BAB I PENDAHULUAN. keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem. pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keputusan ke dalamnya integrasi dari perangkat keras, perangkat. lunak dan proses

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital), atribut (tabel sistem

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha.

BAB I PENDAHULUAN. saatnya pengelola dapat memberikan data pensiun. tahun 2004 hingga 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun.

BAB I PENDAHULUAN. berukuran besar. Kegunaan Data Mining adalah untuk menspesifikasikan pola

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang dapat kita lihat disekeliling kita.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. laporan transaksi penjualan dan mengenai data-data perangkat komputer hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas jalannya perusahaan atau instansi, sistem tersebut. keputusan yang dilakukan menjadi lebih berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kelemahan pada pencatatan laporan dan mengenai informasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kebutuhan teknologi dengan cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. instansi serta jenis usaha yang lain telah menggunakan teknologi komputer.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbuat lebih banyak dalam teknologi dan membuka diri terhadap

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

milik UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi penjualan sangat menentukan roda bisnis dari suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. hukum gadai yang tersebar di seluruh Indonesia. Pegadaian senantiasa berusaha

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan air di dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dengan negara lain. Saat ini kemudahan dan efisiensi tenaga serta

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk disiplin Ilmu Hortikultura selain buah-buahan dan sayuran. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi Division Bandung adalah

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. telah di perjanjikan. Dalam kasus ini terjadinya kredit macet pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. disusul pula dengan temuan baru yang lebih hebat dan canggih. Tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Geographic Information Sistem mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan strategi keunggulan biaya

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, cepat, tepat dan pastinya mudah. dengan transaksi keuangan dengan tepat dan akurat. Sebagai contoh penulis

BAB I PENDAHULUAN. bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. daerah tertentu, dimana orang-orang tersebut berasal dari daerah yang tidak sama

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. halnya didalam bekerja yang menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari segala aspek kehidupan dan berbagai bidang.

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. dan juga merupakan suatu asset penting yang harus dijaga dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dibidang keuangan, laporan-laporan yang diperlukan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (biasanya satu tahun). Sehingga dimungkinkan adanya penilaian, tindakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. scramble, teka-teki silang, dan puzzle. Tidak semua menganggap permainan. permainan tersebut dengan menggunakan teknik komputasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pemerintah telah melakukan hal-hal yang dianggap perlu dalam

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, kebiasaan untuk mencatat setiap kegiatan usaha yang terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbuat lebih banyak dalam teknologi dan membuka diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga PT. Global Duta Development yang menyediakan sistem

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan didukung Sistem Informasi yang baik maka

BAB I PENDAHULUAN. Kantor polisi dan pos polisi merupakan layanan bagi keamanan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. diberikan pemerintah melalui Direktorat Jendral pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel, namun cara tersebut masih

BAB I PENDAHULUAN. Penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Timur yang

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan

STMIK POTENSI UTAMA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN PINJAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP PADA KOPDIT CU HARAPAN KITA

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada letak persebaran peserta keluarga berencana ini, akan membantu

BAB I PENDAHULUAN. CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal (Rochmawati Daud ; 2014 : 19).

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) berdistribusi normal dan Data yang akan diuji bersifat linier.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini perusahaan masih sangat sulit melakukan pengambilan keputusan pemberian pinjaman kredit terhadap debitur UKM. Penggabungan beberapa teknik pengambilan keputusan ke dalamnya integrasi dari perangkat keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Perusahaan melakukan penjualan kredit berarti terdapat piutang dalam perusahaan. Oleh karena meningkatnya perkreditan, piutang juga semakin meningkat dan diperlukan pengawasan yang lebih ketat atas nasabah. Adanya data yang lengkap mengenai debitur dalam kapasitas melunasi piutangnya, dan syarat - syarat lainnya akan mempermudah keputusan untuk pemberian pinjaman selanjutnya kepada debitur tersebut. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau menolak resiko kredit, yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit yang telah memenuhi syarat Five C, bagaimana karakter debitur (Character), kapasitas melunasi kredit (Capacity), kemampuan modal yang dimiliki debitur (Capital), jaminan yang dimiliki debitur untuk menanggung resiko kredit (Collateral) dan kondisi lingkungan debitur (Condition). 1

2 Manusia senantiasa dihadapkan pada kewajiban untuk pada waktu-waktu tertentu mengambil keputusan. Berhasil dan tidaknya suatu keputusan tergantung dari berbagai faktor. Semakin banyak faktor yang harus dipertimbangkan, semakin relatif sulit juga untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan. Apalagi jika upaya pengambilan keputusan dari suatu permasalahan tertentu, selain mempertimbangkan berbagai faktor/kriteria yang beragam, juga melibatkan beberapa orang pengambil. Manajemen resiko adalah sebuah bagian yang terintegrasi pada kebanyakan perusahaan pada jaman sekarang dan salah satu resiko terbesar dilakukan oleh perusahaan pemberi pinjaman kredit yaitu menerapkan transaksi penjualan secara kredit kepada konsumen, dimana konsumen membeli produk atau jasa suatu perusahaan tapi dengan sistem kredit dengan suatu bunga dan utang pokok tertentu. Perusahaan menghadapi resiko kredit dalam hal misalnya perusahaan tidak menerima pembayaran di muka secara tunai untuk produk atau jasa yang dijualnya. Penyerahan barang atau jasa di depan dan menagih pembayaran kelak maka perusahaan akan menanggung suatu resiko selama tenggang waktu penyerahan barang dan jasa dengan waktu pembayaran. Resiko kredit ini tidak dengan sungguh-sungguh dikelola oleh perusahaan kecil yang hanya memiliki 1 atau 2 gagal bayar atau keterlambatan oleh konsumennya. Pelunasannya akan lebih terjamin apabila perusahaan menerapkan manajemen kredit yang tepat. Manajemen Resiko Kredit digunakan untuk memastikan kredit bisa diberikan kepada seorang pelanggan dengan meminimalkan resiko yang mungkin

3 muncul. Resiko yang muncul yaitu kredit yang bermasalah ataupun kredit macet, kredit dengan agunan fiktif, transfer fiktif sampai yang skala besar berupa jumlah yang fenomenal. Semuanya bisa terjadi akibat kurangnya pengawasan dalam operasional dan tidak adanya pemisahan tugas antara pelaksana dan manajemen resiko. Mencermati hal-hal diatas maka penulis tertarik untuk mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan untuk manajemen resiko kredit berbasis web dengan menggunakan profile matching yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam memberikan kredit kepada debitur. Sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu para kreditur dalam meminimalisir resiko kredit yang akan muncul nantinya. Dengan adanya permasalahan yang dihadapi tersebut maka penulis membuat skripsi dengan judul: Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Pinjaman Kredit (Debitur) Pada PT. Bank Mega Tbk, Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Profile Matching. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat di identifikasikan masalah yang ada sebagai berikut :

4 1. Saat ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang perbankan telah memiliki standar dalam penilaian pemberian kredit tetapi prosedur tersebut belum sepenuhnya dijalankan. 2. Kurangnya informasi tentang calon debitur terutama pada masalah karakter debitur, sehingga sering kali terjadi tunggakan pembayaran cicilian kredit oleh debitur. 3. Adanya kerja sama antara pihak Bank dengan debitur untuk memalsukan data atau informasi yang tujuannya agar mempermudah proses pencairan kredit. I.2.2. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu : 1. Bagaimana membuat sistem penilaian kredit debitur? 2. Bagaimana jika tidak adanya standar penilaian yang ditetapkan untuk mengetahui tingkat resiko pemberian kredit bagi debitur? 3. Bagaimana membuat Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam hal pengajuan kredit seorang debitur? 4. Apa saja yang menjadi penilaian untuk debitur agar permohonan dapat di proses. 5. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengambil suatu keputusan.

5 I.2.3. Batasan Masalah Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Input yang digunakan untuk data debitur dalam aplikasi ini adalah berupa : a. Nama (sesuai ktp) b. Alamat c. Jenis kelamin d. No. KTP e. Tempat Lahir f. Tanggal lahir g. Status perkawinan h. Nama istri/suami i. Jumlah tanggungn j. Nama usaha/toko k. Bidang usaha l. Alamat usaha m. Telepon/hp n. Nilai pinjaman o. Penghasilan p. Agunan

6 2. Input yang berupa persyaratan yang telah di tentukan oleh perusahaan Bank Mega, yaitu : a. Scan Ktp yang masih berlaku, b. Scan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), c. Scan SIUP ( Surat Ijin Usaha Perusahaan), d. Scan Akte Perusahaan, e. Scan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dan f. Scan Tabungan/ Rekening Koran. 3. Penilaian debitur di lihat dari beberapa aspek kriteria yaitu ; a. Character, b. Capital, c. Capacity, d. Collateral dan e. Condition. 4. Aplikasi ini mendukung terjadinya suatu pengambilan keputusan dengan melakukan analisis kriteria debitur. 5. Jenis pinjaman yang ditangani oleh perangkat lunak ini adalah jenis Usaha Menengah Kecil (UMK) yaitu kredit untuk modal suatu perusahaan atau perorangan dengan jangka waktu minimal 5 tahun dan maksimal 10 tahun dan dapat diperpanjang. 6. Aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan dibangun dengan metode Profile Matching.

