BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB 1 PENDAHULUAN. Verba berprefiks..., Indra Haryono, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

ANALISIS KALIMAT AKTIF DAN PASIF PADA RUBRIK OPINI DALAM SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA BERITA EKONOMI-BISNIS BULAN AGUSTUS 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan kajian sintaksis sebelumnya pernah diteliti oleh:

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

RINGKASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi media massa berjalan dengan pesat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembaca atau penulis harus menggunakan kalimat secara baik pula. Kalimat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH SKRIPSI

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

ABSTRAK. Kata Kunci: Penggunaan Imbuhan pen-, pe-, pen-an, -an, ke-, ke-an

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

baca (tanda titik untuk kalimat deklaratif,tanda tanya untuk kalimat intorogatif,dan tanda seru untuk kalimat interjektif).

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu surat kabar yang beredar di masyarakat adalah Satelit Post. Surat

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Oleh Septia Sugiarsih

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memustahilkan adanya keterpaduan atau asimilasi bunyi. Keraf (2001: 118)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbahasa, kedua kemampuan tersebut, reseptif dan produktif, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dari makhluk-makhluk lain (Poerwadarminta, 2005: 106).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

II. LANDASAN TEORI. rapi dan rasional akan membuat sebuah wacana lebih mudah pahami. Kalimat

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Abstrak. Kata kunci: silogisme kategoris, kalimat, klausa. Latar Belakang Pelajaran kalimat merupakan dasar dari pelajaran mengarang.

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media cetak selalu identik dengan tulisan dan gambar-gambar yang dicetak pada lembaran kertas berukuran besar dan dapat dilipat-lipat. Sebagai media cetak surat kabar memiliki nilai lebih dalam penyajian berita. Sebagai contoh, surat kabar memiliki nilai ekonomia karena harga relatif terjangkau. Surat kabar juga lebih fleksibel dalam pemakaiannya dibanding dengan media informasi yang lain. Penulisan pada berita atau rubik menggunakan bahasa tulis yang lengkap unsur-unsurnya. Unsur kalimat tersebut meliputi subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K). Ini berbeda dengan bahasa percakapan. Bahasa percakapan cenderung menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak lengkap unsurunsurnya. Kalimat yang digunakan dalam surat kabar harus lengkap dan tepat. Unsurunsur pada kalimatnya juga harus jelas agar pesan yang disampaikan sesuai dengan keinginan penulis kepada pembacanya. Alwi dkk (2010: 317) berpendapat bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); sementara itu, 1

2 di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan kesenyapan. Berdasarkan sifat hubungan aktor-aksi, kalimat dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu (1) kalimat aktif, (2) kalimat pasif, (3) kalimat medial, dan (4) kalimat resiprokal. Dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 332) dijelaskan bahwa kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan di dalam predikat verbalnya. Kalimat pasif adalah kalimat yang objeknya dikenai pekerjaan. Kalimat medial menurut Cook (dalam Tarigan, 2009: 29) adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku maupun sebagai penderita. Sementara kalimat resiprokal menurut Cook (dalam Tarigan, 2009: 31) adalah kalimat yang subjek dan objeknya melakukan suatu perbuatan yang berbalas-balasan. Dalam hal ini kalimat aktif dan kalimat pasif mempunyai perbedaan yaitu kalimat aktif subjeknya aktif akan melakukan sesuatu dan diawali me- atau ber-, sedangkan kalimat pasif subjeknya dikenai pekerjaan dan diawali ter- atau di-. Contoh pada kalimat Mereka menolong saya termasuk kalimat aktif, karena subjek kalimat tersebut akan melakukan sesuatu dengan diawali prefiks me- yaitu menolong. Berbeda dengan kalimat pasif karena subjeknya yang dikenai pekerjaan contohnya Saya ditolong mereka subjek pada kalimat tersebut dikenai pekerjaan dengan ditandai prefiks di- yaitu ditolong. Contoh kalimat pasif tersebut merupakan perubahan kalimat aktif menjadi pasif, dengan memindahkan objek (O) ke awal kalimat kemudian menggantikan prefiks me- dengan prefiks di- pada predikat (P). Selain kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif, ada pula kalimat pasif yang dapat

