BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Konsep Penataan Massa

BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR ISLAMIC CENTRE DI KOTA TANGERANG MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

Bab V Konsep Perancangan

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

Konsep Performansi Ruang-Ruang Perkuliahan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN V.1. Rancangan Tapak DATA TAPAK LOKASI : JL. Swadarma, Kec. Ulujami, Jakarta selatan LUAS TAPAK : ± 8 Ha KDB : 20-60 % BATAS KETINGGIAN : 3 Lantai Analisa Makro Gambar V.1 Tapak berada dijalan Raya Swadarma, yang memiliki karakter sebagai berikut : Lokasi Tapak berada ditengah-tengah perumahan penduduk, antara perumahan tidak teratur pada sisi timur dan utara dan perumahan tidak teratur pada sisi barat dan selatan tapak. Lingkungan Makro yang berpotensi dengan didominasi oleh sarana pendidikan dan perumahan yang diharapkan dapat menunjang kegiatan yang terdapat pada Pusat Dakwah dan Kajian Islam V.1.1. Perletakan Massa 70

Untuk perletakan massa bangunan didata dengan cara mengikuti akses dari jalan disekitar tapak untuk bangunan selain masjid. Sedangkan untuk bangunan masjid tetap mengikuti akses yang mengarah kearah kiblat agar memudahkan bagi umatnya dalam melakukan shalat. Karena letak tapak yang dikelilingi oleh jalan, diusahakan untuk memberikan jarak pandang / vista pada tiap-tiap sisi tapak. Gambar V.2. Mekah V.1.2. Sirkulasi dan Aksesbilitas 71

. Sirkulasi pejalan kaki Sirkulasi kendaraan Gambar V.3 Kendaraan masuk melalui Entrance dari jalan raya Swadarma dan keluar pada jalan Kenari. Pola sirkulasi untuk kendaraan menggunakan sirkulasi satu arah yang mengacu Tuhan kita hanya satu, selain itu dengan adanya satu pintu masuk dan satu pintu keluar dapat memaksimalkan penjagaan. Sirkulasi untuk kendaraan menggunakan sirkulasi linier. Sirkulasi manusia dapat dicapai dari tiap-tiap sisi tapak agar memudahkan umat untuk datang tanpa harus memutar. Sesuai dengan karakter bangunan Islam, menurut Islamic Planning jalan tikus atau Fina yang bisa dilalui dengan menembus bangunan-bangunan. Sirkulasi untuk pejalan kaki menggunakan sirkulasi bercabang. V.1.3. Tata Ruang Luar 72

Gambar V.4. Bentuk Ruang Luar 1. Ruang Luar Aktif Merupakan ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur kegiatan didalamnya, terdiri dari : Halaman Masjid, yang dapat digunakan untuk menampung jumlah jamaah yang berlebihan pada saat-saat tertentu. Pedestrian, terdapat beberapa alur pedestrian pada tapak agar bangunan mudah diakses. Parkir, untuk mobil dan motor. Halaman untuk kaki lima. 2. Ruang Luar Pasif Merupakan ruang luar yang tidak mengandung kegiatan manusia dan hanya dapat dirasakan secara visual, ruang luar ini adalah : Elemen Luar Keras, elemen yang ditambahkan pada ruang luar dan elemen yang tidak hidup, seperti jalan mobil, pola pengerasan lantai 73

Elemen Luar Lunak, elemen hidup yang ditambahkan pada tapak untuk menunjang penampilan dan kegiatan pada bangunan. Selain itu juga merupakan Natural Image yaitu merencanakan bangunan yang mempunyai hubungan dengan alam [Hablumminal amien] diantaranya yaitu : Tanaman yang berfungsi sebagai peneduh, berupa pohon yang rindang. Tanaman yang berfungsi memberi kesan estetika, berupa pohon hias atau pohon perdu. Water space [kolam buatan], merupakan penerapan dari arsitektur Islam yang melambangkan air yang mengalir di surga, yang dapat dinikmati oleh pengunjung dalam mencari ketenangan. Tanaman penutup tanah, rumput. V.2. Rancangan Arsitektural Secara garis besar, Sarana Peribadatan dan Pengkajian Ke Islaman ini menampung fasilitas-fasilitas sebagai berikut, yaitu : a. Masjid Lt 1 = 2700 m 2 Lt 2 = 1764 m 2 b. Bangunan Pengkajian Lt 1 = 3104 m 2 Lt 2 = 2376 m 2 c. Bangunan Sosial Lt 1 = 1836 m 2 Lt 2 = 1044 m 2 d. Bangunan Pengelola Lt 1 = 1792 m 2 Lt 2 = 1332 m 2 Perhitungan luas lahan dan lantai untuk semua fasilitas pada sarana ini antara lain : 1. Luas lahan yang direncanakan 8 Ha = 80.000 m 2 2. KDB 50 % = 9500 m 2, luas lantai dasar keseluruhan = 9432 m 2 OK 74

