TERM OF REFERENCE MATERI: ASEAN COMMUNITY DAN REALITAS BANGSA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Association of South East Asian Nation (selanjutnya disebut ASEAN)

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

LSM/NGO/ORMAS/OKP ERA MEA

Chalengging Change : Non-Tradional Security, Democracy and Regionalism

Bidang: Politik Dalam Negeri dan Komunikasi

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEYNOTE ADRESS RAFENDI DJAMIN WAKIL INDONESIA UNTUK AICHR

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

BAB V PENUTUP. pemerintah Indonesia telah melakukan ratifikasi Piagam ASEAN kedalam. hukum nasional Indonesia dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor

INOVASI GOVERNMENTAL MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB III DAMPAK HUMAN TRAFFICKING TERHADAP ASEAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis. dengan ini menarik kesimpulan sebagai sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Kesiapan Pemerintah di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

POLICY BRIEF KAJIAN KESIAPAN SEKTOR PERTANIAN MENGHADAPI PASAR TUNGGAL ASEAN 2015

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM

PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA AKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2011

BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2006) 1

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat membuat perusahaan mengalami kerugian. material bagi Perusahaan. Sifat materialitas dari nilai Piutang Usaha

PERAN ASEAN MARITIME FORUM (AMF) DALAM KEAMANAN PERAIRAN DI ASIA TENGGARA

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

BAB V PENUTUP. Akhir-akhir ini masalah yang menjadi keprihatinan umat manusia di seluruh dunia dan

LANGKAH ANTISIPATIF PEMPROV DALAM MENGHADAPI MEA / AEC

TERM OF REFERENCE (TOR)

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daya saing daerah menurut definisi yang dibuat UK-DTI adalah

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

Transkripsi:

Hari, tanggal : TERM OF REFERENCE MATERI: ASEAN COMMUNITY DAN REALITAS BANGSA Tujuan : Mencapai profil poin 1 1. A. Mahasiswa memahami secara umum salah satu aspek; sosial, ekonomi, budaya, teknologi, dan lingkungan, di Indonesia B. Mahasiswa mengetahui Asean Community C. Mahasiswa dapat mengkorelasikan kondisi bangsa dengan AC Metode Pelaksana : Talkshow, Menonton video, Observasi : Moderator, Pembicara, Mentor Pendahuluan Setelah peserta memahami identitasnya sebagai mahasiswa, sudah selayaknya mereka diperlihatkan sebuah tantangan global yang akan dihadapi oleh bangsanya. Suatu kondisi ideal untuk menghadapi tantangan global tersebut juga harus dibandingkan dengan realitas bangsa yang ada. Dengan demikian, akan terlihat adanya jarak antara kondisi ideal dengan realitas yang ada. Harapannya, sebuah kesadaran akan peran mahasiswa untuk meminimalkan gap antara kondisi ideal dan realitas yang ada dalam masyarakat tersebut muncul dalam dirinya. Dalam materi ini, Asean Community hanya menjadi sebuah alat untuk membentuk pola pikir mahasiswa dalam menghadapi isu dan tantangan aktual. A. Detail Materi ASEAN Community 1. Latar Belakang ASEAN Community Untuk memahami ASEAN Community, mahasiswa perlu mengetahui alasan kenapa dibentuknya ASEAN Community, apa penyebabnya sehingga bisa mengetahui tujuan diadakannya ASEAN Community 2. Pilar-Pilar ASEAN Community ASEAN Community terdiri dari 3 pilar utama, yaitu ASEAN Political Security Community, ASEAN Economic Community, ASEAN Socio-Cultural Community. Mahasiswa perlu mengetahui pilar-pilar penyokong ASEAN Community yang nantinya akan dimulai pada 2020 sehingga bisa mengetahui dampak-dampak apa saja yang mungkin terjadi jika ASEAN Community ini dilaksanakan di Indonesia. Ketiga pilar ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya, dan di setiap pilar ini mencakup berbagai macam bidang. a. ASEAN Political Security Community APSC bertujuan untuk mempersatukan negara-negara anggota ASEAN dalam bidang politik sehingga terbentuk pemerintahan yang lebih tersentralisasi dan damai dalam lingkungan yang adil, demokratis dan harmoni.