3 diubah menjadi kalimat aktif. Tetapi, tidak semua jenis kalimat pasif tersebut berasal dari kalimat pasifnya sendiri. Berawal dari peneliti membaca surat kabar harian Kompas yaitu pada rubrik Opini. Rubrik Opini merupakan salah satu kolom khusus surat kabar yang disediakan redaksi surat kabar harian Kompas sengaja diperuntukkan bagi umum yakni penulis dari luar redaksi surat kabar harian Kompas. Penulis rubrik Opini diberikan kebebasan dalam menganalisa problematika teraktual yang sedang dihadapi masyarakat. Konsekuensi logisnya, muatan isi tulisan Opini (artikel) lebih bersifat subyektif. Kendati begitu tetap mengedepankan unsur obyektivitas dan dalih yang logis. Sejumlah surat kabar menamakan Rubrik Opini mereka dengan sebutan Rubrik Gagasan, Wacana, Forum dan sebutan lainnya. Pada saat peneliti membaca surat kabar harian Kompas tanggal 1 Februari 2017, peneliti menemukan kalimat aktif yang berupa kata memasuki. Kata memasuki ditemukan pada kalimat sebagai berikut: (1) Fase pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaran Pemilihan Umum di DPR telah memasuki tahapan pembahasan daftar inventarisasi masalah. Pada kalimat (1) tersebut merupakan kalimat aktif intransitif dengan struktur kalimat S-P-K. Peran Subjek (S) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Fase pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaran Pemilihan Umum di DPR, yang mengisi fungtor Predikat (P) kalimat telah memasuki ditandai oleh prefiks me-, sedangkan Keterangan (K) diisi oleh kalimat tahapan pembahasan daftar inventarisasi masalah. Keterangan pada contoh kalimat (1) ini memiliki makna yaitu keterangan cara.

4 Pada wacana selanjutnya pada judul yang sama dalam surat kabar harian Kompas peneliti menemukan kata menyelesaikan, kata menyelesaikan peneliti temukan pada kalimat sebagai berikut: (2) Hal itu terjadi setelah pada Kamis (19/1), Rapat Pansus RUU Pemilu menyelesaikan agenda penyerahan daftar inventarisasi masalah fraksifraksi kepada pemerintah untuk selanjutnya secara intensif mulai dibahas 9 Februari 2017. Pada kutipan kalimat (2) di atas, menunjukkan adanya kalimat aktif transitif dengan struktur kalimat K-S-P-O-Pel. Peran Keterangan (K) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Hal itu terjadi setelah pada Kamis (19/1), peran Subjek (S) diisi oleh kalimat Rapat Pansus RUU Pemilu, fungtor Predikat (P) diisi oleh kalimat menyelesaikan ditandai oleh prefiks me-, sedangkan peran Objek (O) pada kalimat (2) yakni agenda penyerahan daftar inventarisasi masalah fraksi-fraksi kepada pemerintah untuk selanjutnya secara intensif mulai dibahas 9 Februari 2017. Keterangan (K) pada kutipan kalimat (2) memiliki makna keterangan waktu. Pada hari berikutnya saat peneliti membaca kembali rubrik Opini pada surat kabar harian Kompas tanggal 2 Februari 2017, peneliti menemukan kalimat sebagai berikut: (3) Keseriusan Pemerintah mengangkat harkat badan usaha milik daerah migas dalam kegiatan usaha hulu migas patut dihargai. Pada kalimat (3) di atas, merupakan kalimat aktif transitif dengan struktur kalimat S- P-O-K. Peran subjek (S) pada kalimat tersebut diisi oleh kalimat Keseriusan Pemerintah, fungtor Predikat (P) yang ditandai oleh prefiks me- diisi oleh kalimat mengangkat, peran Objek (O) diisi oleh kalimat harkat badan usaha milik daerah migas, sedangkan Keterangan (K) pada kalimat dalam kegiatan usaha hulu migas patut dihargai. Keterangan (K) memiliki makna keterangan cara.

