BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

dokumen-dokumen yang mirip
Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG POLIS ASURANSI JIWA DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH PRODUK UNIT LINK SYARIAH

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan kehendak syariah, seluruh perikatan yang dilakukan para pihak

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB V PEMBAHASAN. Pada bagian ini penulis akan menyajikan kesesuaian praktik akad asuransi

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV ANALISIS BISNIS BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMROH PT ARMINAREKA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN NO:83/DSN-MUI/VI/2012

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

Daftar Pertanyaan Wawancara

Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH.

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB IV ANALISA KONSEPTUAL DAN APLIKATIF GADAI EMAS (AR-RAHN) PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN BAHAGIA UTAMA

LAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN AIA LIFE SECURE

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, SERTA PENYAJIAN PENDAPATAN PREMI ASURANSI SYARIAH BERDASARKAN PSAK 108 PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Implementasi Produk Jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Risiko Asuransi Syariah PT. Asuransi Sinar Mas (ASM)

BAB II LANDASAN TEORI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru Pada Produk Unit Link

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan Bermotor ialah kendaraan yang digerakkan oleh motor

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN B SIAGA BERKAH

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

Transkripsi:

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL DI PT ASURANSI SINAR MAS SYARIAH PEKALONGAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai akad yang digunakan dalam asuransi mobil pada PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) dalam menjalankan semua usahanya berupaya semaksimal mungkin menghindari dari unsur maisir (judi atau untung-untungan), gharar (ketidak pastian) dan riba (bunga). Kedudukan PT ASM dalam transaksi kerugian adalah sebagai wakil atau pemegang amanah sekaligus pengelola, sedangkan peserta sebagai pemberi kuasa. Hal ini tertuang dalam akad perjanjian yang diterapkan kedua belah pihak guna penerbitan polis asuransi. 1 Wakalah bil Ujrah adalah pemberian kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana peserta dan atau melakukan kegiatan lain sebagaimana disebutkan pada bagian ketiga angka 2 (dua) Fatwa ini dengan imbalan pemberian ujrah (fee). 2 Selanjutnya dijelaskan mengenai akad wakalah akan berakhir bila ada halhal sebagai berikut: 3 1. Matinya salah seorang dari yang berakad karena salah satu syarat sah akad adalah orang yang berakat masih hidup. 1 Wawancara dengan Agung Dhamar bagian relationship manager PT Asuransi Sinar Mas Syariah Pekalongan tanggal 06/10/2011 2 Fatwa No.52/DSN-MUI/2006 3 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007 ) hlm 237 50

51 2. Bila salah seorang yang berakat gila, karena syarat sah akad salah satunya orang yang berakat mempunyai akal. 3. Dihentikan pekerjaan yang dimaksud, karena jika telah berhenti, dalam keadaan seperti ini al-wakalah tidak berfungsi lagi. 4. Pemutusan oleh orang yang mewakilkan terhadap wakil belum mengetahui, (pendapat Syafi i dan Hambali). Menurut Mazhab Hanafi wakil wajib mengetahui hal itu, tindakannya itu tak ubah seperti sebelum dipastikan, untuk segala hukumnya. 5. Wakil memutuskan sendiri, menurut Mazdhab Hanafi tidak pelu orang yang mewakilkan mengetahui pemutusan dirinya atau tidak perlu kehadirannya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. 6. Keluar orang yang mewakilkan dari status pemilikan. Dalam akad wakalah bil ujrah, harus disebutkan sekurang-kurangnya: 1. Hak dan kewajiban peserta dan perusahaan asuransi 2. Besaran, cara dan waktu pemotongan ujrah fee atas premi 3. Syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan. Kedudukan dan ketentuan para pihak dalam akad wakalah bil ujrah: 1. Dalam akad ini, perusahaan asuransi bertindak sebagai wakil (yang mendapat kuasa) untuk melakukan kegiatan pengelolaan dana. 2. Peserta sebagai individu dalam produk saving bertindak sebagai muwakil (pemberi kuasa).

52 3. Peserta sebagai suatu benda/kelompok, dalam akun tabarru bertindak sebagai muwakil (pemberi kuasa). 4. Wakil tidak boleh mewakilkan kepada pihak lain atas kuasa yang diterimanya, kecuali atas izin muwakil (peserta). 5. Akad wakalah adalah bersifat amanah (yad amanah) sehingga wakil tidak menanggung risiko terhadap kerugian investasi dengan mengurangi fee yang telah diterimanya, kecuali karena kecerobohan atau wanprestasi. 6. Perusahaan asuransi sebagai wakil tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi, karena akad yang digunakan adalah akad wakalah. 4 Bentuk kegiatan usaha ataupun bisnis dalam islam salah satu syarat sah harus dipenuhi yaitu adanya suatu akad. Di sisi lain manusia selalu berhadapan dengan kenyataan bahwa kadang kala mereka tidak dapat menunaikan kewajiban atau menerima haknya secara langsung yang di sebabkan oleh halangan-halangan tertentu. Oleh karena itu ia memerlukan jasa orang lain untuk menyelesaikan urusan-urusan atau kewajiban. Dengan adanya akad wakalah kesulitan yang dihadapi akan terbantu. Akad wakalah bisa di laksanakan dengan atau tanpa upah. ketika akad wakalah bil ujrah telah sempurna, maka akad tersebut bersifat mengikat. Dalam artinya wakil dihukumi layaknya ajir (orang yang di sewa tenaganya) yang memiliki kewajiban untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, kecuali ada hal yang bersifat syar i. Jika perwakilan bersifat terikat, wakil berkewajiban mengikuti apa saja yang ditentukan oleh orang yang mewakilkan. Maka wakalah sering kali digunakan 4 Zainudi Ali, Hukum Asuransi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008) hlm 148

53 dalam asuransi lebih tepatnya berinvestasi dan menyerahkan urusan untuk membayarkan bantuan kepada setiap peserta / nasabah yang ditimpa musibah. 5 Selain itu juga dengan adanya akad wakalah kesulitan yang dihadapi akan terbantu. Selain itu, akad wakalah bil ujrah digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan mendelegasikan kepada lembaga perbankan atau institusi lain dalam hal kemudahan pelayanan ataupun kepada agen pemasaran untuk melaksanakan fungsi marketing. Kerjasama antara perusahaan dengan peserta ini bersifat kemitraan, kerjasama ini tertuang dalam perjanjian kerja keagenan. Dan dalam perjanjian ini menggunakan prinsip wakalah bil ujrah. Wakalah bil Ujrah adalah pemberian kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana peserta dan atau melakukan kegiatan lain sebagaimana disebutkan pada bagian ketiga angka 2 (dua) Fatwa ini dengan imbalan pemberian ujrah (fee). 6 Asuransi syari ah adalah usaha kerjasama saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang dalam menghadapi terjadinya musibah atau bencana malalui perjanjian yang telah disepakati bersama. Selain itu asuransi sebagai satu bentuk kontrak modern tidak dapat terhindar dari akad yang membentuknya. Hal ini disebabkan karena dalam praktiknya, asuransi melibatkan dua orang yang terikat oleh perjanjian untuk saling melaksanakan kewajiban, yaitu antara peserta asuransi dengan perusahaan asuransi. 5 Zainudin Ali, Hukum Asuransi Syariah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), hlm. 39 6 Fatwa No.52/DSN-MUI/2006

