BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORITIS

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari manusia melakukan berbagai transaksi ekonomi, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. fungsi bank sebagai lembaga perantara ( intermediare ) antar pihak-pihak. Nomor 10 tahun 1998 yaitu sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II LANDASAN TEORITIS

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana daari masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penyimpanan benda berharga, membiayai perusahaan, dll

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor

BAB II LANDASAN TEORI

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

II. TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10

Analisis Rentabilitas Pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Periode

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2004

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang jasa keuangan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan Indonesia melakukan usahanya berdasarkan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan asas yang digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan nasional adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasilnya berupa pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah kesejahteraan rakyat Indonesia. 22

23 2.1.2 Fungsi bank Berdasarkan Undang-Undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, fungsi bank di Indonesia adalah: a. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat. Bank bertugas mengamankan uang tabungan dan deposito berjangka serta simpanan dalam rekening koran atau giro. Fungsi ini merupakan fungsi utama bank. b. Sebagai penyalur dana atau pemberi kredit. Bank memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan terutama untuk usaha-usaha yang produktif. 2.1.3 Jenis-Jenis Bank Bank di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis bank menurut fungsi, kepemilikan dan prinsip operasionalnya. Mengacu kepada pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, menurut jenisnya bank terdiri dari: 1. Bank Umum Dewasa ini bank umum ditinjau dari segi operasinya bank menyediakan jasa keuangan maupun yang bukan keuangan, di samping melakukan tugas pokoknya sebagai perantara keuangan. Sehingga ban kmerupakan lembaga yang memiliki multi produk jasa untuk masyarakat. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Dipandang dari segi perekonomian, bank-bank umum berperan sebagai jantungnya perekonomian Negara. Uang mengalir ke dalam bank, kemudian diedarkan kembali untuk

24 menggerakan perekonomian. Proses ini berlangsung terus menerus tanpa henti. Kemampuan sistem bank umum untuk melaksanakan perannya yang sangat menentukan dalam perekonomian secara efisien dan efektif tergantung atas manajemen bank yang efisien dan efektif pula. Setiap bank harus dalam kondisi yang sehat dan mendatangkan laba yang memadai supaya bank itu dapat berkembang dan tumbuh kuat, serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pasal 5 dan beberapa pasal lainnya dalam UU nomor 7/1992, bank umum merupakan bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu bank umum juga mengkhususkan diri dalam melakukan kegiatan tertentu seperti penyaluran pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk ekonomi lemah/pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas dan pengembangan perumahan. Selain melaksanakan usaha utamanya bank umum juga melaksanakan kegiatan: a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank antara perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketetapan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

25 c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai ketentuan dalam peraturan perundangan dana pensiun yang berlaku. 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR merupakan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan bentuk simpanan lainnya yang setara dengan hal tersebut. Dengan demikian satu hal yang membedakan bank umum dan BPR adalah jenis simpanan masyarakat, yaitu BPR tidak menyediakan fasilitas simpanan giro. Dalam operasionalnya, Bank Perkreditan Rakyat melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut: a. Menghimpun dana nasri masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang setara dengan hal tersebut. b. Memberikan kredit. c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.

26 d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain. Disamping usaha-usaha tersebut, terdapat larangan bagi bank perkreditan rakyat untuk melakukan usaha: a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. c. Melakukan penyertaan modal. d. Melakukan usaha perasuransian. e. Melakukan usahalain selain usaha yang terdapat dalam Pasal 13. Jenis-jenis bank yang dikemukakan oleh Kasmir (2004:20) diklasifikasikan ke dalam empat kelompok yaitu dilihat dari segi fungsinya, segi kepemilikannya, segi statusnya dan dari segi cara menentukan harga. 1. Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 ada dua jenis, yaitu : a. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannnya memeberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

