GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Key words :konserfasi, vulkan, kentang

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

Lampiran 1. Deskripsi Profil

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Bangli terletak di tengah-tengah pulau Bali, dan menjadi satusatunya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

2. TINJAUAN PUSTAKA Aliran Permukaan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PERTANIAN DI HULU DAS JENEBERANG

KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan

Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal

VI. EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN HORTIKULTURA DI HULU DAS JENEBERANG

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst.

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Metode Penelitian. diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

PEMANFAATAN SISA TANAMAN UNTUK PUPUK ORGANIK SEBAGAI IbM KELOMPOK TANI SAYURAN DI KECAMATAN KAYU ARO BARAT KABUPATEN KERINCI

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) ialah tumbuhan tropika dan subtropika dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

IV. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

I. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Secara astronomis Dusun Ngampon terletak pada 7 o 50 LS - a) Sebelah utara : Dusun Padangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai April 2017 di

Gambar 3. Lahan Hutan di Kawasan Hulu DAS Padang

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

Sistem Usahatani Konservasi Tanah pada Pertanaman Kubis Dataran Tinggi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB V HASIL PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Tahun Bawang

Alternatif Teknik Konservasi Tanah untuk Pertanaman Kubis Di Dataran Tinggi Kerinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Geografis dan Iklim Daerah aliran sungai (DAS) Siulak di hulu DAS Merao mempunyai luas 4296.18 ha, secara geografis terletak antara 101 0 11 50-101 0 15 44 BT dan 1 0 50 45-1 0 42 50 LS pada ketinggian 1500-1700 m di atas permukaan laut (dpl). Berdasarkan data klimatologi Stasiun Kayu Aro (tahun 2000-2008) ratarata curah hujan di DAS Siulak 1789. mm/tahun dan 149.14 mm/bulan dengan jumlah hari hujan 147 hari/tahun. Curah hujan maksimum dan minimum masingmasing terjadi pada bulan April (206.39 mm/bulan) dan Agustus (100.17 mm/bulan) (Gambar 3). Curah hujan relatif lebih rendah pada bulan Mei hingga September. Rata-rata temperatur udara 22.9 0 C (maksimum 32.51 0 C, minimum 17.99 0 C) dan kelembaban udara 89.99 %. Berdasarkan Klasifikasi Iklim Schmid dan Ferguson, seluruh DAS Siulak termasuk beriklim tropis dengan Tipe Iklim A (daerah basah dengan hutan tropis). Curah hujan (mm) Jumlah hari hujan Curah hujan (mm) 250 200 150 100 50 14 13 11 8 206,39 174,48 154,37 124,24 111,28 15 11 10 9 8 199,74 201,52 9,78 122,51 124,89 100,17 100,27 18 14 12 10 8 6 4 Jumlah hari hujan 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan 0 Gambar 3 Curah hujan dan hari hujan bulanan di DAS Siulak, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci dari data Stasiun Klimatologi Kayu Aro tahun 2000-2008 Bentuk Wilayah dan Penggunaan Lahan Berdasarkan hasil analisis peta sistem lahan (peta Repprot yang dikeluarkan Bakosurtanal) oleh BP DAS Batanghari (2003), bentuk lahan (geomorfologi) DAS Siulak adalah kipas dan lahar dengan simbol TLU dan hasil

