BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi terdiri dari kumpulan variabel untuk mencapai tujuan. Variabel tersebut dapat terdiri dari : sumber daya manusia, sumber daya modal dan sumber daya alam. Dalam mencapai tujuan diperlukan suatu pengendalian yang merupakan suatu proses tatanan organisasi, wewenang dan tanggung jawab serta informasi untuk memungkinkan pelaksanaan pengendalian dan memproses sekumpulan tindakan yang memastikan bahwa organisasi bekerja mencapai tujuan. Komponen penting dalam perencanaan organisasi adalah anggaran. Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan. Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkannya dengan rencana yang telah disusun. Organisasi dapat menerjemahkan keseluruhan strategi ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek (Hansen dan Mowen, 2002:350) Selain organisasi yang berorientasi laba (provit oriented organisation), organisasi nirlaba (non-provit oriented organisation) juga menggunakan anggaran sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan operasional dan melakukan pengendalian terhadap biaya. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi 1
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas organisasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang yang tidak mengharapkan imbalan dari organisasi tersebut (IAI, PSAK 45). Universitas Dwijendra Denpasar merupakan salah satu organisasi nirlaba (non-provit oriented organization) yang berada di bawah naungan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar. Embrio kelahiran Universitas Dwijendra berawal dari Sekolah Tinggi Arsitektur, kemudian pada tanggal 17 Juli 1982 dilebur menjadi Universitas Dwijendra dan mendapat pengakuan pemerintah dengan pemberian status terdaftar berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0600/0/1984 tertanggal 28 Nopember 1984. Universitas Dwijendra mengasuh 5 Fakultas dengan 6 Program Studi dan diselenggarakan secara legal sesuai ketentuan hukum yang berlaku yang tertuang dalam pemberian ijin operasional dan perpanjangannya serta terakreditasi oleh BAN PT Dirjen Dikti Depdiknas. Dalam perencanaan setiap kegiatan operasionalnya Universitas Dwijendra juga menggunakan anggaran sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan setiap Fakultas, Program Studi dan Universitas sebagai induk organisasi. Anggaran di Universitas Dwijendra disusun setiap akhir tahun akademik dengan melibatkan seluruh Fakultas, Program Studi dan unit kerja yang berada dibawah naungan Universitas Dwijendra. Dalam penyusunan anggaran ini juga melibatkan pihak Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar sebagai salah satu stakeholder Universitas Dwijendra. 2
Anggaran merupakan komponen utama dari perencanaan keuangan masa depan yang memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Anggaran dapat dikatakan sebagai alat pengendalian yang baik apabila dalam penyusunannya melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran. Anggaran yang disusun berdasarkan kehendak atasan tanpa partisipasi bawahan dapat menimbulkan kesulitan bagi bawahan untuk mencapainya. Dan sebaliknya apabila anggaran disusun berdasarkan kehendak bawahan dapat menimbulkan rendahnya motivasi bawahan dalam mencapai target-target yang optimal (slack anggaran). Dahulu penganggaran dilakukan dengan sistem top-down, rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh pemegang kuasa anggaran sehingga pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah disusun. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu menuntut namun sumber daya yang dimiliki tidak mencukupi (overloaded). Dalam proyeksi, pemegang kuasa anggaran kurang mengetahui potensi dan hambatan yang dimiliki oleh pelaksana anggaran. Bertolak dari kondisi ini, organisasi menerapkan sitem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah diatas, yakni anggaran partisipasi (participatory budgeting). Melalui sistem ini, pelaksana anggaran dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang menyangkut sub bagiannya sehingga tercapai kesepakatan pemegang kuasa anggaran dan pelaksana anggaran mengenai anggaran tersebut. Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia. Orangorang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat dan kegelisahan atas laporan kinerja yang buruk sehingga anggaran sering kali dipandang sebagai penghalang 3
kemajuan karier mereka. Oleh karena itu adanya partisipasi penganggaran dan komitmen organisasi dapat berpangaruh pada senjangan anggaran. Senjangan anggaran adalah perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksikan (Younk, 1982, dalam Belianus, 2005). Manajer menciptakan senjangan anggaran dengan mengestimasikan pendapatan lebih rendah dan biaya lebih tinggi. Manajer melakukan ini agar target anggaran dapat dicapai sehingga kinerja manajer terlihat baik. Menurut Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak (2005 : 173) pertisipasi merupakan suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih, pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap yang membuatnya. Dengan kata lain, pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam proses manajemen, partisipasi mengacu pada keterlibatan manajer tingkat menengah dan bawah dalam pengambilan keputusan yang mengarah kepada penentuan operasional dan penetapan susunan kerja. Masalah perilaku manusia sangat kompleks karena karakter manusia berbeda-beda, sehingga partisipasi penganggaran dapat berpengaruh atau tidak dapat berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Pendukung partisipasi akan menciptakan senjangan mengemukakan bahwa semakin tinggi partisipasi yang diberikan kepada bawahan cenderung mendorong bawahan menciptakan senjangan anggaran. Kelompok yang tidak mendukung pendapat itu mengemukakan bahwa pertisipasi dapat mengurangi senjangan anggaran yang ditandai dengan komunikasi positif antara para manajer. 4
