BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORITIS

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersifat kuantitatif. Hal ini disebabkan keputusan-keputusan yang akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum membahas pengertian laporan laba rugi, penulis akan membahas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan beban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, kedua pos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Laba sebagai Indikator Kinerja Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan kepada pihak intern. prestasi manajer, karyawan dan unit-unit organisasinya.

BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN. Asgard Chapter

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PSAK 57 (REV. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

PSAK 57 (Rev. 2009) PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN ASET KONTINJENSI

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

MAKALAH TEORI AKUNTANSI PENDAPATAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

LAPORAN LABA-RUGI. Income Statement

BAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda beda tergantung jenis usaha yang dilakukan perusahaan. Pada perusahaan industri, pendapatan timbul terutama dari penjualan barang jadi. Dalam perusahaan dagang, pendapatan timbul terutama dari penjualan barang dagang. Sedangkan untuk perusahaan jasa, pendapatan diperoleh dari penyerahan jasa kepada pihak lain. Pengertian pendapatan menurut Dyckman (2000 : 234) merupakan arus masuk atau peningkatan nilai aktiva entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. Pendapatan menurut Soemarso (2005 : 230) diartikan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama periode tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan menurut Skousen Stice Stice (2009 : 215) diartikan sebagai arus masuk aktiva atau penambahan lain atas aktiva suatu entitas 6

atau penyelesaian kewajiban kewajibannya atau kombinasi keduanya yang dihasilkan dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau aktivitas aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi sentral yang berkelanjutan dari suatu entitas. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2007 : 23.2) Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Kesimpulannya bahwa pendapatan merupakan seluruh peningkatan jumlah aktiva atau pengurangan suatu kewajiban yang berasal dari penjualan barang dagangan atau aktivitas usaha lainnya dalam satu periode kecuali peningkatan aktiva yang timbul akibat pemberian harta, investasi oleh pemilik, pinjaman dan koreksi laba rugi periode yang lalu. Pendapatan menjadi sangat penting karena pendapatan merupakan objek atas kegiatan perusahaan. Pengertian pendapatan bermacam macam tergantung dari sisi mana kita meninjau pengertian pendapatan tersebut. 2.1.2. Jenis Pendapatan Pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu. Pendapatan dapat timbul dari penjualan, proses produksi, pemberian jasa, termasuk pengangkutan dan proses penyimpanan. Dalam perusahaan dagang, pendapatan timbul dari penjualan barang dagang. Pada perusahaan manufaktur, pendapatan terutama diperoleh dari penjualan produk selesai. 7

Sedangkan untuk perusahaan jasa, pendapatan diperoleh dari penyerahan jasa kepada pihak lain. Pendapatan umumnya merupakan sesuatu yang diterima oleh perusahaan yang menambah harta perusahaan tersebut tetapi penambahan itu terjadi bukan karena adanya pembelian investasi oleh perusahaan. Menurut Suwardjono (2007 : 81) dalam kaitannya dengan operasi perusahaan yang utama, pendapatan diklasifikasikan menjadi komponen sebagai berikut: 2.1.2.1. Pendapatan operasional Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan. Nama pendapatan operasi ini dipengaruhi oleh jenis usaha perusahaan. Untuk perusahaan jasa pendapatan disesuaikan dengan bidang usaha perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan akan menamakan pendapatannya dengan pendapatan angkutan. Untuk perusahaan perdagangan atau manufaktur, yang memperoleh pendapatannya dari menjual barang atau produk, pendapatan operasinya disebut dengan penjualan (sales revenue). 2.1.2.2. Pendapatan non operasi Pendapatan non operasi adalah pendapatan selain yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan. Pendapatan ini 8

sering disebut dengan pendapatan lain lain dan untung (other revenues and gains). Contoh pos yang termasuk dalam pendapatan nonoperasi antara lain: pendapatan bunga, pendapatan dividen, untung penjualan aktiva tetap, dan untung penjualan aktiva investasi. 2.1.2.3. Untung luar biasa Untung nonoperasi yang sifatnya luar biasa kejadiannya maupun jumlahnya biasanya dipisahkan dan disebut dengan pos luar biasa. Untung semacam ini biasanya diperoleh perusahaan akibat kejadian yang tidak dapat dikendalikan manajemen. Contohnya adalah suatu perusahaan memperoleh ganti rugi yang besar karena menang dalam perkara pengadilan dalam kasus pelanggaran hak paten. 2.1.3. Pengertian Beban Beban merupakan arus keluar atau berkurangnya harta perusahaan, tetapi penurunan itu bukan disebabkan oleh pembagian kepada pemilik modal. Beban umumnya muncul dari penjualan, proses produksi, penyerahan jasa ataupun kegiatan lainnya yang merupakan operasi normal perusahaan dalam periode tertentu. Menurut Smith (2001 : 123) Beban adalah arus keluar atau pemakaian lain aktiva atau terjadinya kewajiban (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau 9

pelaksanaan aktivitas aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas. Menurut Warren (2005 : 63) beban (expenses) adalah aktiva atau jasa yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan. Seperti beban upah, beban sewa, beban perlengkapan, beban utilitas dan beban rupa rupa. Menurut Soemarso (2004 : 234) beban adalah penurunan modal bruto sehubungan dengan kegiatan perusahaan. Penurunan modal bruto dapat terjadi melalui penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Penentuan beban beban mana yang harus dimasukkan dan dicatat dalam suatu periode harus didasarkan atas konsep bahwa beban dikeluarkan atau terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan. Konsep lain, beban terjadi karena suatu pengeluaran sudah tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan masa berikutnya. Dengan kata lain beban harus dihubungkan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan. Menurut Soemarso (2004 : 235) terdapat 2 macam cara untuk mencatat dan melaporkan beban yang terjadi yaitu: 2.1.3.1. Menghubungkan dengan barang dan jasa yang merupakan sumber pendapatan. Beberapa beban tertentu mempunyai hubungan langsung dengan barang dan jasa yang merupakan sumber pendapatan. Contoh beban ini adalah Harga Pokok Penjualan. 2.1.3.2. Menghubungkan dengan berlalunya waktu Kadang kadang suatu beban tidak dapat dihubungkan langsung dengan barang atau jasa yang merupakan sumber pendapatan. Sebagian besar beban administrasi dan umum serta beban beban penjualan termasuk dalam kategori ini. 10

Dalam keadaan demikian pencatatan beban dihubungkan dengan berlalunya waktu. Pencatatan beban berdasarkan berlalunya waktu dapat dilakukan: a. Langsung pada saat terjadinya b. Melalui alokasi tertentu Pada intinya beban merupakan arus keluar sumber daya yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan yang umumnya diakibatkan penyelesaian pertukaran ekonomi. 2.1.4. Jenis Jenis Beban Beban merupakan arus keluar dan berkurangnya harta perusahaan tetapi penurunan itu bukan disebabkan oleh pembagian kepada pemilik modal. Beban umumnya muncul dari penjualan, proses produksi, penyerahan jasa ataupun kegiatan lainnya yang merupakan operasi normal perusahaan dalam periode tertentu. Secara umum, beban dapat digolongkan atas 2 jenis yaitu: 2.1.4.1. Beban langsung Beban langsung yaitu beban yang secara langsung dikaitkan dengan pendapatan dalam periode diakui pendapatan. Contoh: biaya bahan baku dan tenaga kerja pabrik, beban komisi penjualan, beban garansi atas produk yang dijual. 11

2.1.4.2. Beban tidak langsung Beban tidak langsung adalah beban yang tidak berhubungan secara langsung dengan penjualan produk dan jasa merupakan beban periode dan beban alokasi. Contoh: beban administrasi umum, beban penyusutan dan beban amortisasi. 2.1.5. Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan adalah prinsip yang sangat penting dari dasar dasar akuntansi dimana yang terpenting adalah perbedaan antara cash basis accounting dan accrual basis accounting. Dalam cash basis accounting, pengakuan pendapatan diakui ketika kas diterima, tanpa memandang apakah jasa telah dilakukan atau barang dagang telah dikirimkan kepada pembeli. Sedangkan pada Acrual basis accounting, pengakuan pendapatan diakui ketika pendapatan diakui walaupun cash belum diterima. Menurut Suwardjono (2002 : 55) Pengakuan ialah pencatatan suatu jumlah rupiah ke dalam suatu sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (2007 : 15) : Pengakuan merupakan proses pembentukan yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca dan laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata kata maupun dalam dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca ataupun laporan laba rugi. Kelalaian untuk memakai pos semacam itu tidak dapat dicatat melalui pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun catatan atau materi penjelasan. 12

Menurut pernyataan Standar Akuntansi keuangan No.23 (2007 : 23,5) menyatakan bahwa : bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan handal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksai pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi: 2.1.5.1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. 2.1.5.2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan. 2.1.5.3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal. 2.1.5.4. Biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. Jadi, pengakuan berhubungan dengan masalah apakah suatu transaksi dicatat atau tidak. Standar akuntansi mengatur tentang pengakuan ini dengan memberikan beberapa kriteria pengakuan yaitu syarat syarat apakah yang harus dipenuhi agar jumlah rupiah suatu objek transaksi dapat diakui sebagai pedoman pengakuan tersebut. Menurut Warren (2005 : 128) dasar pengakuan pendapatan atau revenue secara umum ada dua cara yaitu: a. Dasar kas (cash Basis) 13

Pada dasar kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode dimana kas diterima ataupun dibayar. Misalnya, penghasilan dicatat ketika kas diterima dari klien. Laba (rugi) bersih merupakan selisih antara penerimaan kas (pendapatan dan pengeluaran kas). b. Dasar Akrual (Accrual Basis) Pada dasar akrual, pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan (earned). Misalnya, pendapatan dilaporkan pada saat jasa diberikan kepada pelanggan tanpa melihat kas telah diterima atau belum dari pelanggan selama periode ini. Menurut Soemarso (2005 : 231) ada empat kejadian yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan saat diakuinya pendapatan yaitu: a. Pada saat dilakukan penjualan Pendapatan biasanya diakui pada saat barang diserahkan kepada pembeli. Pada saat ini dikirimkan faktur tagihannya. Tetapi apabila antara penyerahan barang dengan penerimaan barang terdapat tenggang waktu, maka pendapatan dapat diakui pada saat penjual menyerahkan barangnya kepada perusahaan pengangkutan. Pada saat ini penjual sudah dapat mengirimkan faktur tagihannya. Syarat penjualan demikian disebut loko gudang (penjual) atau free on board. Pada syarat penjualan disebut franko gudang (pembeli) atau cost, freight 14

and insurance pendapatan diakui pada saat barang diterima pembeli. Pada saat itu dapat dibuatkan faktur tagihan. Pengakuan pendapatan yang bersangkutan dengan penyerahan hak milik atas barang yang dijual. Barang barang yang telah diserahkan oleh pihak penjual dan telah diterima oleh pihak pembeli belum merupakan pendapatan apabila hak pemilikan barang masih di tangan penjual. Contoh keadaan ini adalah barang barang yang dikirimkan pada dasar konsinyasi. b. Pada saat pembayaran telah diterima. Pendapatan dapat pula baru diakui pada saat pembayaran atas penjualan diterima. Contoh cara ini adalah pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh dokter, pengacara, dan perusahaan perusahaan lain dimana jasa jasa profesional merupakan sumber pendapatannya. Secara teoritis cara ini kurang dapat diterima. Keuntungannya terletak pada kesederhanaan dan dapat dihindarinya kerugian dari piutang piutang tak tertagih. Cara tersebut tidak diperkenankan bagi pengakuan pendapatan yang berasal dari penjualan barang. Pengakuan pendapatan pada saat pembayaran hanya dapat dilakukan bila terdapat ketidakpastian yang besar mengenai tertagihnya piutang. Ketidakpastian itu biasanya berhubungan dengan belum berpindahnya hak atau resiko 15

atas barang sampai pelunasan pembayaran. Ada kemungkinan pembatalan atas transaksi penjualan yang telah dilakukan. c. Saat bagian tahap produksi diselesaikan Pada perusahaan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, pekerjaan yang harus diselesaikan dapat berlangsung sampai tiga atau empat tahun. Dalam keadaan demikian, seolah olah pendapatan baru dihasilkan pada akhir tahun keempat. Akan tetapi, mengakui pendapatan macam ini sekaligus pada akhir diselesaikannya pekerjaan akan menghasilkan laba atau rugi menjadi sangat berfluktuasi. Cara ini tidak dapat menggambarkan kemajuan perusahaan secara benar. Demikian juga halnya bila pendapatan diakui pada saat kontrak pekerjaan ditandatangani. Oleh karena itu, pendapatan diakui dan dicatat sesuai bagian bagian kontrak yang telah diselesaikan. Metode pengakuan pendapatan demikian disebut metode persentase penyelesaian. Cara ini dimungkinkan bila beban untuk menyelesaikan kontrak dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditaksir dengan baik. Apabila taksiran demikian tidak dapat dipertanggungjawabkan, dianjurkan untuk menggunakan metode kontrak selesai. 16

d. Saat selesainya produksi Untuk barang yang nilai pasarnya sudah tertentu dan pemasarannya terjamin atau untuk barang yang sudah dipastikan akan terjual dengan harga tertentu (berdasarkan kontrak penjualan), pendapatan dapat diakui pada saat selesainya produksi. Contohnya adalah perusahaan konstruksi yang menggunakan metode kontrak selesai. Dengan cara ini, pendapatan baru diakui pada saat pekerjaan konstruksi (produksi) telah diselesaikan. 2.1.6. Pengakuan Beban Setelah pendapatan dari periode akuntansi diakui sesuai dengan prinsip pendapatan, prinsip penandingan diterapkan untuk mengakui beban periode tersebut. Perusahaan dalam melaksanakan operasinya menggunakan sumber daya yang digunakan haruslah dialokasikan dalam hal ini sebagai beban. Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan handal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kewajiban atau penurunan aktiva. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan ini melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama 17

sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama, misalnya berbagai komponen biaya yang membentuk beban pokok penjualan diakui pada saat yang sama sebagai penghasilan yang diperoleh dari penjualan barang. Namun penerapan konsep ini dalam kerangka dasar tidak memperkenankan pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi aktiva atau kewajiban. Menurut Skousen (2004 : 234) : Untuk menentukan laba, tidak hanya kriteria pengakuan pendapatan saja harus terpenuhi prinsip pengakuan beban harus didefenisikan dengan jelas, sebagian beban langsung dihubungkan dengan pendapatan sehingga dapat diakui pada periode yang sama dengan pendapatan terkait. Pengeluaran lain tidak dapat segera diakui sebagai beban karena berhubungan dengan pendapatan di masa yang akan datang sehingga dilaporkan sebagai aktiva. Sebagian beban lain, tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan tertentu dan diakui pada periode di mana beban tersebut dibayarkan atau terjadi. Menurut Stice Skousen (2004 : 235) Pengakuan beban dibagi menjadi tiga kategori yaitu: 2.1.6.1. Pengaitan atau penandingan langsung Mengaitkan atau menghubungkan beban pada pendapatan tertentu sering disebut proses pengaitan atau penandingan. Misalnya, harga pokok penjualan jelas merupakan beban langsung yang dapat dikaitkan atau ditandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan barang dan dilaporkan pada periode yang sama dengan pengakuan pendapatan. 18

2.1.6.2. Alokasi sistematik dan rasional Kategori pengakuan beban ini melibatkan aktiva yang memiliki manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Beban aktiva seperti gedung, peralatan, paten, dan asuransi dibayar dimuka disebar ke sepanjang periode masa manfaat dengan cara yang sistematik dan rasional. 2.1.6.3. Pengakuan dengan segera Banyak beban yang tidak terkait dengan pendapatan tetapi terjadi untuk mendapatkan barang dan jasa yang secara tidak langsung membantu menghasilkan pendapatan. Biaya adalah sumber dari beban. Biaya akan menjadi beban apabila saat biaya digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya yang akan menghasilkan pendapatan hanya pada periode akuntansi berjalan segera dibebankan. Beban beban ini dilaporkan sebagai beban operasional di laporan laba rugi. Misalnya biaya untuk periklanan, gaji penjualan, dan perbaikan. Beban beban ini sering disebut harga perolehan (biaya) yang kadaluwarsa (expired cost). 19