AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI OKTOBER 2014

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

Oktorita Kissanti Rahayu

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: RIA SUSANTI A

PRATIWI AMALLIYAH A

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR

AMBIGUITAS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

pada Fakultas Sastra Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AR-RUM. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

VARIASI MAKNA PLESETAN PADA BUKU REPUBLIK PLESETAN KARYA KELIK SUMARYOTO. Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS IDIOMATIK PADA ARTIKEL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER 2012 : KAJIAN SEMANTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Bahasa surat kabar harus lancar agar

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

MASALAH-MASALAH MORFOLOGIS DALAM PENYUSUNAN KALIMAT SISWA KELAS XSMA WAHIDIYAH KEDIRI

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA SURAT KABAR HARIAN JATENG POS EDISI JANUARI 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kata-kata yang mubajir dan terlalu berbelit-belit.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

III. METODE PENELITIAN. pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010.

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

III. METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif digunakan bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

PEMAKAIAN BAHASA GAUL PENYIAR RADIO JPI FM DALAM ACARA POPIKU PADA BULAN FEBRUARI MINGGU PERTAMA

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

KETERANGAN MODALITAS DAN KETERANGAN TUJUAN DALAM RUBRIK AKADEMIA DI SURAT KABAR JOGLOSEMAR EDISI OKTOBER 2011: KAJIAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan tujuh kali dalam seminggu. Surat kabar Solopos menempatkan

PEMAKAIAN DISFEMISME DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR SOLO POS

Transkripsi:

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ERVIRA OCTHA CHARMELIA A 310 100 044 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 Ervira Octha Charmelia, A310100044, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 14 halaman. octhavira@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi jenis ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar Solopos edisi September- Oktober 2013, (2) Menganalisis penggunaan struktur ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar Solopos edisi September-Oktober 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yang datanya bersumber dari judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Teknik pemeriksaan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih berupa teknik lesap dan teknik perluas. Hasil penelitian ini adalah: (1) jenis ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013 dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a) ambiguitas tingkat gramatikal berupa:(a) sufiks- an, seperti timbangan pada data Dishub Ajukan Timbangan Tetap, (b) prefiks pen-, seperti pemadaman pada data Pemadaman Terhambat Medan. (c) prefiks me-, seperti menggoda pada data Cuplikan Heirs Menggoda Penggemar. b) ambiguitas tingkat fonetik, seperti noah pada kalimat Noah kaget tapi bangga. c) ambiguitas tingkat leksikal berupa (a) homonimi, seperti baru pada kalimat Atrium Solo Baru, (b) polisemi, seperti beragam pada kalimat Beragam syarat bangun toilet. (2) Penggunaan struktur ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013, seperti terhambat pada kalimat pemadaman terhambat medan.perubahan wacana di atas dapat mempertegas maksud pembaca. Analisis a) Pemadaman yang dilakukan petugas terhambat, di tinjau terhambatnya dari kondisi jalan, air, ataupun dalam perjalanan. Analisis b) pemadaman yang dilakukan petugas kesulitan karena terhambat oleh medan, lokasi kebakaran yang sempit mengakibatkan kesulitan dalam mengatasi kebakaran tersebut. Kata kunci : Ambigu, jenis, penggunaan struktur ambigu 1

PENDAHULUAN Ambiguitas atau ketaksaan makna adalah gejala dapat terjadinya tafsiran lebih dari satu makna. Hal ini dapat terjadi baik dalam ujaran lisan maupun tulisan. Tafsiran lebih dari satu ini dapat menimbulkan keraguan dan kebingungan dalam mengambil keputusan tentang makna yang dimaksud. Chaer (2009:104) mengemukakkan bahwa ambiguitas sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti. Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat, dan terjadi sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal. Bentuk Ambiguitas Frasa Nomina tersebut dijumpai pada media surat kabar khususnya surat kabar harian Solopos..Anneahira (2012) mengemukkakan Solopos merupakan salah satu surat kabar harian kota Surakarta. Harian umum Solopos berpusat di Griya Solopos Jalan Adi Sucipto no.190, Solo. Hampir 14 tahun beroperasi Solopos melebarkan sayap hingga ke daerah lain seperti, Jakarta, Salatiga dan Semarang. Pemberitaanya hanya berfokus di wilayah-wilayah kota Surakarta dan sekitarnya. Cakupan wilayah pemberitaaan Solopos cukup luas, oleh karena itu redaksi memberikan halaman tambahan untuk mencakup semua sumber pemberitaan tersebut. Surat kabar harian Solopos merupakan surat kabar harian kota Solo. Surat kabar Solopos dari segi rubrikasinya memiliki beragam variasi. Hal ini 2

dilakukan untuk menarik pembaca ketika membaca koran tersebut. Dengan beragam variasi pemberitaan, pembaca nantinya kaya akan informasi. Tanpa sadar dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menjumpai makna ambigu secara bahasa lisan maupun bahasa tulis. Baik dalam kata, frasa, atau kalimat. Misalnya dalam surat kabar. Tanpa disadari pembaca kurang memahami apa yang ditulis oleh redaksi pada surat kabar yang mengandung ambiguitas. Oleh sebab itu, penulis meneliti ambiguitas yang terdapat pada surat kabar harian Solopos. Di dalam surat kabar terdapat banyak kata, frasa, atau kalimat yang bersifat ambigu. Hal tersebut menyebabkan pembaca harus kritis dalam membaca surat kabar. Tanpa disadari tulisan atau frasa yang terdapat pada surat kabar mengandung makna ambigu. Sering dijumpai frasa-frasa pada judul-judul surat kabar yang mengandung ambiguitas. Hal tersebut tergolong yang disengaja maupun tidak disengaja karena bahasa dalam surat kabar bertujuan untuk menarik pembaca. Maka dari itu, judul-judul pada surat kabar dibuat ambigu agar pembaca merasa penasaran dan ingin membacanya. Penulis merasa ambiguitas frasa nomina pada judul surat kabar perlu dikaji, karena tidak semua pembaca mengetahui makna dari judul tersebut. Melalui penelitian ini penulis berharap agar nantinya frasa nomina pada judul artikel surat kabar Solopos dapat dipahami oleh pembaca. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar Solopos, peneliti akan menganalisisnya dan mengkajinya dengan judul 3

Ambiguitas Frasa Nomina pada Judul Artikel Surat Kabar Harian Solopos September-Oktober 2013. Berdasarkan paparan tersebut penulis tertarik untuk menganalisis ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013. Berdasarkan latar belakang masalah di atas terdapat dua rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. (1) Bagaimana identifikasi jenis ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar Solopos September-Oktober 2013? (2) Bagaimana penggunaan struktur ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar Solopos September- Oktober 2013? Merujuk dari permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini terdapat dua tujuan, (1) mengidentifikasikan jenis ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013, (2) menganalisis penggunaan struktur ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013. METODE Dalam sebuah penelitian bentuk dan strategi penelitian yang digunakan sangat beragam. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah bentuk penelitian kualitatif. Menurut Moeleong (2011: 6) penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan 4

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaaatkan berbagai metode alamiah. Sumber data penelitian ini yaitu media cetak atau surat kabar yang diperoleh dengan cara pengumpulan halaman surat kabar harian Solopos yang memuat judul artikel pada bulan September-Oktober 2013. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik simak, catat. Teknik simak digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2012 : 92). Penerapannya dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, memahami, dan mengidentifikasi pada judul artikel koran Solopos yang berhubungan tentang ambiguitas frasa nomina. Selain menggunakan metode simak, teknik lanjutannya berupa teknik catat. Teknik catat diwujudkan dengan mencatat judul-judul yang kalimat hasil identifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data yaitu melakukan pembandingan kebenaran antara data yang satu dengan data yang lain. Menurut Patton (dalam Sutopo, 2006:78) teknik validasi data ini menggunakan data perbandingan antara sumber data yang satu dengan sumber data yang lain sehingga keabsahan dan kebenaran data akan diuji oleh sumber data yang berbeda. 5