analisis peta topografi menunjukkan bahwa bentuk wilayah dan topografi DAS Siulak bervariasi yaitu datar (kemiringan lereng 0-3 persen) seluas 1 4 ha, berombak (kemiringan lereng 3-8 persen) seluas 1 342.68 ha, bergelombang (kemiringan lereng 8-15 persen) seluas 890.40 ha, dan berbukit (kemiringan lereng 15-25 persen) seluas 896.10 ha. Penggunaan lahan di DAS Siulak terdiri dari hutan (1 195.77 ha), kebun kayumanis (121.01 ha), kebun teh (845.52 ha), pertanian campuran (tanaman semusim) (1 970.65 ha) dan pemukiman (158.75 ha) (Lampiran 6). Lahan pertanian campuran mempunyai kemiringan lereng 0-3 persen (603.76 ha), 3-8 persen (839.31 ha), 8-15 persen (320.49 ha) dan 15-25 persen (207.08 ha). Dengan demikian sebagian besar (69.36 %) lahan pertanian campuran di DAS Siulak mempunyai kemiringan lereng 3-25 persen dengan topografi berombak sampai berbukit) (Tabel 2, Lampiran 7). Jenis, Sifat Fisika dan Kimia Tanah Berdasarkan peta tanah Repprot skala 1 : 50 000 yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal diketahui bahwa hampir semua lahan di DAS Siulak mempunyai tanah Hapludands (Lampiran 7), yakni Andisol dengan rejim kelembaban Udik. Andisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai lapisan < 36 cm dengan sifat andik pada kedalaman > 60 cm. Sifat Andik dicirikan oleh C-organik < 25 %, bobot isi (BI) < 0.90 g/cm 3, retensi P > 85 %, Al + ½Fe (dengan amonium oksalat) > 2.0 % dan rasa licin (smeary) bila dipirit (Hardjowigeno 2010). Hasil penelitian Hirmen (2003) menunjukkan bahwa pada Andisol di Desa Kebun Baru, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi ditemukan sifat andik pada profil tanah kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm. Pada lapisan 0-30 cm ditemukan kandungan C-organik 10.54 % (< 25 %), Al-oksalat 4.43 % (> 2 %), Al + ½Fe-oksalat 5.32 % (2 %), retensi fospat 98.70 % ( > 85 %), BI 0.44 g/cm 3 (< 0.9 g/cm 3 ), ph NaF 11.66 (> 10) dan gelas vulkanik 34.67 % (5 %). Kemudian pada kedalaman 30-60 cm ditemukan kandungan C-organik 5.70 % (< 25 %), Al-oksalat 7.17 % (> 2 %), Al + ½Fe-oksalat 8.14 % (2 %), retensi fospat 97.80 % ( > 85 %), BI 0.62 g/cm 3 (< 0.90 g/cm 3 ) dan ph NaF 11.68 (> 10) dan gelas vulkanik 32.33 % (> 5 %). Udands yang merupakan Andisol dengan rejim kelembaban udik dan berdrainase baik adalah Andisol yang termasuk tanah pertanian utama di lahan kering di wilayah beriklim humid (Hidayat dan Mulyani 2002). Tanah pada lahan pertanian campuran di DAS Siulak bertekstur lempung (berlempung halus) pada 48

lapisan atas kecuali SLP-3 bertekstur lempung berpasir (berlempung kasar), dan lempung berdebu (berlempung kasar) pada lapisan bawah (Tabel 4), sebagaimana ciri Andisol yang sebagian besar tergolong berlempung halus sampai berlempung kasar (Hidayat dan Mulyani 2002). Tabel 4 Sifat fisika dan kimia tanah pada lahan pertanian sayuran berbasis kentang di DAS Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi Sifat Tanah SLP-1 SLP-2 SLP-3 SLP-4 Sifat fisika Tekstur tanah Lempung Lempung Lempung Lempung Lapisan 0-30 cm berpasir Pasir (%) 39.13 48.00 58.93 40.41 Debu (%) 38.60 42.03 29.69 48.70 Liat (%) 22.20 9.97 11.38 10.89 Lapisan 30-60 cm Lempung berdebu Pasir (%) 21.87 19.44 15.07 14.57 Debu (%) 54.71 55.90 57.65 57.43 Liat (%) 23.45 24.56 27.27 28.00 Kedalaman tanah (cm) 84.00 (s) 74.00 (s) 75.00 (s) 71.00 (s) BI (g/cm 3 ) 0.65 (r) 0.76 (r) 0.85 (r) 0.69 (r) Porositas (%) 73.23 (s) 69.61 (s) 65.31 (s) 71.61 (s) Permeabilitas (g/cm 3 ) 13.79 (c) 10.47 (ac) 5.81 (s) 9.50 (ac) Sifat kimia ph 6.10 (am) 5.00 (m) 5.20 (m) 5.90 (am) C-organik (%) 6.88 (st) 6.03 (st) 5.55 (st) 5.08 (st) N-total (%) 0.73 (t) 0.79 (st) 0.79 (st) 0.47 (s) P-tersedia (ppm) 41.40 (st) 51.50 (st) 45.50 (st) 42.20 (st) KTK (me/100 g) 45.88 (st) 38.48 (t) 37.74 (t) 37.37 (t) KB (%) 6.11 (sr) 9.90 (sr) 3.34 (sr) 5.76 (sr) Basa-basa dapat ditukar Ca-dd (me/100g) 5.57 (r) 3.06 (r) 7.11 (s) 5.10 (r) Mg-dd (me/100g) 1. (s) 0.22 (t) 0.56 (r) 0.38 (sr) K-dd (me/100g) 0.36 (s) 0.25 (s) 0.69 (t) 0.19 (r) Na-dd (me/100g) 0.30 (r) 0.28 (r) 0.45 (s) 0.22 (r) m = masam, am = agak masam, st = sangat tinggi, t = tinggi, s = sedang, r = rendah, sr = sangat rendah Sumber : Hasil analisis contoh tanah di laboratorium Andisol yang dicirikan oleh tingginya kandungan debu, cenderung peka terhadap erosi terutama yang berada pada wilayah berlereng (Kurnia et al. 2004), sehingga penggunaannya untuk pertanian terutama usahatani tanaman semusim memerlukan tindakan konservasi tanah yang tepat dan memadai. Pekanya tanah di DAS Siulak terhadap erosi juga dapat dilihat dari kedalaman tanah yang tergolong sedang (dalam kisaran 50-90 cm, menurut kriteria Hardjowigeno 2010, Arsyad 2009) dan dapat terjadi akibat telah terjadi erosi cukup besar (> Etol). Hal ini dilandasi oleh karakteristik alami Andisol yang umumnya mempunyai kedalaman tanah (solum) yang dalam (Prasetyo 2005, Kurnia et al. 2004). Sifat fisika tanah yang lain termasuk baik yaitu bobot isi (BI) 49

