1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni musik merupakan salah satu pembentukan manusia Indoensia seutuhnya dengan cara memupuk rasa kebanggaan nasional dan ketahanan dalam menanggulangi pengaruh budaya asing yang bersifat negatif. Sejalan dengan penjelasan tersebut (Jamalus dan Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa : Salah satu fungsi pendidikan adalah memperkenalkan anak kepada kehidupan lingkungan. Itulah sebabnya pendidik harus memberikan pengajaran musik kepada anak-anak. Dengan mempelajari lagu-lagu yang muncul pada kurun waktu tertentu di masa lalu, akan dapat mengira-ngira atau pun mengetahui bagaimana tingkat peradaban yang berlaku pada waktu itu. Inilah alasan kedua mengapa anak-anak harus mendapat pengajaran musik, yaitu agar mereka dapat mempelajari dan mengenal budaya bangsa kita di masa-masa yang lalu. Berdasarkan pengertian tersebut maka pendidikan seni musik dapat diartikan sebagai sarana pembentukan karakter dengan cara menjaga aset kebudayaan yang dimiliki Indonesia yang berupa lagu-lagu nasional dan daerah. Salah satu wujud diterapkannya pendidikan seni musik adalah adanya mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di bidang akademik. Pada kenyataannya, tujuan-tujuan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah Dasar saat ini terdapat banyak hambatan.. Siswa Sekolah Dasar merupakan pewaris kebudayaan Indonesia yang harus
2 melestarikan kebudayaan Indonesia. Akibat hal negatif masyarakat yang mengakses beraneka aliran musik atau lagu-lagu yang sedang hits, bisa melalui aplikasi download atau menikmati lewat tontonan acara hiburan musik di televisi atau sinetron-sinetron yang ditayangkan setiap hari yang terdapat lagu-lagu. Hal ini membuat guru benar-benar kesulitan untuk memberikan materi tentang lagu wajib, keadaan yang terjadi saat ini di lingkungan tempat tinggal siswa begitu memprihatinkan yaitu membuat rendahnya kemampuan siswa untuk menyanyikan lagu-lagu wajib, mereka lebih menyukai lagu-lagu bukan lagu wajib. Lagu seperti dangdut, campursari, pop, beberapa lagu-lagu tersebut menggambarkkan lagu percintaan, erotis, yang mayoritas penyanyi orang dewasa. Siswa dengan mudahnya menyanyikan lagu-lagu yang disenangi masyarakat luas, tetapi siswa kurang memahami bahwa lagu tersebut kurang mendidik. Dampak buruk yang ditimbulkan semaraknya lagu-lagu zaman sekarang yang tersebar di masyarakat. Mengakibatkan tidak terampilnya siswa untuk menyanyikan lagu-lagu wajib. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa tidak hafal lirik lagu-lagu wajib nasional yang berisi tentang kecintaan pada tanah air. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Sehubungan dengan itu, berakibat masyarakat tidak bangga pada bangsa dan negaranya. Anak-anak merupakan tunas penerus bangsa. Hal ini merupakan masalah yang serius, jika tidak dibendung akan
3 mengancam eksistensi dan ciri luhur bangsa ini. Oleh karena itu, guru Sekolah Dasar perlu menjelaskan isi syair-syair yang tertulis pada lagulagu wajib. Lagu wajib berisikan atau menggambarkkan tentang keadaan Negara Indonesia yang makmur, kaya raya sehingga masyarakat bisa menanamkan pada diri anak-anak untuk memiliki kebanggaan, kelebihankelebihan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Perasaan itu telah tertanam dalam jiwanya tentu sedikit demi sedikit mempunyai rasa untuk selalu memelihara dan mempertahankan tanah air tercinta. Demi tercapainya pendidikan yang berkualitas sebagai pendidik harus dapat mananamkan rasa cinta tanah air pada siswa melalui menyanyi, menjadi hal yang sangat mendesak untuk dilaksanakan di lingkungan pendidikan saat ini. Rasa cinta tanah air generasi bangsa