54 Menurut Agung Dhamar selaku Relationship Manager implementasi penerapan asuransi mobil terbagi dalam sembilan tahapan, yaitu 7 : 1. Prosedur permohonan asuransi mobil: a. Calon tertanggung datang ke kantor untuk mengisi formulir aplikasi asuransi b. Menyerahkan fotokopi identitas seperti KTP/SIM dan fotokopi STNK dan BPKB c. Survey terhadap mobil yang akan diasuransikan Cara menghitung harga mobil: - Berdasarkan kondisi mobil tersebut (taksiran harga mobil) - Berdasarkan tahun pembuatan 2. Penerimaan polis asuransi Polis asuransi diterima nasabah dengan diantarkan copy polisnya setelah polis dibayar, kemudian polis yang asli diterima nasabah. 3. Pembayaran premi Pembayaran premi satu kali dimuka, tidak boleh dicicil dan maksimal melakukan pembayaran paling lama 30 hari setelah polis diterbitkan. Contoh perhitungan premi: Harga pertananggungan kendaraan: Rp. 139.000.000 Rate premi : 1,870% Perhitungan premi : 1,870% x 139.000.000 = 2.599.300 7 Wawancara dengan Agung Dhamar bagian relationship manager PT Asuransi Sinar Mas Syariah Pekalongan tanggal 06/10/2011

55 Diskon : 25,00% = 649.825 - = 1.949.475 Biaya polis dan materai = 31.000 + Besar premi yang harus dibayar = 1.980.475 4. Perpanjangan polis asuransi PT Asuransi Sinar Mas Syariah menggunakan sistem renewal automatic. Artinya, 1 bulan sebelum polis jatuh tempo, polis sudah diterbitkan, tetapi di polis perpanjangan tersebut tetap tercantum bulan jatuh tempo polis tersebut. 5. Pengembalian (refund) premi asuransi (atas pembatalan polis sebelum tempo) Pengembalian polis asuransi dihitung secara prorate (membagi rata) hari diimana hanya jumlah hhari yang belum dilalui yang akan diperhitungkan. Contoh: Suatu mobil diasuransikan pada tanggal 1 Januari 2010, jangka waktu asuransi adalah 1 tahun. Tetapi dipertengahan tahun 2010 terjadi pembatalan polis. Maka untuk perhitungan pembatalan pertanggungan atas mobil tersebut, terhitung sejak tanggal 2 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 (183 hari) dengan perhitungan pengembalian premi sebagai berikut: Pengembalian premi = jumlah hari berjalan x jumlah premi Jumlah hari dalam tahun = 183 x Rp 250.000 = Rp 125.342,50 365 Biaya administrasi = Rp 11.000 + 6. Prosedur pengajuan klaim asuransi mobil Jumlah total pengembalian = Rp 114.342,50

56 a. Tertanggung melaporkan kejadian klaim pada perusahaan asuransi selambat-lambatnya 5 hari kerja atau 72 jam sejak terjadinya klaim. b. Laporan klaim disampaikan oleh tertanggung melalui: datang sendiri ke kantor Asuransi Sinar Mas Syariah, Telepon dan FAX. c. Setelah melakukan pelaporan, tertanggung harus datang membawa kendaraannya yang rusak ke kantor Asuransi Sinar Mas Syariah untuk dilakukan survey kerusakan atau staf klaim ASM (surveyor) survey ke rumah / kantor / tempat tertanggung d. Tertanggung tidak boleh langsung membawa kendaraannya ke bengkel sebelum di survey oleh ASM, kecuali kendaraannya tidak dapat dijalankan secara teknis. e. Tertanggung melengkapi dokumen yang dibutuhkan seperti: - Mengisi dan menandatangani formulir pengajuan klaim (dilengkapi stempel perusahaan jika tertanggung institusi) - Fotokopi polis asli, SIM/KTP Pengemudi dan STNK - Apabila pelapor klaim bukan tertanggung, maka pelapor harus membawa KTP asli tertanggung - Surat laporan polisi untuk klaim TJH pihak ke-3, pencurian atau niat jahat. 7. Lamanya waktu pengurusan klaim Lamanya waktu pengurus untuk pembayaran klaim atas kasus kebakaran maksimal 7 (tujuh) hari kerja sejak dokumen lengkap diterima oleh penanggung

57 8. Kelengkapan administari yang harus dipenuhi dalam pengajuan klaim a Tertanggung mengisi formulir laporan klaim b Menyerahkan fotocopy polis dan menyerahkan berita acara atau surat keterangan mengenai peristiwa kerugian tersebut dari pihak yang berwenang. c Menyerahkan laporan rinci dan selengkap mungkin (termasuk rincian biaya perbaikan kembali) tetang hal ihwal yang menyebabkan terjadinya kerugian atau kerusakan. d Memberikan keterangan-keterangan dan bukti-bukti lain yang relevan, yang wajar dan patut diminta oleh penanggung. 9. Nominal yng di ganti Penanggung akan memberikan ganti rugi biaya perbaikan sebesar nilai kerusakan atau kerugian (kerusakan sebagian dan kerusakan total) yang dialami tertanggung dengan risiko sendiri sesuai dengan deductible yang berlaku. Akad wakalah bil ujrah ini menggunakan fatwa DSN-MUI No. 52/DSN- MUI/III/2006 tentang wakalah bil ujrah pada asuransi syariah sebagai pedoman operasional. Ketentuan akad wakalah bil ujrah ini adalah sebagai berikut: 1. Objek akad wakalah bil ujrah antara lain meliputi kegiatan administrasi, pengelolaan dana, pembatalan klaim, underwriting, pengelolaan portofolio resiko, pemasaran dan investasi. 2. Akad wakalah bil ujrah sekurang-kurangnya harus menyebutkan mengenai hak dan kewajiban peserta dan perusahaan asuransi, besaran, cara, dan waktu

58 pemotongan ujrah fee atas premi, syarat-syarat lainnya disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan. 3. Perusahaan asuransi bertindak sebagai wakil (yang mendapat kuasa) tidak boleh mewakilkan kepada pihak lain atas kuasa yang diterimanya, kecuali mendapatkan izin dari peserta dan selaku pemegang amanah wajib menginvestasikan dana yang terkumpul melalui investasi sesuai syariah. Akad wakalah bil ujrah ini juga digunakan dalam hubungan kerja sama antara perusahaan dengan peserta asuransi syariah. Adapun konsep dasar akad wakalah bil ujrah antara perusahaan asuransi dengan peserta asuransi syariah yaitu: 1. Wakalah bil ujrah adalah akad pemberian kuasa kepada perusahaan asuransi (takaful) untuk mengelola dana peserta atau melakukan kegiatan lain dengan imbalan pemberian ujrah (fee) 2. Peserta bertindak sebagai pemberi kuasa kepada perusahaan untuk mengelola dananya berupa premi yang disetorkan menjadi dana investasi dan atau tabarru (kebijakan) 3. Premi atau kontribusi yang dibayarkan peserta asuransi tidak serta merta menjadi pendapatan perusahaan asuransi tetapi milik peserta asuransi secara kolektif setelah dikurangi fee pengelola untuk perusahaan asuransi 4. Premi tersebut diakumulasikan untuk membagi resiko yang timbul diantara peserta asuransi 5. Premi atau kontribusi yang dibayarkan peserta memiliki komposisi dana tabarru dan ujrah yang besarnya sebagimana tercantum dalam polis

59 6. Peranan perusahaan asuransi terbatas dalam peran underwriter, collector, claim payer and fund manager dengan kompensasi perlindungan (manfaat takaful) bagi peserta 7. Sumber pendapatan asuransi berasal dari fee pengelolaan dan bagi hasil investasi 8. Setiap surplus operasi atau deficit operasi merupakan tanggung jawab peserta asuransi secara kolektif. Dengan kata lain dalam akad wakalah bil ujrah di PT. Asuransi Sinar Mas Syariah benar-benar ada dan ada buktinya, yaitu diterbitkannya bukti pembayaran polis sebagaimana terlampir. Menurut Agung Dhamar, 8 bahwa bukti pembayaran polis, para nasabah mempunyai pegangan secara legal atas akad wakalah bil ujrah yang di laksanakan dengan PT. Asuransi Sinar Mas Syariah, sehingga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang terdapat dalam Fatwa No52/DSN-MUI/2006. 8 Wawancara dengan Agung Dhamar bagian relationship manager PT Asuransi Sinar Mas Syariah Pekalongan tanggal 06/10/2011