b. ASEAN Economic Community AEC adalah pilar AC yang bertujuan mengubah ASEAN menjadi region yang stabil, makmur dan kompetitif dengan pembangunan ekonomi yang seimbang serta pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosio-ekonomi. Di dalam AEC ini juga mencakup bidangbidang selain ekonomi, seperti teknologi, lingkungan dan pendidikan. c. ASEAN Socio-Cultural Community ASCC adalah pilar AC yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas dan persatuan antar anggota ASEAN dengan menempa kesamaan identitas antar negara dan bangsa negara-negara anggota ASEAN. ASEAN POLITICAL-SECURITY COMMUNITY 1. A RULES-BASED COMMUNITY OF SHARED VALUES AND NORMS Komunitas yang aturannya berbasis nilai dan norma bersama Kerjasama dalam pembangunan politik : promosi terhadapa pemahaman dan apresiasi sistem politik, sejarah dan budaya serta sistem pemerintahan yang baik dari negara-negara anggota ASEAN ; Meletakkan dasar bagi kerangka kelembagaan untuk memfasilitasi arus informasi yang bebas untuk saling mendukung dan bantuan di antara Negara-negara Anggota ASEAN ; Menetapkan suatu program untuk saling mendukung dan membantu di antara negara-negara anggota ASEAN dalam pengembangan strategi untuk memperkuat supremasi hukum dan peradilan sistem dan infrastruktur hukum ; Melindungi hak asasi manusia anggota negara-negara anggota ASEAN ; Meningkatkan partisipasi entitas yang relevan terkait dengan ASEAN dalam memajukan prakarsa pembangunan politik ASEAN ; Mencegah dan memberantas bersama-sama korupsi yang ada di negara-negara anggota ASEAN; Mempromosikan dasar-dasar demokrasi, kedamaian dan stabilitas di negara-negara ASEAN Membentuk dan berbagi norma-norma antar negara-negara ASEAN : Menyesuaikan kerangka kelembagaan ASEAN untuk mematuhi Piagam ASEAN ; Memastikan kawasan ASEAN bebas dari senjata nuklir dan segala rencanya ; Kerjasama maritime ASEAN 2. A COHESIVE, PEACEFUL AND RESILIENT REGION WITH SHARED RESPONSIBILITY FOR COMPREHENSIVE SECURITY Memadukan perdamaian dan peraahanan wilayah dengan berbagi tanggung jawab terhadap keamanan komprehensif antar negara-negara ASEAN meliputi : Pencegahan konflik/melakukan tindakan membangun kepercayaan antar negara-negara ASEAN : Melakukan tindakan peningkatan kepercayaan diri untuk mencegah konflik (menguatkan dan membangun kepercayaan diri) ; Mempromosikan transparansi dan pemahaman kebijakan pertahanan dan persepsi keamanan Pemecahan konflik dan penyelesaian perpecahan pasifik : Membangun mode yang ada untuk menyelesaikan sengketa pasifik dan mempertimbangkan pertambahan kekuatan dengan mekanisme tambahan yang diperlukan ; Memperkuat kegiatan penelitian tentang perdamaian, manajemen konflik dan resolusi konflik Pembangunan Perdamaian paska konflik : Memperkuat bantuan kemanusiaan ASEAN; Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas program di daerah pascakonflik

