BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan. Teori-teori penunjang yang digunakan yaitu: 3.1 Pengertian Desain Grafis Kata grafis mengacu pada pengertian suatu gambar. Dalam encyclopediaaof Graphic Design + Designers (Livingston, 1994: 90) kata desain grafis diartikan sebagai: generic them for the activity of combining typography, illustration, photography and printing for purposes of persuasion, information, or instruction (Liviting, 1994: 90). Desain Grafis adalah proses merancang gambar atau bentukbentuk visual dwimatra (dua dimensi) untuk kepentingan proses komunikasi yang fungsional dan efektif. Tiga fungsi utama desain grafis menurut Livingstone adalah fungsi persuasi, fungsi informasi dan fungsi instruksi. Secara garis besar ada tiga elemen dasar dalam desain grafis: a. Ilustrasi b. Fotografi c. Tipografi (headline, sub-headline dan body copy). Istilah seni grafis dan desain grafis, sebagaimana telah disinggung di awal tulisan, memang sulit dibedakan. Secara sederhana memang dapat dibedakan sebagai berikut: seni grafis berkaitan dengan media ekspresi pikiran dan perasaan seorang seniman dengan menggunakan teknik cetak. Sedangkan desain grafis berkaitan dengan media komunikasi yang dirancang seorang pendesain untuk menyampikan pesan dari klien kepada kelompok sasaran tertentu. Dalam praktinya, seni (yang sering diartikan sebagai sarana untuk mengungkap rasa keindahan) dan desain (sarana komunikasi yang fungsional) sering berbaur. Bila 8
dilihat dari sejarahnya, produk-produk yang kini dikatagorikan sebagai sebuah desain pada awalnya memang dikerjakan oleh seniman. (Adityawan, 2010 : 24). Awal mula desain adalah seni. Seni adalah keahlian estetis dan kreatif yang dimiliki orang-orang khusus yang (dianggap) serba bisa. Seni adalah segala sesuatu hasil karya yang berhubungan dengan estetika dalam berbagai tafsirannya, tanpa harus menjadi fungsional. Esensi seni adalah pada upaya mengungkapkan atau mengekspresikan pikiran (sadar hingga bawah sadar) dan perasaan (keindahan dan ketidak-indahan) dari pembuat/senimannya. 1 Wujud-wujud desain grafis dapat dengan mudah ditemui di mana-mana. Brosur, surat kabar, kartu kredit, uang, halaman Facebook, twitter, iklan majalah, billboard, rambu lalu lintas, logo, kartu nama, dan lain-lain, semua itu adalah wujud desain grafis yang sering dijumpai. Kalau diperhatikan, rata-rata diterapkan dalam bidang datar (dua dimensi). Semua benda itu fungsinya untuk berkomunikasi, menyampaikan identitas dan pesan dari suatu pihak ke pihak lainnya. 2 3.2 Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai-nilai subyektivisme. Oleh sebab itu kualitas rasa seni seseorang pasti berbeda pula. dalam menghasilkan karya visual desain grafis yang menarik dan bernilai seni, pemahaman terhadap elemen-elemen/unsur-unsur dasar desain grafis adalah wajib. 3 1 Arief Adityawan S, Tinjauan Desain Grafis, (Jakarta, Concept Media, 2010), 25. 2 Surianto Rustan, Apa itu Desain Grafis? Siapa itu Desainer Grafis?, (Jakarta, DGI) 3 Wijanarko Lizard, Element Desain Grafis, (Bekasi, Angkasa Print Media, 2010). 9
A. Garis Dalam desain grafis garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis di software grafis computer sering disebut outline (Coreldraw), Contour atau Stroke (Adobe Photoshop). Setiap jenis garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi tersendiri. Gambar 3.1. Bentuk Garis Sumber: http://thinktep.wordpress.com Gambar 3.2. Bentuk Garis Sumber: http://thinktep.wordpress.com Garis juga digunakan sebagai pemisah antara dua bagian publikasi yang berbeda atau memberikan penekanan. Demikian halnya dengan garis yang memisahkan antara periode terbit sebuah tabloid dengan berita-berita di bawahnya. 4 4 Hendi Hendratman, Tips n Trix Computer Graphics Design, (Bandung, Informatika, 2010), 15. 10
B. Bentuk Sesuatu yang memiliki tinggi dan lebar. Bentuk yang tidak biasa dapat digunakan untuk menarik perhatian. Ada tiga jenis dasar bentuk. Geometric bentuk, seperti Triangles, Squares, Rectangles, dan area yang teratur dan terstruktur. Bentuk ini bekerja dengan baik sebagai bangunan blok untuk desain grafis. Bentuk alam, seperti binatang, tanaman, manusia dan bentuk lain yang tak biasa. Abstrak, seperti ikon, bergaya angka, grafik dan ilustrasi, adalah versi sederhana dari dalam bentuk. Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 Dimensi (dwimatra) dan 3 Dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti tersendiri, tergantung budaya, dan geografis. 5 C. Ilustrasi/Gambar/Image Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya: 1. Manual / Hand Drawing / Gambar Tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan sebagainya. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan sebagainya. Untuk memindahkan ke dalam format digital perlu alat seperti Scanner atau foto digital. 6 Gambar 3.3. Gambar Tangan Menggunakan Pensil Sumber: http://drawingfigure.wordpress.com 5 Hendi Hendratman, Tips n Trix Computer Graphics Design, (Bandung, Informatika, 2010), 19. 6 Hendi Hendratman, Tips n Trix Computer Graphics Design, (Bandung, Informatika, 2010), 22. 11
Gambar 3.4. Gambar Tangan Menggunakan Cat dan Kuas Sumber: http://sendypermana.blogspot.com/2013/01/sejarah-seni-lukis-diindonesia.html 2. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vector (Coreldraw) atau bitmap (Adobe Photoshop). Format vector yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format Bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto. 7 Gambar 3.5. Ilustrasi Format Bitmap dan Vector Sumber: http://nanay058.wordpress.com/2011/09/29/kaitan-bitmap-dengan-vektoratau-sebaliknya/ 7 Hendi Hendratman, Tips n Trix Computer Graphics Design, (Bandung, Informatika, 2010), 22. 12
D. Warna Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif. Secara fisik warna dapat dipengaruhi oleh texture/material dan cahaya. Dengan menggunakan 3 warna dasar pimer. Cyan, Magenta, Yellow dapat dibuat variasi warna yang sangat banyak. Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual, warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya. Di dunia komputer grafis banyak sistem atau model warna antara lain: 1. RGB (Red Green Blue) 2. CMYK (Cyan Magenta Yellow Black) 3. HLS (Hue Lightness Saturation) 4. LAB Color (lightness A (green-red axis) B (blue-yellow axis). Dalam kebutuhan cetak dan printing, warna yang dipakai adalah sistem/model CMYK. Sebelum memilih warna yang cocok/harmonis, ada baiknya desainer mengenal terlebih dahulu jenis-jenis kombinasi warna berdasar color wheel. 8 Gambar 3.4. Gambar Lingkaran Warna Sumber: http://agnesaosm.blogspot.com/2013/09/warna.html 8 Hendi Hendratman, Tips n Trix Computer Graphics Design, (Bandung, Informatika, 2010), 23. 13
E. Tipografi Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horisontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yang diharapkan. Secara modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik dari segi tampilan maupun outputnya ke berbagai media cetak. Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas. Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, dan desain produk. 9 Aturan Tipografi 1. Untuk Readibility atau keterbacaan yang optimal pergunakan jenis huruf yang secara fisik sederhana dan umum sehingga mudah dikenali. 2. Jangan terlalu banyak mempergunakan jenis huruf dalam sebuah desain. Pergunakan maksimal 3 jenis huruf. 3. Jangan takut mempergunakan satu jenis huruf saja. Karena satu jenis huruf tidak akan monoton bila digali potensi Type familynya. 4. Untuk membedakan dan memberi penekanan pada informasi pergunakan Point Size yang berbeda sesuai dengan hirarki dan prioritas informasinya. 9 Kusrianto Andi, Tipografi Komputer Untuk Desainer Grafis, (Yogyakarta, Andi Offset, 2004). 14
