BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB II LANDASAN TEORI. Suporter Sepak Bola Liga Super Indonesia 2014 memiliki dua penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau secara lisan, terikat oleh ruang dan waktu, sehingga situasi pengungkapannya

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi bahasa yaitu sebagai sarana komunikasi. Sarana komunikasi secara

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. menengah, hingga masyarakat golongan atas. Akibatnya, muncul kelompokkelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

2015 METAFORA DALAM TUTURAN KOMENTATOR INDONESIA SUPER LEAGUE MUSIM : KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh

DESKRESI KEPOLISIAN DALAM PENYELEAIAN KASUS PENGRUSAKAN FASILITAS STADION OLEH SUPORTER SEPAK BOLA (studi kasus di Poltabes Surakarta)

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. sering digunakan oleh manusia adalah bahasa lisan, misalnya di bidang intertaiment.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. termasuk liga profesional ataupun pertandingan antar kampung (tarkam) hampir selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

VARIASI POLA KALIMAT DAN ISI PESAN PADA SPANDUK KAMPANYE CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU TAHUN 2009 DI KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks

BAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan SMP menyatakan bahwa materi pembelajaran Bahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AMIN MUHTADI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Babadan terletak di ujung Utara Kecamatan Pagentan Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

STADION SEPAKBOLA DI KABUPATEN PASURUAN (Sebagai Homebase Persekabpas)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan, dan sebagainya kepada orang lain. Tanpa bahasa manusia akan kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi sebagai penyampai pesan seseorang kepada orang lain. Berbahasa dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, sedangkan bahasa tulis digunakan manusia melalui alat tulis. Bahasa tulis banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat antara lain spanduk, poster, slogan, majalah, koran, dan lain sebagainya. Spanduk adalah suatu kain yang direntangkan berisi semboyan misalnya pernyataan sikap, propaganda, slogan, atau berita (Poerwadarminta, 2007:1142). Spanduk biasanya dibentangkan di tempat umum yang banyak keramaian misalnya di tepi jalan, di gedung, di lapangan atau yang dibawa pada saat demonstasi, pawai dan lain sebagainya. Penyampaian sebuah topik di spanduk tergantung pola pikir keadaan penulis dalam situasi marah atau bahagia maupun maksud penulis. Spanduk dibuat untuk menyampaikan iklan, dukungan bahkan protes yang ada pada lingkungan. Penulis spanduk berharap setiap pembaca dapat melihat dan mengetahui maksud yang terdapat dalam tulisan. Setiap spanduk yang dibentangkan di tempat umum, wacananya dapat memberikan ajakan atau tanggapan bagi pembaca. 1

2 Banyak kasus sepak bola baik tim kesebelasan maupun tim nasional yang sedang terjadi, namun kalangan yang berhak membenaih tidak kunjung membenahi. Berbagai spanduk dengan tulisan kotor maupun sopan terpampang berkibar di penjuru dalam stadion. Tulisan kotor biasanya sering digunakan untuk menyampaikan kekecewaan, ketidakberesan dalam sepak bola nasional. Spanduk yang dibuat oleh suporter sepak bola merupakan sebuah media penyampaian yang berupa wacana tulis yang khas. Kekhasannya tersebut dapat membedakan bentuk komunikasi wacana tulis yang lainnya. Seperti yang diungkapkan Chaer (2007: 51) bahwa bahasa itu unik. Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Ciri khas ini menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau unsur-unsur wacana. Wacana spanduk yang dibuat oleh suporter tentu memiliki maksud yang hanya dapat dipahami oleh kalangan yang mengerti tentang lingkungan sepak bola, namun bagi pembaca umum tidak dapat memahami maksud kalimat-kalimatnya. Suporter membuat wacana pada spanduk sebagai bentuk ungkapan yang telah dirasakan oleh suporter. Peneliti mengambil sumber data spanduk suporter sepak bola Liga Super Indonesia 2014. Pertandingan sepak bola Liga Super Indonesia 2014 berlangsung pada bulan Februari hingga November 2014. Seluruh masyarakat sudah tidak asing dengan Liga Super Indonesia karena pertandingan disiarkan langsung oleh stasiun TV MNC, RCTI dan GLOBAL. Setiap pertandingan sepak bola tentu setiap kelompok suporter selalu membentangkang spanduk yang biasanya dipasang pada pagar pembatas stadion maupun dikerumunan suporter. Spanduk yang dibentangkan oleh suporter wacananya berisi tentang dukungan, penyemangat, protes, kekecewaan, kerinduan, harapan,

