UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
Penulisan Ilmiah Anggit Setiyadi

BAB III PEMBAHASAN. Gambar 2. Portable Spot Welding (PSW)

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN CABIN TIPE SL PADA BAGIAN WELLDING DI PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

LAPORAN PENULISAN TUGAS METODE PENELITIAN

Dosen Pembimbing: Ir. Subowo, MSc Oleh : M. Fathur Rohman

PROSES WELDING FRONT CHASSIS NISSAN X-TRAIL DI PT. NISSAN MOTOR INDONESIA. Nama : Bernie Fauzan Mochamad Npm : Kelas : 4 IC 04

Pengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan dari tahanan arus listrik. Spot welding banyak

Pengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

PENGARUH WAKTU TEKAN DAN HASIL GUMPALAN TERHADAP KEKUATAN GESER PADA LAS TITIK. Abstract

PENGGUNAN LAS TAHANAN LISTRIK PADA PROSES PERAKITAN SHADOW MASK PADA INDUSTRI TABUNG TELEVISI

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

BAB I PENDAHULUAN. teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri. modern. Terbukti dengan terwujudnya standar-standar teknik dalam

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 02 No.02 Mei 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Pengendalian..., Dina, Fakultas Teknik 2016

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENULISAN ILMIAH IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN DAN FASILITAS PENGELASAN TITIK BERGERAK DI AREA PENGELASAN BODI MOBIL TIPE OUTLANDER SPORT

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. DIAGRAM ALIR PROSES PENGELASAN DENGAN JENIS GMAW (Gas Metal Arc Welding) MULAI PEMASANGAN PART PENGELASAN PART

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

PROSES PEMESINAN FRONT AXLE TYPE TD STD FE7. Nama : Ismail nur Dwianto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Irwansyah, ST., MT.

STUDI KOMPARASI KUALITAS HASIL PENGELASAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN SPOT WELDING KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN I.1

Gambar 1.7 Pengelasan busur plasma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

STUDI KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN SPOT WELDING PADA ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi

KODE TKM Oleh : Drs. Riswan Dwi Djatmiko

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

PENULISAN ILMIAH SUGIANTO

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT

LAB LAS. Pengelasan SMAW

Oleh: Agung Mustofa ( ) Muhammad Hisyam ( )

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

PENENTUAN PARAMETER PENGELASAN RANGKA UTAMA SEPEDA MOTOR MATIC BAGIAN DEPAN MENGGUNAKAN LAS MIG OTOMATIS (PANASONIC TM-1400G3)

JURNAL PENGARUH ARUS PENGELASAN DAN SUDUT KAMPUH V TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL PADA PROSES LAS SMAW MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016

SOP Mesin Las Listrik (ESAB HELIARC 352)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH HEAT TREATMENT

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Sambungan Las.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

PENGARUH WAKTU DAN JARAK TITIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP KEKUATAN GESER HASIL SAMBUNGAN LAS

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

ANALISA PENGARUH VARIASI TREATMENT PADA PROSES PENGELASAN SMAW TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS BAJA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

SUBMARGED ARC WELDING (SAW)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Studi Kekuatan Sambungan Plat Pada Spot Welding Ditinjau dari Kekuatan Tarik dan Geser

PROSES PEMBUATAN PIPA DENGAN DIAMETER ½ SAMPAI 1 ¼ INCHI DI PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES. Nama : Aga Hasbadi NPM : Jurusan : Teknik mesin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN SPOT WELDING TIPE KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

KAJIAN METALOGRAFI HASIL PENGELASAN TITIK (SPOT WELDING) ALUMINIUM PADUAN DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pipa-pipa minyak dan gas bumi maupun konstruksi-konstruksi lainnya

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

RANCANG BANGUN SISTEM PNEUMATIK PADA MESIN PEMROSES BUAH KELAPA TERPADU

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

KUAT ARUS DAN WAKTU TEKAN LAS TITIK TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA SPCE

ANALISA PENGARUH KONDUKTIVITAS TERMAL BACKING PLATE TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK SAMBUNGAN FRICTION STIR SPOT WELDING AA 5052-H32

PEMBUATAN MESIN HOT PRESS PAPAN PARTIKEL SISTEM HIDROLIK

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...

