BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam istilah bahasa Arab disebut dengan./ al-adabu /الادب Al-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh isinya berkisar pada cerita Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UMMI> DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Abdul Aziz dalam (Muzakki, 2006:32) sastra dalam bahasa Arab. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif ke dalam bentuk dan struktur bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak pengetahuan didalamnya. Tidak jarang ditemui kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS STRUKTURAL KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEUTAMAAN MEMPELAJARI SIRAH NABAWIYAH. Fais al-fatih #KajianSirahNabawiyah01

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

الادب هو آلام الانسان البليغ الذى يقصد به الى التا ثير في عواطف القر اء والسامعين, سواء أآان شعرا أم نثر ا.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

BAB I PENDAHULUAN. A. Hanafi, Segi-segi Kesusastraan Pada Kisah-kisah Al-Qur an, Pustaka Alhusna, Jakarta, 1984, hlm. 20.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Al-Qur an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat yang diriwayatkan dengan mutawattir serta membacanya adalah ibadah. Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Qur an berisi ilmu pengetahuan, hukumhukum, kisah-kisah, filsafah, peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara hidup manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Kitab suci ummat Islam ini diturunkan untuk menjadi pegangan bagi seluruh umat dan tidak diturunkan untuk satu ummat atau satu kurun waktu saja, tetapi untuk seluruh umat manusia dan sepanjang masa. Al-Qur an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun, 2 bulan, 2 hari, terbagi atas surat Makiyyah dan Madaniyyah yang terdiri dari 30 juz dan 114 surat. Kajian kisah para nabi khususnya nabi Yusuf alaihi salam yang terdapat dalam al- Qur an dalam metode pendekatan ilmu sastra merupakan suatu hal yang baru karena masih banyak pendapat yang pro dan kontra dalam analisis ini. Akan tetapi, menurut Khalafullah, melalui pendekatan metodologis semacam ini akan banyak terungkap dimensi seni dan sastra yang dimiliki al-qur an. Oleh karena itu, kajian ini lebih menitikberatkan kajian sastra yang tertuang dalam kajian struktural, namun analisis yang akan dibahas tidak akan mengurangi ketinggian nilai sastra dalam al-qur an itu sendiri. Metode penyampaian kisah al-qur an berbeda dengan yang diterapkan dalam literature sejarah. Deskripsi kejadian dalam kisah-kisah al-qur an merupakan deskripsi sastra yang memiliki nuansa kejiwaan, sehingga disimpulkan kisah-kisah al-qur an adalah bagian dari kisah-kisah sastra yang disusun atas dasar kekuatan perasaan yang mampu menggugah dan menarik perhatian. Jadi, kisah-kisah al-qur an termasuk dalam kategori kisah sastra-historis yang merupakan lukisan sastra tentang kejadian/peristiwa, tokoh dan dialog. Kisah yang terdapat dalam al-qur an merupakan cerita nyata yang dikisahkan kembali agar kita umat Islam lebih mengenal ketauhidan Sang Khalik sekaligus untuk memperlihatkan akan kebesaran kitab suci umat Islam al-qur an. Kisah sastra adalah hasil lukisan seorang pengisah atas peristiwa peristiwa yang dialami tokoh nyata. Akan tetapi, lukisan tersebut disusun berdasarkan kaidah-kaidah sastra atau nilai