3 himbauan, ucapan terima kasih, dan menciptakan persaudaraan. Suporter melakukan aksinya menggunakan spanduk yang wacananya berisi tulisan-tulisan tentang hal yang sedang terjadi dalam dunia sepak bola. Sekarang ini banyak suporter mengungkapkan dukungan maupun kekecewaan kepada tim sepak bola yang didukung, kepada pengelola tim sepak bola maupun pemerintah melalui spanduk. Aksi suporter yang membentangkan spanduk di dalam stadion berharapan aspirasinya dapat dilihat dan ditanggapi dengan baik oleh orang yang dituju dalam wacana spanduk. Wacana dalam spanduk dapat dianalisis menggunakan teori analisis wacana yaitu analisis eksternal wacana. Unsur eksternal wacana berkenaan dengan hal-hal di luar wacana meliputi implikatur, presuposisi, referensi, inferensi dan konteks. Wacana spanduk dapat dianalisis menggunakan analisis referensi dan inferensi yaitu tentang hubungan antara kata dengan benda atau maksud yang ada dalam kalimatnya kemudian menyimpulkan maksud dari wacana spanduk. Pada umumnya maksud penulisan spanduk yang ada dalam kalimat hanya diketahui oleh si penulis dan kalangan khusus pembaca sesuai tujuan spanduk. Pembaca umum tidak mengerti maksud yang ada dalam kalimat-kalimat pada spanduk. Pada saat menonton siaran langsung pertandingan sepak bola Liga Super Indonesia 2014 di televisi, peneliti melihat spanduk yang dibentangkan oleh suporter. Pada spanduk tersebut, peneliti menemukan wacana yang mengandung unsur eksternal yaitu referensi dan inferensi. Wacana spanduk berikut merupakan contoh spanduk yang dibentangkan oleh suporter Persipura Jayapura yakni Persipura Mania. (1) Danone bikin kacau Persipura Pada wacana (1), terlihat bahwa wacana tersebut termasuk referensi. Pada wacana tersebut terdapat kata yang penjelasnya berada di luar teks wacana yaitu pada kata

4 Danone. Kata Danone menjelaskan bahwa program pembinaan sepak bola Indonesia usia muda yang dilakukan oleh Danone. Pihak Danone memberikan pelatihan kepada pemain usia muda untuk berlaga di Danone internasional. Tujuan Danone untuk menghasilkan pemain muda yang memiliki kualitas tinggi dan dilatih oleh pelatih yang memiliki kualitas bagus. Dengan demikian, wacana tersebut dapat diidentifikasi sebagai wacana referensi yaitu referensi eksofora. Selain mengandung referensi, wacana (1) juga termasuk inferensi. Wacana tersebut memiliki pesan yang orang umum belum mengetahui isinya. Pada wacana tersebut, merupakan bentuk ungkapan yang telah dirasakan oleh suporter Persipura. Spanduk dibentangkan pada saat Persipura bermain di stadion Mandala Jayapura. Suporter Persipura merasa kecewa dengan program yang dilakukan oleh pihak Danone. Pelatih Jaksen F. Thiago telah meninggalkan Persipura dan telah di tarik untuk melatih tim yang dibuat Danone. Setelah ditinggal pelatih Jaksen, prestasi Persipura menjadi merosot dan permainan pemain menjadi kurang bagus. Dengan membentangkan spanduk yang ditulis dengan kalimat tersebut, suporter berharap pihak Danone dapat bertanggung jawab dan meminta maaf. Dapat disimpulkan bahwa suporter Persipura merasa kecewa dan tidak menerima dengan adanya program Danone yang telah menarik pelatih Jaksen F. Thiago. Jadi, wacana tersebut dapat dikatakan sebagai wacana inferensi berdasarkan ungkapan dan konteks situasi. Pada pertandingan berikutnya peneliti kembali menemukan fenomena wacana spanduk yang mengandung referensi dan inferensi. Wacana spanduk berikut dibentangkan oleh suporter Persebaya Surabaya yaitu Bonek. (2) Kami haus gol kamu...!!