5. Jangan membuat kolom untuk Body Text terlalu panjang, karena akan melelahkan mata. Panjang kolom ideal maksimal 10 cm. 6. Point Size untuk Body Text jangan terlalu kecil karena sulit dibaca ataupun terlalu besar karena makan ruang. Idealnya adalah 9 sampai 12 point, walaupun bisa dibuat 8 sampai 15 point tergantung kebutuhan. 7. Hindari pemakaian jenis huruf yang hampir sama, karena masyarakat umum belum tentu dapat menangkap perbedaannya. 8. Teks yang ditulis dengan huruf capital atau Upper case semua akan lebih sulit dibaca dari pada pemakaian kombinasi Upper case dan Lower case. 9. Kerning/jarak antar huruf yang terlalu dekat/terlalu jauh akan mengganggu kenyamanan membaca. Temukan jarak ideal sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan. 10. Leading/jarak antar baris yang terlalu dekat/terlalu jauh akan mengganggu kenyamanan membaca. Temukan jarak ideal sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan. 11. Untuk pembacaan optimal pergunakan komposisi baris teks atau Aligment yang umum seperti rata kiri, rata kanan, rata kiri-kanan dan rata tengah. 12. Huruf yang terlalu ramping atau Condensed dan terlalu lebar/expanded akan mengganggu kenyamanan membaca. Jadi pergunakan untuk kebutuhan yang khusus. 13. Jaga integritas ketikan dengan mengatur huruf dan kata pada Base Line/garis dasar. 14. Untuk kemudahan baca atau Readibility apabila bekerja dengan warna, pastikan ada kontras warna yang cukup antara teks dengan background. 15. Teks dengan warna tua dan background dengan warna muda akan lebih mudah dibaca dari pada teks warna muda dengan background warna tua. Legibility dan Readability Typography Legibility atau kejelasan suatu huruf berarti tingkat seberapa mudah orang mengenali huruf-huruf yang ada pada suatu typeface. Didalam tipografi faktor 15
legibility merupakan bobot kualitas dari desain huruf tersebut. Ia meliputi tampilan bentuk fisik masing-masing karakter. Sementara Readability, kemudahan dibaca/lebih enak disebut keterbacaan, adalah tingkatan seberapa mudah rangkaian huruf itu dibaca. Kejelasan, memiliki tingkatan yang lebih mutlak. Artinya, jika suatu typeface dikatakan legible/jelas, maka pasti ia jelas dibaca pada ukuran berapapun. Keterbacaan ternyata memiliki ururtan kedua. Sebuah typeface yang memiliki keterbacaan yang baik, sebelumnya ia harus memiliki kejelasan yang baik dulu. Selanjutnya typeface itu memiliki keterbacaan paling baik jika ditampilkan pada kondisi yang tertentu. Sebagai contoh typeface ITC Garamond, Book Condensed, memiliki keterbacaan yang paling baik pada ukuran 12 point dan pada leading 13 point. Huruf-hurufnya akan lebih sulit dibaca jika disajikan pada ukuran 9 point, apalagi dengan leading kurang dari 110%. Sementara font lain memiliki kondisi yang berbeda. 10 F. Teori Layout Penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri. Layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawannya. karena Me-layout adalah salah satu tahapan kerja dalam desain. 10 Kusrianto Andi, Tipografi Komputer Untuk Desainer Grafis, (Andi Offset, 2004), 83. 16
Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain: sequence/urutan, emphasis/penekanan, balance/keseimbangan, unity/kesatuan. Tugas desainer grafis adalah menyampaikan pesan-pesan kepada target audience melalui suatu karya grafis. 1. Sequence/urutan, membuat bagian-bagian prioritas dan mengurutkan dari yg harus dibaca pertama sampai ke yang boleh dibaca belakangan. mengapa perlu sequence? karena bila semua informasi ditampilkan sama kuatnya, dengan adanya sequence secara otomatis pembaca akan mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan. 2. Emphasis (penekanan), menekankan suatu urutan tertentu sesuai dengan sequence yg diinginkan. mengatur elemen-elemen layout emphasis. Beberapa caranya : a. Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya. b. Warna yang kontras/berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya. c. Meletakan posisi yang strategis/yang menarik perhatian. d. Menggunakan bentuk dan style yg berbeda. 3. Balance (Keseimbangan), pembagian berat yg merata pada suatu bidang layout, agar menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemenelemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. 4. Unity (kesatuan), semua elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Agar membentuk kesatuan, keserasian bentuk, warna dll di suatu bidang layoutnya. 11 11 Surianto Rustan, Layout, Dasar dan Penerapannya, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008), 23-24. 17