BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

1) Identitas Sekolah

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

2. Keadaan Fisik Sekolah

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi Secara umum situasi di SMK N 3 Wonosari dapat dideskripsikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

Gamping, 12 September Viddya Setyaningrum NIM

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

No Fasilitas Jumlah 1. Ruang Kelas Ruang Guru 1 3. Ruang Kepala Sekolah 1

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Visi dan Misi SMA N 1 Klaten

A. Analisis Situasi 1. Profil Sekolah

Kemudiantujuandari PPL itusendiriadalahdiantaranyasebagaiberikut:

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

BAB I PENDAHULUAN. d. Ruang UKS b. Ruang Tata Usaha. e. Ruang BK c. Ruang Kepala Sekolah. f. Tempat ibadah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisa Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi dan Potensi Sekolah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Edy Suharsono NIM : Prodi. : Pendidikan Teknik Mesin

a. Mendapat inovasi dalam kegiatan kependidikan. b. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kependidikan.

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMA NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Lokasi : SMA Negeri 1 Pakem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNY 2015 LOKASI SMP N 4 WATES Jl. Terbahsari No. 3, Wates, Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi

d. Masjid dan Tempat Ibadah

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi dan Potensi Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 NGEMPLAK

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 1 BANTUL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional. Prodi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan ketrampilan yang profesional. Dengan kemampuan tersebut diharapkan alumni prodi Bimbingan dan Konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru pembimbing) yang professional tersebut, prodi Bimbingan dan Konseling membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yang antara lain berupa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Untuk melaksanakan hal tersebut mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati, mengenal, dan mempraktikkan semua kompetensi yang layak atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga professional dalam bidang bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan. B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan Praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga 1

memperoleh ketrampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, praktik Bimbingan dan Konseling memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan semua kompetensi yang telah dimiliki di bawah arahan guru dan dosen pembimbing. PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman faktual khususnya tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatankegiatan kependidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalamanya sebagai bekal kelak untuk membentuk profesi konselor di sekolah yang professional. C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan Praktik pengalaman lapangan diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan. 1. Mahasiswa a. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan kompetensinya yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam seluruh konteks dan proses pendidikan. b. Mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan proses pembelajaran secara umum, dan kegiatan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling pada khususnya. c. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah. d. Mendewasakan dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah yang ada pada diri siswa dan seluruh pihak sekolah pada umumnya. e. Pengalaman yang berharga bagi mahasiswa tentang segala problematika di sekolah yang berguna untuk pembelajaran kelak. f. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam menangani berbagai tugas sebagai calon guru pembimbing khususnya dan tenaga kependidikan pada umumnya, mengatur (manajemen) program 2

bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam seting sekolah. 2. Sekolah a. Sekolah diharapkan akan mendapatkan inovasi dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling pada khususnya, serta proses pendidikan pada umunya. b. Sekolah memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kegiatan bimbingan dan konseling khususnya, serta proses pendidikan pada umunya. c. Sekolah diharapkan memperoleh pengetahuan baru untuk kemajuan pelayanan bimbingan dan konseling pada khususnya, serta proses pendidikan pada umumnya. 3. Perguruan tinggi a. Memperolah masukan tentang perkembangan pelaksanaan praktik pendidikan umumnya, dan bimbingan konseling khususnya, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses pembelajaran di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan lapangan b. Memperoleh masukan tentang kasus dalam bidang bimbingan dan konseling di sekolah khususnya dan pendidikan pada umunya yang berharga sebagai bahan pengembangan penelitian. c. Memperoleh dan meningkatkan kerjasama dengan sekolah tempat praktik. d. Terlaksananya tujuan perguruan tinggi yaitu dalam rangka mempersiapkan alumni yang berkualitas. D. Status PPL PPL BK Di Sekolah yang memiliki bobot 3 SKS merupakan mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB). Sehubungan dengan hal itu, praktik Bimbingan dan Konseling merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, karena praktik bimbingan dan konseling merupakan media untuk 3

