Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host
Alamat IP 0Terdiri dari angka 32 bit 0Direpresentasikan dengan 4 bilangan desimal 0 Contoh: 192.168.1.4 0 Masing-masing merepresentasikan bytes 0 Maksimal: 255.255.255.255 0 Total alamat 4.3 milyar
Masih tentang alamat IP 0 Beberapa bit pertama mengindikasikan kelas 0 Class Prefix Net no. Host no. A 0 bit 1-7 bit 8-31 B 10 bit 2-15 bit 16-31 C 110 bit 3-24 bit 25-31 D 1110 N/A E 1111 N/A 0 Class D, multicast. Class E reserved
Masih tentang alamat IP 0 Class Range Net Range Host A 0-126 0.0.1 s/d 255.255.254 B 128.0-191.255 0.1 s/d 255.254 C 192.0.0-254.255.255 1 s/d 254 0 Host number yang semuanya 1 adalah alamat broadcast untuk network tersebut 200.1.2.255 merupakan broadcast dari network 200.1.2 0 Host 0 menunjukkan host ini, Network 0 menunjukkan network ini
Routing 0 Sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. 0 Juga dapat merujuk pada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paketpaket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya 0 Untuk melakukannya digunakan perangkat yg disebut dengan router 0 Router akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya
Dasar Routing 200.1.2.1 200.1.2.2 200.1.2.3 X Y Z Network 200.1.2 0Contohsebuahjaringandengantigahost nomor1, 2, 3 0Network class C denganmax 254 host 0 Masing-masing node memiliki nomor ethernet seperti 02- FE-87-4A-8C-A9
Dasar Routing 0Jika host x ingin mengirimkan paket ke host z dan x sudah tahu nomor IP host z maka dia harus tahu nomor ethernet dari host z. 0Address Resolution Protocol (ARP) digunakan untuk melakukan translasi ini 0Ada tabel nomor IP dan nomor ethernet 0Jika tidak ada entry, maka ARP akan melakukan broadcast dan host yang memiliki IP tersebut (contoh z) akan menjawab
Network dengan router 200.1.2.1 200.1.2.2 200.1.2.3 X Y Z 200.1.2.4 200.1.3.10 Network 200.1.2 ROUTER Network 200.1.3 A B 200.1.3.1 200.1.3.2
Router 0 Router merupakan perangkat yang menjembatani dua network 0 Router memiliki address untuk setiap network dimana dia terhubung 0 Contoh: 200.1.2.4& 200.1.3.10 0 Menjembatani dua class C network
Kirim paket via Router 0Misal host X mengirim paket ke host B 0Paket dikirim X ke Router untuk kemudian dikirim ke host B 0Menggunakan ethernet address router dan IP address host B 0Router akan menerima paket dan meneruskan ke host B 0 ARP juga digunakan
Direct Routing 0Direct routing digunakan untuk komunikasi antar host dalam satu network (misal X ke Z atau X ke router) 0Menggunakan source dan destination menggunakan nomor network yang sama 0 Jika network number antara source dan destination berbeda, gunakan indirect routing
Indirect Routing 0Dalam contoh sebelumnya, host X harus diberitahu routing untuk mencapai host B 0Dilakukan dengan menggunakan gateway atau router 0 route add [destination_ip] [gateway] [metric] 0 hosta# route add 200.1.3.2 200.1.2.4 1
Indirect Routing [2] 0Menggunakan default gateway untuk mengirimkan paket ke host yang tidak langsung terhubung pada network yang sama 0 route add default 200.1.2.4
Dasar Routing 0 Digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda 0Berapahalyangperludiketahui: 0 Alamat tujuan 0 Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote 0 Route yang mungkin ke semua network remote 0 Route terbaik untuk setiap network remote
Dasar Routing 0Router menyimpanrouting table yang menggambarkan bagaimana menemukan networknetwork remote 0Jenis-jenis routing 0 Routing statis 0Routing default 0 Routing dinamis
Proses Routing IP 0 Default gateway dari host 172.16.10.2(Server A) dikonfigurasi ke 172.16.10.1. 0 Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router(yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1 tersebut). 0 Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer Data Link, lalu dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 172.16.10.0. 0 Host berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN
Routing Statis 0 Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router 0 Suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing tabel dengan konfigurasi manual. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk 0 Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah pada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, router memeriksa routing tabel dan menentukan router yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
Routing Statis 0 Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. 0 Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entry suatu entry yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. 0 Jika tidak ada kecocokan entry yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar
Routing Statis 0 Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. 0 Sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya keluar interface dari router yang mempunyai status up and up pada line interface dan protocolnya. 0 Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya
Routing Statis 0 Keuntungan: 0Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (proses routing lebih murah dibandingkan dengan routing dinamis) 0 Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router. 0 Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja
0Kerugian: Routing Statis 0 Administrator harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar. 0 Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrator harus menambahkan sebuah route kesemua router, secara manual. 0 Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
Routing Default 0 Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.
Routing Dinamis 0 Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi akan terjadi perbedaan dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Routed & Routing Protocol 0 Protocol tidak lain adalah deskripsi formal dari set atau rulerule dan konversi yang menentukan bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar informasi. 0 Dua tipe dasar protocol 0 Routed protocol 0 Merupakan protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol memungkinkan router untuk secara tepat menginterpretasikan logical network. Contoh dari routed protocol: IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet. 0 Routing protocol 0Protokol-protokolinidigunakanuntukmaintenance routing table padarouter-router.
Routing Protocol 0 Routing Information Protocol. Distance vector protocol merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil
Routing Protocol 0 Open Shortest Path First. Link state protocol menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update- update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
Routing Protocol 0 Enhanced Interior Gateway Routing Protocol. Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast- broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Routing Protocol 0 Border Gateway Protocol. Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP