BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Data Dalam penulisan ini, diperlukan data-data penunjang untuk menjawab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kecamatan Cibitung sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK

Rumus-rumus perhitungan proyeksi jumlah penduduk: a. Metoda Arithmatik

Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

PERENCANAAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KELURAHAN SAMBALIUNG KECAMATAN SAMBALIUNG KABUPATEN BERAU ABSTRAK

ANALISIS PEMAKAIAN AIR BERSIH ( PDAM ) UNTUK KOTA PEMATANG SIANTAR

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR PEJOMPONGAN II DENGAN METODE KONVENSIONAL

FOTO DOKUMENTASI PDAM TIRTANADI SUNGGAL BENDUNGAN SUNGAI BELAWAN. RAW WATER TANK (Bak Pengendap) BANGUNAN INTAKE. RAW WATER PUMP ( Pompa Air)

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

TUGAS KELOMPOK PREDIKSI KEBUTUHAN DOMESTIK AIR BERSIH DI SUATU KLASTER PERUMAHAN/SUATU DAERAH BAHAN PRESENTASI DISUSUN OLEH :... NIM :...

Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih di PDAM Tirta Silau Piasa, Kisaran Barat, Asahan, Sumatra Utara

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 03. Yuniati, PhD

PERENCANAAN PENGEMBANGAN ProyeksiPenduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahnia Nazthalia (2012) mengadakan penelitian Analisa Kebutuhan Air

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehilangan air pada suatu sistem hidrologi. panjang, untuk suatu DAS atau badan air seperti waduk atau danau.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN KAJIAN SPASIAL KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN PINELENG, KABUPATEN MINAHASA

BAB IV DASAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA NIAMEY

Perencanaan Air Bersih

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

ANALISIS KEHILANGAN TINGGI TEKAN DAN KEBUTUHAN AIR JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMNAS TALANG KELAPA PALEMBANG

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM UNIT OPERASIONAL KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

BAB IV GAMBARAN DAERAH PERENCANAAN

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA BATAM PADA TAHUN 2025

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIF SETIAWAN NIM I PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V DETAIL DESAIN. Metode Aritmatik

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STUDI KELAYAKAN PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SURAKARTA PLANNING HORIZON 10 TAHUN (STUDI KASUS : PDAM KOTA SURAKARTA)

KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN ABSTRAK

Laju pertumbuhan penduduk geometrik menggunakan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk sama setiap tahunnya.

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RESERVOIR PDAM TIRTANADI CABANG PADANGSIDIMPUAN

TUGAS AKHIR ANALISIS KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH UNIT KEDAWUNG PDAM SRAGEN

STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM GRESIK WILAYAH KOTA. Choiriyah Hastuningtiyas Handoko Dosen Pembimbing : Ir. Hari Wiko Indarjanto, MEng.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG

Katalog : Statistik Daerah. Kecamatan Manggala Badan Pusat Statistik Kota Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur,

BAB III METODE PERENCANAAN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANDUNG KULON Tahun ISSN / ISBN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN LUBUK SIKAPING

Erlynda Kumalajati Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Kupang

SISTEM DISTRIBUSI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI PULAU PULAU KECIL

BAB V PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 270 sampel di wilayah usaha

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah MASYARAKAT KABUPATEN KULON PROGO YANG MAJU,

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Katalog : pareparekota.bps.go.id

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada pemakaian air di Wilayah Usaha PAM PT. TB

IV. KEADAAN UMUM 4.1. Regulasi Penataan Ruang

BAB IV ANALISIS STRUKTUR RUANG KOTA KECAMATAN

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

Katalog BPS :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

Halaman Judul Daftar isi. Daftar Tabel Daftar gambar Kata Pengantar. Bab I. Pendahuluan Latar belakang Tujuan Manfaat.

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah


DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN TINOOR


STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Dalam penulisan ini, diperlukan data-data penunjang untuk menjawab permasalahan yang menjadi pokok pembahasan yaitu berapa jumlah kebutuhan air bersih untuk kondisi sekarang dan prediksinya untuk kebutuhan di masa yang akan datang di Kecamatan Cibitung. Data-data yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut: 4.1.1 Data Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk diperlukan untuk menghitung proyek jumlah penduduk yang akan datang dimana pertambahan jumlah penduduk ini mempengaruhi jumlah kebutuhan air bersih baik kebutuhan air domestik maupun kebutuhan air non domestik yang dibutuhkan oleh penduduk di tiap-tiap desa di Kecamatan Cibitung. Data jumlah penduduk tiap desa dari tahun 2009 sampai 2014 di kecamatan Cibitung adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Jumlah Penduduk di Kecamatan Cibitung Tahun 2009 2014 Desa Jumlah Penduduk (Orang) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 19.146 20.350 28.247 27.556 27.958 29.673 2 Wanasari 70.910 73.226 100.884 101.638 103.345 110.009 3 Wanajaya 25.370 30.054 37.561 43.349 44.000 54.580 4 Sukajaya 9.333 10.835 13.700 14.591 14.763 16.078 5 Kertamukti 9.655 9.693 10.295 10.459 10.561 10.907 6 Muktiwari 6.042 6.051 6.305 6.485 6.517 6.691 7 Sarimukti 3.578 3.759 3.849 3.867 3.853 3.964 Kec.Cibitung 144.034 153.968 200.841 207.945 210.997 231.902 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) IV - 1

4.1.2 Data Fasilitas Perkotaan Data fasilitas perkotaan diperlukan dalam analisa dan prediksi kebutuhan air sesuai dengan standar perencanaan yang ditetapkan oleh PU Cipta Karya. Berikut data-data fasilitas perkotaan untuk kecamatan Cibitung pada tahun 2009-2014: 4.1.2.1 Data Fasilitas Pendidikan Data jumlah siswa dibutuhkan untuk menghitung kebutuhan air bersih kategori non domestik yaitu kebutuhan air bersih untuk fasilitas sekolah. Pada tabel 4.2 tertera total keseluruhan siswa dan guru tiap jenjang pendidikan yaitu TK, SD, SMP, SMK serta Sekolah Islam baik swasta maupun negeri tiap desa dari tahun 2009 2014. Data tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Jumlah Siswa dan Guru di Kecamatan Cibitung Tahun 2009 2014 Desa Jumlah Siswa dan Guru (Orang) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 2.843 2.843 3.283 3.283 15.190 16.380 2 Wanasari 15.042 15.042 15.384 15.384 30.243 33.700 3 Wanajaya 5.157 5.157 6.073 6.073 17.212 18.448 4 Sukajaya 2.203 2.203 2.335 2.335 5.675 7.292 5 Kertamukti 1.709 1.709 1.801 1.801 3.064 3.739 6 Muktiwari 612 612 651 651 2.895 3.020 7 Sarimukti 356 356 357 357 1.813 1.938 Kec. Cibitung 27.922 27.922 29.884 29.884 76.092 84.517 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) 4.1.2.2 Data Fasilitas Peribadatan Data jumlah tempat peribadatan dibutuhkan untuk menghitung kebutuhan air bersih kategori non domestik yaitu kebutuhan air bersih untuk fasilitas Mushola dan Masjid. Pada tabel 4.3 tertera total keseluruhan jumlah Masjid dan Mushola tiap desa dari tahun 2009-2014. Data tersebut adalah sebagai berikut: IV - 2

