PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK KELAS IV SDN 48 KETANJAK MELIAU ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

Syafaryani, Siti Halidjah, K.Y. Margiati. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan .

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

Joyful Learning Journal

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SDN 01 MHU KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROSIDAH NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PETA KONSEP POHON JARINGAN PEMBELAJARAN PKn SD ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 08 PADANG PIO ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKADENGAN MENGGUNAKANMEDIA GELAS BILANGAN DI SD ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN VIDEO DALAM MATERI GEJALA ALAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DI SD

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMENGGUNAKAN METODE LATIHANPADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 11 PEREGES ARTIKEL PENELITIAN

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN COURSE REVIEW HORAY DI MIN PONTIANAK TENGGARA ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENINGKATAN AKTIVITAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS KELAS I SDN I MEMPAWAH HILIR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGUNAKAN MEDIA KONKRET KELAS 1 SD NEGERI NO. 05 NANGA UNGAI. Oleh KUMANG NIM: F

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh J A M A W I N NIM: F34211105 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD Jamawin, Sukmawati, Maridjo AH PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email : jamawin@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas fisik, mental, dan emosional murid dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas II SDN 17 Kase Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, jenis penelitiannya tindakan kelas. Subjek penelitian adalah guru dan 24 orang murid. Teknik yang digunakan adalah observasi langsung dengan alat pengumpul datanya lembar observasi guru dan murid. penelitian yang dilaksanakan dalam 3 tahap, yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi ini memperoleh hasil sebagai berikut: (1) aktivitas fisik mengalami peningkatan dari baseline 34,72% ke siklus III 97,22% meningkat sebesar 62,50% (2) peningkatan aktivitas mengalami peningkatan dari baseline 20,83% ke siklus III 79,17% meningkat sebesar 58,33%, dan (3) peningkatan aktivitas emosional mengalami peningkatan dari baseline 36,11% ke siklus III 97,22% meningkat sebesar 61,11%. Kata Kunci: Peningkatan, Aktivitas, Demonstrasi, Matematika Abstract : The purpose of this study was to describe the increase in physical activity, mental, and emotional learning of students in mathematics by using methods of class II demonstration at SDN 17 Kase Landak. The method used in this research is descriptive method, research the type of class action. Subjects were a teacher and 24 students. The technique used is direct observation by means of collecting data sheet observations of teachers and students. research carried out in 3 stages, namely planning, implementation, observation, and reflection is obtained the following results : ( 1 ) physical activity increased from baseline 34.72 % to 97.22 % the third cycle increased by 62.50 % ( 2 ) an increase in activity from baseline increased 20.83 % to 79.17 % the third cycle increased by 58.33 %, and ( 3 ) an increase in emotional activity increased from baseline 36.11 % to 97.22% third cycle increased by 61, 11 %. Keywords : Improvement, Activities, Demonstrations, Mathematics A ktivitas murid sebagai salah satu kunci dalam proses belajar mengajar agar terciptanya pembelajaran yang optimal. Begitu pentingnya aktivitas murid ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2012: 96) yang menyatakan aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajarmengajar. Hal ini juga didukung oleh pendapat ahli, Rousseau, yakni segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri,

dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis (Sardiman, 2012: 96). Aktivitas belajar yang tinggi sangat diharapkan dalam pembelajaran baik dalam aspek fisik, mental, maupun emosional agar pembelajaran dapat memuaskan bagi murid maupun guru. Semua murid harus terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga guru di dalam kelas juga memiliki keharusan untuk memfasilitasi semua kebutuhan yang dapat menunjang belajar baik dalam melalui metode mengajar ataupun penggunaan media pembelajaran sehingga pada akhirnya manfaat dan pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran matematika supaya dapat diterima dengan baik oleh seluruh murid. Namun demikian, dalam kenyataannya aktivitas murid seringkali luput dari perhatian. Berdasarkan pra riset pada tanggal 29 Januari 2014 diperoleh data bahwa aktivitas fisik murid hanya mencapai 33,33%, aktivitas mental sebesar 20%, dan aktivitas emosional sebesar 26,39%. Kenyataan tersebut menunjukkan aktivitas belajar masih rendah. Sehingga terjadi kesenjangan antara kenyataan dengan harapan yang harusnya terlaksana dalam seluruh kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dicarikan alternatif untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai metode yang dapat membantu murid lebih berperan aktif sehingga aktivitas pembelajaran murid dapat meningkat, khususnya dalam pembelajaran matematika. Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada murid (Amri,S., 2013: 114).. Metode demonstrasi memiliki beberapa manfaat dari segi psikologis pedagogis, antara lain: (1) perhatian murid dapat lebih terpusatkan; (2) proses belajar murid lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari; dan (3) pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri murid. Adapun metode demonstrasi memiliki beberapa keunggulan yaitu membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda, memudahkan berbagai jenis penjelasan, serta kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari cermah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya (Syaiful Bahri dalam Mawardi, 2013). Adapun langkah- langkah dalam metode demonstrasi menurut Aqib, Z (2013) antara lain: (1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus, (2) guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan, (3) guru dan murid menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan demonstrasi, (4) menunjuk salah satu atau beberapa murid untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan, (5) seluruh murid mencoba demonstrasi dan menganalisa, (6) tiap murid atau kelompok mengemukakan hasil analisisnya dan pengalaman murid didemonstrasikan, (7) guru dan murid membuat kesimpulan. Untuk menerapkan langkah- langkah pembelajaran di atas, diharapkan bisa membantu meningkatkan aktivitas murid, khususnya murid kelas II SDN 17