BAB III LANDASAN TEORI. ur yang memikul gaya tarik aksial terfaktor N u harus memenuhi : N u. N n... (3-1)

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

BAB I PENDAHULUAN. semakin dibutuhkan. Semakin luas penggunaan las mempengaruhi. mudah penggunaannya juga dapat menekan biaya sehingga lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan berperan sangat penting dalam proses produksi, instalasi,

STUDI KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN SPOT WELDING PADA ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN GAS ARGON

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis

Transkripsi:

PROSES PENGELASAN SUB ASSY FRONT PILLAR INNER TIPE L-300 DENGAN MENGGUNAKAN STATIONARY SPOT WELDING DI PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR Nama : Aldian Sya Ban NPM : 20411550 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Eko Susetyo Yulianto, ST., MT. UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN PENELITIAN/KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Mencapai Jenjang DIII / Setara Sarjana Muda UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

Latar Belakang Sub Assy Front Pillar Inner merupakan pengabungan dari beberapa part-part yang akan diproses dan kemudian digabungkan sehingga terbentuk Sub Assy Front Pillar Inner dengan menggunakan proses las jenis las titik. Untuk itu komponen Sub Assy Front Pillar Inner ini harus dibuat dengan baik dan presisi agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. Salah satunya melalui proses pemesinan las yaitu mesin stationary spot welding dimana proses ini merupakan salah satu proses yang sangat penting dan menentukan akan terciptanya suatu produk sesuai dengan yang diinginkan.

Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini dibuat adalah memahami dan mengetahui proses pengelasan sub assy front pillar inner dengan menggunakan stationary spot welder tipe L-300 pada PT. Krama Yudha Ratu Motor yang berada di Jalan Raya Bekasi.

Stationary Spot Welding Stationary Spot Welding adalah suatu bentuk pengelasan tahanan di mana suatu las dihasilkan pada suatu titik pada benda kerja di antara elektroda-elektroda pembawa arus, las akan mempunyai luas yang kira-kira sama dengan ujung elektroda, atau sekecil ujung elektroda dari ukuran yang berbeda-beda. Gaya yang dikenakan terhadap titik-titik yang biasanya melalui elektroda, secara berkelanjutan di seluruh proses (tidak ada busur api yang dibentuk).

Prinsip Kerja Stationary Spot Welding Prinsip kerja dari stationary spot welding yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik pada part atau bahan yang akan di sambung. Dengan bantuan tekanan angin, part yang melebur tersebut akan menjadi satu akibat tekanan yang dibebani kepada part tersebut. Dalam siklus kerjanya, terdapat 6 tahap dalam proses pengelasan ini, tahap 1 kondisi awal belum terjepit oleh elektroda, tahap 2 pemberian tekanan pada kedua part sebelum dialiri arus listrik, tahap 3 dan 4 pemberian arus listrik pada part, tahap 5 pemberhentian pemberian arus listrik dengan tetap diberikan tekanan pada part, dan tahap 6 tahap akhir yaitu terbentuknya hasil pengelasan (nugget).

Flowchart Proses Welding Sub Assy Front Pillar Inner

Persiapan Part Sebelum melakukan proses pengelasan sebaiknya melakukan persiapan part terlebih dahulu. Pada persiapan part ini dilakukan pemilahan jenis-jenis part yang akan di proses. Part-part tersebut dimasukkan ke dalam wadah atau palet yang sudah diberi nama part dan nomer seri part masing-masing. Part-part tersebut terdiri dari Pillar Front Inner (MB136352) (D-278), Bracket Fuse Box (MT392949) (DK-013), Reinforcement Bumper Stay (MB136468) (D-096), Reinforcement Pedal Support (MB135472) (D-097), Bracket Instrument Panel (MB136454) (D-285)

Pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner Pada proses pengelesan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner yaitu penggabungan atau pengelasan kedua part tersebut dengan menggunakan mesin Stationary Spot Welding. Dimana Bracket Fuse Box dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 3 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.1 Standart Proses Pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner Gambar 3.2 Hasil Titik Spot Pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner

Pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner Pada proses pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner ini proses dan mesin yang digunakan sama, hanya saja perbedaannya terletak pada jumlah spot dan juga pada standar pengelasannya. Dimana Reinforcement Bumper Stay dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 5 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.2 Standart Proses Pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner Gambar 3.3 Hasil Titik Spot Pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner Current (A) Weld Time (Cycle) Pressure (kn) Nugget Thicknes s (mm) Diameter (mm) 10500 12 7 0,8 + 1,2 >4

Pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Front Pillar Inner Pada proses pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner ini proses, mesin yang digunakan, dan standar pengelasannya sama dengan proses pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner, yang membedakannya yaitu terletak pada jumlah titik spot nya. Dimana Reinforcement Pedal Support dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 4 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.3 Standart Proses Pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner Gambar 3.4 Hasil Titik Spot Pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner Current (A) Weld Time (Cycle) Pressure (kn) Nugget Thicknes s (mm) Diameter (mm) 10500 12 7 0,8 + 1,2 >4

Pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner Pada proses pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner ini prosesnya, mesin yang digunakan, dan standar pengelasannya sama dengan proses pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner, yang membedakannya yaitu terletak pada jumlah titik spot nya. Dimana Bracket Instrument Panel dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 5 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.4 Standart Proses Pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner Gambar 3.5 Hasil Titik Spot Pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner Current (A) Weld Time (Cycle) Pressure (kn) Nugget Thicknes s (mm) Diameter (mm) 10500 12 2,8 1,0 + 1,2 >4

Quality Control Quality Control (QC) merupakan profesi Inspecting, Testing, dan Grading. Dengan menggunakan statistik sebagai analisa angkaangka (data-data) yang tepat sebagai jawaban untuk pembanding dan estimasi hasil yang baik dan yang tidak baik dipisah-pisahkan (grading) untuk mencari mana yang dapat diterima (Accept) dan mana yang ditolak (Reject). Quality Control juga bagian atau department yang memutuskan atau judgment baik atau buruk serta layak atau tidaknya (OK atau NG) suatu barang hasil proses sesuai dengan ketentuan dan standarisasi yang berlaku di PT. Krama Yudha Ratu Motor, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan kualitas part merupakan tanggung jawab QC.

Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tentang proses pengelasan Sub Assy Front Pillar Inner dengan menggunakan Stationary Spot Welding di penulisan ilmiah ini adalah : 1. Proses pengelasan dalam pembuatan Sub Assy Front Pillar Inner untuk tipe L-300 di PT. Krama Yudha Ratu Motor dilakukan dengan menggunakan mesin las titik jenis Stationary Spot Welding, karena mesin ini sangat cocok digunakan untuk part-part yang berukuran kecil dan untuk part-part yang lebih mudah pada saat disambung (assy). 2. Pada pembuatan Sub Assy Front Pillar Inner untuk tipe L-300 ini, pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan part yang akan diproses las. Terdapat empat tahap dalam proses ini, pertama pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner dengan jumlah titik spot sebanyak 3 titik dengan pressure 2,8 kn. Tahap kedua pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner dengan jumlah spot sebanyak 5 titik dengan pressure 7 kn. Tahap ketiga pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner dengan jumlah titik spot sebanyak 4 titik dengan pressure 7 kn. Tahap keempat pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner dengan jumlah spot sebanyak 5 titik dengan pressure 2,8 kn.

3. Quality Control (QC) merupakan profesi Inspecting, Testing, dan Grading. Dengan menggunakan statistik sebagai analisa angka-angka (data-data) yang tepat sebagai jawaban untuk pembanding dan estimasi hasil yang baik dan yang tidak baik dipisah-pisahkan (grading) untuk mencari mana yang dapat diterima (Accept) dan mana yang ditolak (Reject). Quality Control juga bagian atau department yang memutuskan atau judgment baik atau buruk serta layak atau tidaknya (OK atau NG) suatu barang hasil proses sesuai dengan ketentuan dan standarisasi yang berlaku di PT. Krama Yudha Ratu Motor, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan kualitas part merupakan tanggung jawab QC. Masalah pada proses pengelasan ini yang dapat menyebabkan hasil las NG (No Good) adalah sparter (butiran gram yang menempel pada nugget atau hasil pengelasan). Hal-hal yang menyebabkan sparter adalah shoot atau penembakan miring, permukaan plat tidak rata, ujung elektroda tip kotor, permukaan plat yang kotor, squezee time terlalu pendek, daya tekanan terlalu kecil, arus listrik terlalu tinggi, dan lain-lain.