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini pada tujuan pertama menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya berada di bagaian bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993:13-15). Metode agih ini menggunakan teknik lesap yaitu berupa melepaskan, menghilangan, menghapuskan, atau mengurangi unsur satuan lingual data (Sudaryanto, 1993:37). Peneliti menggunakan teknik tersebut untuk menentukan jenis-jenis data ambiguitas kemudian digolongkan ke dalam tiga jenis ambigu yang terdapat pada judul artikel surat kabar harian Solopos. Data yang tidak cocok dihilangkan, dilepaskan sehingga menjadi data yang sesuai. Penelitian pada tujuan kedua samasama menggunakan metode agih. Namun yang membedakan terletak pada tekniknya. Penelitian pada tujuan kedua ini menggunakan teknik perluas. Teknik perluas ini peneliti akan memperluas makna pada setiap judul artikel yang terdapat pada surat kabar harian Solopos. HASIL DAN PEMBAHASAN Chaer (2009:104) mengemukakkan bahwa ambiguitas sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti. Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat, dan terjadi sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal. Jenis ambiguitas pada judul wacana surat kabar harian Solopos dibedakan dalam tiga bentuk yakni ambiguitas tingkat gramatikal terdapat 6

20 data, ambiguitas tingkat fonetik 6 data dan ambiguitas tingkat leksikal 5 data Ditinjau dari jenis ambiguitas tingkat gramatikal, ambiguitas tingkat fonetik dan ambiguitas tingkat leksikal. a. Ambiguitas Tingkat Gramatikal Terdiri dari sufiks I dan kan, sufiks an, sufiks nya, dan prefiks pen- 1. Sufiks Menurut Rohmadi, dkk (2010:55) Sufiks adalah imbuhan yang melekat di belakang bentuk dasar (kata dasar). Sufiks disebut juga imbuhan akhir atau lebih lazim disebut akhiran saja. a) Sufiks an- Sufiks-an dalam pemakaian tidak mengalami perubahan bentuk. Terdapat pada data di bawah ini : (1) Data (6) Dishub ajukan jembatan timbangan tetap. Berdasarkan data (6) sufiks an terdapat pada kata timbangan membentuk kata dasar menjadi timbang. Makna ambigu terdapat pada kata timbangan, bahwa dinas perhubungan akan mengajukan jembatan timbang tetap atau dinas perhubungan akan mengajukan timbang untuk jembatan tetap. 7

a) Prefiks Adalah proses pembubuhan afiks sehingga terbentuk kata jadian atau kompleks. a. Prefiks pen- Prefiks pen- mempunyai variasi bentuk, yaitu pe(n). Imbuhan pe- ini mengikuti ketentuan-ketentuan persengauan (nasalisasi). Terdapat pada data di bawah ini : 1. Data (8) Pemadaman terhambat medan. Berdasakan data (8) afiksasi pen- pada kata pemadaman. Kata tersebut memiliki dua intreprestasi atau makna yakni alat pemadam atau orang yang melaksanakan tugas memadam kebakaran. Ketentuan yang berupa nasalisasi yakni fonem awal kata dasar p, mendapat nasal m, menjadi pemadaman. b. Prefiks di- Bentuk imbuhan awalan di- tidak mempunyai variasi bentuk. Penambahan awalan di- pada setiap kata tidak mengalami perubahan bentuk sama sekali. Terdapat pada data di bawah ini: (1) Data (12) Atrium Solo Baru dibom Molotov. Berdasarkan data (12) prefiks di- terdapat pada kata dibom. Bentuk dasar kata benda nosi di- yang mengerjakan dengan alat, yakni melakukan perbuatan dengan cara meledakkan bom 8