5 Pada wacana (2), terlihat bahwa wacana tersebut termasuk wacana referensi yaitu referensi eksofora. Wacana tersebut terdapat kata kami yang menjelaskan sesuatu di luar teks wacana. Kata kami menunjukkan bahwa suporter Persebaya Surabaya yang setia mendukung. Suporter Persebaya memiliki julukkan Bonek dan mereka sudah terkenal di seluruh wilayah Indonesia sebagai suporter yang kompak. Wacana (2) juga mengandung inferensi berdasarkan ungkapan dan konteks situasi. Wacana tersebut merupakan bentuk ungkapan dukungan dan semangat dari suporter Persebaya Surabaya. Suporter membentangkan spanduk pada pertandingan yang dilaksanakan di stadion Gelora Bung Tomo. Wacana dalam spanduk memiliki pesan agar pemain mampu memberikan banyak gol untuk Persebaya Surabaya. Bukan hanya gol yang diinginkan tetapi suporter juga menginginkan pemain mampu memberikan kemenangan. Selain wacana di atas, pada pertandingan selanjutnya peneliti juga menemukan kembali fenomena wacana spanduk yang mengandung referensi dan inferensi. Wacana spanduk berikut dibentangkan oleh suporter Arema yaitu Aremania. Untuk lebih jelasnya perhatikan wacana berikut ini. (3) Selamat datang para penyusup... Kalian seperti tikus Pada wacana (3), memiliki perbedaan dengan wacana sebelumnya. Wacana tersebut juga termasuk wacana referensi, tetapi wacana tersebut termasuk dalam referensi endofora. Wacana tersebut memiliki penjelas yang berada di dalam teks wacana yaitu pada kata penyusup dan tikus. Kata penyusup pada kalimat pertama mengacu pada kata yang disebut sesudahnya, yaitu tikus. Penunjuk tersebut sekaligus menjadi jawaban. Penyusup merupakan sifat yang dimiliki oleh hewan tikus. Kata tikus dalam wacana mengibaratkan penonton yang masuk tanpa membeli tiket.

6 Wacana (3) juga mengandung inferensi berdasarkan ungkapan, konteks situasi dan konteks budaya. Wacana tersebut merupakan ungkapan yang dirasakan oleh suporter Arema karena pada pertandingan sebelumnya sebagian penonton masuk stadion tanpa membeli tiket. Spanduk dibentangkan pada pertandingan yang dilaksanakan di stadion Kanjuruan Malang. Kata penyusup dan tikus pada wacana merupakan kata sindiran yang memiliki makna bahwa suporter diibaratkan seperti tikus yang memiliki sifat menyusup. Tindakan menyusup dilakukan oleh penonton agar dapat masuk stadion tanpa membeli tiket. Selain itu, kata penyusup dan tikus merupakan konteks budaya. Pada kehidupan sehari-hari masyarakat sudah tahu betul tetang sifat yang dimiliki oleh tikus yaitu sebagai hewan penyusup. Jadi kata penyusup dan tikus sudah menjadi pengetahuan seluruh masyarakat sehingga sudah menjadi budaya bahwa hewan tikus merupakan hewan penyusup. Wacana tersebut memiliki pesan mengajak untuk penonton yang melakukan hal tersebut, agar mulai pertandingan berikutnya harus membeli tiket. Berdasarkan beberapa fenomena di atas, penulis berasumsi bahwa dalam wacana spanduk suporter sepak bola tersebut mengandung referensi dan inferensi. Untuk mengetahui benar atau tidaknya asumsi tersebut, perlu dilakukan kajian secara empirik. Oleh karena itu penelitian yang berjudul Referensi dan Inferensi pada Wacana Spanduk Suporter Sepak Bola Liga Super Indonesia 2014 penting untuk dilakukan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