Tabel 4.3. Jumlah Masjid dan Mushola di Kecamatan Cibitung Tahun 2009-2014 Desa Jumlah Masjid dan Mushola (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 40 40 40 40 40 51 2 Wanasari 93 93 93 93 93 103 3 Wanajaya 36 37 38 40 40 44 4 Sukajaya 14 15 17 21 21 22 5 Kertamukti 31 31 31 29 29 29 6 Muktiwari 14 15 15 15 15 17 7 Sarimukti 9 9 10 10 10 12 Kec.Cibitung 237 240 244 248 248 278 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) 4.1.2.3 Data Fasilitas Pasar Fasilitas pasar yang melayani kebutuhan-kebutuhan pokok sehari-hari. Di dalam pasar tersebut memerlukan tersedianya air bersih. berikut total keseluruhan jumlah pasar tiap desa pada tahun 2009-2014. Tabel 4.4. Jumlah Pasar di Kecamatan Cibitung Tahun 2009-2014 Desa Jumlah Pasar Satuan 1 Cibuntu - Unit 2 Wanasari 5 Unit 3 Wanajaya 6 Unit 4 Sukajaya 1 Unit 5 Kertamukti - Unit 6 Muktiwari - Unit 7 Sarimukti - Unit Kec.Cibitung 12 Unit (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) 4.1.2.4 Data Fasilitas Kesehatan Data jumlah tempat pelayanan kesehatan dibutuhkan untuk menghitung kebutuhan air bersih kategori non domestik yaitu kebutuhan air bersih untuk fasilitas Rumah sakit dan Puskesmas. Pada tabel 4.5 dan 4.6 tertera total keseluruhan jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas tiap desa dari tahun 2009-2014. Data tersebut adalah sebagai berikut: IV - 3

Tabel 4.5. Jumlah Rumah Sakit di Kecamatan Cibitung Tahun 2009 2014 Desa Jumlah Rumah Rumah Sakit (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 0 0 0 0 0 0 2 Wanasari 3 3 3 4 4 4 3 Wanajaya 0 0 0 0 0 0 4 Sukajaya 1 1 1 1 1 1 5 Kertamukti 0 0 0 0 0 0 6 Muktiwari 0 0 0 0 0 0 7 Sarimukti 0 0 0 0 0 0 Kec.Cibitung 4 4 4 5 5 5 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) Tabel 4.6. Jumlah Puskesmas di Kecamatan Cibitung Tahun 2009 2014 Desa Jumlah Puskesmas (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 0 0 0 1 1 1 2 Wanasari 2 2 2 2 2 2 3 Wanajaya 0 0 0 0 0 1 4 Sukajaya 2 2 2 1 1 1 5 Kertamukti 1 1 1 1 1 2 6 Muktiwari 0 0 1 1 1 2 7 Sarimukti 0 0 0 0 0 0 Kec.Cibitung 5 5 6 6 6 9 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) 4.1.2.5 Data Fasilitas Perkantoran Berikut total jumlah Rumah kantor tiap desa di Kecamatan Cibitung: Tabel 4.7. Jumlah Kantor di Kecamatan Cibitung Tahun 2014 Desa Jumlah Perkantoran (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 3 5 5 6 7 9 2 Wanasari 6 8 10 12 12 14 3 Wanajaya 1 1 1 1 1 1 4 Sukajaya - - - - - - 5 Kertamukti - - - - - - 6 Muktiwari - - - - - - 7 Sarimukti - - - - - - Kec.Cibitung 10 14 16 19 20 24 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) IV - 4

4.1.2.6 Data Fasilitas Hotel Pada tabel 4.8 tertera total keseluruhan jumlah hotel/penginapan tiap desa di Kecamatan Cibitung pada tahun 2014. Data tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.8. Jumlah Hotel/Penginapan di Kecamatan Cibitung Tahun 2009-2014 Desa Jumlah Hotel/Penginapan (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 1 1 1 2 2 2 2 Wanasari 0 0 0 0 0 0 3 Wanajaya 0 0 0 0 0 0 4 Sukajaya 0 0 0 0 0 0 5 Kertamukti 0 0 0 0 0 0 6 Muktiwari 0 0 0 0 0 0 7 Sarimukti 0 0 0 0 0 0 Kec.Cibitung 1 1 1 2 2 2 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) 4.1.2.7 Data Fasilitas Rumah Makan/Restoran Pada tabel 4.9 tertera total keseluruhan jumlah Rumah makan/restoran tiap desa di Kecamatan Cibitung pada tahun 2014. Data tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.9. Jumlah Rumah Makan / Restoran di Kecamatan Cibitung Tahun 2009 - Desa 2014 Jumlah Rumah Makan/Restoran (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 22 28 36 42 48 63 2 Wanasari 113 132 156 178 223 285 3 Wanajaya 20 21 21 22 22 22 4 Sukajaya 38 38 38 39 39 39 5 Kertamukti 7 7 7 7 7 7 6 Muktiwari 8 10 11 13 14 14 7 Sarimukti 0 0 0 0 0 0 Kec.Cibitung 208 236 269 301 353 430 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) IV - 5

4.1.2.8 Data Fasilitas Industri / Kerajinan Pada tabel 4.10 tertera total keseluruhan jumlah Industri/Kerajinan tiap desa di Kecamatan Cibitung pada tahun 2014. Data tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.10. Jumlah Industri / Kerajinan di Kecamatan Cibitung Tahun 2009-2014 Desa Jumlah Industri/Kerajinan (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 9 9 18 18 18 18 2 Wanasari 20 32 37 38 40 42 3 Wanajaya 15 15 26 26 26 26 4 Sukajaya 14 12 24 24 24 24 5 Kertamukti 12 12 20 20 20 20 6 Muktiwari 11 10 23 18 18 18 7 Sarimukti 2 8 13 23 48 120 Kec.Cibitung 83 98 161 167 194 268 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) 4.1.2.9 Data Fasilitas Komersial Data jumlah fasilitas komersial dibutuhkan untuk menghitung kebutuhan air bersih kategori non domestik yaitu terdiri kebutuhan air bersih untuk pertokoan dan swalayan. Data tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.11. Jumlah Fasilitas Komersial di Kecamatan Cibitung Tahun 2009-2014 Desa Jumlah Pertokoan (Unit) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Cibuntu 236 236 236 724 724 813 2 Wanasari 273 273 273 572 572 575 3 Wanajaya 82 82 82 625 625 625 4 Sukajaya 200 200 200 203 203 283 5 Kertamukti 150 150 150 56 56 87 6 Muktiwari 27 27 27 68 68 72 7 Sarimukti 7 7 7 27 27 58 Kec.Cibitung 975 975 975 2.275 2.275 2.513 (Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi) IV - 6

4.1.3 Gambaran Wilayah Kecamatan Cibitung sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat, dimana secara administrative terbagi menjadi 7 desa yaitu Desa Cibuntu, Wanasari, Wanajaya, Sukajaya, Kertamukti, Muktiwari, dan Sarimukti. Setiap desa di Kecamatan tersebut memiliki kebutuhan atas air bersih yang bervariasi.`` Secara topografi, Kecamatan Cibitung merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian 20 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan pemanfaatan ruang pada tahun 2006, 59% luas wilayah kecamatan cibitung, yaitu 2678 Ha, merupakan permukiman perkotaan. Hal tersebut didorong oleh berkembangnya kawasan industri di Kecamatan Cibitung, luas kawasan industri sekitar 388,8 Ha (9%). Di sisi lain, Kecamatan Cibitung juga memiliki pertanian lahan basah yang cukup luas, yaitu seluas 963,24 Ha dan hutan lindung seluas 75,87 Ha. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kecamatan Cibitung IV - 7

4.2 Analisa Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk mempengaruhi tingkat kebutuhan air bersih. Peningkatan jumlah penduduk dari masa ke masa memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat kebutuhan air bersih. Untuk mengetahui kebutuhan air bersih di masa yang akan datang, maka di perlukan data jumlah penduduk di masa datang. Jumlah penduduk di masa datang diperoleh dengan melakukan proyeksi penduduk. Perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan metode aritmatika dan metode geometrik, seperti diperlihatkan pada rumus 2.1 dan 2.3. Tabel 4.12 memberikan data penduduk Kecamatan Cibitung dari Tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. Tabel 4.12. Data Statistik Penduduk Kecamatan Cibitung Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tahun Penduduk (Jiwa) (Persen) (Jiwa) 1 2009 144.034 - - 2 2010 153.968 9.934 6,897 3 2011 200.841 46.873 30,443 4 2012 207.945 7.104 3,537 5 2013 210.997 3.052 1,468 6 2014 231.902 20.905 9,908 Jumlah 87.868 52,253 Rata-rata 17.574 10,451 Rata-rata pertambahan penduduk dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (231.902 144.034) / 5 Ka = 87.868/5 Ka = 17.574 jiwa/tahun IV - 8

Persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun: r = 52,253 % / 5 r = 10,451 % 4.3 Perhitungan Proyeksi Penduduk 4.3.1 Metode Aritmatik Rumus dasar metode aritmatik yaitu: Pn = Po + ka (Tn To) Ka = 17.574 Ka = P 14 = 231.902 17.574 (14 9) = 231.902 87.870 = 144.032 4.3.2 Metode Geometrik Rumus dasar metode geometrik yaitu: Pn = Po(1+r)ⁿ P 9 = P 14 (1+0,105) (14-9) P 9 = 231.902 / (1,105) 5 = 140.765 Hasil perhitungan mundur selengkapnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Mundur Jumlah Penduduk Kecamatan Cibitung Tahun Statistik Jumlah Penduduk Hasil Perhitungan Mundur (X) (Y) Aritmatik Geometrik 2009 144.034 144.032 140.765 2010 153.968 161.606 155545 2011 200.841 179.180 171877 2012 207.945 196.754 189924 2013 210.997 214.328 209866 2014 231.902 231.902 231902 Jumlah 1.149.687 1.127.802 1.099.879 IV - 9

Untuk menentukan metoda proyeksi jumlah penduduk yang paling mendekati kebenaran terlebih dahulu perlu dihitung standar deviasi dari hasil perhitungan kedua metoda diatas. Dimana: s Yi = standar deviasi = variabel independen Y (jumlah penduduk) Ymean = rata-rata Y N = jumlah data Hasil perhitungan standar deviasi dari kedua metoda perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut: Tahun Tabel 4.14. Deviasi Standar dari Hasil Perhitungan Aritmatik Tahun Statistik Hasil Ke Jumlah Perhitungan (X) Penduduk Aritmatik Yi - Ymean (Yi - Ymean)² Yi 2009 1 144.034 144.032-47.583 2.264.094.306 2010 2 153.968 161.606-30.009 900.510.072 2011 3 200.841 179.180-12.435 154.616.790 2012 4 207.945 196.754 5.140 26.414.460 2013 5 210.997 214.328 22.714 515.903.082 2014 6 231.902 231.902 40.288 1.623.082.656 Jumlah 21 1.149.687 - - 5484621368 Ymean 191.615 - - - Standar Deviasi - - - 30.234 IV - 10