menerapkan segala hal yang telah diperoleh di bangku kuliah pada dunia praktis atau dengan kata lain merupakan keterpaduan antara teori dan praktik yang sekaligus merupakan bagian integral dalam rangka pembentukan konselor profesional. E. Waktu Praktik Pengalaman Lapangan Sesuai kurikulum Praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah dilaksanakan pada semester khusus, yaitu pada bulan Agustus sampai dengan September. Pelaksanaan praktik dengan sistem blok waktu, artinya bahwa setiap mahasiswa atau praktikan harus berada di tempat praktik setiap hari sesuai dengan jam kerja yang berlaku di sekolah. Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mulai tanggal 10 Agustus sampai 12 September 2015. F. Tempat dan Subjek Praktik Pengalaman Lapangan 1. Tempat Penyusun melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Gamping yang berlokasi Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. 2. Subjek Praktik Pelaksana dalam Praktik Pengalaman lapangan (PPL) sebagai penyusun laporan ini adalah Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Nama : Tancang Samodra Satya Kuncara Aji NIM : 12104244011 G. Pola PPL Pola PPL mengacu pada pendekatan integratif dan berkesinambungan yang meliputi beberapa mata kuliah yaitu : 4

1. Praktikum Mikro PPL 1, Praktikum Konseling, Praktikum BK Belajar, Praktikum BK Karir, Praktikum BK Pribadi, dan Praktikum BK Sosial. Mata kuliah-mata kuliah praktikum tersebut sebagai prasyarat untuk dapat menempuh mata kuliah PPL bimbingan dan konseling di sekolah. Mata kuliah praktikum tersebut membekali mahasiswa berbagai pengetahuan, nilai dan ketrampilan untuk mempertajam pemahaman mahasiswa tentang pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Selanjutnya, sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL bimbingan dan konseling di sekolah yang telah dirancangkan, mahasiswa melaksanakan kegiatan orientasi dan sosialisasi terhadap dinamika lembaga tempat praktek mahasiswa (sekolah). Kegiatan sosialisasi dan orientasi terhadap lembaga tempat praktik dimaksudkan agar mahasiswa mengenal dan memahami tugas-tugas yang kelak dilaksanakan dalam kegiatan praktik pengalaman lapangan, mahasiswa dapat menyesuaikan diri terhadap tugas dan kewajibannya, sehingga memudahkan di dalam pelaksanaan PPLnya. 2. PPL Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Setelah mahasiswa melaksanakan sosialisasi dan orientasi, mahasiswa melaksanakan PPL BK di sekolah, yang pada realitasnya disesuaikan dengan waktu yang disediakan oleh sekolah (pada semester khusus, bulan Agustus sampai dengan bulan September). H. Analisis Situasi dan Kondisi Sekolah Observasi lingkungan sekolah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan PPL. Beberapa rangkaian kegiatan observasi dilaksanakan, baik itu melalui pengamatan terhadap situasi dan lingkungan sekolah yang bersangkutan maupun pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. 5

Kegiatan observasi lingkungan sekolah bertujuan agar mahasiswa mempunyai gambaran yang jelas tentang situasi dan kondisi baik menyangkut keadaan fisik mapupun non fisik, serta norma dan kegiatan yang ada di sekolah. Dengan observasi ini diharapkan mahasiswa akan lebih mengenal lingkungan tempat PPL yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan mahasiswa dalam mempersiapkan program kegiatan PPL yang akan diajalani selama periode 10 Agustus - 12 September 2015. Untuk mengetahui keadaan SMA Negeri 1 Gamping, maka diadakan observasi pada bulan April. Observasi dilaksanakan dengan mengamati langsung keadaan sekolah, wawancara dengan pihak terkait dari sekolah, dan pengamatan proses pembelajaran dalam kelas. Hasil dari observasi tersebut dijadikan sebagai dasar acuan atau konsep awal dalam perancangan program PPL yang akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping. SMA Negeri 1 Gamping merupakan salah satu sekolah yang digunakan sebagai lokasi PPL UNY pada semester khusus 2015. Visi sekolah : Taqwa, Cerdas, Mandiri dan Berwawasan Lingkungan. Indikator-indikator visi sekolah : Visi sekolah : Terwujudnya SMA Negeri 1 Gamping menjadi Sekolah Unggul dan Terpercaya berlandaskan IMTAQ, IPTEK dan berwawasan kebangsaan yang berbudaya lingkungan hidup. Misi sekolah : 1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan budi pekerti luhur 3. Meningkatkan kedisplinan 4. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme 5. Meningkatkan prestasi akademis dan non akademis 6. Meningkatkan layanan pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi 7. Meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme di era globalisasi 8. Meningkatkan kepedulian dan melestarikan lingkungan secara berkesinambungan. 6

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, analisis situasi yang didapatkan adalah sebagai berikut : 1. Deskripsi Singkat Sekolah Nama sekolah : SMA Negeri 1 Gamping Alamat sekolah : Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman. Nama kepala sekolah : Drs. Yunus Status sekolah : Negeri SMA Negeri 1 Gamping merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berlokasi di dusun Tegalyoso Banyuraden Gamping Sleman. Lokasi tersebut berada di tengah pemukiman warga dan instansi pemerintah seperti kelurahan serta jauh dari jalan raya sehingga suasana belajar relative tenang. SMA Negeri 1 Gamping merupakan sebuah institusi pendidikan yang secara struktual berada dalam wilayah koordinasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sleman. Secara geografis, SMA N egeri 1 Gamping letaknya cukup strategis dan mudah dijangkau siswa dalam satu daerah maupun luar daerah. Adapun batas geografis SMA Negeri 1 Gamping adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Lapangan Desa Sebelah Timur : Lahan Penduduk Sebelah Selatan : Perumahan Penduduk Sebelah Barat : Kantor Kecamatan Dengan kondisi sekolah yang demikian maka hal tersebut dapat mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan SMA Negeri 1 Gamping. 2. Gedung dan Fasilitas Sekolah a. Nama Instansi SMA Negeri 1 Gamping 7

b. Guru Jumlah guru ada 31 guru. Guru-guru di SMA Negeri 1 Gamping memiliki tingkat disiplin dan loyalitas yang tinggi kepada sekolah. Hampir tidak pernah ada guru yang datang terlambat yakni melebihi puku 07.00 dan setiap pukul 06.30 terdapat beberapa guru dan kepala sekolah yang menyambut siswa di depan pintu gerbang. c. Siswa Siswa SMA Negeri 1 Gamping berjumlah dengan rincian sebagai berikut: 1) Kelas X : Terdiri dari empat kelas, yaitu kelas XA dengan jumlah 32 siswa, kelas XB dengan jumlah 32 siswa, kelas XC dengan jumlah 31 siswa, dan kelas XD dengan jumlah 32 siswa. 2) Kelas XI : Terdiri dari empat kelas, yaitu kelas XI IPA 1 dengan jumlah 32 siswa, kelas XI IPA 2 dengan jumlah 32 siswa, kelas XI IPS 1 dengan jumlah 32 siswa, dan kelas XI IPS 2 dengan jumlah 32 siswa 3) Kelas XII : Terdiri dari empat kelas, yaitu kelas XII IPA 1 dengan jumlah 32 siswa, kelas XII IPA 2 dengan jumlah 32 siswa, kelas XII IPS 1 dengan jumlah 32 siswa dan kelas XII IPS 2dengan jumlah 32 siswa. d. Karyawan Untuk karyawan sendiri tergolong cukup berkompeten, tetapi tidak terlalu menonjol. Jam bekerja mereka sama seperti guru guru yang lain. e. Fasilitas 1) Ruang Kelas SMA Negeri 1 Gamping memiliki 12 ruang kelas untuk proses belajar mengajar. 2) Ruang Perpustakaan Kondisi perpustakaan SMA Negeri 1 Gamping sudah cukup memadai, dengan tersedianya berbagai jenis buku, antara 8

lain buku nonfiksi, referensi, fiksi, majalah, peta, kliping, paper, koran, dan buku buku mata pelajaran. Buku-buku ini dapat digunakan oleh siswa untuk menambah bahan dalam pelajaran, selain itu buku ini juga dapat dipinjam dengan peraturan tertentu. 3) Ruang UKS Ruang UKS berfungsi sebagai miniatur rumah sakit di sekolah yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan para siswa, dilengkapi dengan obat-obatan standar dan satu buah kasur. Terdapat 2 ruang UKS di sekolah ini yaitu ruangan untuk siswa putra dan ruangan untuk siswa putri. Ruang UKS berada bersebelahan dengan ruang guru. Keberadaan UKS sudah berjalan dengan baik di sekolah ini. Sesuai fungsinya, UKS memberikan pertolongan pertama pada siswa yang sakit. 4) Ruang BK SMA Negeri 1 Gamping memiliki ruang khusus untuk bimbingan dan konseling, dilengkapi dengan instrumen data siswa, meja guru, ruang tamu, dan ruang konseling. Hal tersebut akan mempermudah guru pembimbing dalam menyampaikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa. 5) Ruang Kepala Sekolah Ruang Kepala Sekolah berukuran sedang dan terletak dekat dengan ruangan guru yang di dalamnya terdapat meja dan kursi untuk menerima tamu. Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gamping berfungsi untuk menerima tamu dari pihak luar sekolah dan untuk menyelesaikan pekerjaan bapak Kepala Sekolah. Selain itu ruang ini juga digunakan untuk konsultasi antara bapak Kepala Sekolah dengan seluruh pegawai sekolah. 9

6) Ruang Guru Ruang guru terletak bersebelahan dengan ruang Kepala Sekolah. Ruang guru digunakan sebagai ruang transit ketika guru akan pindah jam mengajar maupun pada waktu istirahat. Di ruang guru terdapat sarana dan prasarana seperti meja, kursi, almari, white board yang digunakan sebagai papan pengumuman, papan jadwal mata pelajaran dan tugas mengajar guru, dll. 7) Ruang TU Semua urusan administrasi yang meliputi kesiswaan, kepegawaian, tata laksana kantor dan perlengkapan sekolah, dilaksanakan oleh petugas tata usaha, diawasi oleh kepala sekolah. Pendataan dan administrasi guru, karyawan keadaan sekolah dan kesiswaan juga dilakukan oleh petugas Tata Usaha. 8) Ruang OSIS Ruang OSIS terletak di lantai dua. Ruangan OSIS cukup nyaman. Di dalam ruang OSIS terdapat banyak kursi dan meja panjang yang biasa digunakan untuk rapat. 9) Masjid Masjid di SMA Negeri 1 Gamping sebagai sarana ibadah bagi umat Islam, namun kapasitas masjid kurang memadai untuk siswa dan guru. Masjid ini berada di pojok utara lapangan basket. Setiap dzuhur siswa dan guru melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. 10) Laboratorium TI SMA Negeri 1 Gamping memiliki laboratorium komputer dan terhubung dengan internet, akan tetapi memiliki keterbatasan pada jaringan internet yang sering mengalami kerusakan. 11) Laboratorium Kimia 10

Laboratorium Kimia biasa digunakan untuk eksperimen dalam bidang Kimia dan Biologi. 12) Laboratorium Fisika Laboratorium Fisika biasa digunakan untuk eksperimen dalam bidang Fisika. 13) Kantin Sekolah SMA Negeri 1 Gamping memiliki kantin sekolah yang cukup sehat dan bersih untuk menjaga keamanan dan kebersihan makanan bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Gamping. Kantin sekolah berada pada halaman sebelah barat. Terdapat 4 warung kantin di sekolah dan beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di luar sekolah. 14) Kamar Mandi Kamar mandi di sekolah terdapat 3 titik yaitu kamar mandi di timur kelas X, kamar mandi di samping perpustakaan dan satu lagi adalah kamar mandi guru yang berada di sebelah ruang guru dan kepala sekolah 15) Tempat Parkir Terdapat dua tempat parkir kendaraan di depan yaitu tempat parkir kendaraan untuk guru, karyawan, tamu serta parkir siswa yang letaknya di belakang pos satpam 16) Lapangan Sekolah Lapangan sekolah berfungsi sebagai lapangan upacara dan lapangan olahraga voli serta 1 lapangan basket di sebelah barat.. Lapangan sekolah cukup lebar terletak di tengahtengah sekolah. Di sebelah utara sekolah juga ada lapangan sepakbola yang bisa dimanfaatkan siswa untuk berolahraga. f. Ekstrakulikuler Kegiatan ekstrakulikuler yang terdapat di SMA Negeri 1 Gamping antara lain : 1) Pramuka 11

