PROSES PENGELASAN SUB ASSY FRONT PILLAR INNER TIPE L-300 DENGAN MENGGUNAKAN STATIONARY SPOT WELDING DI PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR Nama : Aldian Sya Ban NPM : 20411550 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Eko Susetyo Yulianto, ST., MT. UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN PENELITIAN/KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Mencapai Jenjang DIII / Setara Sarjana Muda UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
Latar Belakang Sub Assy Front Pillar Inner merupakan pengabungan dari beberapa part-part yang akan diproses dan kemudian digabungkan sehingga terbentuk Sub Assy Front Pillar Inner dengan menggunakan proses las jenis las titik. Untuk itu komponen Sub Assy Front Pillar Inner ini harus dibuat dengan baik dan presisi agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. Salah satunya melalui proses pemesinan las yaitu mesin stationary spot welding dimana proses ini merupakan salah satu proses yang sangat penting dan menentukan akan terciptanya suatu produk sesuai dengan yang diinginkan.
Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini dibuat adalah memahami dan mengetahui proses pengelasan sub assy front pillar inner dengan menggunakan stationary spot welder tipe L-300 pada PT. Krama Yudha Ratu Motor yang berada di Jalan Raya Bekasi.
Stationary Spot Welding Stationary Spot Welding adalah suatu bentuk pengelasan tahanan di mana suatu las dihasilkan pada suatu titik pada benda kerja di antara elektroda-elektroda pembawa arus, las akan mempunyai luas yang kira-kira sama dengan ujung elektroda, atau sekecil ujung elektroda dari ukuran yang berbeda-beda. Gaya yang dikenakan terhadap titik-titik yang biasanya melalui elektroda, secara berkelanjutan di seluruh proses (tidak ada busur api yang dibentuk).
Prinsip Kerja Stationary Spot Welding Prinsip kerja dari stationary spot welding yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik pada part atau bahan yang akan di sambung. Dengan bantuan tekanan angin, part yang melebur tersebut akan menjadi satu akibat tekanan yang dibebani kepada part tersebut. Dalam siklus kerjanya, terdapat 6 tahap dalam proses pengelasan ini, tahap 1 kondisi awal belum terjepit oleh elektroda, tahap 2 pemberian tekanan pada kedua part sebelum dialiri arus listrik, tahap 3 dan 4 pemberian arus listrik pada part, tahap 5 pemberhentian pemberian arus listrik dengan tetap diberikan tekanan pada part, dan tahap 6 tahap akhir yaitu terbentuknya hasil pengelasan (nugget).
Flowchart Proses Welding Sub Assy Front Pillar Inner
Persiapan Part Sebelum melakukan proses pengelasan sebaiknya melakukan persiapan part terlebih dahulu. Pada persiapan part ini dilakukan pemilahan jenis-jenis part yang akan di proses. Part-part tersebut dimasukkan ke dalam wadah atau palet yang sudah diberi nama part dan nomer seri part masing-masing. Part-part tersebut terdiri dari Pillar Front Inner (MB136352) (D-278), Bracket Fuse Box (MT392949) (DK-013), Reinforcement Bumper Stay (MB136468) (D-096), Reinforcement Pedal Support (MB135472) (D-097), Bracket Instrument Panel (MB136454) (D-285)
Pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner Pada proses pengelesan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner yaitu penggabungan atau pengelasan kedua part tersebut dengan menggunakan mesin Stationary Spot Welding. Dimana Bracket Fuse Box dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 3 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.1 Standart Proses Pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner Gambar 3.2 Hasil Titik Spot Pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner
Pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner Pada proses pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner ini proses dan mesin yang digunakan sama, hanya saja perbedaannya terletak pada jumlah spot dan juga pada standar pengelasannya. Dimana Reinforcement Bumper Stay dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 5 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.2 Standart Proses Pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner Gambar 3.3 Hasil Titik Spot Pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner Current (A) Weld Time (Cycle) Pressure (kn) Nugget Thicknes s (mm) Diameter (mm) 10500 12 7 0,8 + 1,2 >4
Pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Front Pillar Inner Pada proses pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner ini proses, mesin yang digunakan, dan standar pengelasannya sama dengan proses pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner, yang membedakannya yaitu terletak pada jumlah titik spot nya. Dimana Reinforcement Pedal Support dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 4 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.3 Standart Proses Pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner Gambar 3.4 Hasil Titik Spot Pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner Current (A) Weld Time (Cycle) Pressure (kn) Nugget Thicknes s (mm) Diameter (mm) 10500 12 7 0,8 + 1,2 >4
Pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner Pada proses pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner ini prosesnya, mesin yang digunakan, dan standar pengelasannya sama dengan proses pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner, yang membedakannya yaitu terletak pada jumlah titik spot nya. Dimana Bracket Instrument Panel dipasang pada Pillar Front Inner kemudian dilakukan proses pengelasan dengan jumlah titik spot sebanyak 5 titik. Dibawah ini adalah tabel standar pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner dan gambar hasil proses pengelasannya. Tabel 3.4 Standart Proses Pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner Gambar 3.5 Hasil Titik Spot Pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner Current (A) Weld Time (Cycle) Pressure (kn) Nugget Thicknes s (mm) Diameter (mm) 10500 12 2,8 1,0 + 1,2 >4
Quality Control Quality Control (QC) merupakan profesi Inspecting, Testing, dan Grading. Dengan menggunakan statistik sebagai analisa angkaangka (data-data) yang tepat sebagai jawaban untuk pembanding dan estimasi hasil yang baik dan yang tidak baik dipisah-pisahkan (grading) untuk mencari mana yang dapat diterima (Accept) dan mana yang ditolak (Reject). Quality Control juga bagian atau department yang memutuskan atau judgment baik atau buruk serta layak atau tidaknya (OK atau NG) suatu barang hasil proses sesuai dengan ketentuan dan standarisasi yang berlaku di PT. Krama Yudha Ratu Motor, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan kualitas part merupakan tanggung jawab QC.
Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tentang proses pengelasan Sub Assy Front Pillar Inner dengan menggunakan Stationary Spot Welding di penulisan ilmiah ini adalah : 1. Proses pengelasan dalam pembuatan Sub Assy Front Pillar Inner untuk tipe L-300 di PT. Krama Yudha Ratu Motor dilakukan dengan menggunakan mesin las titik jenis Stationary Spot Welding, karena mesin ini sangat cocok digunakan untuk part-part yang berukuran kecil dan untuk part-part yang lebih mudah pada saat disambung (assy). 2. Pada pembuatan Sub Assy Front Pillar Inner untuk tipe L-300 ini, pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan part yang akan diproses las. Terdapat empat tahap dalam proses ini, pertama pengelasan Bracket Fuse Box pada Pillar Front Inner dengan jumlah titik spot sebanyak 3 titik dengan pressure 2,8 kn. Tahap kedua pengelasan Reinforcement Bumper Stay pada Pillar Front Inner dengan jumlah spot sebanyak 5 titik dengan pressure 7 kn. Tahap ketiga pengelasan Reinforcement Pedal Support pada Pillar Front Inner dengan jumlah titik spot sebanyak 4 titik dengan pressure 7 kn. Tahap keempat pengelasan Bracket Instrument Panel pada Pillar Front Inner dengan jumlah spot sebanyak 5 titik dengan pressure 2,8 kn.
3. Quality Control (QC) merupakan profesi Inspecting, Testing, dan Grading. Dengan menggunakan statistik sebagai analisa angka-angka (data-data) yang tepat sebagai jawaban untuk pembanding dan estimasi hasil yang baik dan yang tidak baik dipisah-pisahkan (grading) untuk mencari mana yang dapat diterima (Accept) dan mana yang ditolak (Reject). Quality Control juga bagian atau department yang memutuskan atau judgment baik atau buruk serta layak atau tidaknya (OK atau NG) suatu barang hasil proses sesuai dengan ketentuan dan standarisasi yang berlaku di PT. Krama Yudha Ratu Motor, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan kualitas part merupakan tanggung jawab QC. Masalah pada proses pengelasan ini yang dapat menyebabkan hasil las NG (No Good) adalah sparter (butiran gram yang menempel pada nugget atau hasil pengelasan). Hal-hal yang menyebabkan sparter adalah shoot atau penembakan miring, permukaan plat tidak rata, ujung elektroda tip kotor, permukaan plat yang kotor, squezee time terlalu pendek, daya tekanan terlalu kecil, arus listrik terlalu tinggi, dan lain-lain.