Kase Landak. Aktivitas belajar yang dilakukan dalam interaksi belajar mengajar meliputi kegiatan timbal balik yang terjadi antara guru dengan murid, murid dengan bahan ajar, dan murid dengan murid. Menurut pakar pendidikan, aktivitas belajar merupakan proses psikologis- pedagogis yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang sengaja diciptakan (Winataputra, 2007: 1.5). Agar murid berperan aktif dalam kegiatan belajar di kelas, guru hendaknya merencanakan kegiatan belajar yang memfasilitasi murid untuk banyak melakukan aktivitas belajar. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar- mengajar (Sardiman, 2012: 96). Aktivitas belajar yang baik tentu akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran agar lebih optimal. Untuk itu, perlu diketahui faktor- faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar individu. Syah, M. (2000) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar meliputi faktor internal seperti keadaan jasmani; kecerdasan; sikap; minat; bakat; dan motivasi, faktor eksternal (lingkungan sosial), dan pendekatan belajar murid. Aktivitas belajar yang dilakukan oleh murid selama proses pembelajaran pada hakikatnya dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional. Aktivitas fisik yaitu aktivitas yang berhubungan dengan gerak fisik tubuh. Adapun indikator kinerja untuk mengukur aktivitas murid dalam aspek aktivitas fisik yakni murid menyimak pelajaran, murid membaca materi pelajaran, dan murid mencatat materi pelajaran. Aktivitas mental yaitu kegiatan yang berhubungan dengan olah pikir. Dalam hal ini meliputi: mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mencoba melakukan demonstrasi, mengisi LKS, dan menyimpulkan. Sedangkan aktivitas mental, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan aspek mental. Dalam hal ini meliputi: bergembira dalam pembelajaran, bersungguh- sungguh mengikuti pembelajaran, serta keberanian berdemonstrasi. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi (2012: 67), metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta- fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Bentuk penelitiannya adalah survey kelembagaan. Survey ini dilakukan dengan mengambil objek berupa lembaga, dalam hal ini Sekolah Dasar Negeri (SDN) 17 Kase Landak. Menurut Nawawi, H. (2012: 69), survey kelembagaan bertujuan untuk menemukan data yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kegiatan operasional lembaga yang diselidiki. Penelitiaan yang akan dilaksanakan bersifat kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010: 130), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas II SD Negeri 17 Kase Landak dengan subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru sebagai peneliti dan 24 murid yang terdiri dari 11 murid laki- laki dan 13 murid perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung dan alat penelitian berupa lembar observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dengan melihat hasil dari observasi pertama, peneliti bisa memperoleh hasil awal (baseline) yang dapat dijadikan tolak ukur penilaian peningkatan aktivitas murid yang dilihat dari segi aktivitas fisik, mental, dan emosional pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Berikut dibahas hasil tiap indikator dalam masing- masing jenis aktivitas. Rata- rata aktivitas fisik dari semua indikator kinerja yang muncul sebesar 34, 72% dan yang tidak muncul sebesar 65,28%. Rata- rata aktivitas mental dari kelima indikator yang diamati diperoleh hasil yang muncul sebesar 28, 33% dan yang tidak muncul sebesar 63,89%. Untuk hasil tindakan pembelajaran siklus I, disepakati bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Walaupun demikian, masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki,antara lain masih ada murid yang belum memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, murid belum sepenuhnya aktif bertanya di kelas, dan menyimpulkan hasil peragaan. Pada siklus II, Masih terdapat beberapa kekurangan terutama pada aktivitas mental Murid, yaitu masih sedikit murid yang berani untuk mengajukan pertanyaan ketika diberikan kesempatan untuk bertanya dan belum banyak murid yang berani untuk menyimpulkan hasil demonstrasi. Sedangkan dari hasil pelaksanaan siklus III dapat disimpulkan berjalan dengan lancar dan sesuai rencana pembelajaran siklus III. Untuk melihat lebih jelas peningkatan aktivitas murid dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi, berikut peneliti menyajikan hasil rekapitulasi hasil penelitian mulai dari penelitian awal (baseline) sampai dengan penelitian siklus III. Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Peningkatan Aktivitas Fisik, Mental, dan Emosional Murid Kelas II SDN 17 Kase No. Indikator Kinerja A. Aktivitas Fisik Baseline (%) I (%) II(%) III(%) 1. Menyimak pelajaran 41,67 50,00 70,83 95,83 2. Membaca materi pelajaran 3. Mencatat materi pelajaran 33,33 41,67 83,33 95,83 29,17 54,17 66,67 100,00 Rata- Rata A 34,72 48,61 73,61 97,22

No. Selisih Peningkatan dari baseline ke- 13,89 38,89 62,50 Kategori SR R T Indikator Kinerja B. Aktivitas Mental 1. Mengajukan pertanyaan Baseline (%) I (%) II(%) III(%) 0 20,83 41,67 62,50 2. Menjawab pertanyaan 4,17 41,67 62,50 83,33 3. Mencoba melakukan demonstrasi 0 62,50 87,50 100,00 4. Mengisi LKS 100 100,00 100,00 100,00 5. Menyimpulkan 0 16,67 33,33 50,00 Rata- Rata B 20,83 48,33 65,00 79,17 Selisih Peningkatan dari baseline ke- 27,50 44,17 58,33 Kategori R CT CT C. Akivitas Emosional 1. Bergembira selama belajar 2. Bersungguh- sungguh mengikuti pelajaran 3. Keberanian berdemonstrasi 50 83,33 91,67 100,00 58,33 75,00 83,33 91,67 0 62,50 100,00 100,00 Rata- Rata C 36,11 73,61 91,67 97,22 Selisih Peningkatan dari baseline ke- 37,50 55,56 61,11 Kategori R CT T Keterangan: SR = sangat rendah, R = rendah, CT= cukup tinggi, T= tinggi 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 91,67% 97,22% 73,61% 73,61% 79,17% 48,61% 65% 36,11% 48,33% 34,72% 20,83% Baseline I II III Aktivitas Fisik Aktivitas Mental Aktivitas Emosional Grafik 1 Rekapitulasi Rata- Rata Peningkatan Aktivitas Murid

