PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

bergerak di dalam zat cair tersebut. Viskositas dalam zat cair, yang

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

Lembar Kegiatan Siswa

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKENTALAN OLI SAE MENGGUNAKAN METODE FALLING BALL VISCOMETER (FBV) SMALL TUBE

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

MEDIA PEMBELAJARAN ALAT UJI KEKENTALAN MINYAK PELUMAS BOLA BAJA JATUH BEBAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

SISTEM PENGUKUR KECEPATAN PADA VISKOMETER BOLA JATUH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

STUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

5. Viscositas. A. Tujuan. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan

RANCANG BANGUN ALAT UKUR WAKTU PADA PERCOBAAN VISKOSIMETER STOKES BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

SIMULASI PENGUKURAN NILAI VISKOSITAS OLI MESRAN SAE DENGAN PENAMPIL LCD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH VISKOSITAS LUBRICANT PADA BEARING TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA YANG DITRANSMISIKAN

Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks Bias pada Zat Cair Bening

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

MUATAN ELEMENTER ABSTRAK

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015

Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda

OTOMATISASI TITRASI ASAM BASA BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Maret 2015.

PENELITIAN PEMBINAAN BAGI TENAGA FUNGSIONAL NON DOSEN

Tetes Minyak Milikan JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN

Studi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

Unnes Physics Journal

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

BAB II KAJIAN TEORI. bergerak dalam fluida tersebut. Beberapan ayat dalam Al-Qur an menyebutkan

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk. Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III. Oleh:

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

kekentalan terhadap perubahan temperatur disebut dengan indeks viskositas

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim penyusun, Buku panduan program sarjana (S.1) dan Diploma 3

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS) sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan. pembelajaran. Media yang efektif hendaknya mampu meningkatkan

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

PEMBUATAN SISTEM PENGUKURAN VISKOSITAS FLUIDA SECARA DIGITAL MENGGUNAKAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 BERBASIS ARDUINO UNO328

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

DISPLAY ALAT UKUR VISKOSITAS PADA PERCOBAAN VISKOSIMETER STOKES DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0. Tugas Akhir

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGUKURAN VISKOSITAS DENGAN MENGGUNAKAN VISKOMETER DUA KUMPARAN DAN FREEWAVE3

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS

Pemanfaatan Sensor Induksi Untuk Menentukan Tingkat Kekentalan Cairan Dengan Menggunakan Adobe Audition 1.5

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimana pun dan kapan

RANCANG BANGUN RANGKAIAN TIMER OTOMATIS PESAWAT ATWOOD

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Wahana Fisika, 2(1),

Perancangan dan Pembuatan Alat Pengaduk Adonan Dodol dengan Kecepatan Konstan dan Torsi Adaptif

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Open Access Journal

PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR

BAB II SIFAT-SIFAT ZAT CAIR

PERANCANGAN KIT PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA BIDANG MIRING. Abstrak. Abstract

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari kata medium yang memiliki arti secara harfiah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI VISKOMETER (JENIS BOLA JATUH)

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

Transkripsi:

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 6 Nomor 1 Tahun 217, hal 5-9 PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH David Ardiansyah Prodi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya dapit62@gmail.com Abstrak Penelitian ini menggunakan metode bola jatuh untuk menentukan viskositas. Metode bola jatuh yang digunakan adalah sensor kumparan yang bekerja berbasis prinsip induksi magnetik. Perubahan fluks saat bola melewati kumparan menyebabkan perubahan tegangan. Perubahan tegangan dalam bentuk sinyal digital digunakan untuk mengaktifkan timer sehingga dapat diperoleh waktu tempuh bola jatuh. Hasil pengukuran waktu tempuh digunakan untuk menentukan viskositas. Data yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai referensi dan diperoleh nilai perbedaan yang cukup besar karena beberapa hal, yaitu; (1) perbedaan keadaan saat pengukuran dengan referensi (Segur and Oberstar,1951; PERTAMINA), (2) kesulitan dalam teknik pengukuran yang memiliki beberapa kelemahan diantaranya pada saat menghitung waktu dan menentukan posisi saat benda berada pada kecepatan terminal. Kata Kunci: viskositas, sensor kumparan, induksi magnetik Abstract This research based on falling ball method for measuring viscosity. Falling ball method has been applied to a prototype in laboratory scale. It used a pair of inductive coil sensor. Falling ball through coil will cause flux change and as a result the voltage of secondary coil will change. Voltage change in digital will be used for determing viscosity. Measurement result shows a significant difference compared to reference, because ; (1) there are difference of measurement condition and reference data such as temperature of measurement (Segur and Oberstar,1951; PERTAMINA), (2) there are difficulties in measuring travel time and determining position where the falling ball has terminal viscosity. Keywords: viscosity, coil sensor, magnetic induction. PENDAHULUAN Viskositas merupakan gaya gesekan antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida. Di antara salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) di mana zat cair memiliki koefisien kekentalan yang berbeda-beda, misalnya kekentalan gliserin berbeda dengan kekentalan oli. Penelitian tentang pengukuran sifat fisik cairan telah banyak dilakukan. Sebelumnya untuk pengukuran viskositas, telah dilakukan dengan menggunakan metode gelombang ultrasonik (Ariyanti : 21). Sebagai contoh lain, pada Laboratorium Fisika Dasar, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya terdapat alat ukur viskositas zat cair metode bola jatuh (Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 1: 21). Namun masih terdapat kelemahan dalam alat itu. Perhitungan waktu saat bola mulai jatuh sampai batas akhir jarak yang ditentukan masih menggunakan perhitungan waktu secara manual yaitu dengan menggunakan stopwatch yang di ukur oleh praktikan. Dari hal tersebut akan mempengaruhi hasil dari perhitungan karena ketidaktepatan praktikan dalam menggunakan stopwatch. Dari penelitian sebelumnya telah dilakukan pengukuran viskositas metode bola jatuh dengan memanfaatkan sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) sebagai otomatisasi pengukuran timer, namun alat tersebut mempunyai kelemahan yaitu sulit untuk mengukur viskositas cairan yang berwarna gelap atau pekat. Dari beberapa pengukuran viskositas zat cair yang telah ada sebelumnya, maka peneliti melakukan penelitian dengan mengambil topik pengukuran viskositas zat cair dengan judul: Perancangan dan Penerapan Sensor Kumparan Untuk Percobaan Viskositas dengan Metode Bola Jatuh. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud melakukan pembuatan prototype alat ukur viskositas zat cair metode bola jatuh dengan menggunakan sensor kumparan. Sensor kumparan memanfaatkan prinsip kerja induksi magnetik seperti pada transformator. Perubahan tegangan yang dihasilkan kumparan di gunakan untuk membantu otomatisasi perhitungan waktu tempuh bola jatuh. Metode pengukuran tersebut diharapkan dapat membantu mengukur nilai viskositas zat cair dengan ketepatan ukur yang lebih baik. Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan ke dalam fluida, misalnya kelereng dijatuhkan ke dalam kolam renang yang airnya cukup dalam, nampak mulamula kelereng bergerak dipercepat. Tetapi beberapa saat ISSN : 232-4313 Prodi Fisika Jurusan Fisika 217 5