Masalah Keamanan Non-Tradisional : Memperkuat kerjasama dalam menangani isu-isu keamanan non-tradisional, khususnya dalam memberantas kejahatan transnasional dan tantangan lintas-batas lainnya 3. A DYNAMIC AND OUTWARD-LOOKING REGION IN AN INCREASINGLY INTEGRATED AND INTERDEPENDENT WORLD Sebuah daerah yang dinamis yang semakin terpadu dan terintregasi meliputi : Penguatan ASEAN dengan sentralisasi di kerjasama regional dan pembangunan masyarakat Penguatan Konsultasi dan Kerjasama Multilateral Masalah Kepedulian Umum Promosi peningkatan pertalian antar negara-negara ASEAN dengan external parties ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 1. Pasar tunggal dan sumber produksi Arus Bebas Barang Arus Bebas Jasa Arus Bebas Investasi Arus Bebas Modal Arus Bebas Tenaga Terlatih Sektor Integrasi Prioritas Pangan, Agrikultur, dan Kehutanan 2. Wilayah Ekonomi Berkompetisi Tinggi Hukum Kompetisi Perlindungan Konsumen Hak Properti Intelektual Pengembangan Infrastruktur Perpajakan E-Commerce 3. Wilayah Pengembangan Ekonomi yang Adil Pengembangan SME Inisiasi Integrasi ASEAN 4. Integrasi Penuh ke dalam Ekonomi Global Pendekatan Koheren Menuju Hubungan Ekonomi Eksternal Mempertinggi Partisipasi dalam Jaringan Suplai Global ASEAN SOCIO-CULTURAL COMMUNITY 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia Memajukan dan Memprioritaskan Pendidikan Investasi pada Sumber Daya Manusia Promosi Kerja yang Layak Mempromosikan Informasi dan Teknologi Komunikasi Memfasilitasi Akses untuk Sains Terapan dan Teknologi

Memperkuat Kemampuan Entrepreneurship untuk Wanita, Pemuda, Orang Tua, dan Orang Lumpuh Membangun Kemampuan Jasa Sipil 2. Kesejahteraan Sosial dan Perlindungan Pengurangan Kemisikinan Jaring Keamanan Sosial dan Perlindungan dari Dampak Negatif Integrasi dan Globalisasi Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Keamanan Akses ke Pelayanan Kesehatan dan Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Meningkatkan Kemampuan untuk Mengontrol Penyakit Menular Memastikan ASEAN Bebas dari Narkoba Membuat Negara yang Tahan terhadap Bencana dan Masyarakat yang lebih Aman. 3. Keadilan Sosial dan Hak Promosi dan Perlindungan Hak dan Kesejahteraan Wanita, Anak-anak, Orang Tua, dan Orang Lumpuh Perlindungan dan Promosi Hak Pekerja Migran Mempromosikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 4. Memastikan Kelestarian Lingkungan Menangani Masalah Lingkungan Global Mengatur dan Mencegah Pencemaran Lingkungan Lintas Batas Polusi Asap Lintas Batas Pergerakan Limbah Berbahaya Lintas Batas Mempromosikan Pengembangan Kelestarian melalui Pendidikan tentang Lingkungan dan Partisipasi Publik Mempromosikan Teknologi Lingkungan Suara Mempromosikan Kualitas Hidup Standar di Kota-kota ASEAN Mengharmonisasi Kebijakan Lingkungan dan Kumpulan Datanya Mempromosikan Kelestarian Fungsi dari Daerah dekat Pantai dan Lingkungan Laut Mempromosikan Pengelolaan Kelestarian Sumber Daya Alam dan Keanekaragaman Mempromosikan Kelestarian Sumber Air Bersih Menanggapi Masalah Perubahan Iklim dan Menangani Dampak yang Ditimbulkan Mempromosikan Pengelolaan Kelsetarian Hutan 5. Membangun Identitas ASEAN Mempromosikan Kesadaraan ASEAN dan Kekomunitasan Melestarikan dan Mempromosikan Warisan Budaya ASEAN Mempromosikan Budaya Kreativitas dan Industri Perjanjian dengan Komunitas 6. Memperkecil Jarak Perkembangan Bangsa Realitas bangsa Indonesia (tambahin data2, perbandingan Indonesia dengan negara lain, bandingkan ITB dengan kampus se ASEAN, outputnya setiap hari ada buletin materi)