rendah (< 0.90 g/cm 3 ), porositas sedang, permeabilitas sedang sampai cepat. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa tanah pada masing-masing SLP berstruktur remah, gembur, drainase baik, tidak ada ancaman banjir dan tidak terdapat kerikil atau batuan pada lapisan permukaan. Hal ini sesuai dengan Kurnia et al. (2004) yang mengemukakan bahwa sifat fisika tanah Andisol pada lahan usahatani sayuran di dataran tinggi umumnya baik yaitu struktur tanah remah sampai lepas, gembur (friable) dengan kedalaman tanah (solum) dalam, drainase baik dan porositas sedang sampai tinggi. Berdasarkan kriteria penilaian sifat kimia tanah oleh Pusat Penelitian Tanah (1983 dalam Hardjowigeno 2010), tanah pada lahan pertanian campuran di DAS Siulak tergolong bereaksi masam hingga agak masam dengan kandungan C-organik tinggi dan P-tersedia rendah hingga sedang, N-total dan kapasitas tukar kation (KTK) tinggi hingga sangat tinggi. Namun kejenuhan basa (KB) tanah tergolong rendah hingga sangat rendah dengan kandungan basa (Ca, Mg, K, Na) tergolong sedang hingga rendah (Tabel 4). Hal ini sesuai dengan Darmawidjaja (1997) yang mengemukakan bahwa Andisol dicirikan oleh KB rendah, KTK tinggi dan P-tersedia rendah karena sebagian besar P terfiksasi oleh mineral allophan, dan Hidayat dan Mulyani (2002) yang mengemukakan bahwa ion basa pada Andisol didominasi oleh Ca dan Mg dan sebagian juga K. Berdasarkan sifat fisika dan kimia tanah, maka tanah pada lahan pertanian campuran di DAS Siulak dapat digolongkan mempunyai kesuburan sedang. Hal ini sesuai dengan Hidayat dan Mulyani (2002) yang mengemukakan bahwa Andisol yang umumnya dimanfaatkan untuk usaha pertanian lahan kering di daerah sekitar Gunung Kerinci, termasuk Andisol dengan kesuburan alami sedang hingga tinggi yang terbentuk dari bahan volkan intermedier dan basis. Kurnia et al. (2004) juga mengemukakan bahwa kesuburan tanah Andisol pada lahan usahatani sayuran di dataran tinggi umumnya lebih baik dibandingkan dengan tanah mineral lainnya, karena tanahnya terbentuk dari bahan vulkan dengan bahan organik dan kandungan P tinggi, dan secara umum KTK tanah biasanya tinggi ditandai dengan nilai C-organik yang tinggi. Kependudukan dan Mata Pencaharian Secara administratif, DAS Siulak berada pada 3 desa yakni Desa Kebun Baru, Desa Sungai Lintang dan Desa Sako Dua yang termasuk wilayah Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi (Lampiran 2). Jumlah penduduk pada ketiga desa tersebut adalah 4 378 jiwa dengan 1 300 kepala 50

keluarga (KK), sehingga rata-rata jumlah anggota keluarga adalah 3.38 jiwa/kk (Tabel 5). Berdasarkan rata-rata jumlah anggota keluarga petani tersebut dan harga beras Rp 7 000/kg, maka pendapatan petani di DAS Siulak untuk pemenuhan kebutuhan hidup layak (KHL) adalah Rp 28 000 000/tahun. Tabel 5 Sebaran jumlah penduduk desa pada tahun 2009 di DAS Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi Desa Laki-laki Perempuan Jumlah jiwa/kk (jiwa) (jiwa) jiwa KK Kebun Baru 798 797 1595 417 3.82 Sungai Lintang 689 562 1251 458 2.73 Sako Dua 720 812 1532 425 3.60 Jumlah 2207 2171 4378 1300 3.38 Mata pencaharian utama penduduk di DAS Siulak adalah sektor pertanian dengan komoditas utama tanaman hortikultura sayuran yang meliputi kentang, kubis, cabe, tomat, bawang daun, wortel, kembang kol, brokoli, labu siam, bawang merah dan sawi putih. Disamping itu sebagian petani juga mengusahakan tanaman tahunan (kayu manis, kopi), tanaman pangan/palawija (terutama ubi jalar) dan tanaman buah-buahan (terutama jeruk, pisang dan terung belanda). Komoditas yang paling banyak diusahakan petani di masingmasing desa adalah kentang, kubis, tomat dan cabe (berurutan berdasarkan luas tanam). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usahatani di DAS Siulak adalah usahatani berbasis kentang, kubis, tomat dan cabe. Budidaya kentang dan sayuran lainnya oleh petani umumnya dilakukan secara konvensional yang dicirikan oleh : a) guludan tanaman searah lereng (BP DAS Batanghari 2003, hasil pengamatan di lapangan, Gambar 4), b) bibit kentang berkualitas rendah (hasil panen petani sendiri secara terus menerus tanpa seleksi baik di lapangan maupun di tempat penyimpanan untuk penunasan (Adri et al. 2006, Edi 2004, Nugroho et al. 2004), dan c) pemupukan kimia dalam jumlah besar (terutama pupuk P) dan tidak berimbang serta pestisida berlebihan (Edi et al. 2005). 51

Gambar 4 Sistem guludan tanaman sayuran searah lereng oleh petani di DAS Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi 52