Molotov. Makna ambigunya bahwa peledakan bom Molotov terjadi di kota Solo Baru. c. Prefiks me- Bentuk imbuhan awalan me- yang melekat pada bentuk kata dasar. Terdapat pada data di bawah ini: (1) Data (10) Cuplikan Heirs Menggoda Penggemar. Berdasarkan data (10) prefiks me- terdapat pada kata menggoda. Bentuk dasarnya menjadi goda. Makna ambigunya bahwa cuplikan film Heirs tersebut banyak menggoda penonton atau cerita dari film Heirs tersebut menarik sehingga penonton antusias untuk melihat. (2) Data (16) Bolos kuliah Jodi melukis paha sendiri. Berdasarkan data (16) prefiks me- terdapat pada kata melukis. Bentuk dasarnya menjadi lukis. Makna ambigunya bahwa ketika Jodi membolos kuliah, ia sedang melukis pahanya sendiri atau melukis pahanya dalam keadaan sendiri tanpa bantuan dari orang lain. b. Ambiguitas Tingkat Fonetik Menurut Ullmann (dalam Pateda, 2001:202-206) ambiguitas pada tingkat fonetik timbul akibat membaurnya bunyi-bunyi bahasa yang diujarkan. Kadang-kadang karena kata yang membentuk kalimat 9

dujarkan secara cepat, orang menjadi ragu-ragu tentang makna kalimat yang diujarkan. Terdapat pada data di bawah ini : (1) Data (21) Noah kaget tapi bangga. Berdasarkan data (21) yang menimbulkan akibat bunyi-bunyi bahasa terletak pada kata noah. Ketika kalimat tersebut diucapkan secara lambat orang yang mendengar akan menjadi ragu-ragu tentang makna yang diujarkan. Makna yang diujarkan berupa /no/ah. Ketika orang mengujarkan secara perlahan-lahan akan terucap seperti itu. Makna yang terkandung /no/ dalam bahasa Indonesia berarti /tidak/, sedangkan /ah/ berarti kata seru yang menyatakan kekecewaan, menyesal, heran, atau tidak setuju (KBBI Ofline). (2) Ambiguitas Tingkat Leksikal Menurut Menurut Ullmann (dalam Pateda, 2001:202-206) bahwa setiap kata dapat saja mengandung lebih dari satu makna. Sebuah kata mengacu pada sesuatu yang berbeda dengan lingkungan pemakainya. Menurut Rahmanadia (2010:17) keambiguan leksikal dapat dibedakan menjadi homonim dan polisemi. Pada homonimi, makna yang memiliki bentuk leksikal sama tidak saling berhubungan, sedangkan pada polisemi makna-makna yang ada memiliki hubungan makna atau ciri-ciri makna yang sama. 10

1) Homonimi Menurut Chaer (2011:31) homonimi adalah adanya dua buah kata atau lebih yang bentuknya sama ( dalam bahasa tulis adalah tulisannya sama dan dalam bahasa lisan adalah ucapannya sama), tetapi makna berbeda atau berlainan. Terdapat pada data di bawah ini : 1. Data (1) Atrium Solo Baru. Berdasarkan data (1) terdapat dua kata yang bentuknya sama namun dalam tulisan dan ucapan sama tetapi berbeda makna yakni baru. Dalam bahasa Indonesia ada kata baru yang bermakna belum pernah adan atau belum pernah dilihat dan kata baru yang bermakna salah satu daerah di kota Surakarta. 2) Polisemi Menurut Chaer (2011:31) polisemi adalah sebuah kata yang memiliki banyak makna, dan makna-makna ini baru diketahui dari konteks kalimatnya. 1. Data (27) Beragam syarat bangun toilet Berdasarkan data di atas yang memiliki banyak makna terletak pada kata beragam memiliki beberapa makna yaitu bermacam-macam syarat bangun toilet, jenis-jenis syarat bangun toilet. 11

Ditinjau dari penggunaan struktur ambiguitas frasa nomina pada judul atrikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013. Penggunaan struktur ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar Solopos memiliki beberapa makna-makna yang mengandung ambigu. Oleh karena itu, makna yang mengandung ambigu diperluas sehingga makna tersebut dapat dipahami. (1) Atrium Solo Baru (Solopos, 27 September 2013) Wacana di atas bermakna ganda karena ketidakjelasan pada kata baru. Wacana tersebut dapat membingungkan pembaca ketika membaca. Agar wacana di atas menjadi lebih jelas dan tidak membinggungkan, maka penulis menganalisisnya sebagai berikut: (1a) Atrium di Solo, baru, (1b) Artrium di Solo Baru. Perubahan wacana di atas berpengaruh besar terhadap pembaca. Penambahan imbuhan di- pada analisis wacana tersebut, pembaca setidaknya memahami judul wacana tersebut. Wacana di atas memiliki arti lebih dari dua yakni atrium di Solo, baru maksudnya atrium yang berada di kota Solo itu baru ada dan baru dibuat. Atrium di Solo Baru maksudnya jelas bahwa atrium tersebut di daerah Solo Baru. 12