Isu regional dan nasional di bidang Sosial Dengan mengetahui isu-isu yang ada di bidang sosial, mahasiswa mampu mengetahui realitas bangsa Indonesia dan nantinya mengetahui kondisi kesiapan dan apa yang bisa dilakukan bangsa Indonesia saat ini dalam menghadapi ASEAN Community. Misalnya: Tingginya jumlah anak yang menjadi perokok di Indonesia. (Sumber: Tobacco Economics in Indonesia, World Lung Foundation) Isu regional dan nasional di bidang Ekonomi Dengan mengetahui isu-isu yang ada di bidang ekonomi, mahasiswa mampu mengetahui realitas bangsa Indonesia dan nantinya mengetahui kondisi kesiapan dan apa yang bisa dilakukan bangsa Indonesia saat ini dalam menghadapi ASEAN Community. Misalnya: Misalnya: Rencana pembangunan kanal melewati Thailand (Kra Isthmus) dan kemungkinan dampaknya di bidang ekonomi semenanjung Malaysia. (Sumber: Sulong, Rini Suryati (2012), The Kra Canal and Southeast Asian Relations, in: Journal of Current Southeast Asian Affairs [http://journals.sub.uni-hamburg.de/giga/jsaa/article/view/584/582]) Isu regional dan nasional di bidang Budaya Dengan mengetahui isu-isu yang ada di bidang budaya, mahasiswa mampu mengetahui realitas bangsa Indonesia dan nantinya mengetahui kondisi kesiapan dan apa yang bisa dilakukan bangsa Indonesia saat ini dalam menghadapi ASEAN Community. Misalnya: Klaim budaya Indonesia oleh Malaysia dan dampaknya pada stabilitas relasi Indonesia- Malaysia Isu regional dan nasional di bidang Teknologi Dengan mengetahui isu-isu yang ada di bidang teknologi, mahasiswa mampu mengetahui realitas bangsa Indonesia dan nantinya mengetahui kondisi kesiapan dan apa yang bisa dilakukan bangsa Indonesia saat ini dalam menghadapi ASEAN Community. Misalnya: Misalnya: UU Insinyur dan potensinya untuk melindungi hak kerja sarjana teknik Indonesia (Sumber: RUU Keinsinyuran [http://www.dpr.go.id/complorgans/baleg/pembahasan_rancangan_undang- UNDANG_REPUBLIK_INDONESIA_TENTANG_KEINSINYURAN.pdf]) Isu regional dan nasional di bidang Lingkungan Dengan mengetahui isu-isu yang ada di bidang lingkungan, mahasiswa mampu mengetahui realitas bangsa Indonesia dan nantinya mengetahui kondisi kesiapan dan apa yang bisa dilakukan bangsa Indonesia saat ini dalam menghadapi ASEAN Community.

Misalnya: (Sumber: Forest Fires in South East Asia, [http://www.fire.unifreiburg.de/gfmcnew/2014/03/03/20140303_asean.htm]) Korelasi antara kondisi bangsa dengan ASEAN Community Setelah mengetahui apa itu ASEAN Community dan mengetahui isu-isu regional dan nasional di berbagai bidang, mahasiswa mampu menghubundkan antara kondisi Indonesia sekarang, kebersiapannya dalam menghadapai ASEAN Community dan apa yang akan terjadi jika Indonesia tidak mempersiapkannya. Jika mahasiswa sudah mengetahui apa dampak-dampak ASEAN Community dan gap antara kondisi Indonesia dengan kondisi ideal untuk menghadapai ASEAN Community, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan solusi agar Indonesia mencapai kondisi ideal untuk mengikuti ASEAN Community. Output yang diharapkan dari materi ini adalah mahasiswa mampu merumuskan tindakan atau pergerakan yang terkait dengan mempersiapkan Indonesia untuk tantangan ASEAN Community.

