Effects of Leaching on Nutrient Composition of Talang Benih Duck Meat Ball. Olfa Mega

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Beberapa Level Daging Itik Manila dan Tepung Sagu terhadap Komposisi Kimia dan Sifat Organoleptik Bakso

Composition of Paste Nutrition Made From Horse and Beef Nikumi (Surimi-Like) Olfa Mega

Sifat-sifat Organoleptik Nikumi Kuda dan Sapi pada Beberapa Frekuensi Pencucian (Leaching)

O. Mega Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu ABSTRAK. Kata kunci: pencucian, nikumi, daging kuda, daging sapi ABSTRACT

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Komposisi Proksimat Nikumi (Surimi-like) Curing pada Beberapa Jenis Daging yang Dicuci (Leached) dengan Cara Kominusi Berbeda

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AREN ( Arenga pinnata) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN AKSEPTABILITAS KORNET IRIS ITIK PETELUR AFKIR

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

Effect of Hydrogen Peroxide (H2O2) on white degree and nutrient value of the black swiftlet nest ABSTRACT ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK SEBAGAI PEWARNA ALAMI TERHADAP PRODUKSI KORNET DAGING AYAM

PENGOLAHAN DAGING BAKSO. Materi 3b TATAP MUKA ke 3 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda

Sifat-sifat Fisik Sosis Berbahan Baku Surimi-like Daging Kambing dengan Menggunakan Susu Kedelai Sebagai Binder

Dekolagenasi Limbah Tulang Ayam oleh Filtrat Abu Sekam Padi terhadap Kandungan Kalsium dan Fosfor

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Key words: chicken nuggets, broiler chicken livers, the fat content, elasticity, flavour

PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dari suatu makanan yang

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

Lilis Suryaningsih Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Pengaruh Substitusi Susu Skim oleh Tepung Kedelai Sebagai Binder Terhadap Beberapa Sifat Fisik Sosis yang Berbahan Dasar Surimi-like Kerbau

PENAMBAHAN DAGING IKAN GABUS (Ophicepallus strianus BLKR) DAN APLIKASI PEMBEKUAN PADA PEMBUATAN PEMPEK GLUTEN

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN TELUR ITIK DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP MUTU BAKSO BELUT (Monopterus albus) ELITA

PENDAHULUAN. ekonomi yang masih lemah tersebut tidak terlalu memikirkan akan kebutuhan

KUALITAS FISIKOKIMIA NAGET AYAM YANG MENGGUNAKAN FILER TEPUNG SUWEG (Amorphophallus campanulatus B1). Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

METODE. Waktu dan Tempat

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

) FLOUR AS A SUBSTITUTION OF TAPIOCA FLOUR ON WATER CONTENT, WATER HOLDING CAPACITY, ELASTICITY, AND SHEAR FORCE OF BEEF MEATBALL

Pengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi

PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh manusia dan termasuk salah satu bahan pangan yang sangat

KARAKTERISTIK KIMIA SOSIS ASAP DENGAN BAHAN BAKU CAMPURAN DAGING DAN LIDAH SAPI SELAMA PENYIMPANAN DINGIN (4-8 o C)

I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi suatu produk

SKRIPSI. SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNGBIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)terhadap KUALITAS KIMIA NUGGET DAGING AYAM

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

Jajang Gumilar, Obin Rachmawan, dan Winda Nurdyanti Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

PENGARUH FREKUENSI PENCUCIAN SURIMI TERHADAP MUTU PRODUK BAKSO IKAN JANGILUS (Istiophorus sp.)

