28 Juni 2017 GLOBAL ADESINA MENANGKAN WORLD FOOD PRIZE 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIRI BRAC DIANUGRAHI SEBAGAI PEMENANG WORLD FOOD PRIZE 2015

LAPORAN TAHUNAN ISAAA MENGENAI TANAMAN BIOTEK TAHUN 2015 DIRILIS DI BEIJING, TIONGKOK

IRRI LEPAS 44 PADI VARIETAS BARU DI AFRIKA DAN ASIA

STUDI TERBARU UNGKAP STAGNANSI HASIL PRODUKSI TANAMAN PANGAN, PERLU ADANYA AKSI REGIONAL

FAO SERUKAN TINDAKAN MENDESAK UNTUK ATASI KELAPARAN

PROYEK FAO TINGKATKAN HASIL JAGUNG, GANDUM DAN GABAH PADI

LIEBERT PERSEMBAHKAN WOMEN IN BIOTECHNOLOGY LAW AND REGULATION

FAO: INDEKS HARGA MAKANAN DUNIA NAIK 6% DI BULAN JULI

TREN GLOBAL DAN PERKIRAAN MENGENAI PENGUJIAN PASAR KEAMANAN PANGAN RG

PG ECONOMICS LAPORKAN DAMPAK GLOBAL TANAMAN BIOTEKNOLOGI

FAO, IFAD, WFP RILIS PERNYATAAN BERSAMA DI TENGAH LONJAKAN HARGA PANGAN

PARA MENTERI G20 NYATAKAN INOVASI DI BIDANG PERTANIAN KUNCI UNTUK AKHIRI KELAPARAN EKSTREM

15 April 2015 GLOBAL VOICES AND VIEWS: WHY BIOTECH?

PBB BANTU NEGARA BERKEMBANG TINGKATKAN STRATEGI ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM MEREKA

FAO: NEGARA BERKEMBANG MASIH BERJUANG DENGAN HARGA MAKANAN YANG TINGGI

KONFERENSI BIOFORTIFICATION GLOBAL SUKSES DILAKSANAKAN

FROM PLANT TO CROP: THE PAST, PRESENT, AND FUTURE OF PLANT BREEDING

BANYAK PENDAPAT DI AFRIKA SERUKAN UNTUK TINGKATKAN ADOPSI BIOTEK

OECD: NEGARA-NEGARA BERKEMBANG TINGKATKAN HASIL PERTANIAN

STUDI: TANAMAN RG DAPAT BANTU MEMELIHARA AGROBIODIVERSITAS

G20 LUNCURKAN STRATEGI INOVATIF UNTUK TINGKATKAN KEAMANAN PANGAN

BANK DUNIA MERESPON LONJAKAN HARGA PANGAN DUNIA

WORLD FOOD PRIZE 2016 DIBERIKAN PADA PIONIR BIOFORTIFIKASI

Area Global Tanaman Biotek Terus Meningkat di Tahun 2005 Setelah Satu Dekade Komersialisasi

PENDEKATAN BARU DIPERLUKAN UNTUK MEMENUHI TANTANGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PARA PEMIMPIN PETANI DI UGANDA JANJI DUKUNG BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

KEMITRAAN GLOBAL TENTANG TANAH TELAH DILUNCURKAN

PANDANGAN MASYARAKAT UMUM DAN ILMUWAN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN

Sekilas Pertanian Organik Perancis: Sebuah Catatan Perjalanan

AKADEMISI NASIONAL AS TEMUKAN TANAMAN BIOTEKNOLOGI TIDAK BERBAHAYA BAGI KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

BAB V PENUTUP. Goodluck Ebele Jonathan sebagai rencana pembangunan pertanian nasional yang akan

SOCIO-ECONOMIC CONSIDERATION ON AGRICULTURAL BIOTECHNOLOGY

MENGURANGI SEPARUH KELAPARAN MELALUI "USAHA YANG LUAR BIASA"

Sebuah Pemulihan yang Menguat

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PENGUJIAN ILMIAH BANTAH KLAIM SÉRALINI TENTANG EFEK TANAMAN PRG TERHADAP KESEHATAN

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN. PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.OlO/ 2017

SIARAN PERS ISAAA. Tanaman Biotek Global Kembali Mencetak Pertumbuhan Dua-Digit

LAPORAN PERKIRAAN TREN PASAR BENIH GLOBAL HINGGA 2020


PRODUK BIOTEKNOLOGI AKAN TERUS BERKEMBANG. Waber menyatakan bahwa produk-produk berikut ini merupakan produk yang dinanti antara lain :

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

ISAAA LUNCURKAN LAPORAN MENGENAI STATUS TANAMAN REKAYASA GENETIK (RG) DI DUNIA PADA 2014

PENYEBAB GANDUM TAHAN TERHADAP SCAB DITEMUKAN

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CROP BIOTECH UPDATE 03 November 2016