(2) Bolos Kuliah Jodi Melukis Paha Sendiri (Solopos, 29 September 2013) Judul diatas bermakna ambigu karena ketidakjelasan pada kata melukis. Agar judul tersebut tidak bermakna ganda, maka dapat diubah sebagai berikut: (16a) Bosan mendengar ceramah dosen saat kuliah mengakibatkan Jodi Steel mahasiswa Amerika Serikat Bolos kuliah sehingga melukis pahanya, dalam keadaan sendiri., (16b) Bosan mendengar ceramah dosen ketika mengajar mengakibatkan Jodi bolos kuliah sehingga ia mempunyai cara unik untuk menghabiskan waktu dengan cara melukis pahanya sendiri, dan memotretnya dengan ponsel Perubahan judul di atas pempertegas maksud dari pembaca. Hasil analisis (16a) Bosan mendengar ceramah dosen saat kuliah mengakibatkan Jodi Steel mahasiswa Amerika Serikat Bolos kuliah sehingga melukis pahanya, dalam keadaan sendiri, maksudnya bahwa Jodi melukis pahanya dalam keadaan sendiri dan tanpa ganguan dari orang lain. Analisis (16b) Bosan mendengar ceramah dosen ketika mengajar mengakibatkan Jodi bolos kuliah sehingga ia mempunyai cara unik untuk menghabiskan waktu dengan cara melukis pahanya sendiri, dan memotretnya dengan ponsel, maksudnya bahwa Jodi melukis 13

pahanya sendiri dikarenakan bosan mendengar ceramah dosen, waktu luangnya digunakan untuk memotret dengan ponsel dan mengunggahnya di situs pribadinya. SIMPULAN Dari paparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Jenis dari analisis ambiguitas frasa nominna pada ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013 menunjukkan bahwa jenis ambiguitas terdiri dari : ambiguitas tingkat gramatikal berjumlah 10, terdiri dari sufiks an- berjumlah 4, prefiks penberjumlah 3, Prefiks di- berjumlah 1, prefiks me- berjumlah 1. Ambiguitas tingkat fonetik berjumlah 1. Ambigutas tingkat leksikal berjumlah 5, terdiri dari homomini berjumlah 4, polisemi berjumlah 1. Penggunaan struktur ambiguitas frasa nomina pada judul artikel surat kabar harian Solopos September-Oktober 2013 pada data Atrium Solo Baru (Solopos, 27 September 2013). Judul di atas bermakna ganda karena ketidakjelasan pada kata baru. Judul tersebut dapat membingungkan pembaca ketika membaca. Agar judul di atas menjadi lebih jelas dan tidak membinggungkan, maka penulis menganalisisnya sebagai berikut: (1a) Atrium yang berada di Solo, itu baru. (1b) Artrium yang berada di Solo Baru. 14

Perubahan judul di atas berpengaruh besar terhadap pembaca. Penambahan imbuhan di- dan sisipan kata berada pada analisis judul tersebut, pembaca setidaknya memahami judul tersebut. Judul di atas memiliki arti lebih dari dua yakni atrium yang berada di Solo, baru maksudnya atrium yang berada di kota Solo itu baru ada dan baru dibuat. Atrium yang berada di Solo Baru maksudnya jelas bahwa atrium tersebut di daerah Solo Baru. DAFTAR PUSTAKA Anneahhira. 2012. Surat Kabar Solopos Korannya Wong Solo Dalam (http://www.anneahira.com/solopos.htm) di akses tanggal 29 Desember 2013 pukul 19.19. Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Mahsun.2012.Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Moleong, Lexi J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rohmadi, Muhammad, Yakub Nasucha dan Agus Budi Wahyudi. 2012. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka. Sudaryanto. 1993. Metode Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Duta Wacana University Press. Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif : Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. 15