27 Dalam kasmir (2004:21) mengungkapkan sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat diberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut Bank komersil ( Commercial Bank ). b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Kasmir (2004:21) menjelaskan kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank Umum. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan dalam menghimpun dana BPR dilarang untuk menerima simpanan giro. Begitu pula dalam hal jangkauan wilayah operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayah-wilayah tertentu saja. Selanjutnya pendirian BPR dengan modal awal yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan modal awal Bank umu. Menurut kasmir (2004 : 22) dalam praktiknya disamping kedua jenis Bank diatas terdapat satu jenis bank yang ada di Indonesia yaitu Bank Sentral. Jenis Bank ini bersifat tidak komersial seperti halnya Bank UMUM dan BPR. Fungsi Bank Sentral diatur dalam undang-undang nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Bank Indonesia memiliki tugas pokok membantu pemerintah dalam melakukan hal-hal: 1) Mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas nilai rupiah. 2) Mengatur kelancaran transaksi dan sistem pembayaran.

28 3) Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam mengatur kebijakan moneter. Bank Sentral tidak menerima simpanan dari masyarakat ataupun menyalurkan dana kepada masyarakat. 2. Dilihat dari segi kepemilikannya, Bank dapat dibedakan menjadi empat yaitu: 1) Bank milik Pemerintah, yaitu bank dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan Bank ini dimiliki oleh Pemerintah pula. Bank milik pemerintah antara lain : - Bank Negara Indonesia 46 (BNI) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) - Bank Tabungan Negara (BTN) - Bank Mandiri 2) Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pihak swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula keuntungannya diambil oleh swasta pula. Contoh Bank milik swasta nasional antara lain : - Bank Bumi Putra - Bank Bukopin - Bank Central Asia - Bank Danamon

29 - Bank international Indonesia - Bank Lippo - Bank Muamalat - Dan Bank swasta lainnya 3) Bank Asing, yaitu yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing, untuk jenis ini bank hanya membuka cabang di Indonesia sedangkan Kantor Pusatnya di Luar Negeri, contohnya Citibank dan American Express Bank. Bank Swasta Nasional ini dibedakan menjadi, bank devisa yaitu bank yang dapat mengadakan transaksi internasional sedangkan bank non devisa tidak dapat mengadakan transaksi internasional. 4) Bank Campuran, yaitu bank dengan sebagaian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan sebagian lagi oleh pihak swasta nasional. Di mana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. contohnya adalah Bank Finconesia dan Bank Merincorp. 3. Dilihat dari segi status Pembagian jenis bank dari segi status merupakan pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan Bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah prosuk, modal maupun kualitas pelayanannya. Jenis Bank dilihat dari status dibagi ke dalam dua macam yaitu : 1) Bank Devisa

30 Bank yang berstatus devisa atau bank devisa merupakan Bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara kseluruhan, misalnya trasfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C) dan transaksi luar negeri lainnya. 2) Bank non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai Bank devisa, sehingga tidak bisa melaksanakan transaksi seperti halnya Bank devisa. kegiatan transaksi bank non devisa masih dalam batas-batas suatu negara. 4. Dilihat dari Segi Cara menentukan Harga Ditinjau dari segi harga dapat pula diartikan sebgai cara penentuan keuntungan yang akan diperoleh. Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok yaitu: 1) Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional, menggunakan dua metode yaitu : - Menetapkan bunga sebagai harga jualnya, begitu pula harga belinya juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based. - Untuk jasa-jasa bank lainnya prinsip konvensional menggunakan atau menetapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau

31 persentase. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based. 2) Bank yang berdasarkan Prinsip syariah Penentuan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syariah adalah dengan cara : - Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) - Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah) - Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) - Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) - Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijarah waiqtina). Penentuan baiay-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan syariah Islam, yaitu dasar hukumnya adalah al-qur an dan sunnah rasul. 2.1.4 Kegiatan Bank Dewasa ini kegiatan-kegiatan yang ada di Indonesia terutamakegiatan bank umum menurut kasmir (2004:34) adalah sebgai berikut : 1. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.

