BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang melimpah. Sumber daya ini harus dapat

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENANGANAN PENGANGGURAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

KATA PENGANTAR. hidayah-nya. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

PAPARANPERENCANAAN DAN PROGRAM KETENAGAKERJAAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai Membina, mengendalikan dan pengawasan di bidang

Pelaksanaan Green Jobs di Indonesia

PENINGKATAN PENEMPATAN MELALUI MEKANISME AKAD TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

DOKUMENTASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya. Masalah pengangguran

PELAYANAN PENEMPATAN TENAGA KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA MAKASSAR (Labor Placement Service at the Employment Office of Makassar)

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MEMBERIKAN KESEMPATAN KERJA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembangunan. Pada hakikatnya

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR: 13 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Selanjutnya, peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pelindungan kepada Pekerja Migran Indonesia dilakukan mulai dari desa, kabupaten/kota, dan p

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Perluasan Lapangan Kerja

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam era globalisasi pemerintah memiliki tantangan yang besar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PADA ACARA PEMBUKAAN JOB FAIR TAHUN 2015

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI PERDESAAN MELALUI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan ketenagakerjaan, yakni pengangguran merupakan salah satu

I. UMUM. Perencanaan...

BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB II RUANG LINGKUP INSTANSI

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I KETENTUAN U M U M

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan yang pelik dan komplek di Indonesia adalah

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

KEPALA DESA TAGAWITI KABUPATEN LEMBATA PERATURAN DESA TAGAWITI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG DESA TENAGA KERJA INDONESIA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

WALIKOTA TASIKMALAYA

ABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. arti yang sebenarnya sejak Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. berharga baik bagi dirinya, keluarganya maupun lingkungannya, oleh karena itu hak

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016

Program Pengentasan Kemiskinan melalui Penajaman Unit Pengelola Keuangan

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah menuntut setiap daerah otonom dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Tidak hanya kurangnya lapangan pekerjaan, buruknya Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari, tahun ke tahun, dan generasi ke generasi. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA MATARAM

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan sumberdaya utama suatu perekonomian (Mankiw,

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUAPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shinta Aryanti, 2013

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

HUBUNGAN KOMPETENSI DAN SISTIM PROSEDUR KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG SKRIPSI

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015

Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Sumber daya ini harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal penting terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah bagaimana sumber daya manusia yang ada dapat dikelola dan dikembangkan, sehingga terwujudnya tujuan bangsa Indonesia dengan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Hal ini karena SDM dalam pembangunan nasional mempunyai peran yang sangat penting. SDM berperan sebagai pelaku dalam mencapai tujuan pembangunan. Pembangunan tenaga kerja sebagai salah satu unsur pembangunan sumber daya manusia (human resources) diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas dan partisipasinya dalam pembangunan serta melindungi hak dan kepentingannya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Hal ini sesuai dengan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal ini berarti bahwa semua warga negara Indonesia mempunyai pekerjaan sesuai dengan kemampuanya sehingga diharapkan dapat memperoleh penghasilan yang cukup untuk hidup layak. Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dan kemitraan sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 1

2 tentang ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa: pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk : 1. Memperdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi. 2. Menciptakan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah. 3. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dalam mewujutkan kesejahteraanya. 4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Kondisi riil yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu masih tingginya tingkat pengangguran yang menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional, Badan Pusat Statistik pada bulan Februari tahun 2010, dimana masih ada sebanyak 8,59 juta orang dari 116 juta angkatan kerja di Indonesia. Keadaan Indonesia lainnya adalah masih rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja, yang juga berdampak kepada rendahnya produktivitas dan daya saing pekerja Indonesia. Hal ini mengakibatkan terbatasnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan layak di dalam maupun di luar negeri. Mengingat kondisi tersebut, pemerintah Indonesia memposisikan penyelesaian masalah penempatan tenaga kerja sebagai salah satu tantangan terpenting dalam pemerintahan pada saat ini, sehingga target pengangguran terbuka pada tahun 2015 adalah sebesar 5,1%, sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2014-2019 (Annisa, 2001: 4). Banyaknya pengangguran selain karena minimnya lapangan kerja juga disebabkan kurangnya persebaran informasi terkait pasar kerja. Adanya

3 kesenjangan dalam penyampaian informasi lapangan pekerjaan yang tersedia kepada pencari kerja telah mengakibatkan angka pengangguran semakin besar. Kurangnya komunikasi antara penyedia kerja dengan pencari kerja telah mengakibatkan angka pengangguran semakin besar. Kurangnya komunikasi antar penyedia kerja dengan pencari kerja telah mengakibatkan pencari kerja kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai lapangan pekerjaan yang ditawarkan oleh penyedia kerja. Akibatnya, kesempatan kerja yang tersedia tidak termanfaatkan dan jumlah pengangguran semakin besar. Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan akan menimbulkan dampak yang sangat luas, baik dibidang ekonomi, politik, Sosial budaya, hukum bahkan sampai pada bidang pertahanan dan keamanan. Permasalahan penting yang selalu mewarnai bidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan adalah tingginya angka penganggguran, rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja atau pekerja, kesempatan kerja yang ada tidak sesuai dengan kompetensi pencari kerja, masih sering terjadinya gejolak ketenagakerjaan berupa unjuk rasa dan mogok kerja, tingkat kesejahteraan pekerja yang masih jauh dari harapan, lemahnya perlindungan tenaga kerja, pekerja anak, perdagangan anak dan perempuan, serta pertumbuhan dan penyebaran penduduk secara proporsional kurang merata. Masalah penggangguran merupakan masalah nasional yang perlu diselesaikan secara terpadu baik di pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Data jumlah pencari kerja di Kabupaten Boyolali yang terdaftar di Dinsosnakertrans tahun 2012-2013 mengalami peningkatan. Jumlah pencari kerja di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali pada tahun 2012 adalah