Perancangan dan Penerapan Sensor Kumparan untuk Percobaan Viskositas dengan Metode Bola Jatuh setelah menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng bergerak dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti bahwa di samping gaya berat dan gaya apung zat cair masih ada gaya lain yang bekerja pada kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida. Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya gesekan fluida secara empiris dirumuskan sebagai persamaan (1) F s = 6πηrv (1) Dimana η adalah koefisien viskositas, r adalah jari-jari bola kelereng, dan v adalah kecepatan relatif bola terhadap fluida. Persamaan (1) pertama kali dijabarkan oleh Sir George Stokes tahun 1845, sehingga disebut Hukum Stokes. Dalam pemakaian eksperimen harus diperhitungkan beberapa syarat antara lain : Ruang tempat fluida jauh lebih luas dibanding ukuran bola. Tidak terjadi aliran turbulen dalam fluida. Kecepatan v tidak terlalu besar sehingga aliran fluida masih bersifat laminer. Sebuah bola padat memiliki rapat massa ρ b dan berjari-jari r dijatuhkan tanpa kecepatan awal ke dalam fluida kental memiliki rapat massa ρ f, di mana ρ b >ρ f. Telah diketahui bahwa bola mula-mula mendapat percepatan gravitasi, namun beberapa saat setelah bergerak cukup jauh bola akan bergerak dengan kecepatan konstan. Kecepatan yang tetap ini disebut kecepatan akhir (v T ) atau kecepatan terminal yaitu pada saat gaya berat bola sama dengan gaya apung ditambah gaya gesekan fluida. Gambar (1) menunjukkan sistem gaya yang bekerja pada bola kelereng yakni F A = gaya Archimedes, F S = gaya Stokes, dan W = mg = gaya berat kelereng. Jika saat kecepatan terminal telah tercapai, pada Gambar (1) berlaku prinsip Newton tentang GLB (gerak lurus beraturan), yaitu persamaan (2). F A + F S = W (2) Gambar 1. Gaya yang bekerja pada saat bola dengan kecepatan tetap Jika ρ b menyatakan rapat massa bola, ρ f menyatakan rapat massa fluida, dan V b menyatakan volume bola, serta g adalah gravitasi bumi, maka berlaku persamaan (3) dan (4). W = ρ b V b g (3) F A = ρ f V b g (4) Rapat massa bola ρ b dan rapat massa fluida (ρ f ) dapat diukur dengan menggunakan persamaan (5) dan (6). ρ b = ρ f = massa bola volume bola (5) m gu + m f m gu V f (6) Dimana m gu adalah massa gelas ukur, m f adalah massa fluida, V f adalah volume fluida. Dengan mensubstitusikan persamaan (3) dan (4) ke dalam persamaan (2) maka diperoleh persamaan (7). F s = V b g (ρ b ρ f ) (7) Substitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (7) sehingga diperoleh persamaan (8), V T = 2r 2 g (ρ b ρ f ) (8) 9η Jarak d adalah jarak yang ditempuh bola seperti yang terlihat pada gambar (1). Setelah bergerak dengan kecepatan terminal dalam waktu tempuhnya t maka persamaan (8) menjadi persamaan (9) d t = 2r2 g (ρ b ρ f ) 9η 1 t = 2r2 g (ρ b ρ f ) η Dengan demikian waktu tempuhnya adalah t = η 2r 2 g (ρ b ρ f ) Dengan mengukur kecepatan akhir bola, dimana jarak dan rapat massa telah diketahui, maka viskositas fluida dapat ditentukan. Untuk memperoleh nilai viskositas fluida, persamaan (9) diubah dalam bentuk η = 2r 2 g ρ b ρ f t Dengan (9) = k ρ b ρ f t (1) k = 2r 2 g (11) Ada dua macam jenis viskositas, diantaranya viskositas dinamis dan viskositas kinematis. Viskositas kinematis merupakan perbandingan viskositas dinamis terhadap massa jenis fluida. Viskositas dinamis seringkali disebut viskositas yang merupakan kecenderungan melawan aliran. Satuan untuk viskositas dinamis adalah Pa.s atau Ns/m 2 atau kg/m.s. Sedangkan satuan untuk viskositas kinematis adalah m 2 /s atau Stoke. METODE Penelitian ini merupakan penelitian berbasis laboratorium tentang perancangan sensor kumparan dan mikrokontroler atmega16 sebagai alat ukur viskositas zat ISSN : 232-4313 Prodi Fisika Jurusan Fisika 217 6

Viskositas oli mesran SAE4 (cst) Viskositas Gliserin (Pa.s) Perancangan dan Penerapan Sensor Kumparan untuk Percobaan Viskositas dengan Metode Bola Jatuh cair. Variabel operasional penelitian yang digunakan meliputi : Variabel kontrol (tabung viskositas, bola besi, jarak tempuh bola besi); variabel manipulasi (jenis fluida: gliserin, oli mesran SAE4, oli rored EPA SAE9); serta variabel respon ( waktu). AC AC P 1 S 1 P 2 S 2 V AC V AC Peak Detector Peak Detector V DC V DC ADC t ADC Gambar 1. Diagram Alir Penelitian ADC > set ADC > set Timer on Timer off Sensor Kumparan pertama, kumparan primer P 1 diberi masukan tegangan AC dan kumparan sekunder S 1 berfungsi sebagai output yang dihubungkan ke rangkaian peak detector. Begitupun juga pada sensor kumparan kedua, kumparan primer P 2 diberi masukan sumber tegangan AC dan kumparan sekunder S 2 berfungsi sebagai output yang dihubungkan ke rangkaian peak detector. Rangkaian peak detector berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Dengan memanfaatkan prinsip kerja induksi magnetik dan transformator. Sensor kumparan berfungsi untuk memulai dan mengakhiri perhitungan waktu, ketika bola besi melewati sensor kumparan pertama maka akan terdeteksi perubahan nilai ADC jika dibandingkan ketika kumparan tidak dilewati bola besi. Jika perubahan nilai ADC lebih dari set (aturan) pada sensor pertama timer akan mulai menghitung sebaliknya pada sensor kedua jika ADC lebih dari set (aturan) timer akan berhenti dan diperoleh nilai perhitungan waktunya yang digunakan untuk memperoleh nilai perhitungan viskositas. Untuk pengukuran viskositas metode bola jatuh Dengan mengukur kecepatan akhir bola, dimana jarak dan rapat massa telah diketahui, maka viskositas fluida dapat ditentukan, berdasarkan persamaan (1) yaitu : η = 2r 2 g ρ b ρ f t Dimana η adalah koefisien viskositas, r adalah jari-jari bola, ρ b adalah massa jenis bola, ρ f adalah massa jenis fluida, t adalah waktu tempuh bola, d adalah jarak yang ditempuh bola. Berdasarkan referensi, pengukuran viskositas oli menggunakan viskositas kinematis yaitu perbandingan viskositas dinamis terhadap massa jenis fluida. Secara matematis dituliskan sebagai berikut: Viskositas Kinematis (υ) = η ρ f (12) HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu mengetahui massa jenis dari fluida (gliserin, oli mesran SAE4, oli rored EPA SAE9) yaitu dengan membandingkan massa dan volume fluida (gliserin, oli mesran SAE4, dan oli rored EPA SAE9) dan massa jenis bola besi. Pada penelitian ini massa jenis gliserin adalah 1215kg/m 3, massa jenis oli mesran SAE4 adalah 865kg/m 3, massa jenis oli rored EPA SAE9 adalah 88kg/m 3, massa jenis bola besi adalah 7566kg/m 3. Pengujian selanjutnya yang dilakukan adalah membandingkan data nilai koefisien viskositas antara pengukuran dari alat sensor kumparan untuk percobaan viskositas dengan metode bola jatuh dengan data hasil yang sudah ada (Segur and Oberstar, 1951; PERTAMINA). Dari 5 kali pengambilan data berulang diperoleh hasil perhitungan nilai viskositas gliserin dengan rata-rata,917 Pa.s; oli mesran SAE4 922,15 cst; serta oli rored EPA SAE9 112,12 cst. 1.8.6.4.2 Perbandingan Viskositas Gliserin Alat dan Data Segur and Oberstar (1951) 1 4 7 1 13 16 19 22 25 28 31 34 37 4 43 46 49 Percobaan ke- referensi Gambar 2. Grafik perbandingan nilai viskositas gliserin dengan referensi pada suhu 3 o C 12 1 8 6 4 2 Perbandingan Viskositas Oli Mesran SAE4 Alat dan Data Pertamina 1 4 7 1 13 16 19 22 25 28 31 34 37 4 43 46 49 Percobaan kereferensi Gambar 3. Grafik Perbandingan nilai viskositas oli mesran SAE4 dari alat pada suhu 3 o C dengan data referensi pada suhu 4 o C ISSN : 232-4313 Prodi Fisika Jurusan Fisika 217 7