PARA AHLI PERTANIAN UNI AFRIKA MEMANTAPKAN POSISI DALAM GMO

UBI KAYU; Tinjauan Aspek Ekofisiologi serta Upaya Peningkatan dan Keberlanjutan Hasil Tanaman, oleh Titiek Islami Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian publik pada pertengahan tahun Pada saat itu salah satu stasiun

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TAMPILKAN MANFAAT EKONOMI DAN LINGKUNGAN DARI TANAMAN BIOTEK/TANAMAN HASIL REKAYASA GENETIKA SELAMA 20 TAHUN

Artikel lengkap tersedia di

RAYAKAN HARI BUMI DENGAN PENCAPAIAN BIOTEKNOLOGI

LAPORAN BARU NYATAKAN BIOENERGI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

NIGERIA GUNAKAN BIOTECH UNTUK MENGATASI MASALAH PANGAN

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Melebihi Batas Pertanian

PEMIMPIN FAO DAN WFP DIDESAK OLEH PAUS PERANCIS UNTUK TERUS MELANJUTKAN UPAYA MEMERANGI KELAPARAN

Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds. Disusun oleh: Restra Pindyawara Hanif Muslih Kahfi Maulana Hanung

Proyek GCS- Tenurial. Kepastian tenurial bagi masyarakat sekitar hutan. Studi komparasi global ( )

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA BERAS DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun

Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik

Baca artikel berita selengkapnya di

LAPORAN MENYATAKAN NEGARA BERKEMBANG CAPAI PERTUMBUHAN SIGNIFIKAN DALAM BIOTEKNOLOGI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNDANGAN UNTUK AKSES GRATIS INFORMASI TENTANG TANAMAN BIOTEK

Mengantisipasi Pangan Transgenik Friday, 08 September 2006

TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Presentasi Manskul EFEKTIVITAS SEKOLAH. Disusun Oleh : N U R D I N

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

PARIS CLIMATE AGREEMENT AKUI KETAHANAN PANGAN SEBAGAI PRIORITAS

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

I. PENDAHULUAN. beriklim dingin maupun di daerah beriklim panas (Sato et al, 2006). untuk pengembangan budidayanya maupun penelitian ilmiah.

U.S. NATIONAL ACADEMIES BAHAS PERNYATAAN ARTIKEL PLOS ONE MENGENAI LAPORAN TANAMAN RG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

PETA JARINGAN SISTEMATIS PERTAMA UNTUK ARABIDOPSIS

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

FAO: UPAYA GLOBAL DIBUTUHKAN UNTUK HENTIKAN PENYAKIT PISANG MEMATIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

Baca siaran pers CBS di ICARDA, CIMMYT BANGUN KERJASAMA UNTUK PENELITIAN GANDUM

PENDAHULUAN. Latar Belakang. berlanjut hingga saat ini. Dunia perunggasan semakin popular di kalangan

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris

BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI ANCAMAN KONFLIK. Disusun sebagai Karya Esai Kritis Limas Oleh: Elsa Safira Hestriana Ilmu Hubungan Internasional 2013

Sagu Sebagai Solusi Swasembada Pangan Nasional Oleh :

Transkripsi:

28 Juni 2017 GLOBAL ADESINA MENANGKAN WORLD FOOD PRIZE 2017 Pemenang World Food Prize 2017 adalah Dr. Akinwumi Adesina, presiden African Development Bank (AfDB), untuk menghormati upayanya memperbaiki keamanan pangan di Afrika selama lebih dari 25 tahun. Pemenang diumumkan dalam sebuah upacara di Departemen Pertanian AS pada tanggal 26 Juni 2017. Sebelum pencapaiannya sebagai presiden AfDB, Dr. Adesina mendapat prestasi terobosan sebagai Menteri Pertanian Nigeria (2011-2015), khususnya pengenalan sistem E-wallet untuk menyingkirkan korupsi dalam pemerataan pupuk. Kebijakan yang dia terapkan membantu meningkatkan produksi pangan Nigeria sebesar 21 juta metrik ton, dan menarik $5,6 miliar AS dari investasi sektor swasta di sektor pertanian. Karena itu, dia dikenal sebagai "menteri petani". Dia juga memainkan peran penting dalam membentuk Alliance for a Green Revolution di Afrika, di mana dia menjadi Wakil Presiden dan mendorong perpanjangan pinjaman bank komersial kepada para petani di Kenya, Tanzania, Uganda, Ghana, dan Mozambik. "Sebagai seseorang yang tumbuh dari kemiskinan, saya tahu bahwa kemiskinan itu tidak baik," ujar Dr. Adesina. "Misi hidup saya adalah mengangkat jutaan orang dari kemiskinan, terutama petani di daerah pedesaan di Afrika. Kita harus memberi harapan dan mengubah pertanian menjadi bisnis di seluruh Afrika untuk menciptakan kekayaan bagi ekonomi Afrika. World Food Prize memberi saya sebuah tempat global yang lebih besar lagi untuk membuat masa depan itu jauh lebih cepat bagi Afrika," ujar Dr. Adesina.