5 Pada wacana selanjutnya pada judul yang sama dalam surat kabar harian Kompas peneliti menemukan kembali kalimat yang berbeda dari kalimat yang ditemukan sebelumnya. Kalimat yang ditemukan oleh peneliti sebagai berikut: (4) Ketentuan baru ini terlihat lebih fokus dan tegas ingin memastikan bahwa misi mengsung pemerataan kesejahteraan ini seluruhnya harus sampai kepada yang berhak, yakni BUMD migas yang didirikan daerah penghasil, dan dengan tegas sekalipun menutup keterlibatan swasta dalam kepemilikan saham. Pada kalimat (4) terdapat bentuk kalimat pasif tipe III yaitu kalimat pasif yang ditandai oleh predikat verba pasif yang berawalan ter-. Struktur kalimat pasif tersebut yaitu S-P-O. Peran Subjek (S) diisi oleh kalimat Ketentuan baru ini, pengisi fungtor Predikat (P) yaitu terlihat, sedangkan peran Objek (O) diisi oleh kalimat lebih fokus dan tegas ingin memastikan bahwa misi mengsung pemerataan kesejahteraan ini seluruhnya harus sampai kepada yang berhak, yakni BUMD migas yang didirikan daerah penghasil, dan dengan tegas sekalipun menutup keterlibatan swasta dalam kepemilikan saham. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, peneliti berasumsi bahwa dalam Rubrik Opini pada Surat Kabar Harian Kompas edisi Februari 2017 terdapat kalimat aktif dan kalimat pasif. Namun demikian kalimat aktif dan pasif yang ditemukan masih merupakan fenomena. Berbagai fenomena-fenomena tersebut membentuk asumsi peneliti bahwa Rubrik Opini pada Surat Kabar Harian Kompas edisi Februari 2017 banyak menggunakan kalimat aktif dan pasif. Untuk membuktikan benar tidaknya asumsi peneliti tersebut, perlu dilakukan kajian secara empirik. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Analisis Kalimat Aktif dan Pasif dalam Rubrik Opini pada Surat Kabar Harian Kompas edisi Februari 2017 penting untuk dilakukan.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apa saja jenis kalimat aktif dan pasif dalam rubrik Opini pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017? 2. Apa saja struktur kalimat aktif dan pasif dalam rubrik Opini pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017? 3. Bagaimanakah proses perubahan kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam rubrik Opini pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan jenis kalimat aktif dan pasif dalam rubrik Opini pada surat kabar harian Kompas edisi Februari 2017. 2. Mendeskripsikan struktur kalimat aktif dan pasif dalam rubrik Opini pada surat kabar harian Kompas edisi Februari 2017. 3. Mendeskripsikan proses mengubah kalimat aktif menjadi pasif dalam rubrik Opini pada surat kabar Kompas edisi Februari 2017. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan di bidang sintaksis. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya

7 pembinaan dan pengembangan bahasa sesuai dengan penyesuaian struktur serta fungsi bahasa terutama yang berhubungan dengan upaya pembinaan, pengajaran, dan penelitian. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman terhadap pemakaian kalimat aktif dan pasif dalam surat kabar. Hal ini diperlukan agar rubrik di surat kabar tidak semata-mata memberikan informasi kepada pembacanya namun sekaligus memberikan ilmu yang bermanfaat. E. Sistematika Penulisan Tujuan dari sistematika penulisan skripsi adalah membuat tata urutan penulisan berdasarkan langkah-langkah kerja dan landasan teoritis sehingga tersusun skripsi yang sistematis, dan penganalisisan atau pengidentifikasian masalah mudah dimengerti. Penulisan penelitian terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut. Bab pertama, berisi pendahuluan. Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah menguraikan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Masalah-masalah dalam penelitian ini akan dibahasa dalam rumusan masalah, selanjutnya diuraikan tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab kedua, berisi landasan teori. Bab ini terdidri dari penelitian relevan dan landasan teori. Bagian pertama berisi penelitian yang relevan, penelitian yang relevan digunakan untuk menjelaskan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitianpenelitian sebelumnya. Teori yang digunakan merupakan teori-teori yang mendukung

8 dalam penelitian ini. Landasan teori mendeskripsikan mengenai teori-teori yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data, landasan teori yang digunakan terdiri dari pengertian kalimat,jenis kalimat, kalimat aktif pasif, dan surat kabar. Bab ketiga berisi metode penelitian. Metode penelitian diuraikan secara rinci, lengkap, dan jelas agar penulis dapat memahami proses penelitian yang dilakukan. Metode penelitian tersebut mencakup beberapa hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, serta metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian data. Pada tahap penyediaan data menguraikan mengenai metode dan teknik yang ditempuh dalam proses pengumpulan data, tahap penganalisisan data menguraikan mengenai metode yang digunakan dalam proses menganalisis data, dan pada tahap penyajian data membahas mengenai metode yang digunakan untuk menyajikan data yang ditampilkan wujud laporan tulis. Bab keempat berisi hasil penelitian dan pembahasa. Tujuan pembahasan ini untuk menjawab masalah penelitian. Pada bab ini diuraikan secara lengkap mengenai data yang diperoleh dan dijelaskan secara jelas. Dalam pembahasan peneliti melakukan analisis dengan menggunakan metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu dengan menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini menyajikan analisis kalimat aktif dan pasif pada Rubrik Opini Surat Kabar Harian Kompas Edisi Februari 2017. Bab kelima penutup yang berisi simpulan dan saran. Pada bab ini meliputi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Isi kesimpulan berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan ditarik dari hasil pembahasan. Selain itu, bab ini

9 juga memuat saran yang bersumber dari temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Daftar pustaka berisi daftar buku yang digunakan sebagai acuan dalam pengumpulan data, analisis dan pembahasan hasil penelitian. Daftar pustaka merupakan persyaratan data penyusunan penyajian hasil analisis penelitian yang berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk menemukan sumber acuan yang digunakan.