32 2. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk kredit. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) anatara lain menerima setoran-setoran, melayani pembayaran-pembayara, transfer, inkaso, kliring, Bank Notes (valas), Letter of credit (L/C) dan jasa lainnya. 2.1.5 Bank Umum Milik Pemerintah Bank Umum Milik Pemerintah adalah bank yang kepemilikan terbesar sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Bank-bank milik pemerintah secara umum diantaranya adalah Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara dan Bank Mandiri. 1. Bank Sentral Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), berdasarkan UU No. 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan dengan UU No 23 Tahun 1999. Bank ini sebelumnya bernama De Javasche Bank yang dinasionalkan tahun 1951. 2. Bank Rakyat Indonesia Bank ini resmi diatur dalam UU No 21 Tahun 1968. Sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 56,75% per September 2011. 3. Bank Negara Indonesia Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 46. Sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 60% per Desember 2011.

33 4. Bank Tabungan Negara BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menajdi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968. Sahamnya dimiliki oleh Negara Indonesia sebesar 71,89% per Maret 2012. 5. Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger terakhir terjadi pada tahun 1999. Sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebesar 60% per Desember 2011. 2.2 Aktivitas Bank Umum 2.2.1 Aktivitas Penghimpunan Dana Dalam menjalankan peran bank sebagai perantara keuangan, maka penghimpunan dana merupakan aktivitas utama yang dilakukan sebelum menyalurkan dana kepada masyarakat. Sumber utama bank dalam aktivitas penghimpunan dana berasal dari masyarakat berupa Dana Pihak Ketiga dalam bentuk simpanan berjangka, tabungan dan giro. Selain Dana Pihak Ketiga, bank juga mendapatkan sumber dari pihak lain yaitu dari Bank Indonesia dan bank lain yang disebut Dana Pihak Kedua dan berasal dari modal sendiri yaitu Dana Pihak Pertama.

34 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat adalah: a. Kepercayaan masyarakat, nasabah yang akan menyimpan uangnya di bank membutuhkan jaminan akan kelancaran pengambilan kembali dananya ketika suatu saat dibutuhkan. b. Pendapatan masyarakat, perubahan tingkat pendapatan masyarakat akan ikut menentukan perkembangan perhimpunan dana. Apabila terjadi kenaikan pendapatan masyarakat pada tingkat yang lebih tinggi daripada kenaikan harga, maka mendorong masyarakat untuk menyimpan dananya di bank. c. Pelayanan pihak bank, sebagai costumer masyarakat menghendaki pelayanan bank yang cepat, terampil dan ramah. d. Ekspektasi tingkat bunga, bunga simpanan merupakan sesuatu yang diharapkan oleh siapa saja yang menyimpan dananya di bank karena bunga merupakan bagian pendapatan nasabah penyimpanan. 2.2.2 Aktivitas Penyaluran Dana Mekanisme kerja bank yang berkaitan dengan perannya sebagai lembaga perantara keuangan, penyaluran dana kepada masyarakat merupakan aktivitas yang dilakukan setelah penghimpunan dana. Terdapat beberapa alternative penyaluran dana bank, dan yang terbesar proporsinya adalah dalam bentuk kredit (pinjaman kepada debitur). Melalui penyaluran kredit bank memperoleh bunga sebagai pendapatan.

