21 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah epidemiologi bermula dengan penanganan masalah penyakit menular yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan sosioekonomi dan kultural bangsa menuntut epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak menular karena sudah mulai meningkat dan cenderung sesuai dengan perkembangan masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada gilirannya dapat memacu semakin meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM). Pola konsumsi yang mengarah ke jenis makanan yang kaya lemak dan karbohidrat tetapi rendah serat, dapat memicu meningkatnya PTM yang salah satunya adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Dewasa ini PJK merupakan salah satu penyakit jantung yang diderita oleh jutaan orang dan merupakan penyebab utama kematian di beberapa negara. 1,2 PJK disebabkan oleh timbunan lemak dan pengapuran dinding dalam pembuluh darah koroner. Penyempitan tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai darah ke otot jantung sehingga menimbulkan sejumlah gejala seperti rasa nyeri atau tidak nyaman di dada yang dikenal sebagai angina pektoris. Ketika pembuluh darah koroner tersumbat maka aliran darah ke pembuluh arteri koroner terhalang sepenuhnya sehingga timbul serangan jantung atau Infark Miokard Akut. Lebih dari setengah kematian penderita Infark Miokard Akut terjadi di luar rumah sakit. Baik di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang,
22 40% hingga 75% dari seluruh penderita Infark Miokard Akut meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. 3 Kematian akibat penyakit jantung koroner umumnya terjadi melalui Sindroma Koroner Akut (SKA), yang berpuncak pada infark jantung dan kematian. Infark Miokard merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat, kurang lebih 30,3% orang terkena infark miokard akut setiap tahunnya. Enam puluh satu juta penduduk (25%) menderita penyakit jantung dan hampir 6 juta dirawat di RS setiap tahun, mengakibatkan kematian sebesar 267,8 per 100.000 penduduk. 4 Di Indonesia, salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sedang kita hadapi dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit yaitu disatu sisi pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, di lain pihak semakin meningkatnya penyakit tidak menular terutama penyakit jantung dan pembuluh darah. 5 Penyakit Infark Miokard Akut adalah penyebab utama kematian pada orang dewasa. Infark Miokard Akut adalah penyebab kematian nomor dua pada negara berpenghasilan rendah, dengan Proportional Mortality Rate (PMR) sebesar 9,4%. Di Indonesia pada tahun 2002, penyakit Infark Miokard Akut merupakan penyebab kematian pertama, dengan Proportional Mortality Rate (PMR) sebesar 14%. 6 Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2005 dilaporkan Proportional Mortality Rate (PMR) penyakit kardiovaskular sebesar 29,3%, penyakit jantung reumatik sebesar 0,6%, penyakit jantung hipertensi sebesar 1,5%, penyakit jantung iskemik sebesar 12,7%, penyakit cerebrovaskular sebesar 9,6% dan radang jantung sebesar 0,7%. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta
23 kematian di dunia, 17,5 juta (30%) diantaranya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, terutama oleh Infark Miokard Akut (43,43%), stroke (32,57%) dan penyakit jantung lainnya (24%). Pada tahun 2015 diperkirakan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di dunia meningkat sebesar 14,28%. 7 Berdasarkan data dari Ditjen Yanmedik Indonesia tahun 2005 Infark Miokard Akut memiliki CFR sebesar 13,31% yakni di urutan kedua setelah Aritmia Jantung (13,95%) dan pada tahun 2007 Infark Miokard Akut berada di urutan pertama dengan CFR sebesar 13,49% dan kemudian diikuti oleh gagal jantung (13,42%) dan penyakit jantung lainnya (13,37%). 8,9 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mika Rumondang di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009 bahwa jumlah penderita Infark Miokard Akut sebanyak 228 orang dengan CFR sebesar 15,8%. 10 Data yang diperoleh dari RSU Dr. Pirngadi Medan pada survei pendahuluan tercatat penderita Infark Miokard Akut yang dirawat inap pada tahun 2010-2011 sebanyak 110 orang, dengan rincian yaitu pada tahun 2010 sebanyak 49 orang dan pada tahun 2011 sebanyak 61 orang. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita Infark Miokard Akut rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011. 1.2. Perumusan Masalah Belum diketahuinya karakteristik penderita Infark Miokard Akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2010-2011.
24 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita Infark Miokard Akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2010-2011. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui trend (kecenderungan) penderita Infark Miokard Akut pada tahun 2007-2011 di RSU Dr. Pirngadi Medan. b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan sosiodemografi (umur, jenis kelamin, suku, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tempat tinggal). c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan keluhan utama sewaktu masuk. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan status faktor risiko dan jenis faktor risiko. e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan status komplikasi dan jenis kompilkasi. f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan penatalaksanaan medis. g. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita Infark Miokard Akut. h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan sumber pembiayaan. i. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
25 j. Untuk mengetahui distribusi proporsi umur penderita Infark Miokard Akut berdasarkan status komplikasi. k. Untuk mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis Infark Miokard Akut berdasarkan status komplikasi. l. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita Infark Miokard Akut berdasarkan penatalaksanaan medis. m. Untuk mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis penderita Infark Miokard Akut berdasarkan sumber pembiayaan. n. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita Infark Miokard Akut berdasarkan sumber pembiayaan. o. Untuk mengetahui distribusi proporsi status komplikasi penderita Infark Miokard Akut berdasarkan keadaan sewaktu pulang. p. Untuk mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan Medis penderita Infark Miokard Akut berdasarkan keadaan sewaktu pulang. q. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita Infark Miokard Akut berdasarkan keadaan sewaktu pulang. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi RSU Dr. Pirngadi Medan dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan. 1.4.2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis.
26 1.4.3. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai Infark Miokard Akut dan merupakan kesempatan bagi penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di FKM USU.