V.2.1. Bentuk Massa Bentuk-bentuk fasilitas dalam massa ini direncanakan membuat bentukbentuk yang menyatu dengan lingkungan sekitar dan juga tetap memperhatikan dari karakteristik bangunan Islam dimana bentuk bangunan Islam menurut Islamic Planning bentuk bangunan Islam yaitu Informal. Melihat dari ayat tersebut diatas, maka bentuk masa yang dipilih pada sarana ini yaitu bentuk segi empat dengan melihat kepada pertimbangan efisiensi ruang dalam bangunan dan pertimbangan fleksibilitas kegiatan dan juga dimana pada lingkungan sekitar masa-masa bangunan yang ada didominasi bentuk-bentuk segi empat. Bentuk itu sendiri lebih efisien dalam pemanfaatan kegiatan dalam ruang seperti sholat dan belajar sehingga tidak mubazir. Ex : pada kegiatan masjid pemanfaatan shaf-shaf lebih efisien. Gambar V.5 BENTUK MASSA PADA SEKITAR TAPAK DIDOMINASI BENTUK- BENTUK PERSEGI. MENURUT ISLAMIC PLANNING BENTUK BANGUNAN ISLAM MELIHAT PADA LINGKUNGAN SEKITAR DIMANA BIASANYA BENTUKNYA MENGAMBIL BENTUK-BENTUK INFORMAL. DASAR DARI BENTUK BANGUNAN DIDAPAT JUGA DARI BENTUK TAPAK YANG DIMANA DIKELILINGI OLEH JALAN. BENTUK MASSA PADA SARANA PERIBADATAN DAN PENGKAJIAN KEISLAMAN INI MENGIKUTI GRID- GRID YANG ADA PADA SEKITAR TAPAK. SELAIN ITU BENTUK MASSA DIPERTIMBANGKAN JUGA DARI TITIK-TITIK VISTA (JARAK PANDANG) YANG ADA. 75

V.2.2. Penzonaan Ruang Bangunan Islam memiliki konsep susunan ruang yang memiliki akses yang jelas dan terdapat aturan-aturan tersendiri dalam penyusunannya. Bentukbentuk yang dihasilkan sangat fungsional dan efisien serta memperhatikan kontinuitas salah satu karakteristik [pola sirkulasi yang jelas]. Pada beberapa fasilitas dapat dipisahkan ruang antara pria dan wanita yang mengacu pada ajaran Islam bahwa antara pria dan wanita yang bukan muhrimnya diharapkan tidak menjadi kontak fisik sehingga tidak menimbulkan fitnah. Konsep ini diambil dari konsep Hijab yang terdapat dalam Islamic Planning tirai penutup atau sesuatu yang memisahkan atau membatasi. Dalam hal ini yaitu pria dan wanita. Gambar V.6. Konsep Hijab ini dipertegas pula dalam Al-Quran surat Al-Ahzab : 59 dan sabda Rasulullah. Selain pemisahan antara pria dan wanita, penzoningan yang lainnya. Yaitu pada tiap-tiap bangunan perletakkan kloset tidak diperbolehkan menghadap kearah Kiblat dan untuk membedakan antara daerah yang suci dan tidak suci yaitu dengan cara membuat tiap-tiap kamar mandi lebih turun -30 cm. V.3. Rancangan Interior dan Estetika V.3.1. Interior Ruang Dalam a. Interior Masjid 76

Mihrab dibuat dengan skala proporsi tinggi serta menggunakan bahan pelapis granit warna coklat tua yang dikombinasi dengan coklat muda, memastikan arah orientasi kiblat. Pada ruang sholat wanita yang terdapat pada lantai atas terdapat jejeran bentuk-bentuk lengkung yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya yang terbuat dari Gypsum diwarnai dengan warna yang senada yang terdapat pada Mihrab. Gambar V.7. b. Interior Bangunan Lainnya Penggunaan kaca patri yang bermotif tumbuh-tumbuhan dan kaligrafi serta interiornya, merupakan upaya untuk menyatukan eksterior dan interior bangunan. Komposisi kaca patri di antara bentuk-bentuk geometris adalah keinginan menempatkan karya seni yang dapat menyatu dengan bangunan. Gambar V.8. 77

V.3.2. Estetika Dalam pengolahan tampak menggunakan pengulangan elemen-elemen primer sehingga diharapkan akan terjadi visual tampak bangunan. Unsur irama yang merupakan kekuatan arsitektur Islam diterapkan dalam pengolahan tampak bangunan yaitu dengan menggunakan bentuk-bentuk lengkung pada tiap-tiap jendela. Bentuk lengkung itu sendiri merupakan penerapan dari karakteristik Rabbaniyah yang berarti hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya. Gambar V.9. Penggunaan bentuk-bentuk geometri juga diterapkan dalam tampak bangunan yang berfungsi sebagai pencahayaan tambahan yang terbuat dari kaca patri. Kaca patri tersebut digunakan untuk mengingat nikmat kuasa Allah SWT yang menghadirkan cahaya dimuka bumi ini yang dilukiskan dalam bias cahaya yang masuk dari rangkaian kaca patri. Kaca patri bentuk geometri merupakan penerapan dari karakteristik yaitu Cosmology konsep yang mengacu pada lingkungan sekitar dan alam semesta. 78

V.4. Rancangan Sistem Bangunan Struktur bagian bawah bangunan-bangunan ini menggunakan pondasi setempat. Dengan pondasi tersebut diharapkan bangunan 2 lantai pada tiap-tiap bangunan dapat berdiri kokoh. Dimana dalam Al-Quran Surat Ash Shaff : 4 sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang dijalan-nya dalam barisan yang teratur seakan mereka menyukai bangunan yang kokoh. Gambar V.10. Struktur bangunan menggunakan system struktur rangka portal pada tiaptiap bangunan. Pada sarana ini bentang untuk tiap-tiap kolom yang dirancang yaitu 6 meter dengan perhitungan berdasarkan modul orang sholat yang diestimasikan berukuran 60 cm x 120 cm, sehingga semua kelipatan titik kolom adalah pengulangan dari perkalian 6 meter pada semua bangunan. Kontruksi lantai pada bangunan ini adalah menggunakan system pelat. Pemilihannya karena ekonomis, pengerjaannya mudah dan kekakuan yang tinggi. Bentuk atap yang dirancang untuk bangunan pada sarana ini adalah menggunakan atap jurai. Karena Islam merupakan agama yang fleksibel dan dapat menerima perkembangan zaman yang ada, tanpa sedikit pun mengorbankan prinsip-prinsip Islam itu sendiri maka konstruksi atap untuk tiap- 79

tiap bangunan menggunakan kuda-kuda baja untuk bangunan masjid menggunakan atap limasan dengan kuda-kuda baja, agar kesan spritualnya lebih terasa. V.4.1. Penggunaan Material Batu bata berlubang digunakan sebagai dinding pengisi, bata berlubang mampu meredam bising dan mengurangi transfer panas dari luar kedalam masing-masing bangunan. Untuk area parkir jalannya dilapisi dengan aspal yang menyesuaikan dengan jalan yang ada disekitar tapak. Bahan kayu jati digunakan sebagai pintu, karena urat-urat pada kayu jati tersebut merupakan contoh kejujuran bahan sebagai keindahan alam dimana dalam ajaran Islam itu sendiri kita diajarkan tentang hubungan antara manusia dengan alamnya Hablumminal amien. Bahan dasar Gypsum digunakan untuk plafond pada tiap-tiap bangunan pada sarana ini. Bahan baja digunakan untuk rangka kuda-kuda atap, bahan aluminium digunakan untuk kusen dan pintu kamar mandi di tiap-tiap bangunan. V.4.2. Sistem Utilitas Bangunan Air Bersih PDMA Reservoir Bawah Pompa Kebutuhan air Pada Bangunan 80

Kotoran Padat dan Cair Kotoran Padat Bak Kontrol Resapan Septictank Kotoran Cair Pompa Riol Kota System Penerangan Untuk menghemat energi maka dilakukan penggunaan cahaya alami semaksimal mungkin dengan adanya bukaan seperti void pada tengah bangunan dan juga kaca-kaca yang cukup besar sehingga penggunaan cahaya pada siang hari tidak mubazir. Sedangkan untuk ruangan yang membutuhkan penerangan lebih, menggunakan penerangan buatan. System Penghawaan Dengan sifat bangunan ada yang terbuka dan ada yang tertutup, maka penghawaan yang digunakan juga berlainan. Penghawaan buatan pada bangunan ini menggunakan AC Split pada tiap-tiap ruangnya agar efisiensi biaya. System Sirkulasi Perencanaan sistem transformasi dalam bangunan yang dipilih adalah system sirkulasi biasa dimana memperhitungkan efisiensi biaya dengan menggunakan tangga. System Komunikasi Perencanaan sistem komunikasi dalam bangunan digunakan sebuah sistem. Sebagai berikut : 81

Komunikasi antar bangunan menggunakan sistem PABX untuk para karyawan dan pengelola. Hubungan dalam bangunan ; intercom untuk para staff dan pengeras suara [informasi]. System Keamanan Digunakan sistem Close Circuit Television [CCTV] dan Master Antena Television [MATV] sebagai pengawasan pada kegiatan dalam bangunan, sedangkan untuk bahaya kebakaran digunakan sistem : Alarm / detector. Fire Hydrant. Water Sprinkler / alat semprot otomatis. 82