sekarang yang hampir terkikis oleh peradaban perlu dipupuk lagi. Sesuai dengan dunianya dan dengan suasana yang menyenangkan sehingga anakanak bangsa akan dapat mewarisi rasa cinta tanah air sebagai pengembangan dan penguatan pembentukan karakter bangsa. Dari hasil observasi di SD Negeri 2 Cilongok yang dilakukan oleh peneliti, pada saat guru membuka pembelajaran dengan apersepsi menyanyikan lagu wajib nasional banyak siswa yang belum hafal lirik lagu tersebut antara lain lagu Indonesia Raya dan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Sehubungan dengan itu, saat sedang pembelajaran berlangsung di kelas siswa kurang berminat jika diajak menyanyikan lagu wajib dan ada siswa yang bernyanyi menyanyikan lagu dangdut. Siswa juga belum hafal
4 menyanyikan lagu wajib nasional dari Sabang sampai Merauke. Hal-hal ini menunjukkan rendahnya keterampilan menyanyikan lagu-lagu wajib siswa dan rendahnya rasa cinta tanah air yang dimiliki siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang telah lakukan peneliti kepada guru SD Negeri 2 Cilongok diperoleh informasi bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran seni musik masih memiliki permasalahanpermasalahan khususnya dalam bernyanyi lagu wajib. Permasalahanpermasalahan tersebut antara lain lirik lagu yang dinyanyikan oleh siswa masih salah seperti lagu Indonesia Raya dan lagu Syukur, padahal kelas 4 disiapkan untuk paduan suara untuk upacara ketika kelas 5, karena latar belakang siswa yang bukan berasal dari kota atau dari pelosok desa melainkan daerah transisi atau daerah pinggiran. Dalam kesehariannya, mereka lebih sering mendengarkan dan menonton lagu-lagu dangdut dibandingkan lagu-lagu wajib nasional, baik dalam acara tertentu atau dalam kehidupan sehari-hari mereka hal ini juga berimbas pada rendahnya rasa cinta tanah air siswa dengan terbukti belum menghargai jasa para pahlawan atau para komposer pencipta lagu-lagu wajib nasional. Alasan berikutnya yaitu anak-anak menjadi korban sinetron disetiap harinya anak-anak berjam-jam di depan layar televisi yang seharusnya dibatasi namun menonton sinetron, sehingga anak-anak hafal lagu soundtrack dari sinetron tersebut. Permasalahan berikutnya belum tepatnya intonasi saat siswa bernyanyi, siswa masih sulit menyanyikan
5 notasi angka, siswa mengalami kesulitan belajar kalau belum mengenal lagunya. Saat kegiatan pembelajaran seni musik berlangsung, siswa kurang antusias, tidak memperhatikan penjelasan dan contoh dari guru, unsur musik dan teknik menyanyi yang benar. Siswa tidak hafal lirik lagu, nada dan kecepatan menyanyi tidak sesuai, kurang ekspresif dalam menyanyi. Sehubungan dengan itu, guru melakukan penilaian kelompok, sebagian besar siswa tidak percaya diri ketika maju ke depan kelas, hanya beberapa siswa yang menyanyi dengan benar sementara yang lain kurang serius menyanyi, hanya mengikuti teman. Alat-alat pelajaran sekolah juga belum lengkap sehingga guru belum menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran menyanyi lagu wajib. Dengan kondisi yang demikian akan membuat merasa bosan dan kurang maksimal dalam menerima pelajaran lagu wajib sehingga akan berdampak pada keterampilan menyanyi lagu wajib siswa yang kurang memuaskan. Hal itu ditunjukan pada perolehan nilai ulangan harian keterampilan menyanyikan lagu wajib mata pelajaran SBK kelas IVB semester dua Tahun Pelajaran 2014/2015 terdapat 75% dari 35 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah yaitu 62. Dengan diperoleh nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 45. Berdasarkan nilai ulangan harian di semester dua tersebut masih banyak yang mendapat nilai di bawah 62, dengan rata-rata seluruh siswa 56,91.
6 Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka guru SD Negeri 2 Cilongok dan peneliti berdiskusi untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang aktif dan media pembelajaran yang menarik. Guru SD Negeri 2 Cilongok dan peneliti menyepakati fokus atau topik pembelajaran menyanyikan lagu wajib menggunakan model Direct Instruction berbantuan media audiovisual mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok. Permasalahan kurangnya keterampilan menyanyi perlu dipecahkan karena seni musik dapat mengembangkan potensi serta rasa keindahan siswa (Depdiknas, 2007:2). Perbaikan proses pembelajaran menyanyi dilakukan melalui pembelajaran lebih menarik dan media sesuai materi sehingga siswa tertarik serta mudah memahami materi. Direct Instruction merupakan salah satu model inovatif, dikembangkan untuk memperbaiki pembelajaran seni musik meliputi keterampilan menyanyi siswa dan tumbuh karakter siswa kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok. Menurut Suprijono (2012:50) model Direct Instruction dirancang untuk mengajarkan pengetahuan prosedural, deklaratif dan berbagai keterampilan. Model tersebut sesuai pembelajaran menyanyi karena merupakan keterampilan yang perlu dikuasai siswa dan dapat menumbuhkan karakakter siswa. Selain model pembelajaran yang lebih menarik, penggunaan media juga diperlukan dalam proses pembelajaran. Penggunaan media menarik perhatian siswa, sehingga senang mengikuti pelajaran dan lebih
7 jelas memahami materi. Media pembelajaran dikelompokkan menjadi empat jenis, salah satunya yaitu media audiovisual (Wibawa, 2001:35-84). Menurut Arsyad (2011:94) media audiovisual adalah salah satu jenis media pembelajaran dimana media visual digabungkan dengan suara (audio). Anitah (2009:6.30) menyatakan, media audiovisual adalah kombinasi antara media audio dan media visual, disebut juga media pandangdengar. Video memiliki keunggulan dapat diputar ulang dan dihentikan di tengah jalan sesuai keinginan guru. Video dapat menampilkan peristiwa seperti keadaan aslinya sehingga memudahkan guru dalam menjelaskan atau memberi contoh. Selain itu video juga mendorong dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan permasalahan di atas, dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan menggunakan model Direct Instruction berbantuan audiovisual. Karena dengan model Direct Instruction berbantuan media audiovisual akan menuntut siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga suasana belajar akan lebih menyenangkan sehingga rasa cinta tanahn air siswa dapat ditingkatkan dan keterampilan menyanyikan lagu wajib siswa dapat ditingkatkan demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan materi keterampilan menyanyikan lagu wajib pada siswa kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok.
8 B. Rumasan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan melalui penerapan model Direct Instruction berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok dapat meningkatkan rasa cinta tanah air siswa? 2. Apakah setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan melalui penerapan model Direct Instruction berbantuan media audiovisual pada siswa kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok dapat meningkatkan keterampilan menyanyikan lagu wajib? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah Dasar melalui model Direct Instruction berbantuan media audiovisual. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Meningkatkan rasa cinta tanah air siswa dengan menyanyikan lagu wajib melalui model Direct Instruction berbantuan media audiovisual di kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
9 b. Meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menyanyi lagu wajib melalui model Direct Instruction berbantuan media audiovisual di kelas IVB SD Negeri 2 Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan terutama pada rasa cinta tanah air siswa dan keterampilan menyanyi lagu wajib siswa dengan model Direct Instruction berbantuan media audiovisual 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Sebagai masukan bagi guru atau calon guru untuk menggunakan model pembelajaran inovatif, meningkatkan kreativitas guru, interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran menyanyi. b. Bagi siswa Melalui penerapan model Direct Instruction berbantuan media audiovisual siswa senang mengikuti pelajaran, mendapat pengalaman belajar yang bervariasi, mudah memahami materi dan menumbuhkan karakter.
10 c. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan menambah informasi tentang model inovatif dan media pembelajaran sehingga meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran menyanyi.