Dalam menyusun anggaran diperlukan komunikasi pemegang kuasa dan pelaksana anggaran untuk saling memberikan pengertian dari pikiran dan informasi antara satu sama lain, karena anggaran yang disusun melibatkan semua pihak yang terlibat yang merupakan suatu motivasi yang mendorong bagi pelaksanaan anggaran dalam bekerja untuk mewujudkan realisasi anggaran tersebut. Hasil penelitian Onsi (1973); Camman (1976); Merchant (1985) dan Dunk (1993), menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran. Hal ini tejadi karena bawahan menbantu menberikan informasi pribadi tentang prospek masa depan sehingga anggaran yang disusun dapat lebih akurat (dalam Belianus, 2005). Sedangkan hasil penelitian Lowe dan Shaw (1968); Young (1985) dan Lukka (1988). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Onsi, Cumman, Merchant dan Dunk. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan senjangan anggaran mempunyai hubungan positif, yaitu peningkatan partisipasi semakin meningkatkan senjangan anggaran (dalam Belianus, 2005). Komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai organisasi (Monday et al. 1979, dalam Belianus, 2005). Manajer yang memiliki tingkat komitmen organisasi tinggi akan memiliki pandangan positif dan akan berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi (Porter et al. 1974, dalam Belianus, 2005). Dengan adanya komitmen organisasi yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari, sebaiknya individu dengan komitmen rendah akan mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya. Individu tersebut tidak memiliki keinginan 5
untuk menjadikan organisasi kearah yang lebih baik. Sehingga kemungkinan terjadinya senjangan anggaran apabila dia terlibat dalam penyusunan anggaran akan lebih besar. Partisipasi penyusunan anggaran di Universitas Dwijendra ditunjukan dengan pengajuan rencana anggaran pendapatan dan belanja masing-masing fakultas dan program studi, recana anggaran ini selanjutnya akan dibahas bersama seluruh pihak yang terlibat dengan penyusunan anggaran serta pihak yang akan menggunakan anggaran sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan. Dengan adanya partisipasi ini pihak Universitas Dwijendra ingin memberikan kesempatan kepada fakultas dan program studi untuk menyusun program kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki selama satu tahun ke depan yang tertuang dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja. Peneliti tertarik melakukan penelitian di Universitas Dwijendra Denpasar karena diberikannya partisipasi dalam penyusunan anggaran untuk menguji kembali pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan variabel komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Melalui penelitian ini peneliti mencoba meneliti tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap sejangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating karena bervariasinya hasil penelitian sebelumnya, selain itu peneliti ingin menguji kembali pengaruh partisipasi penganggaran terhadap senjangan anggaran dengan memasukkan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Variabel komitmen organisasi dipilih 6
karena komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Mowday et al, 1970, Belianus, 2005). Penelitian ini juga memeliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya, jika penelitian sebelumnya dilakukan pada organisasi yang berorientasi laba, maka penelitian ini dilakukan pada organisasi nirlaba yaitu Universitas Dwijendra Denpasar. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran di Universitas Dwijendra Denpasar? 1.2 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran di Universitas Dwijendra Denpasar. 1.2.2 Kegunaan Penelitian (1) Manfaat Praktis : merupakan sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah, sebagai sarana bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian dan bagi instansi terkait dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengevaluasi dan menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan efektivitas anggaran organisasi terutama dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian. 7
(2) Manfaat Teoritis : hasil penelitian ini dapat menambah referensi menganai pengaruh yang ditimbulkan dari komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. 1.3 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II: KAJIAN PUSTAKA Di dalam Bab II dibahas kerangka teoritis dan Pembahasan Hipotesis, yang berisikan landasan teori dan bukti-bukti empiris dari penelitian terdahulu yang dijadikan kerangka konseptual untuk perumusan hipotesis. Bagian pertama membahas pengertian anggaran, bagian kedua membahas partisipasi anggaran, bagian ketiga mengenai senjangan anggaran, keempat mengenai komitmen organisasi, bagian kelima membahas hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran, bagian keenam membahas pengaruh interaksi komitmen organisasi dengan partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran. BAB III: METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode penelitian, menguraikan lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pemilihan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data 8
BAB IV : PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang analisa data diskriptif, analisa data terhadap pengujian asumsi klasik maupun pengujian hipotesis, dan pembahasan secara teoritik baik secara kuantitatif dan statistik. BAB V: SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini difokuskan pada kesimpulan hasil penelitian serta mencoba untuk menarik beberapa implikasi hasil penelitian. 9