7 7. Perumusan dan skala yang akan dibangun dengan sistem mengacu pada standarisasi PT. Bank Mega Tbk. 8. Batas dalam pemberian pinjaman hanya mencapai Rp. 500.000.000 (berdasarkan ketentuan yang berlaku). 9. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database MySQL. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan merupakan target yang menjadi fokus penyelesaian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pengajuan Kredit Debitur. 2. Membantu para pengambil keputusan pada perusahaan untuk menentukan keputusan apa yang harus diambil dalam hal menentukan di terima atau tidak nya pengajuan kredit tesebut. I.3.2. Manfaat Manfaat dari penulisan proposal skripsi ini adalah : 1. Perusahaan mempunyai aplikasi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan penentuan diterima atau tidaknya pengajuan pinjaman kredit calon debitur. 2. Pengambilan keputusan perusahaan mempunyai standar yang jelas dalam melakukan penilaian/persyaratan pada calon debitur.

8 I.4. Metodologi Penelitian I.4.1. Analisa Sistem 1. Prosedur Perancangan Tatacara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan aplikasi, adalah sebagai berikut : Target: Pemberian Pinjaman Analisis Spesifikasi Desain Gagal Verifikasi Validasi 1 Berhasil Finalisasi Gambar I.1 : Prosedur Perancangan 2. Analisa Kebutuhan Sesuai penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada pada aplikasi yang hendak dibangun adalah aplikasi ini dapat membantu penilaian untuk pengambilan keputusan terhadap calon debitur yang mengajukan pinjaman kredit.

9 3. Spesifikasi dan Desain Secara umum aplikasi-aplikasi yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut : a. Dibangun dengan menggunakan bahasa program PHP 5, MySQL 5.0 sebagai DBMS, Dreamweaver 8.0 b. Aplikasi yang dibangun hanya dapat berjalan pada sistem operasi Windows XP/ Win7/Win8/ Vista, dengan hardware minimum adalah processor setara Pentium IV dan Memori 512 MB. 4. Implementasi dan Verifikasi Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan aplikasi dengan memanfaatkan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah pemanfaatan masing-masing komponen sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai menjadi kesatuan aplikasi yang utuh dan siap pakai. 5. Validasi Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa aplikasi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan aplikasi untuk dapat berjalan pada sistem minimum yakni pada PC dengan

10 Processor Pentium IV, Memori 512 MB, Kartu Grafik 128 MB. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan. 6. Finalisasi Pada tahap terakhir aplikasi siap untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menyetujui atau tidak pengajuan kredit nasabah. I.4.2. Bagaimana Sistem yang Lama dengan Sistem yang akan Dirancang Setelah sistem telah berjalan berhasil maka melakukan perbandingan antara sistem yang lama dengan sistem yang akan dirancang. Sistem yang lama meliputi: 1. Pengolahan data pegawai yang menggunakan sistem manual komputerisasi yaitu berupa catatan dan berkas yang dituangkan kedalam Microsoft Office. Sehingga manajemen perusahaan butuh waktu yang cukup lama untuk membuat laporan data Debitur. 2. Data debitur diinput ke Microsoft Excel. Kemudian data tersebut dianalisis sehingga mendapatkan kesimpulan yang pasti. Berdasarkan kelemahan dari sistem yang sedang berjalan, maka penulis ingin merancang dan membangun sistem yang baru yang meliputi : 1. Perancangan sistem yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman yang berbasis web. Disini penulis ingin menambah kinerja perusahaan menjadi lebih efisien dan menghemat waktu dengan

11 merancang sebuah program aplikasi tentang Sistem Pendukung Keputusan menentukan pemberian pinjaman kredit (debitur). 2. Adapun database yang terintegrasi dengan data Debitur /Nasabah yang diterima atau ditolaknya persyaratan pinjaman kredit UKM. 3. Perancangan sistem dibangun dengan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language). I.4.3. Pengujian Sistem Pada tahap ini, dilakukan pengujian sistem secara menyeluruh, meliputi pengujian kriteria debitur serta persyaratan yang berlaku. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Dari pengujian sistem ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan. I.5. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan penulis di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yaitu PT. Bank Mega Tbk. Yg beralamat di jl. MT. Haryono No. 144-146 Medan.

12 I.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam BAB ini dijelaskan mengenai Latar Belakang, Ruang Lingkup Permasalahan, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian, Lokasi Penelitian dan Sistematika Penulisan BAB I : TINJAUAN PUSTAKA Pada BAB ini dijelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan dengan aplikasi yang digunakan. BAB II : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada BAB ini membahas tentang cara kerja dari metode yang digunakan. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada BAB ini berisi tentang pembahasan dari penelitian serta menampilkan hasil perancangannya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada BAB ini menjelaskan kesimpulan dan saran penulisan dari skripsi.