Baca rilis beritanya dari The World Food Price https://www.worldfoodprize.org/index.cfm/87428/43419/president_of_african_developm ent_bank_wins_2017_world_food_prize. AFRIKA ALIANSI BARU CARI CARA CEPAT PERBAIKAN TANAMAN DI AFRIKA Satu aliansi internasional dibentuk untuk mempercepat perbaikan tanaman di sub-sahara Africa, yang diluncurkan di John Innes Centre, Norwich, Inggris pada tanggal 16 Juni 2017. The Alliance to Accelerate Crop Improvements in Africa (ACACIA) bertujuan untuk mendukung para ilmuwan Afrika dalam usaha mereka untuk menemukan cara mengatasi masalah ketahanan pangan dengan memaksimalkan dampak sains dan teknologi John Innes Center di Afrika. Aliansi tersebut dibentuk melalui usaha para pendiri, termasuk International Livestock Research Institute (ILRI) dan John Innes Center. "Afrika memiliki seperempat lahan subur di dunia, namun menghasilkan hanya 10 persen dari output pertanian global," ujar direktur ILRI, Jimmy Smith. "Kerja sama yang dikonsolidasikan melalui ACACIA akan memperkuat akses terhadap alat perbaikan tanaman untuk keuntungan akhir para petani kecil di Afrika," tambahnya. Untuk lebih lengkap, kunjungi situs John Innes Center https://www.jic.ac.uk/news/2017/06/international-scientific-alliance-launched/. AMERIKA FILM FOOD EVOLUTION DEFINISIKAN ULANG DEBAT PANGAN RG Sebuah film baru tentang tanaman pangan RG hit rumah film di New York dan Los Angeles. Film yang berjudul Food Evolution ini merupakan produk investigasi independen pembuat film Scott Hamilton Kennedy (nominator Academy Award) dan Trace Sheehan. Mereka awalnya dihubungi oleh Institute of Food Technologists (IFT) untuk membuat sebuah dokumenter yang meliput dialog publik berbasis fakta tentang sistem pangan. Namun, saat para pembuat film melakukan penelitian dan mulai syuting, mereka menjadi tertarik dengan debat polarisasi secara konsisten seputar GMO. Awalnya IFT ragu dengan perubahan fokus, namun sependapat karena

para pembuat film menunjukkan pentingnya meliput topik tersebut. "PRG telah menjadi metafora untuk hampir semua masalah yang kita hadapi dengan makanan dan sistem pangan kita dan kita ingin memahami jika metafora itu memiliki kelebihan atau kebenaran ilmiah. Dan mungkin, dengan memahami debat PRG lebih baik, kita akan mampu membuat keputusan yang lebih tepat tentang sains dan teknologi secara umum, tidak peduli topiknya," jelas para pembuat film tersebut. Film tersebut menyoroti situasi politik dan lapangan di Hawaii, Uganda, dan negaranegara-negara lain. Cerita dari pemain kunci pangan RG, termasuk para ilmuwan Drs. Alison Van Eenennaam, Dennis Gonsalves, Pamela Ronald, dan Leena Tripathi, bersama mantan aktivis anti-bioteknologi dan penulis Mark Lynas, juga disertakan dalam film tersebut. Profesor Universitas Florida, Dr. Kevin Folta, mengulas film tersebut, yang muncul di Huffington Post: "Saya telah menonton film ini beberapa kali, dan setiap kali melihatnya saya menangis. Sebagai seorang ilmuwan, sangat menyakitkan untuk menghidupkan kembali bagaimana amannya dan solusi efektif yang dapat mengubah kehidupan orang dan membantu planet kita-namun penggunaannya dibatasi karena dibiayai dengan baik dan mis-informasi yang terkoordinasi dan kampanye ketakutan. " Baca lebilh lanjut mengai film dan jadwal screening https://www.foodevolutionmovie.com/screenings/ dari situs Food Evolution https://www.foodevolutionmovie.com/about/the-film/. ASIA DAN PASIFIK ILMUWAN TIONGKOK KEMBANGKAN BERAS UNGU DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GENE STACKING BARU Para peneliti di Tiongkok telah mengembangkan pendekatan rekayasa genetika yang mampu mengantarkan banyak gen sekaligus dan menggunakannya untuk membuat endosperma padi menghasilkan antosianin tingkat tinggi. Hasilnya diperoleh padi endosperma ungu yang berpotensi untuk mengurangi risiko kanker tertentu, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan kronis lainnya. Tim dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di Tiongkok mengembangkan sistem transgene stacking yang sangat efisien dan mudah digunakan yang disebut 'TransGene Stacking II' yang memungkinkan perakitan sejumlah besar gen ke dalam satu vektor untuk transformasi tanaman. Rekayasa genetika telah digunakan untuk mengembangkan padi biofotifikasi dengan beta-karoten dan folat, namun tidak mengandung antosianin. Upaya sebelumnya untuk merekayasa produksi antosianin pada padi telah gagal karena jalur biosintesis kompleks yang mendasarinya.