Tahun Tabel 4.15. Deviasi Standar dari Hasil Perhitungan Geometrik Tahun Statistik Hasil Ke Jumlah Perhitungan (X) Penduduk Geometrik Yi - Ymean (Yi - Ymean)² Yi 2009 1 144.034 140.765-50.850 2.585.671.650 2010 2 153.968 155545-36.070 1.301.026.223 2011 3 200.841 171877-19.738 389.570.541 2012 4 207.945 189924-1.690 2.857.658 2013 5 210.997 209866 18.252 333.119.565 2014 6 231.902 231902 40.288 1.623.082.656 Jumlah 21 1.149.687 - - 6235328294 Ymean 191.615 - - - Standar Deviasi - - - 32.237 Hasil perhitungan standar deviasi memperlihatkan angka yang berbeda untuk kedua metoda proyeksi. Angka terkecil adalah hasil perhitungan proyeksi dengan metoda Aritmatik. Jadi untuk memperkirakan jumlah penduduk kecamatan Cibitung 5 tahun mendatang dipilih metoda Aritmatik. Berikut adalah tabel perhitungan proyeksi penduduk tahun 2014-2019. Tabel 4.16. Perhitungan Proyeksi Penduduk Tahun 2014 2019 Tahun n Metode Aritmatik Pn=231.902 + 17.574 n (Jiwa) 1 2014 0 231.902 2 2015 1 249.476 3 2016 2 267.050 4 2017 3 284.624 5 2018 4 302.198 6 2019 5 319.772 IV - 11

Gambar 4.2. Grafik Proyeksi Penduduk Kecamatan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 Dari analisa di atas didapat jumlah penduduk Kecamatan Cibitung pada tahun 2019 berjumlah 319.772 jiwa (Proyeksi 5 tahun), maka sesuai Tabel 2.2, Kecamatan Cibitung termasuk dalam kategori kota sedang dengan jumlah penduduk berkisar 100.000 500.000 jiwa. 4.4 Analisa Kebutuhan Air Bersih 4.4.1 Sektor Domestik 1). Sambungan Rumah Tangga (SR) Tabel 4.17. Kebutuhan Air Untuk Sambungan Rumah Tangga (SR) Jumlah Tingkat Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Tahun Penduduk Pelayanan Terlayani Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Jiwa) ( % ) (Jiwa) (Lt/Jiwa/Hari) (Lt/Hari) (Liter/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) ( h ) 1 2014 231.902 80 18.552.160 80 1.484.172.800 17.178 2 2015 249.476 80 19.958.080 80 1.596.646.400 18.480 3 2016 267.050 80 21.364.000 80 1.709.120.000 19.781 4 2017 284.624 80 22.769.920 80 1.821.593.600 21.083 5 2018 302.198 80 24.175.840 80 1.934.067.200 22.385 6 2019 319.772 80 25.581.760 80 2.046.540.800 23.687 IV - 12

Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Hasil Perhitungan proyeksi jumlah penduduk (tabel 4.1) (d) = Tabel 2.2 no. 12 kolom 4 (kota sedang) (e) = (c) x (d) (f) = Kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU (g) = (e) x (f) (h) = (g) / (24 x 60 x 60) 2). Hidran Umum (HU) Tabel 4.18. Kebutuhan Air Untuk Hidran Umum (HU) Tahun Jumlah Tingkat Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Penduduk Pelayanan Terlayani Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Jiwa) ( % ) (Jiwa) (Lt/Jiwa/Hari) (Lt/Hari) (Liter/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) ( h ) 1 2014 231.902 20 4.638.040 20 92.760.800 1.074 2 2015 249.476 20 4.989.520 20 99.790.400 1.155 3 2016 267.050 20 5.341.000 20 106.820.000 1.236 4 2017 284.624 20 5.692.480 20 113.849.600 1.318 5 2018 302.198 20 6.043.960 20 120.879.200 1.399 6 2019 319.772 20 6.395.440 20 127.908.800 1.480 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Hasil Perhitungan proyeksi jumlah penduduk (tabel 4.1) (d) = Tabel 2.2 no. 12 kolom 4 (kota sedang) (e) = (c) x (d) (f) = Kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU (g) = (e) x (f) (h) = (g) / (24 x 60 x 60) IV - 13

4.4.2 Sektor Non Domestik 1). Fasilitas Pendidikan Fasilitas pendidikan berfungsi untuk melayani masyarakat sehingga pertumbuhan pelajar diasumsikan sama atau seiring dengan angka pertumbuhan penduduk Kecamatan Cibitung. Dari peraturan Ditjen Cipta Karya Dep.PU faktor yang diperhitungkan adalah jumlah Siswa dan Guru dengan kebutuhan air 10 liter / orang / hari. Tabel 4.19 memberikan data siswa dan guru Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. Tabel 4.19. Data Statistik Pertumbuhan Siswa dan Guru Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah 1 2009 27.922 2 2010 27.922 3 2011 29.884 4 2012 29.884 5 2013 76.092 6 2014 84.517 Pertumbuhan Jumlah Siswa dan Guru (Jiwa) (Jiwa) (Persen) 0 0,000 1.962 0,070 0 0,000 46.208 1,546 8.425 0,111 Jumlah 56.595 1,727 Rata-rata 11.319 0,345 IV - 14

Rata-rata pertambahan siswa dan guru dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (84.517 27.922) / 5 Ka = 56.595/5 Ka = 11.319 jiwa/tahun Persentase pertambahan siswa dan guru rata-rata per tahun: r = 1,727 % / 5 r = 0,345 % maka didapat rumus untuk proyeksi siswa dan guru adalah: Pn=84.517 + 11.319 n Tabel 4.20. Perhitungan Proyeksi Siswa dan Guru Tahun 2014 2019 Metode Aritmatik Tahun N Pn=84.517 + 11.319 n (Jiwa) 1 2014 0 84.517 2 2015 1 95.836 3 2016 2 107.155 4 2017 3 118.474 5 2018 4 129.793 6 2019 5 141.112 Gambar 4.3. Grafik Proyeksi Siswa dan Guru Kecamatan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 IV - 15

Tahun Tabel 4.21. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pendidikan Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Siswa/Guru Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Orang) (Lt/Orang/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) 1 2014 84.517 10 845.170 9,782 2 2015 95.836 10 958.360 11,092 3 2016 107.155 10 1.071.550 12,402 4 2017 118.474 10 1.184.740 13,712 5 2018 129.793 10 1.297.930 15,022 6 2019 141.112 10 1.411.120 16,332 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah siswa dan guru tahun 2014 yaitu 84.517 orang di peroleh dari sumber BPS Kec. Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah siswa dan guru dihitung dengan metode aritmatik dengan rumus Pn = Po + ka (Tn To) (d) = Tabel 2.3 (e) = (c) x (d) (f) = (g) / (24 x 60 x 60) 2). Fasilitas Peribadatan Fasilitas peribadatan digunakan masyarakat sebagai sarana menjalankan ibadah sehingga pertumbuhan jumlah peribadatan diasumsikan sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Cibitung. Pada peraturan yang ditetapkan Ditjen Cipta Karya Dep. PU didapat kebutuhan air bersih untuk Masjid/Mushola sebesar 3000 liter/unit/hari. IV - 16