35 Menurut Dahlan Siamat (2004: 112) alasan atau kondisi yang mendorong suatu bank untuk menyalurkan dana dalam bentuk kredit adalah: 1. Sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dan unit defisit. 2. Penyaluran kredit menghasilkan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan bank dapat diperkirakan. 3. Sebagai salah satu lembaga yang ikut serta dalam melaksanakan kebijakan moneter, bank tidak diperbolehkan mengalokasikan dananya melalui pasar modal dalam melakukan jual-beli saham di bursa efek. 4. Sumber dana utama bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral bank harus menyalurkan dananya kembali ke masyarakat. 2.2.3 Produk Jasa Bank Kegiatan operasional perbankan juga menyediakan fasilitas selain menghimpun dana dan menyalurkan dana, fasilitas tersebut guna memperlancar transaksi nasabah, keamanan aset dan kepentingan perekonomian secara umum. Tujuan adanya jasa keuangan selain menghimpun dana dan menyalurkan dana milik masyarakat adalah kebutuhan bank dalam menghasilkan pendapatan selain pendapatan bunga kredit, yaitu dalam bentuk fee atau upah dalam melakukan transaksi. Pada saat ini, jasa keuangan yang ditawarkan bank adalah sebagai berikut: 1. Kliring 2. Pengiriman Uang (Transfer)

36 3. Inkaso 4. Letter of Credit (L/C) 5. Perdagangan surat berharga 6. Perdagangan valuta asing 7. Perbankan elektronik (ATM, M-banking, Internet Banking) 8. Bank Garansi 9. Save Deposit Box 10. Fasilitas Over Draft 11. Perwalian Amanat 12. Kartu debet atau kartu kredit 2.3 Fee Based Income 2.3.1 Pengertian Fee Based Income Keadaan perkonomian Indonesia mengalami keadaan yang tidak stabil semenjak terjadi krisis pada tahun 1997 sampai dengan 1998. Keadaan ini membuat bank tidak berani mengambil risiko untuk memberikan kreditnya kepada debitur, hal ini dapat menyebabkan negative spread yang artinya pendapatan bunga dari kredit lebih kecil dibandingkan dengan beban bunga yang harus dibayarkan kepada nasabah. Bank berupaya untuk menanggulangi masalah negative spread, bank harus mendapatkan pendapatan operasional dari kegiatan lain selain kegiatan menyalurkan kredit kepada masyarakat.

37 Pengertian umum fee based income (Jurnal Ilmiah Akuntansi November 2001, Universitas Maranatha) adalah, usaha bank yang berkaitan dengan jasa keuangan di luar aktivitas kredit. Dalam usaha ini, bank akan memungut jasa pelayanan yang dinikmati oleh ansabah sebagai fee based income. Sesuai dengan yang tercantum dalam format laporan laba rugi standar terbaru menurut PSAK No.31 Lampiran 3. Fee Based Income disusun sebagai bagian dari Pendapatan dan beban lainnya dengan pospos provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit dan pendapatan lainnya. 2.3.2 Unsur-Unsur Fee based Income Unsur-Unsur Fee Based Income, sebagai hasil dari kegiatan bank di luar penyaluran kredit dalam laporan laba rugi bank ditampilkan sebagai pos-pos porvisi dan komisi, pendapatan dari transaksi valuta asing dan pendapatan operasional lainnya. Tapi, sebenarnya cakupan kegiatan fee based income sangat luas dan beragam, dimulai dari penyewaan safe deposit box sampai kepada pengelolaan dana pensiun sampai penjualan commercial paper. Industri perbankan nasional menerapkan strategi fee bassed income untuk menjalankan operasionalnya untuk mengurangi ketergantungan pendapatan bank dari kegiatan perkreditan. Fee based Income adalah alternatif baru bagi bank untuk menghasilkan pendapatan dan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan pengelolaan yang

38 baik, diharapkan fee based income akan berkembang semakin baik sehingga dapat mempengaruhi secara positif terhadap laba bank. 2.3.3 Sumber-Sumber yang Menghasilkan Fee Based Income Berikut ini dibahas mengenai beberapa produk yang menghasilkan fee based income dan pengertian dari beberapa produk yang menghasilkan fee based income diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Inkaso Pengertian inkaso menurut Lukman Dendawijaya (2000 : 145) Inkaso adalah jasa yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk menagihkan pembayaran surat-surat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga di tempat lain dimanan bank yang bersangkutan mempunyai cabang atau pada bank lain. Inkaso merupakan kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari pihak ketiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau bada tertentu yang telah ditunjuk oleh pemberi amanat. Sebagai jasa imbalannya, bank menetapkan tariff atau fee tertentu kepada nasabah atau calon nasabahnya. Tarif ini biasa dikenal sebagai biaya inkaso. 2. Transfer Pengertian transfer menurut Lukman Dendawijaya (2000 : 146) Transfer adalah jasa yang diberikan bank dalam pengiriman

