Booklet D E B A T I S U N A S I O N A L
SISTEMATIKA DEBAT BABAK PENYISIHAN Babak penyisihan menggunakan sistem gugur. Jumlah peserta dibabak ini adalah 16 (enambelas) tim. Panitia akan melakukan pengundian untuk menentukan lawan dari masing-masing tim. Pengundian sebagaimana dimaksud pada butir 3 dilakukan pada saat Technical Meeting. Tiap tim pemenang pertandingan pada babak ini dapat melanjutkan lomba kebabak perempat final. BABAK FINAL Jumlah peserta di babak ini adalah 2 tim. Pemenang pertandingan pada babak final menjadi Juara I dan pihak yang kalah menjadi juara II. BABAK PEREMPAT FINAL Babak Perempat Final menggunakan sistem gugur. Jumlah peserta dibabak ini adalah 8 tim. Pemenang babak Perempat Final akan bertanding dalam babak Semi Final. BABAK SEMI FINAL Babak Semi final menggunakan sistem gugur. Jumlah peserta dibabak ini adalah 4 tim. Tim yang kalah pada babak Semi Final akan bertanding untuk memperebutkan Juara III. Tiap tim pemenang pertandingan pada babak ini dapat melanjutkan lomba ke babak final.
SISTEM LOMBA Sistem Debat yang digunakan dalam lomba ini adalah sistem parlemen Asia mulai dari babak penyisihan sampai dengan babak final. Dalam setiap pertandingan akan terdapat 2 (dua) tim, yang akan terbagi menjadi tim pro dan tim kontra. Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan oleh juri pada saat kedua tim memasuki ruang debat. Tim pro dan tim kontra masing-masing memiliki tiga pembicara. Ketiga pembicara terdiri dari pembicara pertama, pembicara kedua, dan pembicara ketiga. Salah satu dari pembicara pertama atau pembicara kedua bertindak sebagai pembicara penutup. Anggota masing-masing tim pro dan tim kontra yang berperan sebagai pembicara ketiga tidak diperbolehkan menjadi pembicara penutup. Seluruh anggota tim pro dan tim kontra dapat melakukan interupsi. Pertandingan dimulai oleh pembicara pertama tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara pertama tim kontra, yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim kontra, yang dilanjutkan oleh pembicara ketiga tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara ketiga tim kontra yang dilanjutkan oleh pembicara penutup tim kontra yang diakhiri oleh pembicara penutup tim pro. 10. Pertandinganterdiri dari 4 sesi :
Sesi i Penyampaian argument secara umum yang menunjukan posisi masing masing tim (pro dan kontra) sesuai dengan mosi yang telah disediakan. Waktu yang diberikan 5menit. Sesi II Menyampaikan argumen pembanding atau penyanggah dari pembicara sebelumnya (timlawan) dan menyampaikan argumennya sendiri yang mendukung pembicara pertama (timnya).waktu yang diberikan 7 menit. Sesi III Menyampaikan pembandingan argument atau menyanggah argumen[t dari pembicara sebelumnya( tim lawan ), menyampaikan argument argument sebelumnya dari timnya dan memberikan contoh isu yang dapat mendukung timnya sendiri. Waktu yang diberikan7 menit. Sesi IV Setiap perwakilan dari tim pro dan kontra yang diwakili oleh pembicara pertama atau pembicara kedua menyampaikan kesimpulan argumen, mempertajam solusi, kesetujuan dan kelebihan dari timnya masing - masing. Waktu yang diberikan 4 menit
MEKANISME DEBAT 1. Peserta diberikan waktu 10 (sepuluh) menit untuk melakukan penyusunan argumen setelah pengumuman mosi dan kedudukan tim diumumkan panitia. 2. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya adalah sebagai berikut: 3. Pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit 20 (dua puluh) detik, dengan kententuan adalah sebagai berikut: a) Pada menit kelima, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 2 (dua) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai b) Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan secara terus-menerus sampai pembicara menyelesaikan penyampaian argumennya untuk menandakan bahwa pembicara telah melebihi waktu yang diberikan. c) Jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka argumen tersebut tidak akan dinilai oleh Dewan Juri d) Tidak ada intrupsi pada sesi ini
4. Pembicara kedua, dan ketiga diberikan waku 7 (tujuh) menit 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan adalah sebagai berikut: a) Pada menit pertama, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 1 (satu) kali untuk menandakan bahwa interupsi telah dapat dilakukan. b) Pada menit keenam, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 1 (satu) kali untuk menandakan bahwa interupsi sudah tidak boleh dilakukan. c) Pada menit ketujuh, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 2 (dua) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai d) Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan secara terus-menerus sampai pembicara menyelesaikan penyampaian argumennya untuk menandakan bahwa pembicara telah melebihi waktu yang diberikan. e) Jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka argumen tersebut tidak akan dinilai oleh Dewan Juri