B. Alur Penyampaian Materi 1. Pembangunan fondasi pengetahuan secara umum mulai dari kondisi bangsa, tantangan global, hingga aksi nyata yang dapat dilakukan mahasiswa. Memberikan materi komprehensif; garis besar materi AC, realitas bangsa, korelasi keduanya, dan peran mahasiswa. Pemberian lebih detil tentang materi AC Memberikan secara lebih detil susunan materi AC melalui media visual dan pengikatan materi Pembuktian realitas bangsa dan memicu solusi yang akan dihasilkan Membuktikan secara langsung kondisi nyata yang terjadi pada daerah sekitar

C. Detail Pelaksanaan C.1 Tahap 1 : Pembangunan fondasi pengetahuan secara umum mulai dari kondisi bangsa, tantangan global, hingga aksi nyata yang dapat dilakukan mahasiswa. Metode : Talkshow Pelaksana Durasi : Moderator, Pembicara (pakar di bidang yang ditinjau) : 120 menit Arahan pelaksanaan a. Moderator naik ke panggung, selanjutnya memberikan opening. (5 menit) b. Pembicara masuk, perkenalan, pemaparan materi yang berisi; Asean Community, Realitas bangsa, Peran/potensi mahasiswa untuk memecahkan masalah (60 menit) c. Sesi tanya-jawab dengan 3 pertanyaan/sesi (45 menit) d. Closing statement dari pembicara berisi motivasi untuk peserta untuk menyadari adanya tantangan global, kondisi bangsa, dan hal-hal yang dapat mahasiswa lakukan, setelah itu turun panggung (5 menit) e. Penutupan oleh moderator memberikan kesimpulan materi dan motivasi (5 menit) C.2 Tahap 2 : Pemberian lebih detil tentang materi AC Metode : Menonton video materi AC dan Penugasan Pelaksana Durasi : Mentor dan peserta : 70 menit Arahan pelaksanaan a. Mentor dan peserta menonton video materi bersama-sama (10 menit) b. Berdiskusi tentang isi video yang telah ditonton (10 menit) c. Pemberian arahan tugas (2 menit) d. Penulisan materi AC dengan spesifikasi; (48 menit) i. Tugas dikerjakan di kertas A3 yang telah disediakan ii. iii. iv. Penulisan materi harus dibuat sebaik dan sekreatif mungkin, sesuaikan dengan minat dan cara belajar masing-masing peserta dalam hal visual Penulisan materi berisi; 3 pilar AC, elemen dan karakteristik masing-masing pilar, dan contoh action pada masing-masing pilar. Tugas yang telah dibuat ditempel pada buku tugas masing-masing peserta

C.2 Tahap 3 : Pembuktian realitas bangsa dan memicu solusi yang akan dihasilkan Metode : Observasi dan Focus Group Discussion Pelaksana Durasi : Mentor dan peserta : 240 menit Arahan pelaksanaan a. Peserta dan mentor menentukan daerah observasi dan merumuskan permasalahan yang akan diobservasi berdasarkan aspek yang telah ditentukan. (20 menit) b. Peserta dan mentor berkumpul untuk memulai observasi, mentor memberikan arahan kerja (5 menit) c. Observasi ke lapangan dengan melihat dan merumuskan kondisi yang ada, wawancara tokoh, dan wawancara masyarakat. (180 menit) d. Peserta dan mentor bersama melakukan analisis data yang didapat dan menuliskannya di buku tugas masing-masing (35 menit)

D. Penilaian Metode : Menuliskan kembali Pelaksana Durasi : Mentor : 15 menit Poin Penilaian Bobot Ya Tidak Peserta menuliskan ketiga pilar ASEAN Community 5% Peserta menuliskan karakteristik ASEAN Political 10% Security Community Peserta menuliskan karakteristik ASEAN Economic 10% Community Peserta menuliskan karakteristik ASEAN Socio- 10% Cultural Community Peserta menuliskan contoh implementasi ASEAN 5% Political Security Community Peserta menuliskan contoh implementasi ASEAN 5% Economic Community Peserta menuliskan contoh implementasi ASEAN 5% Socio-Cultural Community Peserta menjelaskan masalah yang terjadi di daerah 50% sekitar TOTAL 100% Tabel 1 Form Penilaian Materi ASEAN Community dam Realitas Bangsa *penilaian di atas dilakukan untuk setiap peserta