39 uang antar bank atas permintaan pihak ketiga yang ditunjuk kepada penerima di tempat lain.. Transfer adalah kegiatan bank memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditunjukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Fee Based Income yang berasal dari transfer adalah biaya transfer yang dibebankan kepada pihak ketiga. 3. Safe Deposit Box Layanan safe deposit box adalah jasa penyewaan kotak penyimpan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi pemggunanya. Keuntungan yang didapat bank dari safe deposit box adalah biaya sewa yang tinggi dari nasabah, uang jaminan yang mengendap dan biaya pelayanan khusus safe deposit box. 4. Letter of Credit Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia Surat Kredit Berdokumen merupakan jasa yang ditawarkan bank dalam rangka jual-beli barang berupa penangguhan pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai jangka waktu tertentu. Bank mendapatkan keuntungan dari jasa ini berupa penerimaan biaya administrasi berupa provisi/komisi yang merupakan fee based income bagi

40 bank, pengendapan dana setoran yang merupakan dana berbiaya murah bagi bank dan biaya pemberian pelayanan kepada nasabah. 5. Travellers Cheque Travellers Cheque atau cek wisata perjalanan yang digunakan untuk berpergian, cek ini dapat dibuat di bank tertentu dan dicairkan di bank yang berbeda. Bank mendapatkan keuntungan dari jasa ini berupa biaya pencairan travelers cheque. 2.4 Profitabilitas Menurut Munawir dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2007:33) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Menurut Brigham & Houston dalam buku Dasar-Dasar Manajemen yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto dalam Ade Roosani (2010: 54) pengertian profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan menurut Mamduh Hanafi dan Abdul Halim dalam Ade Roosani (2010: 61), profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biayabiaya untuk mendanai aset tersebut. Dari seluruh pengertian tersebut dapat

41 disimpulkan bahwa profitabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dalam analisis laporan keuangan, profitabilitas digambarkan oleh suatu perbandingan antara laba dengan total aset atau total modal yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut James C.Horne dalam Eva Fujianti (2010 : 48), Rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Sedangkan menurut Sutrisno dalam Dwi Nopalia (2011: 35), Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dari seluruh pengertian dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam menganalisis laporan keuangan khususnya bagi investor untuk menilai atau mengukur kinerja suatu perusahaan dalam menanamkan investasinya dan seberapa besar tingkat keuntungannya. Rasio profitabilitas yang digunakan saat ini adalah: 1. Return on Asset (ROA) Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA maka, akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan dalam penggunaan asetnya. 2. Return on Equity (ROE) Merupakan indikator yang menukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih. BEsarnya ROE sangat penting bagi para

42 pemegang saham dan calon investor karena ROE yang tinggi berarti pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan harga saham. 3. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya. ( ) 2.5 Hubungan Fee Based Income dengan Profitabilitas Fee Based Income adalah salah satu komponen dari pendapatan bank. Komponen yang termasuk dalam fee based income adalah pendapatan provisi dan komisi, pendapatan yang berasal dari transaksi valuta asing, kenaikan dan penurunan pada surat-surat berharga, fee dari setiap jasa yang diberikan oleh bank umum terhadap nasabah dan pendapatan operasional lainnya. Kenaikan dan penurunan pada fee based income akan mempengaruhi besar dari laba yang didapatkan oleh perusahaan. Alat ukur profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA yaitu perbandingan antara laba sebelum pajak dan total aktiva. Laba sebelum pajak adalah hasil perhitungan antara pendapatan operasional bersih ditambah dengan pendapatan non operasional bersih. Fee based income adalah salah satu komponen pendapatan operasional bank yang akan