Pembahasan Ada empat siklus penelitian yang dilakukan untuk melihat peningkatan aktivitas murid dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi pada murid kelas II, yaitu penelitian awal (baseline), siklus I, siklus II, dan siklus III. Peningkatan aktivitas murid dalam aspek fisik, mental, dan emosional dari penelitian awal (baseline) ke siklus I, penelitian awal (baseline) ke siklus II, sampai dengan siklus III menunjukkan hasil yang beragam. Berdasarkan data yang diperoleh untuk aktivitas fisik mengalami peningkatan dari baseline sebesar 34,72% ke siklus I sebesar 48,61%. Mengalami peningkatan sebesar 13,89% dengan kategori sangat rendah. Untuk siklus II mengalami peningkatan sebesar 38,89% sehingga rata- rata peningkatan menjadi 73,61%. dengan kategori peningkatannya rendah. Sedangkan untuk siklus III sebesar 97,22%. Mengalami peningkatan sebesar 62,50% dengan kategori tinggi. Hasil observasi peningkatan aktivitas mental murid juga mengalami peningkatan. Pada tahap baseline diperoleh hasil sebesar 20,83%. Kemudian meningkat ke siklus I menjadi 48,33%. Mengalami peningkatan sebesar 27,50% dengan kategori rendah. Disiklus II meningkat menjadi 65%, sehingga dapat dikatakan mengalami peningkatan sebesar 44,17% dengan kategori cukup tinggi. Sedangkan siklus III aktivitas mental murid sebesar 79,17%. Mengalami peningkatan sebesar 58,33% dengan kategori cukup tinggi. Aspek terakhir yang diobservasi oleh observer adalah aktivitas emosional murid. Juga mengalami peningkatan dari baseline 36,11% ke siklus I 73,61%, yakni sebesar 37,50% dengan kategori rendah. Baseline ke siklus II sebesar 91,67%. Mengalami peningkatan 55,56% dengan kategori cukup tinggi. Kemudian perubahan dari baseline ke siklus III sebesar 97,22%. Mengalami peningkatan sebesar 61,11% dengan kategori tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh simpulan umum bahwa terdapat peningkatan aktivitas murid dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas I SDN 17 Kase Landak. Dapat pula diuraikan secara khusus sebagai berikut: (1) aktivitas fisik murid dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas II mengalami peningkatan dari baseline sebesar 34,72% ke siklus III sebesar 97,22. Meningkat sebesar 62,50% dengan kategori tinggi. (2) Aktivitas mental murid dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas II mengalami peningkatan dari baseline sebesar 20,83% ke siklus III sebesar 79,17%. Meningkat sebesar 58,33% dengan kategori cukup tinggi. (3) Aktivitas emosional murid dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas II mengalami peningkatan dari baseline sebesar 36,11% ke siklus III sebesar 97,22. Meningkat sebesar 61,11% dengan kategori tinggi.

Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil pada penelitian ini sebagai berikut. Bagi guru, berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan metode demonstrasi dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Bagi murid murid kelas II SDN 17 Kase Landak, untuk dapat lebih memiliki kesungguhan dalam belajar dan turut aktif dalam pembelajaran di dalam kelas pada umumnya dan dalam pembelajaran matematika khususnya. DAFTAR RUJUKAN Amri, S. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya Aqip, Z. (2013). Model- Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mawardi. (2013). Metode Demonstrasi: Manfaat, Kelemahan, dan Kelebihan. (Online). (http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2013/08/metodedemonstrasi.html, dikunjung 27 Februari 2014) Nawawi, H. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Santosa, A.P. (2013). Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar. (Online). (http://banjirembun.blogspot.com/2013/09/faktor-yang-mempengaruhiaktivitas.html, dikunjungi 14 Maret 2014). Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Syah, M. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trinandita. (2010). Aktivitas Belajar. (Online). (http://id.shvoong.com/socialsciences/1961162-aktifitas-belajar/#ixzz2vxdkzl9h, dikunjungi 27 Februari 2014) Winataputra, U. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.