2) Iqro / Tartil Qur an 3) Basket 4) Futsal 5) Tenis meja 6) Karate 7) English Club 8) Vocal Group 9) Palang Merah Remaja (PMR) 10) Seni Tari 11) KIR 12) Cooking Club 13) Membatik Kegiatan ekstrakulikuler di SMA N 1 Gamping cukup mendapat perhatian yang baik dari pihak sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler dilakukan setiap hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu. I. Perumusan Program Dan Rancangan Kegiatan PPL Pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program kerja sesuai sasaran pasca observasi dan penerjunan sangatlah penting dan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan PPL BK yang akan dilakukan di SMA N 1 Gamping agar pada saat pelaksanaan program dapat dilaksanakan secara terarah dan tepat. Berdasarkan diskusi bersama dengan pihak sekolah, maka program PPL BK UNY 2015 yang ditempatkan di SMA N 1 Gamping adalah sebagai berikut : 1. Layanan Dasar Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka pan-jang sesuai dengan tahap dan tugastugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan 12

instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini. a. Bimbingan Klasikal Bimbingan klasikal yang dilaksanakan di sekolah yaitu berupa penyampaian materi layanan di dalam kelas diantaranya melalui games, ceramah dan diskusi. Materi yang disampaikan antara lain berupa bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, maupun bimbingan karir. b. Pelayanan Informasi Layanan informasi merupakan materi kegiatan berupa informasi atau keterangan yang disampaikan oleh praktikan kepada siswa yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik. Layanan informasi bertujuan untuk membekali peserta didik atau individu dengan berbagai informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan diri. Dalam layanan informasi ini praktikan menyampaikan dengan metode penyampaian informasi secara tertulis menggunakan poster dan papan bimbingan. Meski secara tidak langsung praktikan juga memberikan informasi secara lisan ketika bimbingan dalam kelas. c. Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari praktikan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari sebagai individu maupun sebagai siswa. Tujuan layanan bimbingan kelompok adalah siswa dapat memperoleh bahan-bahan yang digunakan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan. Teknik yang bisa digunakan adalah dengan sosiodrama, psikodrama, diskusi, home room progam, dll. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar yang efektif, cara menjadi teman yang baik dan mengelola emosi. 13

d. Pelayanan Pengumpulan Data Layanan pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan datadatadan keterangan tentang peserta didik untuk kepentingan bimbingan dan konseling. Pengumpulan data dapat berupa DCM dan angket sosiometri. 2. Pelayanan Responsif a. Konseling Individual Konseling individual adalah layanan konseling individu dilakukan dengan tatap muka antara pembimbing dengan siswa dalam rangka pemecahan masalah siswa. Melalui konseling individual, peserta didik dibantu untuk mengetahui dirinya, mengidentifikasi masalah dan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga bisa mengambil keputusan secara tepat sehingga mampu memecahkan masalahnya. Dalam hal ini praktikan dapat melaksanakan praktik konseling individu. 3. Dukungan Sistem Dukungan sistem merupakan suatu kegiatan bimbingan dan konseling untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung pemberian layanan. Salah satu contohnya adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pelayanan bimbingan, bekerja sama dengan guru atau rekan untuk pemberian layanan pada siswa. Dalam pelaksanaan program PPL, praktikan melaksanakan secara individu dan team teaching. Program kegiatan PPL terlaksana dengan baik. Program pemberian layanan berjalan dengan baik. Praktek mengajar dalam kelas memenuhi target min 4 kali pertemuan, bahkan praktikan lebih dari 4 kali, dan berbagai rencana program layanan bimbingan dan konseling dapat terlaksana. 14