43 mempengaruhi pendapatan operasional bersih perusahaan. Aktiva yang dimaksud adalah total aktiva perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laba serta digunakan untuk kegiatan operasional maupun non operasional perusahaan. Menurut peneliti terdahulu (Panutomo dalam Anggadini : 2010) bahwa fee based income yang meningkat akan meningkatkan pendapatan operasional bersih bank, kemudian akan meningkatkan laba sebelum pajak pada bank. Pada akhirnya, laba bank akan melonjak naik setiap periodenya. Fee Based Income Pendapatan Operasional Pendapatan Non Operasional Laba Sebelum Pajak (Earning Before Tax) Laba Setelah Pajak (Earning After Tax) Gambar 2.1 Alur Pengaruh Fee Based Income Terhadap Laba Perusahaan Keterangan : Gambar diatas menunjukan alur bagaimana hubungan serta pengaruh fee based income terhadap laba yang dihasilkan perusahaan yang ditunjukan dalam laporan laba rugi perusahaan. Fee based income merupakan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan bank dalam memberikan jasa-jasa pelayanan bank. Sumber pendapatan bank terdiri dari dua yaitu pendapatan operasional dan pedapatan non-operasional. Semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar diterima disebut sebagai Pendapatan

44 operasional. Sedangkan sumber pendapatan non-operasional salah satunya yaitu dari penjualan aktiva tetap bank. pendapatan yang dihasilkan merupakan salah satu pendapatan operasional bank. Penjumlahan dari seluruh pendapatan yang dimiliki dikurangi seluruh beban yang dimiliki akan mengahasilkan laba sebelum pajak atau masih berupa laba kotor. Laba setelah pajak setelah dikurangi beban pajak maka akan muncul earning after tax yang merupakan pendapatan bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

45 2.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1 Pengaruh Fee Based Saddin Mangunsong Fee Based Income dan Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Income terhadap laba per lembar saham dan Elyzabet Indrawati Marpaung (2001) laba per lembar saham fee based income dengan laba per lembar saham. 2 Analisis Hubungan Spread Pompong B. Setiadi Spread if Interest Rate, 1. Adanya pengaruh yang signifikan of Interest Rate, Fee Based (2010) Fee Based Income, dari Spread of Interest terhadap Income, LDR dengan ROA pada Perbankan di Jawa Timur LDR dan ROA. ROA. 2. Adanya pengaruh yang signifikan dari Fee Based Income terhadap ROA. 3. Adanya pengaruh yang signifikan dari LDR terhadap ROA. 4. Spread of Interest Rate, Fee Based Income dan LDR secara bersamasama mempengaruhi ROA.

46 3 Pengaruh Fee Based Eva Fujianti Yunus Fee Based Income dan Fee Based Income berpengaruh terhadap Income Terhadap (2010) profitabilitas profitabilitas dan hubungannya kuat dan Profitabilitas (Studi Kasus searah. pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.) 4 Pengaruh Fee Based Dwi Nopalia (2011) Fee Based Income dan Fee Based Income memiliki pengaruh Income Terhadap ROA yang positif terhadap ROA. Profitabilitas Pada Bank Asing Periode 2010.

47 5 Hubungan Fee Based Ade Roosani (2010) Fee Based Income dan 1. Perkembangan fee based income Income dengan ROA yang diterima oleh Bank Umum Profitabilitas pada Bank Milik Pemerintah pada tahun 2004 Umum Milik Pemerintah sampai dengan 2008 fluktuatif cenderung meningkat, sedangkan ada yang menurun. 2. ROA pada Bank Umum Milik Pemerintah fluktuatif cenderung menurun. 3. Hubungan Fee Based Income dengan profitabilitas pada Bank Mandiri bernilai positif, pada Bank BNI, BRI, BTN dan BEI terdapat hubungan yang negatif.