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

STUDI PEMBUATAN MI INSTAN SAGU DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JUMLAH DAGING IKAN PATIN

PENGARUH LAMA PENGGILINGAN DAGING KELINCI TERHADAP KEEMPUKAN, KADAR AIR DAN KESUKAAN ROLADE

Komariah, N. Ulupi dan E. N. Hendrarti Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK

Lilis Suryaningsih 1) dan Rudy Priyanto 2) 1. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2. Institut Pertanian Bogor

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

PENGARUH PEMAKAIAN BEBERAPA JENIS TEPUNG PADA LEVEL BERBEDA TERHADAP NILAI GIZI DAN ORGANOLEPTIK BAKSO ITIK AFKIR SKRIPSI DETIK RENA KNS

PENDAHULUAN. Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke

Penggunaan Berbagai Bahan Pengisi pada Nugget Itik Air (The Application of Various Voluminous Matter on Waterfowls Nugget)

PAPER BIOKIMIA PANGAN

Lilis Suryaningsih dan Wendry S Putranto Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran,Bandung

SIFAT KIMIA KREKER YANG DIBERI PERLAKUAN SUBSTITUSI TEPUNG DAGING SAPI DAN PERUBAHAN BILANGAN TBA KREKER SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI WIEKE FAUZIAH

POTENSI PENGGUNAAN TEPUNG BUAH SUKUN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAN FISIK SOSIS KUDA

PENGARUH PENAMBAHAN BUAH DURIAN (Durio zibethinus murr.) TERHADAP KADAR AIR, TEKSTUR, RASA, BAU DAN KESUKAAN KARAMEL SUSU KAMBING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

Endah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL

N. Ulupi, Komariah, dan N. Maria Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

KARAKTERISTIK SURIMI DARI CAMPURAN DAGING MANYUNG DAN CUCUT CHARACTERISTICS OF SURIMI FROM MIXED MINCE OF MANYUNG AND SHARK

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

PENGARUH JUMLAH WORTEL DAN LAMA PENGUKUSAN TERHADAP MUTU NUGGET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PENGARUH PENGGUNAAN ASAM CUKA NIRA AREN TERHADAP DAGING SAPI ASAM

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

KOMBINASI TEPUNG TAPIOKA DENGAN PATI SAGU TERHADAP MUTU BAKSO JANTUNG PISANG DAN IKAN PATIN

Pengaruh Lama Penyimpanan dalam Lemari Es terhadap PH, Daya Ikat Air, dan Susut Masak Karkas Broiler yang Dikemas Plastik Polyethylen

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

KAJIAN SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK PENGGUNAAN BEBERAPA JENIS FILLER TERHADAP SOSIS DAGING BABI

PENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP KADAR LEMAK, KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ABON DAGING ENTHOG

SUHU FERMENTOR TERHADAP NILAI GIZI PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PRODUK FERMENTASI BUNGKIL KELAPA SAWIT

PENGARUH LOKASI OTOT DAN BAHAN PENGISI TERHADAP KUALITAS KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SOSIS SAPI ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING BROILER MENGGUNAKAN TEPUNG TEMPE. Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115

Pengaruh Konsentrasi Garam Sodium Trypoliposphate (STPP) terhadap Kualitas Torimi Daging Ayam (Gallus Domesticus)

PEMANFAATAN Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

Kususiyah, Urip Santoso, dan Rian Etrias

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG UBI JALAR, NATRIUM TRIPOLIFOSFAT (Na5P3O10) DAN FIBRISOL TERHADAP MUTU FISIKO-KIMIA, DAN GIZI PROTEIN BAKSO SAPI

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi

ANALISIS ORGANOLEPTIK PADA HASIL OLAHAN SOSIS IKAN AIR LAUT DAN AIR TAWAR

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ariansah (2008), itik masih sangat populer dan banyak di manfaatkan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014, bertempat di

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Meatloaf. Hasil penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi tepung tulang

Transkripsi:

Pengaruh Leaching terhadap Komposisi Nutrisi Bakso Itik Talang Benih Effects of Leaching on Nutrient Composition of Talang Benih Duck Meat Ball Olfa Mega Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu Telp. (0736) 21170 Pst 219. ABSTRACT The aim of the present study was to evaluate the composition of nutriens of Talang Benih duck meat ball on different leaching frequency. The treatments were allotted to a completely randomized design with four leaching frequency (0, 1, 2 and 3 times) and three replications. Data were analyzed as a completely randomized experiment using the GLM procedure of SAS. The results of this research showed that leaching non significant effects (P>0,05) on moisture and ash content except protein and fat content decreased significantly, while carbohydrate had increased 21,79% (P2) and 21,87% (P3). Protein had decreased 2% (P1), 9% (P2) and 14% (P3) and other hand fat had decreased 1% (P1), 29% (P2) and 27% (P3) compared P0 respectely. Key words: Talang Benih duck, leaching, meatball, nutrient composition ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komposisi nutrisi bakso itik talang benih yang dibuat dari bahan baku nikumi. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak lengkap, yang terdiri dari empat perlakuan yaitu P0 (tanpa pencucian), P1 (1 kali pencucian), P2 (2 kali pencucian) dan P3 (3 kali pencucian), masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Data dianalisis ragam dengan menggunakan prosedur General Linier Models (GLM) dari Statistical Analysis System (SAS) Program. Perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut dengan Duncan Muliple Range Test (Steel dan Torrie, 1995). Hasil penelitian menunjukkan leaching (pencucian) tidak nyata (P>0,05) berpengaruhi terhadap kadar air dan kadar abu bakso tetapi nyata (P<0,05) menurunkan kadar protein dan kadar lemak, sedangkan karbohidrat meningkat pada leaching 2 kali (21,79%) dan 3 kali (21,87%). Penurunan kadar protein berturut-turut pada P1, P2 dan P3 adalah 2%; 9% dan 14%, sedangkan untuk kadar lemak turun sebanyak 1%; 29% dan 27% dibanding P0. Kata-kata kunci : komposisi nutrisi,bakso, itik talang benih, leaching PENDAHULUAN Bakso merupakan hasil produk olahan hewani yang sangat popular disemua lapisan masyarakat. Kesukaan konsumen terhadap bakso sangat subjektif berdasarkan rasa, bau dan teksturnya. Disamping itu kualitas bakso sangat beragam dan dapat ditinjau dari keempukan, rasa dan status gizi terutama proteinnya. Jenis daging yang biasa digunakan dalam pembuatan bakso adalah daging sapi, daging ayam dan ikan. Jenis daging dari ternak lain yang dapat digunakan adalah daging itik. Daging itik tidak umum digunakan sebagai produk daging olahan karena bau dan rasanya yang anyir dibanding bakso ayam dan bakso sapi (Mega et al, 2008), padahal daging itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan hal Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 4, No 1. Januari Juni 2009 51

tersebut perlu adanya cara pengolahan yang dapat mengurangi atau menghilangkan bau dan rasa yang anyir tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan membuat nikumi itik sebelum dijadikan produk bakso. Nikumi (surimi-like) adalah daging yang digiling kemudian dibersihkan dan dicuci dengan air dingin berulang-ulang sehingga sebagian besar darah, pigmen, bau, lemak dan protein larut air hilang. Surimi merupakan bahan antara untuk diolah menjadi produk-produk lanjutan yang membutuhkan sifat elastisitas daging seperti bakso, sosis, nugget, dan lain-lain serta dapat juga digunakan untuk forifikasi berbagai aneka produk olahan. Dalam pembuatan surimi perlu ditambahkan antidenaturan untuk mencegah denaturasi protein selama pembekuan atau kerusakan struktur protein selama penyimpanan. Antidenaturan yang banyak digunakan adalah sukrosa dan sorbitol. Penambahan sukrosa 8 persen sudah dapat mencegah denaturasi protein, tetapi menyebabkan rasa yang terlalu manis dan warna menjadi coklat sedangkan sorbitol adalah bahan pemanis alam yang tingkat kemanisannya seperlima dari sukrosa, penambahan sorbitol tidak menyebabkan warna coklat pada produk tetapi teksturnya menjadi lebih keras (Suzuki, 1981). Untuk itu penggunaan sukrosa hanya 4 persen sisanya diganti dengan sorbitol. Suryaningsih (2006) menyatakan komposisi 2% sukrosa dan 2% sorbitol memberikan karakteristik fisikokimia yang baik pada nikumi kuda, sapi dan domba. Penambahan natrium tripolyposfat maksimum 0,5 persen yang berfungsi untuk memperbaiki daya mengikat air dan memberikan sifat pasta yang lebih lembut pada produk olahan (Price dan Scweigert, 1987). Penelitian ini bertujuan untuk Daging Digiling Pencucian dengan air dingin (5-10 o C) Air Pengepresan/Penyaringan Pencampuran dan pengadukan 2%sukrosa, 2%sorbitol dan 0,2% poli fosfat Pembekuan pada suhu -20 o C Gambar 1. Bagan proses pembuatan surimi (Suzuki, 1981) Pengaruh Leaching terhadap Komposisi Nutrisi Bakso Itik Talang benih 52

mempelajari dan mengevaluasi komposisi nutrisi bakso itik talang benih berbahan baku nikumi dengan perlakuan leaching yang berbeda. MATERI DAN METODE Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak lengkap, yang terdiri dari empat perlakuan yaitu P0 (tanpa pencucian), P1(1 kali pencucian), P2 (2 kali pencucian) dan (P3 (3 kali pencucian), masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Itik yang digunakan adalah itik lokal Bengkulu yang dikenal dengan nama itik Talang Benih karena itik ini banyak terdapat di Desa Talang Benih Kabupaten Curup Bengkulu. Penelitian ini terdiri dari tahap pembuatan nikumi itik dengan perlakuan pencucian (leaching) 0, 1, 2 dan 3 kali dan tahap pembuatan bakso menggunakan bahan baku nikumi. Tahap pembuatan nikumi itik talang benih terdiri dari pemisahan tulang dan daging itik, penggilingan daging dengan meat mincer, pencucian daging dengan air dingin (suhu 5-10 o C), pengepresan menggunakan kain kasa dengan diameter lubang ±0,5 mm atau ±28 mesh (Syarif,1989). Komposisi antidenaturan untuk semua perlakuan adalah sukrosa 2%, sorbitol 2% dan poliposfat 0,2%. Bahan tambahan yang digunakan adalah air es, tepung sagu, bumbu (bawang putih, merica) dan garam. Peubah yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat bakso (AOAC, 1995). Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan menggunakan prosedur General Linier Models (GLM) dari Statistical Analysis System (SAS) Program. Perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut dengan Duncan Muliple Range Test (Steel dan Torrie, 1995). Nikumi (Surimi-like) Garam + STPP + Air es Digiling Tepung sagu dan bumbu Digiling Cetak adonan Rebus (suhu 75-80 o C) Bakso Gambar 2. Bagan proses pembuatan bakso (Sugiyono, 1992 Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 4, No 1. Januari Juni 2009 53

HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Air Air merupakan komponen utama penyusun daging yang dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, cita rasa makanan itu sendiri. Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Air antara lain berperan sebagai pembawa zat-zat makanan dan sisa metabolisme. bahwa leaching tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar air bakso. Kondisi ini diduga jumlah air yang keluar pada saat pengepresan pada proses pembuatan nikumi relatif sama karena tekanan yang digunakan pada pengepresan juga sama. Menurut Srigandono (1997) daging itik mempunyai kandungan air sebesar 68,8%, daging itik talang benih mempunyai kandungan air 74,92% (Mega dan Jarmuji, 2007). Leaching yang berulang-ulang cenderung meningkatkan kadar air daging karena sifat hidrofilik daging. Penambahan garam 0,3% pada air pencucian terakhir akan mengurangi sifat tersebut, sehinggga kadar air bakso pada semua perlakuan tidak berbeda nyata. Mega dan Jarmuji (2007) menyatakan bahwa leaching pada daging itik talang benih memisahkan protein 2-4%, kadar abu 3,60 5, 15%. Namun demikian kehilangan protein dan abu tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi hal ini diduga karena jumlah daging dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk pembuatan bakso pada tiap perlakuan relatif sama. Kadar Abu Kadar abu atau bahan anorganik daging terdiri dari mineral-mineral. Daging merupakan sumber mineral yang baik kecuali kalsium, karena sebagian besar kalsium terdapat pada gigi dan tulang. pencucian daging itik tidak berpengaruh nyata terhadap kadar abu bakso nikumi itik (P>0,05). Rataan kadar abu bakso berturut-turut dari P0,P1,P2 dan P3 adalah 1,94%; 1,87%; 1,84% dan 2,06%. Menurut Srigandono (1997) rata-rata kandungan abu daging itik adalah 1,2%, sedangkan bakso daging sapi kadar abunya 1,75% (Wibowo, 1995). Kadar abu daging itik talang benih adalah 1,07% (Mega dan Jarmuji, 2007). Leaching cenderung menurunkan kadar abu bakso, tetapi pada perlakuan P3 kadar abu cenderung meningkat. Hal ini diduga karena adanya kontribusi dari garam (0,3%) yang ditambahkan pada air pencucian terakhir, garam-garam tersebut kemungkinan masuk kedalam daging, sedangkan P0, P1 dan P2 tidak ditambahkan garam pada air pencuciannya. Garam merupakan bahan anorganik (abu), sehinggga kadar abu pada perlakuan P3 lebih tinggi. Kadar Protein Protein merupakan zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena selain berfungsi sebagai bahan bakar Tabel 1. Rataan kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat bakso nikumi itik Peubah Perlakuan P0 P1 P2 P3 Kadar Air 70,04 70,54 70,40 70,89 Kadar Abu 1,94 1,87 1,84 2,06 Kadar Protein 13,85 a 13,55 ab 12,52 bc 11,82 c Kadar Lemak 4,02 a 3,94 a 2,85 b 2,93 b Kadar Karbohidrat* 10,15 b 10,10 b 12,38 a 12,37 a Keterangan : Angka diikuti superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01); *) by different Pengaruh Leaching terhadap Komposisi Nutrisi Bakso Itik Talang benih 54

dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh (Winarno, 1992). bahwa pencucian sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi kadar protein bakso. Hasil uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa P0 (13,85%) nyata lebih tinggi dari P2 (12,52%) dan P3 (11,83%) tetapi tidak berbeda nyata dengan P1 (13,55%). P1 dan P2 tidak berbeda nyata tetapi nyata lebih tinggi dari P3, sedangkan antara P2 dan P3 tidak nyata berbeda. Kandungan protein P0 lebih tinggi dari P1,P2 dan P3, hal ini disebabkan karena pada P0 tidak dilakukan pencucian sehingga kandungan proteinnya masih tinggi. Nakai dan Modler (2000) menyatakan protein otot secara umum terbagi dalam tiga kelompok yaitu sarkoplasmik larut dalam air, miofibrillar larut dalam ion kuat dan stromal tidak larut dalam larutan garam tetapi larut dalam perlakuan asam dan alkali. Semakin banyak jumlah pencucian kandungan protein semakin menurun. Besarnya penurunan protein ini dibanding tanpa pencucian (P0) berturut-turut untuk P1, P2 dan P3 adalah 0,89%; 3,98% dan 6,08%. Kadar Lemak Lemak merupakan komponen utama penyusun daging. Diantara komponen lainnya, kandungan lemak tubuh seekor ternak sangat bervariasi tergantung pada umur, spesies, aktivitas dan nutrisi. bahwa pencucian memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar lemak bakso. Hasil uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa rata-rata kadar lemak bakso itik P0 (4,02%) tidak berbeda nyata dengan P1(3,94%) tetapi sangat nyata lebih tinggi dari P2 (2,85%) dan P3 (2,93%), sedangkan antara P2 dan P3 tidak berbeda nyata. Kandungan lemak tertingggi terdapat pada P0 yaitu 4,02%, jumlah leaching atau pencucian cenderung menurunkan kadar lemak bakso, besarnya penurunan kadar lemak setiap perlakuan dibanding tanpa pencucian (P0) berturut-turut untuk P1, P2 dan P3 adalah 0,08%; 1,17% dan 1,09%. Hal ini ini sesuai dengan pernyataan Lanier and Lee (1982), bahwa selama pencucian daging dipisahkan dari darah, pigmen, lemak, lendir dan protein yang larut dalam air. Kadar Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber kalori utama, kandungan karbohidrat dalam daging kurang dari 1% dari bobot daging segar, sebagian besar karbohidrat berada dalam bentuk glikogen dan asam laktat. Pencucian berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan karbohidrat bakso. Uji lanjut DMRT menunjukkan perlakuan P0 (10,15%) dan P1 (10,10%) sangat nyata lebih rendah dari P2 (12,38%) dan P3 (12,37%). Kadar karbohidrat dihitung berdasarkan selisih hasil bahan makanan terhadap kadar protein, lemak, abu dan air (Winarno, 1992). Dengan menurunnya kandungan protein dan lemak pada P2 (2,85%) dan P3(2,93%) maka kandungan karbohidrat P2 dan P3 lebih tinggi. Karbohidrat yang terdapat dalam daging (dalam bentuk Tabel 2. Persentase perubahan nilai gizi bakso nikumi itik dibanding P0. Perlakuan Peubah (%) Abu Protein Lemak Karbohidrat P1-3,60-2,00-1,00-0,40 P2-5,15 b -9,00-29,00 +21,97 P3 +2,00 c -14,00-27,00 +21,87 Keterangan :- = menurun, + = meningkat Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 4, No 1. Januari Juni 2009 55