Tabel 4.22 memberikan data masjid/mushola Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. Tabel 4.22. Data Statistik Pertumbuhan Masjid/Mushola Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Jumlah Tahun Jumlah Pertumbuhan Masjid/Mushola 1 2009 237 2 2010 240 3 2011 244 4 2012 247 5 2013 248 6 2014 278 (Unit) (Unit) (Persen) 3 0,013 4 0,017 4 0,016 0 0,000 30 0,121 Jumlah 41 0,167 Rata-rata 8,2 0,033 Rata-rata pertambahan masjid/mushola dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (278 237) / 5 Ka = 41/5 Ka = 8,2 unit/tahun Persentase pertambahan masjid/mushola rata-rata per tahun: r = 0,167 % / 5 r = 0,033 % maka didapat rumus untuk proyeksi masjid/mushola adalah: Pn=278 + 8,2 n IV - 17

Tabel 4.23. Perhitungan Proyeksi Masjd/Mushola Tahun 2014 2019 Metode Aritmatik Tahun n Pn=278 + 8,2 n (Jiwa) 1 2014 0 278 2 2015 1 286 3 2016 2 294 4 2017 3 303 5 2018 4 311 6 2019 5 319 Gambar 4.4. Grafik Proyeksi Masjid/Mushola Kecamatan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 Tabel 4.24. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Peribadatan Tahun Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Masjid/Mushola Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Unit) (Lt/Unit/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) 1 2014 278 3.000 834.000 9,653 2 2015 286 3.000 858.600 9,938 3 2016 294 3.000 883.200 10,222 4 2017 303 3.000 907.800 10,507 5 2018 311 3.000 932.400 10,792 6 2019 319 3.000 957.000 11,076 IV - 18

Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah masjid/mushola tahun 2014 yaitu 278 unit diperoleh Dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi masjid/mushola dihitung dengan metode aritmatik dengan rumus berikut: Pn = Po + ka (Tn To) (d) = Tabel 2.3 (e) = (c) x (d) (f) = (e) / (24 x 60 x 60) Tahun 3). Fasilitas Pasar Terdapat pula fasilitas pasar yang melayani kebutuhan-kebutuhan pokok sehari-hari. Di dalam pasar tersebut memerlukan tersedianya air bersih. Analisis kebutuhan air bersih untuk fasilitas pasar dapat dilihat pada tabel 4.25. Tabel 4.25. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Pasar Jumlah Standar Kebutuhan Komsumsi Air Jumlah Jumlah Penduduk Kebutuhan Luas Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Jiwa) (m2/jiwa) (m2) (Lt/m2/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) ( h) 1 2014 231.902 36.000/120.000 69.571 12.000 83.485 0,966 2 2015 249.476 36.000/120.000 74.843 12.000 89.811 1,039 3 2016 267.050 36.000/120.000 80.115 12.000 96.138 1,113 4 2017 284.624 36.000/120.000 85.387 12.000 102.465 1,186 5 2018 302.198 36.000/120.000 90.659 12.000 108.791 1,259 6 2019 319.772 36.000/120.000 95.932 12.000 115.118 1,332 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk (tabel 4.16) IV - 19

(d) = Kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU (e) = (c) x (d) (f) = Tabel 2.3 (g) = (e) x (f) (f) = (g) / (24 x 60 x 60) 4). Fasilitas Perkantoran Kebutuhan air untuk perkantoran sebesar 10 liter/pegawai/hari. Tabel 4.26 memberikan data perkantoran Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. Tabel 4.26. Data Statistik Pertumbuhan Perkantoran Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah Pertumbuhan Jumlah Perkantoran (Unit) (Unit) (Persen) 1 2009 10 4 0,400 2 2010 14 2 0,143 3 2011 16 3 0,188 4 2012 19 1 0,053 5 2013 20 4 0,200 6 2014 24 Jumlah 14 0,983 Rata-rata 2,8 0,197 IV - 20

Rata-rata pertambahan perkantoran dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (24 10) / 5 Ka = 14/5 Ka = 2,8 unit/tahun Persentase pertambahan perkantoran rata-rata per tahun: r = 0,983 % / 5 r = 0,197 % maka didapat rumus untuk proyeksi perkantoran adalah: Pn=24 + 2,8 n Tabel 4.27. Perhitungan Proyeksi Perkantoran Tahun 2014 2019 Tahun n Metode Aritmatik Pn=24 + 2,8 n (Jiwa) 1 2014 0 24 2 2015 1 27 3 2016 2 30 4 2017 3 32 5 2018 4 35 6 2019 5 38 Gambar 4.5. Grafik Proyeksi Perkantoran Kecamatan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 IV - 21

Tahun Tabel 4.28. Kebutuhan Air untuk Fasilitas Perkantoran Jumlah Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Kebutuhan Perkantoran Pegawai Rata-rata Pemakaian Air (Unit) (orang) (Lt/orang/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) 1 2014 24 1.680 10 16.800 0,194 2 2015 27 1.876 10 18.760 0,217 3 2016 30 2.072 10 20.720 0,240 4 2017 32 2.268 10 22.680 0,263 5 2018 35 2.464 10 24.640 0,285 6 2019 38 2.660 10 26.600 0,308 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah toko tahun 2014 yaitu 24 unit., Diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah perkantoran dengan metode aritmatik. (d) = Asumsi 1 kantor dengan jumlah pegawai 70 orang (e) = Tabel 2.3 (f) = (d ) x (e) (g) = (f ) / (24 x 60 x 60) 5). Fasilitas Kesehatan Perkembangan fasilitas kesehatan sampai tahun 2019 di hitung berdasarkan hasil proyeksi dengan metode aritmatik. Tabel di bawah memberikan data Fasilitas Rumah Sakit dan Mushola Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. IV - 22

a. Rumah Sakit Tabel 4.29. Data Statistik Pertumbuhan Rumah Sakit Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah Pertumbuhan Jumlah Rumah Sakit (Unit) (Unit) (Persen) 1 2009 4 0 0,000 2 2010 4 0 0,000 3 2011 4 1 0,250 4 2012 5 0 0,000 5 2013 5 0 0,000 6 2014 5 Jumlah 1 0,250 Rata-rata 0,2 0,050 Rata-rata pertambahan Rumah Sakit dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (5 4) / 5 Ka = 1/5 Ka = 0,2 unit/tahun Persentase pertambahan rumah sakit rata-rata per tahun: r = 0,250 % / 5 r = 0,050 % maka didapat rumus untuk proyeksi rumah sakit adalah: Pn=5 + 0,2 n IV - 23

Tabel 4.30. Perhitungan Proyeksi Rumah Sakit Tahun 2014 2019 Metode Aritmatik Tahun n Pn=5 + 0,2 n (Jiwa) 1 2014 0 5 2 2015 1 5 3 2016 2 5 4 2017 3 6 5 2018 4 6 6 2019 5 6 Gambar 4.6. Grafik Proyeksi Rumah Sakit Kecamatan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 Tabel 4.31 Kebutuhan Air Untuk Rumah Sakit Tahun Jumlah Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Rumah Sakit Tempat Tidur Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Unit) (bed/unit) (Lt/bed/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) 1 2014 5 150 200 150.000 1,736 2 2015 5 150 200 156.000 1,806 3 2016 5 150 200 162.000 1,875 4 2017 6 150 200 168.000 1,944 5 2018 6 150 200 174.000 2,014 6 2019 6 150 200 180.000 2,083 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah fasilitas rumah sakit tahun 2014 yaitu 5 unit diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung IV - 24

b. Puskesmas dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah rumah sakit dengan metode aritmatik. (d) = Asumsi 150 bed/unit rumah sakit (e) = Tabel 2.3 (f) = (c) x (d) x (e) (g) = (f) / (24 x 60 x 60) Tabel 4.32. Data Statistik Pertumbuhan Puskesmas Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Jumlah Tahun Jumlah Pertumbuhan Puskesmas (Unit) (Unit) (Persen) 1 2009 5 2 2010 5 3 2011 6 4 2012 6 5 2013 6 6 2014 9 0 0,000 1 0,200 0 0,000 0 0,000 3 0,500 Jumlah 4 0,700 Rata-rata 0,8 0,140 Rata-rata pertambahan Puskesmas dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (9 5) / 5 Ka = 4/5 Ka = 0,8 unit/tahun Persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun: r = 0,700 % / 5 r = 0,140 % IV - 25

maka didapat rumus untuk proyeksi puskesmas adalah: Pn=9 + 0,8 n Tabel 4.33. Perhitungan Proyeksi Puskesmas Tahun 2014 2019 Tahun n Metode Aritmatik Pn=9 + 0,8 n (Jiwa) 1 2014 0 9 2 2015 1 10 3 2016 2 11 4 2017 3 11 5 2018 4 12 6 2019 5 13 Gambar 4.7. Grafik Proyeksi Puskesmas Kecamatan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 Tabel 4.34 Kebutuhan Air Untuk Puskesmas Tahun Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Puskesmas Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Unit) (Lt/Unit/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d) ( e) ( f) 1 2014 9 2.000 18.000 0,208 2 2015 10 2.000 19.600 0,227 3 2016 11 2.000 21.200 0,245 4 2017 11 2.000 22.800 0,264 5 2018 12 2.000 24.400 0,282 6 2019 13 2.000 26.000 0,301 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) IV - 26

(c) = Jumlah fasilitas puskesmas tahun 2014 yaitu 9 unit diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah puskesmas dengan metode aritmatik. (d) = Tabel 2.3 (e) = (c) x (d) (f) = (e) / (24 x 60 x 60) 6). Fasilitas Hotel/Penginapan Kebutuhan air untuk hotel/penginapan sebesar 150 liter/bed/hari. Tabel 4.35 memberikan data Hotel/penginapan Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. Tabel 4.35. Data Statistik Pertumbuhan Hotel Penginapan Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun 1 2009 1 2 2010 1 3 2011 1 4 2012 2 5 2013 2 6 2014 2 Jumlah Pertumbuhan Jumlah Hotel/Penginapan (Unit) (Unit) (Persen) 0 0,000 0 0,000 1 1,000 0 0,000 0 0,000 Jumlah 1 1,000 Rata-rata 0,2 0,200 IV - 27

Rata-rata pertambahan Hotel/Penginapan dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (2 2) / 5 Ka = 1/5 Ka = 0,2 jiwa/tahun Persentase pertambahan hotel/penginapan rata-rata per tahun: r = 1,000 % / 5 r = 0,2 % maka didapat rumus untuk proyeksi hotel/penginapan adalah: Pn=2 + 0,2 n Tabel 4.36. Perhitungan Proyeksi Hotel/Penginapan Tahun 2014 2019 Tahun n Metode Aritmatik Pn=2 + 0,2 n (Jiwa) 1 2014 0 2 2 2015 1 2 3 2016 2 2 4 2017 3 3 5 2018 4 3 6 2019 5 3 Gambar 4.8. Grafik Proyeksi Hotel/Penginapan Kecamatan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 IV - 28

Tahun Tabel 4.37 Kebutuhan Air Untuk Hotel/Penginapan Jumlah Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Hotel Tempat Tidur Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Unit) (Bed/unit) (Lt/bed/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) 1 2014 2 30 150 9.000 0,1042 2 2015 2 30 150 9.900 0,1146 3 2016 2 30 150 10.800 0,1250 4 2017 3 30 150 11.700 0,1354 5 2018 3 30 150 12.600 0,1458 6 2019 3 30 150 13.500 0,1563 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah fasilitas hotel/penginapan tahun 2014 yaitu 2 unit diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah hotel/penginapan dengan metode aritmatik. (d) = Data asumsi 150 bed/hotel (e) = Tabel 2.3 (f) = (c) x (d) x (e) (g) = (f) / (24 x 60 x 60) 7). Fasilitas Rumah Makan / Restoran Kebutuhan air untuk Ruman makan / Restoran sebesar 100 liter/tempat duduk/hari. Tabel 4.38 memberikan data Rumah makan/restoran Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. IV - 29

Tabel 4.38. Data Statistik Pertumbuhan Rumah Makan/Restoran Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah Pertumbuhan 1 2009 208 2 2010 236 3 2011 269 4 2012 301 5 2013 353 6 2014 430 Jumlah Rumah Makan/Restoran (Unit) (Unit) (Persen) 28 0,135 33 0,140 32 0,119 52 0,173 77 0,218 Jumlah 222 0,784 Rata-rata 44,4 0,157 Rata-rata pertambahan Rumah Makan/Restoran dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (430 208) / 5 Ka = 222/5 Ka = 44,4 jiwa/tahun Persentase pertambahan rumah makan/restoran rata-rata per tahun: r = 0,784 % / 5 r = 0,157 % maka didapat rumus untuk proyeksi rumah makan/restoran adalah: Pn=430 + 44,4 n IV - 30

Tabel 4.39. Perhitungan Proyeksi Rumah Makan/Restoran Tahun 2014 2019 Metode Aritmatik Tahun n Pn=430 + 44,4 n (Jiwa) 1 2014 0 430 2 2015 1 474 3 2016 2 519 4 2017 3 563 5 2018 4 608 6 2019 5 652 Gambar 4.9. Grafik Proyeksi Rumah Makan/Restoran Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 Tabel 4.40 Kebutuhan Air Untuk Rumah Makan / Restoran Jumlah Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Tahun Rumah Makan/Restoran Tempat Duduk Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Unit) 50/Unit (Lt/Tempat duduk/hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) 1 2014 430 21.500 100 2.150.000 24,884 2 2015 474 23.720 100 2.372.000 27,454 3 2016 519 25.940 100 2.594.000 30,023 4 2017 563 28.160 100 2.816.000 32,593 5 2018 608 30.380 100 3.038.000 35,162 6 2019 652 32.600 100 3.260.000 37,731 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah fasilitas rumah makan/restoran tahun 2014 yaitu 430 IV - 31

unit. Diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah rumah makan/restoran dengan metode aritmatik. (d) = Asumsi Jumlah tempat duduk/unit rumah makan/restoran (e) = Tabel 2.3 (f) = (d) x (e) (g) = (f) / (24 x 60 x 60) 8). Fasilitas Industri/Kerajinan Kebutuhan air untuk Industri / Kerajinan sebesar 0,2-0,8 liter/detik/hektar, standar terpilih menurut SNI diambil 0,7 liter/detik/hektar. Tabel 4.41 memberikan data Industri/Kerajinan Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Kemudian dihitung pertumbuhan tiap tahunnya. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. Tabel 4.41. Data Statistik Pertumbuhan Industri/kerajinan Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah Pertumbuhan 1 2009 83 2 2010 98 3 2011 161 4 2012 167 5 2013 194 6 2014 268 Jumlah Industri/Kerajinan (Unit) (Unit) (Persen) 15 0,181 63 0,643 6 0,037 27 0,162 74 0,381 Jumlah 185 1,404 Rata-rata 37,0 0,281 IV - 32

Rata-rata pertambahan Industri/Kerajinan dari tahun 2009 sampai 2014 adalah: Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (268 83) / 5 Ka = 185/5 Ka = 37 Unit/tahun Persentase pertambahan Industri/Kerajinan rata-rata per tahun: r = 1,404 % / 5 r = 0,281 % maka didapat rumus untuk proyeksi Industri/Kerajinan adalah: Pn=268 + 37 n Tabel 4.42. Perhitungan Proyeksi Industri/Kerajian Tahun 2014 2019 Tahun n Metode Aritmatik Pn=268 + 37 n (Jiwa) 1 2014 0 268 2 2015 1 305 3 2016 2 342 4 2017 3 379 5 2018 4 416 6 2019 5 453 Gambar 4.10. Grafik Proyeksi Industri/Kerajinan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 IV - 33

Tahun Tabel 4.43 Kebutuhan Air Untuk Industri / Kerajinan Jumlah Luas Lahan Komsumsi Air Jumlah Industri/Kerajinan Kawasan Industri Rata-rata Kebutuhan Air (Unit) (Hektar/unit) (Lt/detik/Hektar) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) 1 2014 268 1,451 0,700 272,160 2 2015 305 1,451 0,700 309,734 3 2016 342 1,451 0,700 347,309 4 2017 379 1,451 0,700 384,883 5 2018 416 1,451 0,700 422,457 6 2019 453 1,451 0,700 460,032 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) =Jumlah fasilitas Industri / Kerajinan tahun 2014 yaitu 2 268 unit. Diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah Industri/kerajinan dengan metode aritmatik. (d) = Luas Lahan Kawasan Industri 388,8 Hektar didapat dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi di jadikan dalam bentuk per hektar yaitu 388,8 Ha / 268 unit = 1,451 Hektar (e) = Tabel 2.3 (standar terpilih menurut SNI diambil 0,7 liter/ detik/hektar) (f) = (c) x (d) x (e) 9). Fasilitas Komersial Kebutuhan air untuk fasilitas komersial sebesar 10 liter/pegawai/hari. Tabel berikut memberikan data Komersial Kecamatan Cibitung dari tahun 2009 2014. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya. IV - 34

Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 5 tahun kedepan. 1. Pertokoan Tabel 4.44. Data Statistik Pertumbuhan Pertokoan Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah Pertumbuhan 1 2009 975 2 2010 975 3 2011 975 4 2012 2.275 5 2013 2.275 6 2014 2.513 Jumlah Pertokoan (Unit) (Unit) (Persen) 0 0,000 0 0,000 1.300 1,333 0 0,000 238 0,105 Jumlah 1.538 1,438 Rata-rata 307,6 0,288 Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (2.513 975) / 5 Ka = 1.538/5 Ka = 307,6 Unit/tahun Persentase pertambahan Pertokoan rata-rata per tahun: r = 1,438 % / 5 r = 0,288 % maka didapat rumus untuk proyeksi Pertokoan adalah: Pn=2.513 + 307,6 n IV - 35

Tabel 4.45. Perhitungan Proyeksi Pertokoan Tahun 2014 2019 Tahun n Metode Aritmatik Pn=2513 + 307,6 n (Jiwa) 1 2014 0 2.513 2 2015 1 2.821 3 2016 2 3.128 4 2017 3 3.436 5 2018 4 3.743 6 2019 5 4.051 Gambar 4.11. Grafik Proyeksi Pertokoan Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 Tahun Tabel 4.46 Kebutuhan Air Untuk Pertokoan Jumlah Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Toko Pegawai Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Unit) (orang) (Lt/orang/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) 1 2014 2.513 5.026 10 50.260 0,582 2 2015 2.821 5.641 10 56.412 0,653 3 2016 3.128 6.256 10 62.564 0,724 4 2017 3.436 6.872 10 68.716 0,795 5 2018 3.743 7.487 10 74.868 0,867 6 2019 4.051 8.102 10 81.020 0,938 IV - 36

Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah toko tahun 2014 yaitu 2513 unit., Diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah pertokoan dengan metode aritmatik. (d) = Asumsi 1 toko dengan jumlah pegawai 2 orang (e) = Tabel 2.3 (f) = (d ) x (e) (g) = (f ) / (24 x 60 x 60) 2. Swalayan/Minimarket Tabel 4.47. Data Statistik Pertumbuhan Swalayan/Minimarket Kecamatan Cibitung Tahun 2009 s/d 2014 Tahun Jumlah Pertumbuhan Jumlah Swalayan/Minimarket (Unit) (Unit) (Persen) 1 2009 10 3 0,300 2 2010 13 0 0,000 3 2011 13 11 0,846 4 2012 24 0 0,000 5 2013 24 23 0,958 6 2014 47 Jumlah 37 2,104 Rata-rata 7,4 0,421 IV - 37

Ka = (P 14 P 09 ) / (2014 2009) Ka = (47 10) / 5 Ka = 37/5 Ka = 7,4 Unit/tahun Persentase pertambahan Pertokoan rata-rata per tahun: r = 2,104 % / 5 r = 0,421 % maka didapat rumus untuk proyeksi Pertokoan adalah: Pn=47 + 7,4 n Tabel 4.48. Perhitungan Proyeksi Swalayan/Minimarket Tahun 2014 2019 Tahun n Metode Aritmatik Pn=47 + 7,4 n (Jiwa) 1 2014 0 47 2 2015 1 54 3 2016 2 62 4 2017 3 69 5 2018 4 77 6 2019 5 84 Gambar 4.12. Grafik Proyeksi Swalayan/Minimarket Cibitung Tahun 2014 s/d 2019 IV - 38

Tahun Tabel 4.49. Kebutuhan Air Untuk Swalayan / Minimarket Jumlah Jumlah Komsumsi Air Jumlah Jumlah Swalayan/Minimarket Pegawai Rata-rata Pemakaian Kebutuhan Air (Unit) (orang) (Lt/Orang/Hari) (Lt/Hari) (Lt/Detik) ( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) ( f ) ( g ) 1 2014 47 235 10 2.350 0,027 2 2015 48 240 10 2.400 0,028 3 2016 49 245 10 2.450 0,028 4 2017 50 250 10 2.500 0,029 5 2018 51 255 10 2.550 0,030 6 2019 52 260 10 2.600 0,030 Keterangan : (a) = Nomor urut (b) = Tahun proyeksi (tahun perencanaan) (c) = Jumlah swalayan/minimarket tahun 2014 yaitu 47 unit., Diperoleh dari Sumber BPS Kecamatan Cibitung dalam angka tahun 2014. Perhitungan proyeksi jumlah swalayan/ minimarket dengan metode aritmatik. (d) = Asumsi 1 swalayan dengan jumlah pegawai 5 orang (e) = Tabel 2.3 (f) = (d ) x (e) (g) = (f ) / (24 x 60 x 60) 4.5 Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Cibitung. Dari hasil perhitungan kebutuhan air bersih di kecamatan Cibitung, maka dapat dibuat tabel rekapitulasi kebutuhan air bersih seperti dapat dilihat pada tabel 4.50. Pada tahun 2014 (awal tahun rencana) diketahui bahwa total kebutuhan air bersih di Kecamatan Cibitung adalah 37.386 liter/detik dan pada tahun 2019 (proyeksi 5 tahun) didapat total kebutuhan air bersih di Kecamatan Cibitung adalah sebesar 54.316 liter/detik. IV - 39

Dalam melakukan analisis berikutnya maka dari hasil perhitungan total kebutuhan air bersih pada tabel 4.51 (kebutuhan normal), selanjutnya dihitung untuk kebutuhan air bersih pada hari maksimum dan jam puncak, seperti terlihat pada tabel 4.51. Kebutuhan air bersih pada hari maksimum dengan mengalikan faktor 1,1 (tabel 2.2), pada tahun 2014 sebesar 41.124 liter/detik dan pada tahun 2019 (proyeksi 5 tahun) sebesar 59.748 liter/detik. Sedangkan kebutuhan pada jam puncak dengan mengalikan faktor 1,5 (tabel 2.2), tahun 2014 sebesar 56.078 liter/detik dan pada tahun 2019 (proyeksi 5 tahun) didapat sebesar 81.474 liter/detik. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada Tabel 4.50 dan Tabel 4.51 sebagai berikut: Tabel 4.50. Jumlah Total Kebutuhan Air di Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi 2014-2019 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 SR (lt/det) HU (lt/det) Pendidikan (lt/det) Peribadatan Masjid / Mushola (lt/det) Pasar (lt/det) Perkantoran (lt/det) Kesehatan Rumah Sakit (lt/det) Kesehatan Puskesmas (lt/det) 17.178 18.480 19.781 21.083 22.385 23.687 1.074 1.155 1.236 1.318 1.399 1.480 9,782 11,092 12,402 13,712 15,022 16,332 9,653 9,938 10,222 10,507 10,792 11,076 0,966 1,039 1,113 1,186 1,259 1,332 16.800,00 18.760,00 20.720,00 22.680,00 24.640,00 26.600,00 1,736 1,806 1,875 1,944 2,014 2,083 0,208 0,227 0,245 0,264 0,282 0,301 IV - 40

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Hotel/ Penginapan (lt/det) Rumah Makan/ Restoran (lt/det) Industri/ Kerajinan (lt/det) Komersial Pertokoan (lt/det) Komersial Swalayan/minimarket (lt/det) Jumlah (lt/det) 0,104 0,115 0,125 0,135 0,146 0,156 24,884 27,454 30,023 32,593 35,162 37,731 272,160 309,734 347,309 384,883 422,457 460,032 0,582 0,653 0,724 0,795 0,867 0,938 0,027 0,031 0,036 0,040 0,044 0,049 37.386 40.772 44.158 47.544 50.930 54.316 Tabel 4.51. Rekapitulasi Kebutuhan Air di Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi 2014-2019 Normal (lt/det) FHM (lt/det) FJP (lt/det) Faktor 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 37.386 40.772 44.158 47.544 50.930 54.316 1,1 41.124 44.849 48.574 52.298 56.023 59.748 1,5 56.078 61.158 66.237 71.316 76.395 81.474 IV - 41