4 sebanyak 1.204 orang, meningkat menjadi 1.417 orang pada tahun 2013. Peningkatan ini mencapai 17,7% dari jumlah pencari kerja tahun 2012. Peningkatan jumlah pencari kerja ini terjadi pada setiap tingkat pendidikan kecuali tingkat pendidikan diploma. Masalah penggangguran merupakan masalah nasional yang perlu diselesaikan secara terpadu baik di pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta secara lintas sektoral. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah meningkat pelayanan penempatan tenaga kerja yakni mempersingkat proses pertemuan antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Tujuan dari pelayanan penempatan adalah mengurangi pengangguran. Terkait dengan peningkatan jumlah pencari kerja yang terdaftar maka perlu adanya strategi yang tepat dari Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali untuk memberikan pelayanan bagi para pencari kerja. Kementrian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan instansi pemerintah yang mengurusi masalah ketenagakerjaan termasuk transmigrasi, dimana pemerintah berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Salah satu program pemerintah adalah melayani masyarakat dan memberikan informasi terkait dunia kerja, dalam melaksanakan tugasnya Kementrian Tenaga Kejra dituntut untuk cepat, dimana sesuai dengan kehidupan manusia saat ini yang selalu bergerak dengan cepat dalam menghadapi persaingan membuat teknologi menjadi andalan untuk mampu menguasai orang lain atau bahkan menguasai dunia ini. Terlebih pada era abad canggih ini, sehingga pola pikir manusia menjadi semakin kreatif sehingga bermunculan banyak inovasi-inovasi baru yang lebih kreatif dan menjanjikan.

5 Strategi Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali untuk memudahkan para pencari kerja antara lain dalam hal pembuatan kartu angkatan kerja (kartu kuning), penyediaan informasi lapangan kerja, pengurusan jamsostek bagi para tenaga kerja, pendaftaran lowongan kerja, pemberian pelatihan dan keterampilan bagi calon tenaga kerja, dan perlindungan terhadap hak-hak pekerja serta menanggapi keluhan permasalahan yang dihadapi tenaga kerja. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja yakni mempersingkat proses pertemuan antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Selama ini ada jurang pemisah antara penyedia kerja dengan pencari kerja dalam penyampaian informasi kesempatan kerja. Hal ini mendorong pemerintah melalui Dinsosnakertrans untuk menyediakan jembatan untuk mempermudah penyampaian informasi mengenai lapangan pekerjaan kepada pencari kerja salah satunya melalui bursa kerja (job fair). Adanya bursa kerja, penyampaian informasi mengenai kesempatan kerja semakin mudah diperoleh dan semakin memudahkan pencari kerja untuk mengirimkan lamaran pekerjaannya. Bursa kerja ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan mengingat amat kompleksnya masalah ketenagakerjaan, mulai dari meningkatnya jumlah angkatan kerja, pengangguran, penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri, meningkatnya mobilitas penduduk usia produktif sampai rendahnya kualitas tenaga kerja. Bursa kerja adalah pelayanan terhadap pencari kerja melalui penyaluran dan penempatan tenaga kerja. Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali berusaha menjadi jembatan untuk mempermudah penyampaian informasi mengenai

6 lapangan pekerjaan kepada pencari kerja. Adanya job fair memberikan kesempatan dan memudahkan pencari kerja untuk mengirimkan lamaran pekerjaanya. Bursa kerja ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan mengingat amat kompleksnya masalah ketenagakerjaan. Mulai dari meningkatnya jumlah angkatan kerja, pengangguran, penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun diluar negeri meningkatnya jumlah mobilitas penduduk usia produktif sampai rendahnya kualitas tenaga kerja. Permasalahan ini ternyata tidak hanya ada di tingkat nasional namun juga ada di tingkat daerah salah satunya di Kabupaten Boyolali. Kegiatan job fair oleh Dinsosnakertrans Kabupaten Boyolali diselenggarakan setiap tahun dengan berbagai jenis lapangan pekerjaan yang disediakan oleh para penyedia kerja. Penyelenggaraan Job fair ini bekerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta sebagai penyedia lapangan kerja. Penyelenggaraan job fair ini sesuai amanat UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 8 yang menyebutkan bahwa Informasi ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diperoleh dari semua pihak yang terkait, baik instansi pemerintah maupun swasta. Diharapkan adanya job fair ini dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Boyolali. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian dengan judul: STRATEGI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN MELALUI JOB FAIR DI KABUPATEN BOYOLALI.

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka perumusan masalahnya adalah: Bagaimana strategi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Boyolali melalui job fair? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Boyolali melalui job fair. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Bagi Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pencari kerja. 2. Bagi masyarakat dapat menjadi sumber informasi, pengetahuan dan perbandingan mengenai kondisi pasar kerja di Kabupaten Boyolali 3. Bagi akademisi, dapat diperoleh informasi dan gambaran mengenai strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran. E. Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, bagian awal terdiri atas halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan

8 fakultas, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran dan abstraksi. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan mengemukakan teori-teori yang mendukung atau mendasari dalam penelitian yang meliputi: teori tentang manajemen strategi, kebijakan publik, tenaga kerja dan angkatan kerja, dan bursa kerja (job fair) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisi kerangka pemikiran, hipotesa, obyek penelitian, jenis data, serta teknik pengumpulan data serta teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yaitu gambaran Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Boyolali, Strategi Dinsosnakertran dalam mengurangi pengangguran dengan bursa kerja (job fair). BAB V PENUTUP Berisikan kesimpulan dan saran