Viskositas Oli Rored EPA SAE9 (cst) Perancangan dan Penerapan Sensor Kumparan untuk Percobaan Viskositas dengan Metode Bola Jatuh 12 1 8 6 4 2 Perbandingan Viskositas Oli Rored EPA SAE9 Alat dan Data Pertamina 1 4 7 1 13 16 19 22 25 28 31 34 37 4 43 46 49 Percobaan kereferensi Gambar 4. Grafik Perbandingan nilai viskositas oli rored EPA SAE9 dari alat pada suhu 3 o C dengan data referensi pada suhu 4 o C Dari grafik terlihat perbedaan nilai viskositas hasil pengukuran dan referensi. Perbedaan nilai ini di akibatkan karena: Koefisien viskositas gliserin pada beberapa referensi menunjukkan nilai yang berbeda tergantung pada suhu saat pengukuran dan komposisi penyusun gliserin mungkin berbeda-beda. Perbedaan suhu cairan oli mesran SAE4 dan oli rored EPA SAE9 saat pengukuran. Pada pengukuran alat suhu cairan oli mesran SAE4 dan oli rored EPA SAE9 yang terukur sebesar 3 o C sedangkan pada data pertamina nilai viskositas yang terukur pada suhu 4 o C. Tabung akrilik transparan memiliki ukuran yang tidak terlampau luas dibanding dengan ukuran bola besi yang mengakibatkan terjadinya aliran turbulen terutama pada permukaan saat bola besi pertama kali dijatuhkan meskipun tidak terlalu besar. Sensor kumparan yang digunakan memiliki kelemahan, ada kemungkinan kumparan mengalami perubahan induksi yang disebabkan oleh bola tidak tepat di posisi kumparan sedangkan jarak yang digunakan dibuat tepat pada kumparan. Artinya timer bisa saja mulai menghitung sebelum bola berada tepat pada kumparan. Tinggi sensor kumparan yang dibuat seharusnya memiliki ukuran yang tidak terlampau besar dengan bola besi yang digunakan karena perubahan nilai bit terbesar ketika bola besi tepat di tengah-tengah kumparan. Timer yang digunakan menggunakan fasilitas timer dari arduino sehingga berdasarkan hasil kalibrasi timer masih ada sedikit selisih waktu antara timer arduino dan stopwatch. Untuk penelitian lain yang menggunakan timer disarankan menggunakan timer berbasis Real Time Clock (RTC). PENUTUP Simpulan Pada penelitian ini, alat hasil rancangan dan sensor kumparan telah digunakan untuk melakukan percobaan untuk mencari nilai viskositas gliserin, oli mesran SAE4, dan oli rored EPA SAE9. Data yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai referensi dan diperoleh nilai perbedaan yang cukup besar karena perbedaan keadaan saat pengukuran dengan referensi (Segur and Oberstar, 1951; PERTAMINA). Dari 5 kali pengambilan data berulang, diperoleh : 1.Hasil perhitungan nilai koefisien viskositas gliserin yang besarnya dalam rentang (,894-,939) Pa.s, dengan nilai rata-rata,917 Pa.s 2.Hasil perhitungan nilai viskositas oli mesran SAE4 yang besarnya dalam rentang (886,76-966,66) cst, dengan nilai rata-rata 92,7 cst. 3.Hasil perhitungan nilai viskositas oli rored EPA SAE9 yang besarnya dalam rentang (189,51-1141,46) cst, dengan nilai rata-rata 112,85 cst. Saran Ruang tempat fluida sebaiknya dibuat lebih besar untuk menghindari aliran turbulen pada fluida. Selain itu, dimensi tinggi kumparan dibuat lebih kecil untuk memperoleh perubahan nilai ADC terbaik dan ukuran bola besi yang dipakai mempunyai ukuran yang tidak terlampau jauh dengan tinggi kumparan. Oleh karena itu diperlukan penelitian-penelitian lain yang dapat dikembangkan terkait dengan perancangan alat ukur waktu dengan menggunakan sensor kumparan sebagai media pembelajaran untuk materi viskositas metode bola jatuh. DAFTAR PUSTAKA A. W. Sears and M. W. Zemansky. 1991. University Physics(Terjemahan Soerdajana dan Amir Achmad. Bina Cipta: Jakarta. Ariyanti, Eka. 21. Otomatisasi pengukuran koefisien viskositas zat cair menggunakan gelombang ultrasonik. Skripsi. Jurusan Fisika. Fakultas sains dan teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Jawa Timur. Budianto, Anwar. 28. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair Dengan Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. Seminar Nasional IV Teknologi Nuklir Yogyakarta. ISSN 1978-176. Didik Aryanto, Ernawati Septaningrum, dan Wijayanto. 28. Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16. Jurnal Fisika dan Aplikasinya. Vol 8 No.2, Juni 212. Mujiman. 28. Simulasi Pengukuran Nilai Viskositas Oli Mesran SAE 1-4 dengan Penampil LCD. Telkomnika. Vol. 6 No.1. 49-56. Pertamina. Pertamina Lubricants Guide: Passenger Car Motor Oils. Pertamina. Pertamina Lubricants Guide: Automatic Transmission Oils & Manual Transmission Oils. ISSN : 232-4313 Prodi Fisika Jurusan Fisika 217 8

Perancangan dan Penerapan Sensor Kumparan untuk Percobaan Viskositas dengan Metode Bola Jatuh Segur, J. B. and Oberstar, H. E. 1951. Viscosity of glycerol and its aqueous solutions. Indust.& Eng. Chem. 43(9):2117. Suciati, Wahyu S dan Surtono, Arif. 29. Pemanfaatan sensor koil sebagai detektor pencatat waktu pada viscometer metode bola jatuh berbasis komputer. Seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 143-149. Lampung, Universitas Negeri Lampung. ISSN : 232-4313 Prodi Fisika Jurusan Fisika 217 9