yaitu soft cheese dengan kadar air 36-40persen dan hard cheese dengan kadar air 25-36persen. Tabel 1.3 Komposisi Gizi Keju per 100 Gram air g 38,5 energi kkal 326 protein g 22,8 lemak g 20,3 KH g 13,1 serat abu g 5,3 kalsium 777 Fosfor 338 g

10 besi 1,5 Natrium Kalium Tembaga Seng Retinol ug 227 Karoten karoten total ug ug tiamin 0,01 Ribofalivin Niasin Vit C 1 Peneliti tertarik untuk mengembangkan inovasi produk yoghurt dengan tambahan rasa keju untuk dijadikan analisis kualitas produk dan daya terima konsumen sehingga dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan/ spesifik jenis keju, dan konsentrasi dengan cara/ metode input terhadap yoghurt, sehingga peneliti tertarik mengambil judul Pengaruh Kualitas Produk Yoghurt Keju dan Harga Berbasis Input Konsentrasi Keju dan Jenis Keju terhadap Daya Terima Konsumen 1. 2 Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun identifikasi masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

11 1. Jenis keju apa yang dapat digunakan sebagai tambahan yoghurt? 2. Seberapa banyak penambahan konsentrasi keju pada yoghurt untuk menciptakan kualitas yang dapat diterima konsumen? 3. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap kualitas youghurt keju terhadap uji daya terima konsumen? 4. Studi Kelayakan Bisnis 1.3. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengumpulkan data sebagai acuan penelitian. Adapun tujuan lainnya adalah : 1. Untuk mengetahui jenis keju yang cocok sebagai bahan tambahan pada yoghurt 2. Untuk mengetahui seberapa banyak konsentrasi keju untuk mencapai kualitas produk yang dapat diterima konsumen 3. Mengetahui daya terima konsumen terhadap kualitas produk yoghurt setelah penambahan konsentrasi keju. 4. Mengetahui peluang bisnis yoghurt keju

12 1.4 Kegunaan penelitian 1. Kegunaan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu yang telah dipelajari, dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama belajar khususnya membuat produk, kualitas produk serta daya terima konsumen. 2. Kegunaan Praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan atau ide baru bagi wirausahawan sebagai bahan rekomendasi dalam mengembangkan kualitas produk.