7 1. Bagaimanakah referensi pada wacana spanduk suporter sepak bola Liga Super Indonesia 2014? 2. Bagaimanakah inferensi pada wacana spanduk suporter sepak bola Liga Super Indonesia 2014? C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. mendeskripsikan referensi pada wacana spanduk suporter sepak bola Liga Super Indonesia 2014 2. mendeskripsikan inferensi pada wacana spanduk suporter sepak bola Liga Super Indonesia 2014 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan bagi bidang linguistik, khususnya bidang eksternal wacana. Bidang eksternal wacana menganalisis tentang hal-hal di luar wacana itu sendiri. b. Hasil penelitian bermanfaat menambah wawasan penelitian linguistik dalam bidang eksternal wacana yang mempelajari hubungan bahasa dan sesuatu yang berada di luar satuan lingual wacana. 2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan tambahan dalam menganalisis eksternal wacana.

8 b. Bagi para pembaca, hasil penelitian ini berguna untuk memberikan informasi pengetahuan tentang referensi dan inferensi pada wacana spanduk Liga Super Indonesia 2014. E. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terdiri atas 5 bab, yaitu: Bab pertama memberikan gambaran awal tentang apa yang diteliti, untuk apa, dan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab pendahuluan ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang ini dipaparkan secara ringkas teori dan penemuan fenomena yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Selain itu, bab ini juga menguraikan rumusan masalah yang berisi tentang permasalahan-permasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian. Kemudian, diuraikan juga tentang tujuan penelitian yang mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi tentang penelitian yang relevan dan landasan teori. Penelitian yang relevan ini dicantumkan untuk membandingkan penelitian ini dengan penelitian yang relevan. Selanjutnya, landasan teori yang memuat tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan tentunya adalah teori-teori yang mendukung dalam penelitian tentang referensi dan inferensi pada wacana spanduk suporter sepak bola Liga Super Indonesia 2014. Teori-teori tersebut antara lain: wacana, jenis wacana, unsur-unsur wacana (referensi dan inferensi), spanduk suporter sepak bola dan Liga Super Indonesia.

9 Bab ketiga berisi metode penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, data dan sumber data, serta metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tiga tahap yaitu tahap penyedian data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis. Pada tahap penyajian data menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data. Tahap analisis data diuraikan metode dan teknik yang digunakan untuk analisis data. Kemudian, bab ini juga memuat tentang tahap penyajian hasil analisis data yang ditampilkan dalam wujud laporan tertulis mengenai hal-hal yang telah dihasilkan dari kerja analisis. Bab keempat berisi hasil dan pembahasan. Tujuan pembahasan ini untuk menjawab masalah penelitian. Pada bab ini diuraikan secara lengkap mengenai data yang diperoleh dan membahas secara jelas. Dalam pembahasan peneliti melakukan analisis dengan menggunakan metode yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Metode yang digunakan dalam analisis data pada penelitian ini adalah metode padan. Hasil penelitian ini membahas tentang referensi dan inferensi pada wacana spanduk suporter sepak bola Liga Super Indonesia 2014. Bab kelima berisi penutup. Pada bab ini meliputi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan atas penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk penelitian selanjutnya. Isi kesimpulan berkaitan langsung dengan rumusan maslah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil analisis yang telah diuraikan secara lengkap dalam pembahasan. Selain itu, bab ini juga memuat saran yang bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian.