II. KAJIAN PUSTAKA. atau bentuk fisik dan suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2000:26). Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri. waktu yang relatif lama (Sugiyo, 2000:26).

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DEVELOPING INSTRUKCTIONAL MEDIA FOR STUDENT AT ELEMENTARY SCHOOLS. By; Sri Lestari

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas belajar siswa terdiri atas dua kata, yaitu aktivitas dan belajar.

II. KAJIAN PUSTAKA. diantaranya adalah: Carin yang dikutip oleh Holil dalam. gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistimatis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang dilakukan seseorang untuk memperolah perubahan tingkah laku

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

II. KERANGKA TEORITIS. Sadiman, dkk (2006: 6) menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa latin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA DENGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA CHART

BAB II KAJIAN TEORI. Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 910), disebutkan bahwa. prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur. perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi.

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa monoton dan hanya bisa

BAB I PENDAHULUAN. begitu juga Dasar Negeri 1 Sukabumi Bandar Lampung. Sekolah ini tidak berbeda

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Kegiatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah peraga yang artinya bertugas meragakan atau membuat bentuk raga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajaran terjadi karena adanya aktivitas guru dan aktivitas siswa. Anwar

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR. Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)

TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

Transkripsi:

II. KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga 1. Pengertian Alat Peraga Kata Alat Peraga diperoleh dari dua kata, yaitu alat dan raga. Kata utamanya adalah peraga yang artinya meragakan atau membuat raga atau bentuk fisik dan suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik itu dapat berbentuk benda nyata atau benda tiruan dalam bentuk model atau dalam bentuk gambar/audio visual. Contoh peraga untuk menerangkan binatang yaitu binatang itu sendiri atau patung binatang itu atau gambar binatang tersebut. a. Bentuk Alat Peraga. Bentuk alat peraga yang akan digunakan ialah berupa benda-benda realia atau nyata yang ada di lingkungan siswa sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan, misalnya: ketapel, jungkat-jungkit, mobil-mobilan, penggaris, kertas, balon, dan rangkaian seri maupun rangkaian paralel. b. Alat peraga yang akan digunakan ditunjukan terlebih dahulu kepada siswa agar siswa merasa lebih jelas dan termotivasi untuk belajar. Selanjutnya guru memberikan contoh cara menggunakan alat peraga sesuai dengan peraga yang akan digunakan.

2. Klasifikasi Media Alat Peraga Menurut Arief S.Sadiman (1986) dalam Djauhar Siddiq M.,dkk., (2008:2-16) kata media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya (Arief S.Sadiman) dalam Djauhar Siddiq M, dkk., (2008:2-16). Oemar Hamalik (1977) dalam Hidayati dkk., (2008:7-4), menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sedangkan media pengajaran (Kosasih Djahiri 1978/1979) dalam Hidayati dkk, (2008:7-4) adalah alat bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini berfungsi membantu efisiensi pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya. Menurut Oemar Hamalik (1985) dalam Hidayati, dkk. (2008) ada 4 klasifikasi media pengajaran antara lain: 1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya transparansi, micro projection, gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe. 2. Alat-alat yang bersifat auditif, atau hanya dapat didengar, misalnya transkrip elektrik, radio, rekaman pada tape recorder.

Kesimpulan : berdasarkan pendapat-pendapat di atas disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga realia dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VI. Alat Peraga Realia. Pengertian Alat peraga Realia Alat peraga realia adalah alat peraga yang berupa benda-benda aslinya seperti apa adanya atau aslinya tanpa ada perubahan. Penggunaan alat peraga realia dalam pembelajaran sangat baik dilakukan karena dapat menampilkan ukuran, suara, dan gerakan yang sesungguhnya. Menurut Rowntree (1974:61) dalam Hanafiah dan Suhana (2009) menyatakan: 1. Realita merupakan perangsang nyata, seperti orang, binatang, benda, peristiwa yang diamati peserta didik 2. Dalam realita, orang hanya menjadi objek pengamatan atau studi. Menurut Eko Budi Prasetiyo (2000) dalam Hanafiah dan Suhana (2009) Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa perubahan. Pemanfaatan realita dalam proses pembelajaran akan membantu siswa lebih aktif dalam mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa. Dalam mata pelajaran IPA, misalnya kegiatan terhadap bagian-bagian tumbuhan di halaman sekolah diharapkan dapat menyebabkan timbulnya minat siswa terhadap tumbuhan secara langsung. Contoh lain pemanfaatan realita, misalnya guru membawa ikan atau binatang lainya ke dalam kelas.

Kesimpulan: Alat peraga realia adalah perangsang nyata seperti benda, orang, dan peristiwa yang diamati oleh siswa sehingga dapat menumbuhkan minat belajar. 3. Fungsi Alat Peraga dalam Pembelajaran Penggunaan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran menurut Basyaruddin Usman dan H.Asnawir (2002:7-6) dalam Hidayati dkk, (2008: 7-4) menyatakan fungsi media ada 8 antara lain adalah: 1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. 2. Media dapat mengatasi ruang kelas. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Berdasarkan pendapat di atas alat peraga yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah alat peraga realia yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. B. Aktivitas Belajar. Menurut Slameto (1995:1-3) dalam Inggridwati Kurnia, dkk. (2007) belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Winkel (1989:1-3) dalam Inggridwati Kurnia, dkk. (2007) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkunganya sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap/bertambah dalam kemampuan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Lebih lanjut, M.Djauhar Siddiq.,dkk. (2008) menyatakan aktivitas yang disebut belajar adalah aktivitas mental dan emosional dalam upaya terbentuknya perubahan perilaku yang lebih maju. Dessy Anwar (2005) berpendapat aktivitas merupakan kegiatan kesibukan, keaktifan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan. Sedangkan Pintrich Schunk (1996) dalam Nurmalawati (2009) berpendapat aktivitas merupakan aspek penting yang mempengaruhi perhatian, belajar, berfikir dan berprestasi. Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud aktivitas belajar ialah segala kegiatan yang melibatkan kerja pikiran dan badan terutama dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. C. Prestasi Belajar.

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995:153) dalam Wijayakusumah dan Dedi Dwitagama, (2009). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmau (Depdikbud,1995:153) dalam Wijayakusumah dan Dedi Dwitagama, (2009). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksut adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran IPA dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Ahmadi (1987:72), prestasi belajar yang dicapai dalam suatu usaha belajar dalam hal ini usaha belajar dalam mewujudkan nilai atau prestasi belajar siswa dapat dilihat pada hasil atau nilai yang diperoleh dalam mengikuti tes. Jadi untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar kita dapat melihat pada hasil tes atau ujian yang diberikan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Ahmadi dan Widodo (1991:130) yaitu prestasi belajar yang dicapai oleh individu merupakan interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal) individu. Hal yang sama juga dijelaskan oleh Slameto (2003:54) yaitu kegiatan belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern.

Berdasarkan pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa prestasi belajar adalah : Hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu usaha belajar, yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada hasil atau nilai yang diperoleh dalam mengikuti tes. Hipotesis Tindakan Hipotesis yang diajukan dalam Penelitian ini adalah: 1. Jika dalam pembahasan materi pelajaran IPA, guru menggunakan alat peraga realia, diprediksi dapat meningkatkan akivitas siswa. 2. Jika dalam pembahasan materi pelajaran IPA, guru menggunakan alat peraga realia, diduga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.