seni dan estetika. Sehingga tidak keseluruhan peristiwa dilukiskan, hanya dibidik hal-hal khusus yang memiliki kesan dan daya tarik sendiri bagi para pembaca atau pendengarnya. Al-Qur an menjadikan kisahnya sebagai pelajaran dan petunjuk serta suri tauladan. Maka untuk sampai pada tujuannya ini al-qur an memilih cara yang tepat dan efisien dalam memaparkan kisah sehingga pesan utamanya tercapai. Dalam wacana kesusastraan tujuan kisah adalah memberi pengaruh kejiwaan kepada orang yang mendengar atau membacanya. (Khalafullah,2002:101). Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa kajian kisah nabi Yusuf alaihi salam dalam al-qur an semata-mata hanya mengkaji pendekatan kajian sastra khususnya pendekatan kajian instrinsik. Dalam penelitian ini penulis mencoba menggunakan pendekatan struktural. Pendekatan struktural memiliki suatu konsep dasar yang menjadi ciri khasnya. Konsep dasar tersebut adalah adanya anggapan bahwa di dalam dirinya sendiri karya sastra merupakan suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunannya yang saling berjalinan (Pradopo, dkk dalam Jabrohim dan Wulandari, 2001:55). Dalam karya sastra terdapat unsur-unsur pembangun yang secara bersamaan membentuk sebuah totalitas karya sastra tersebut, di samping unsur bahasa dan masih banyak lagi unsur yang lain. Secara garis besar, unsur sastra di kelompokkan menjadi dua macam yaitu: unsur instrinsik dan ekstrinsik (Nurgiyantoro, 1998: 23). Unsur Instrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu (dari dalam) sendiri, unsur inilah yang menyebabkan ide atau gagasan imajiner hadir sebagai karya sastra, yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Adapun yang secara langsung turut membangun cerita adalah: peristiwa, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa dan lain-lain. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi tidak secara langsung mempengaruhi karya sastra itu sendiri. Yang termasuk unsur ekstrinsik adalah: psikologi/ kejiwaan, sosiologi, politik, dan sejarah. Kajian unsur instrinsik dalam sebuah karya sastra menurut Nurgiyantoro (1998) banyak unsur pembangun cerita. Analisis untuk kisah nabi Yusuf alaihi salam dalam al- Qur an lebih ditekankan dalam latar dan amanah.

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan (Abrams, dalam Nurgiyantoro, 1998: 216). Dalam istilah مكان وزمان المشهد (المسرحيأوالسينماي ي) - وضع- إطار- محيط bahasa Arab latar adalah / makanun wa zamanun al-musyahidun (al-masrahiyyun `au as-sinima`iyyun - wad un - `itharun -muhithun / tempat dan waktu untuk menoton (pertunjukan atau film) tempat letak lingkungan. (Balbaki, 1988) Amanah merupakan keseluruhan makna atau isi suatu wacana, konsep, dan perasaan yang hendak disampaikan pembicara untuk mengerti dan diterima pendengar. (Kridalaksana, dalam Sukada, 1987:59). Amanah merupakan pesan atau hikmah yang dapat di ambil dari sebuah cerita untuk dijadikan sebagai cermin maupun panduan hidup (Nurgiyantoro, 1998: 322). Dalam istilah bahasa Arab Amanah adalah / رسالة : حطاب, risalah : hithabun, maktubun wajibun `au / مآتوب - مهمة واجب أوهدف للحيات haddafun lil hayati / Pesan : penyampaian, yang tertulis sesuatu kepentingan yang wajib atau panduan hidup. (Balbaki, 1988) Kisah para nabi yang terdapat dalam al-qur an merupakan kisah yang menggambarkan kepribadian diri sendiri, umat dan orang-orang disekitarnya serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa-masanya. Salah satunya adalah kisah nabi Yusuf as dalam Qs. Yusuf yang dituliskan dalam satu surah dengan banyak episode yang tergabung dalam satu kisah yang utuh. Selain itu, kisah nabi Yusuf ini merupakan ahsan al-qashash (sebaik-baik kisah), karena kisah ini kaya dengan gambaran yang benar-benar hidup, melukiskan gejolak hati seorang pemuda, kesabaran, kepedihan dan kasih sayang seorang ayah. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan Godah (1991:41) : القصة : مجموعة من الا حداث يحآيها الآاتب و تتعلق تلك الا حداث بشخصيات إنسانية, مختلفة متباينة في تصرفاتها وأساليب حيا تها على نحوما تتباين حيا ة الناس على وجه الا رض