glukosa dan glikogen) selain disimpan dalam hati (liver), glikogen juga disimpan dalam otot (Aberle et al, 2001). Perubahan nilai gizi Kandungan nilai gizi bakso itik sangat dipengaruhi oleh perlakuan leaching. Semakin banyak jumlah leaching kadar protein dan lemak cenderung menurun. Kandungan abu meningkat pada perlakuan P3 akibat penambahan garam pada air pencucian terakhir, kandungan karbohidrat juga meningkat pada P2 dan P3 dikarenakan kandungan gizi yang lain terus menurun. SIMPULAN Leaching (pencucian) pada daging itik Talang Benih tidak nyata mempengaruhi kadar air dan kadar abu bakso, tetapi menurunkan kadar protein dan kadar lemak, sedangkan karbohidrat meningkat pada pencucian 2 kali dan 3 kali sebanyak 21,97% dan 21,87%. Penurunan kadar protein pada pencucian 1, 2 dan 3 kali berturut-turut adalah 2%, 9% dan 14%, sedangkan lemak 1%, 29% dan 27%. DAFTAR PUSTAKA Aberle, E.D., J.C. Forrest,, D.E. Gerrard and E.W. Mills. 2001. Principles of Meat Science. Fourth Ed. Amerika. Kendal/Hunt Publishing Company. [AOAC] Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist. 1995. Washington D.C., USA. Lanier, T.C and C. M. Lee. 1995. Surimi Technology. Marcel Dekker, New York. Mega, O dan Jarmuji. 2007. Peningkatan mutu daging olahan itik lokal melalui penerapan teknologi surimi. Laporan Penelitian Fakultas pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu. Mega, O.,.D. Kaharuddin, Y. Fenita dan Kususiyah. 2008. Karakteristik kimia dan organoleptik bakso daging itik manila. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Volume 3 (1):17-24 Nakai, S. dan H.W. Modler. 2000. Food Proteins Processing Aplications. Wiley-VCH.,New York-Chichester- Weinheim-Brisbane-Singapore- Toronto. Price, J.F. dan B.S. Schweigert.1987. The Science of Meat and Meat product. 3ed Food & Nutrition Press. In. Wesport. Connecticut USA. Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Syarif, A.M. 1989. Teknik Pengolahan Hasil Pertanian. Terjemahan : Agricultural Process Engineering, Henderson, S.M and R.L Perry. 3M, Bogor. Sugiyono. 1992. Penuntun Praktikum Teknologi pengolahan Pangan Hewani. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Suryaningsih, L. 2006. Pengaruh jenis daging, penambahan antidenaturan dan natrium tripolifosfat pada nikumi terhadap karakteristik produk daging olahan. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada Univ Press, Yogyakarta. Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi Kedua. Gramedia, Jakarta Suzuki, T. 1981. Fish and Krill protein. Applied Sci Publisher, England. Wibowo, S. 1995. Pembuatan Bakso Ikan dan bakso Daging. Penebar Swadaya, Jakarta. Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Pengaruh Leaching terhadap Komposisi Nutrisi Bakso Itik Talang benih 56