Setelah mengidentifikasi gen untuk produksi antosianin, mereka menggunakan 'Transgenene Stacking II' untuk mentransformasikan delapan gen jalur antosianin dalam endosperma varietas japonica dan indica. Hasilnya diperoleh padi endosperma ungu dengan kadar antosianin yang tinggi dan aktivitas antioksidan pada endosperma. Sistem yang dikembangkan bisa menyediakan toolkit serbaguna untuk transgene stacking. Toolkit ini memiliki potensi besar untuk biologi sintetis. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penelitian, baca artikel di Molecular Plants http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/s1674205217301405. EROPA PERJUANGAN PETANI UNTUK MENANAM JAGUNG RG MON810 DI ITALIA Giorgio Fidenato, Presiden Federated Farmers Association, dan para pemohon lainnya diadili di Italian District Court of Udine pada bulan November 2015 karena menanam jagung rekayasa genetika (RG) MON810 yang melanggar keputusan nasional yang dikeluarkan pada tanggal 12 Juli 2013 yang melarang budidaya di negara tersebut. Italia telah melarang budidaya tanaman RG meskipun ada dua keputusan dari European Food Safety Authority (EFSA) yang menyatakan tidak ada bukti ilmiah baru yang diajukan untuk mendukung penggunaan klausul upaya perlindungan. Pada tanggal 30 Maret 2017, menuruti satu permintaan untuk sebuah keputusan awal dari Italian District Court of Udine, European Court of Justice (CJEU) advokat umum Michal Bobek mengusulkan agar CJEU menyimpulkan bahwa negara-negara anggota dapat menerapkan tindakan darurat mengenai pangan dan pakan hasil rekayasa genetika jika mereka dapat menetapkan, selain urgensi, adanya situasi yang kemungkinan merupakan risiko yang jelas dan serius bagi kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, sebagaimana tercantum dalam Pasal. 34 Peraturan EU No. 2003/1829 tentang pangan atau pakan hasil rekayasa genetika. Hakim CJEU telah memulai pertimbangan mereka dalam kasus ini, dan keputusan akan diberikan di kemudian hari. Untuk lebih lengkap, baca Foreign Agricultural Service AS GAIN Report for Italy https://gain.fas.usda.gov/recent%20gain%20publications/italian%20farmer%20fights %20for%20Right%20to%20Cultivate%20GE%20Maize%20MON810_Rome_Italy_6-1- 2017.pdf.

PENELITIAN HASIL PENELITIAN NYATAKAN JAGUNG TINGGI KAROTENOID TIDAK MEMBAHAYAKAN PENYERAPAN VITAMIN A PADA UNGGAS Jagung biofirtifikasi tinggi karotenoid (HC) adalah komponen pakan yang baik untuk unggas, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Lleida-Agrotecnio Center dan J. W. Goethe University. Hasilnya dipublikasikan pada jurnal Transgenic Research. Jagung HC adalah tanaman biofortifikasi hasil rekayasa genetika yang menumpuk karotenoid provitamin A beta-karoten, beta-crytoxanthin, lutein, dan zeaxanthin. Dalam penelitian ini, jagung HC diuji sebagai komponen pakan dalam percobaan pemberian pakan ayam untuk mengevaluasi bioavailabilitas karotenoid provitamin A dalam matriks kernel dibandingkan dengan aditif alami warna sintetis dan alami yang saat ini digunakan di industri perunggasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karotenoid provitamin A tidak digunakan dengan cara yang sama. Beta-karoten diubah menjadi retinol di usus, sedangkan betacryptoxanthin terakumulasi dalam hati. Mereka juga menemukan bahwa ayam yang diberi pakan dengan kadar zeaxanthin rendah menumpuk lebih banyak retinol di hati, yang menyiratkan bahwa zeaxanthin mungkin berpengaruh pada penyerapan beta karoten. Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa jagung HC dapat digunakan sebagai komponen pakan unggas. Baca artikel penelitian di Transgenic Research https://link.springer.com/article/10.1007/s11248-017-0029-y.