5. Pembicara penutup diberikan waku 4 (empat) menit 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan adalah sebagai berikut: a) Pada menit pertama dan ketiga, timekeeper akan memberikan kode kepada pembicara tentang waktu yang telah digunakan dengan jalan melakukan 1 (satu) ketukan. b) Pada menit keempat, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan sebanyak 2 (dua) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan argumen telah selesai. c) Pada menit keempat lewat 20 (dua puluh) detik, timekeeper akan memberikan kode berupa ketukan secara terus-menerus sampai pembicara menyelesaikan penyampaian argumennya untuk menandakan bahwa pembicara telah melebihi waktu yang diberikan. d) Jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis, maka argumen tersebut tidak akan dinilai oleh Dewan Juri
INTERUPSI 1. Peserta diperkenankan menyampaikan Interupsi di antara menit pertama hingga menit keenam ketika pembicara kedua dan ketiga sedang memaparkan argumennya sesuai dengan ketentuan pada mekanisme lomba. 2. Waktu maksimal untuk menyampaikan Interupsi adalah 30 (tiga puluh) detik 3. Interupsi yang melewati batas waktu 30 detik akan dihentikan oleh chairperson 4. Permohonan untuk Interupsi wajib dilakukan dengan cara mengangkat tangan sambil berdiri. 5. Interupsi dilakukan atas izin pembicara. 6. Pengajuan intrupsi dilakukan maksimal sebanyak 2 (dua) kali, baik itu diizinkan maupun tidak diizinkan oleh pembicara. 7. Setelah diberikan izin oleh pembicara sebagaimana dimaksud dalam butir 5, Interupsi dilakukan sambil berdiri.
PENJURIAN 1. Dewan Juri terdiri dari 3 (tiga) orang pada setiap babak pertandingan. 2. Putusan Dewan Juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 3. Penjurian akan dilakukan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu materi, sikap, dan metode (matter, manner and methods) 4. Dewan Juri memiliki waktu 15 menit untuk memusyawarahkan hasil tiap pertandingan debat. 5. Selama Dewan Juri bermusyawarah, peserta dipersilahkan menunggu di luar ruangan pertandingan. 6. Dewan Juri akan memberikan evaluasi verbal selama maksimal 10 menit
TATA TERTIB PESERTA DEBAT 1. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya selama pertandingan. 2. Setiap peserta dilarang mengunakan bahasa kasar, tidak senonoh dan/atau menyinggung SARA. 3. Setiap peserta dilarang melakukan tindakan yang dapat menggangu konsentrasi peserta lain selama pertandingan. 4. Anggota tim pembicara dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang memaparkan argumen sepanjang sinyal tersebut tidak mengganggu jalannya perdebatan. 5. Pembicara dilarang berkomunikasi verbal dengan rekan timnya selama memaparkan argumennya. 6. Selama pertandingan berlangsung, peserta yang tidak menjadi pembicara diperbolehkan untuk melakukan diskusi sepanjang tidak mengganggu jalannya perdebatan 7. Pelanggaran terhadap ketentuan diatas mengakibatkan pengurangan skor
TATA TERTIB PESERTA DEBAT 1. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya selama pertandingan. 2. Setiap peserta dilarang mengunakan bahasa kasar, tidak senonoh dan/atau menyinggung SARA. 3. Setiap peserta dilarang melakukan tindakan yang dapat menggangu konsentrasi peserta lain selama pertandingan. 4. Anggota tim pembicara dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang memaparkan argumen sepanjang sinyal tersebut tidak mengganggu jalannya perdebatan. 5. Pembicara dilarang berkomunikasi verbal dengan rekan timnya selama memaparkan argumennya. 6. Selama pertandingan berlangsung, peserta yang tidak menjadi pembicara diperbolehkan untuk melakukan diskusi sepanjang tidak mengganggu jalannya perdebatan 7. Pelanggaran terhadap ketentuan diatas mengakibatkan pengurangan skor
MOSI DEBAT ISU NASIONAL 2017 1. Kenaikan tarif dasar listrik 2. Pengesahan usulan hak angket KPK 3. Penerbitan perpu no. 2 tahun 2017 4. Impor garam dan gula 5. Reklamasi teluk Jakarta 6. Penerapan sistem UKT di perguruan tinggi 7. Penerapan BPJS di Indonesia 8. Pembangunan LRT 9. Tarif & kouta taksi online di atur di PM 32/2016 10. Indonesia merugi bila tidak aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) 11. Penerapan E-Money di Indonesia