Al-qisatu: majmu atun min al-ahdasi yuhkiha al-katibu wa tata allaqu tilka al-ahdasu bi syahsiyyatin insaniyyatin, muhtalifatin mutabayinatin fi tasarrufatiha wa `asalibu hayatiha ala nahwi ma tatabayyanu hayyatu al-nasi ala wajhi al-`ardi. Kisah yaitu kumpulan beberapa peristiwa yang diceritakan oleh si penulis, di mana peristiwa-peristiwa yang diceritakan tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain, dan dilakoni oleh penokohan yang manusiawi, berbeda dan beragam, baik dalam sikap dan gaya hidup sebagaimana beragamnya sikap dan gaya hidup manusia di atas bumi. (Godah, 1991: 41) Surah Yusuf merupakan surah Makiyyah karena diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw hijrah dan surah ke-12 yang terdiri dari 111 ayat. Kisah nabi Yusuf dalam Qs. Yusuf terbagi atas beberapa bagian yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Surat ini dinamakan surat Yusuf adalah karena titik berat surat ini mengenai riwayat nabi Yusuf alaihi salam. Cara penuturan kisah nabi Yusuf ini kepada nabi Muhammad saw berbeda dengan kisah-kisah nabi yang lain yaitu dalam kisah nabi-nabi yang lain Allah menitikberatkan pada tantangan yang bermacam-macam dari kaum mereka. Kemudian mengakhiri kisah itu dengan kemusnahan para penantang para nabinabi itu. Sedang dalam kisah nabi Yusuf as, Allah menonjolkan akibat yang baik dari pada kesabaran dan bahwa kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan. Allah menguji Nabi Ya qub dengan kehilangan putranya Yusuf as dan penglihatannya. Menguji ketabahan dan kesabaran Yusuf as dengan dipisahkan dari orang tua dan keluarga, di buang ke sumur dan diperdagangkan sebagai budak. Kemudian allah menguji imannya dengan godaan wanita cantik lagi bangsawan dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara. Dan Allah melepaskan Yusuf dan ayahnya dari segala penderitaan dan cobaan dengan mengumpulkan mereka kembali, mengembalikan penglihatan Ya qub dan menghidupkan lagi cinta kasih antara Yusuf, kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. Kisah nabi Yusuf as salah satu di antara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Dari cerita Yusuf alaihi salam ini, nabi Muhammad saw mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya. Adapun pokok-pokok isinya tentang keimanan, hukum-hukum dan kisah. Hal inilah yang menjadi alasan penulis memilih surah Yusuf sebagai judul penelitian penulis. Dan dalam melakukan penelitian ini penulis mencoba memakai

pendekatan struktural dengan menggunakan teori Nurgiyantoro, karena ia memaparkan pengkajian fiksi secara lebih jelas dan lengkap serta literaturnya mudah ditemukan. BATASAN MASALAH Agar pembahasan dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok pembahasan yang diinginkan, penulis memberikan batasan yaitu : 2. Bagaimana latar kisah nabi Yusuf dalam al-qur an. 3. Apa amanat yang ingin disampaikan pada kisah nabi Yusuf dalam. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Latar kisah nabi Yusuf dalam al-qur an. 2. Amanat yang terdapat dalam kisah nabi Yusuf dalam al-qur an. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini adalah: 1. Agar dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca sastra khususnya dalam menelaah latar dan amanah, 2. Untuk menambah referensi bacaaan perpustakaan Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra, dan 3. Sebagai acuan bagi mahasiswa/i Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra dalam menelaah aspek yang sama dari karya lainnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif yaitu: prosedur pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya (Nawawi, 1994:74). Sumber data dalam penelitian ini diambil dari Al-Qur an Al-Karim dan buku cerita anak tentang nabi Yusuf alaihi salam karya Romdoni Muslin terbitan tahun 2006.

Tahap-tahap penelitian ini adalah : 1. Membaca dan memahami konsep konsep atau teori yang berkaitan dengan analisis sastra terutama analisis instrinsik. 2. Membaca Kisah nabi Yusuf dalam Qur an surat Yusuf dan kisah Yusuf dalam Tafsir Karya Quraish Shihab secara berulang-ulang. 3. Mengumpulkan data berdasarkan referensi yang berhubungan dan berkaitan dengan bahan penelitian. 4. Mengklasifikasikan data dan menganalisisnya. 5. Menyusun hasil penelitian secara sistematis dalam suatu laporan ilmiah dan mempresentasikannya.