BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara memiliki gedung dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Teknologi komputasi yang berkembang pesat sangat

BAB I PENDAHULUAN. Toba Lestari, dalam proses pencatatan aktiva lancar setiap harinya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di antaranya adalah persediaan yang informasinya sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Jasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) resmi diberlakukan demikian pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan Informasi yang semakin meningkat sekarang ini, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak, maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di antaranya adalah persediaan yang informasinya sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. diamna telah disebutkan pada undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan jasa, ataupun sebagai hasil penagihan piutang usaha dari

BAB I PENDAHULUAN. narkoba umumnya sangat sulit untuk dapat keluar lagi dari penggunaan. Bahaya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pun sudah banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi komputer agar

BAB I PENDAHULUAN. maka tidak hanya Rumah Sakit -Rumah Sakit besar saja yang telah memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. tanah, maka banyak masyarakat beralih menggunakan Gas Elpiji untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan aplikasi-aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. data atau informasi yang harus dipubikasikan atau diketahui masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena jika kita memiliki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ke suatu lokasi tujuan, padahal kendaraan harus tetap terawat dengan baik. Produk

BAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk hard copy maupun bertanya kepada beberapa orang sekitar. Dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. Banyaknya jumlah masyarakat yang memerlukan fasilitas rental mobil

BAB I PENDAHULUAN. dokumen penting lainnya. Segala kegiatan-kegiatan yang ada pada kantor lurah

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. utama penduduk berasal dari perkebunan agroindustri. Dari banyaknya perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kota Medan telah menjadi kota yang

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. diidentifikasikan menurut lokasinya dalam sebuah database, dimana nantinya data

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, sekarang ini perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kota yang memiliki Bayaknya Sekolah tinggi, salah satunya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan begitu banyaknya pusat-pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil kerja yang maksimal. Handphone sebagai salah satu teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis,

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi di bidang geografis, informasi dapat ditampilkan dengan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi Informasi yang berhubungan dengan geografis. semakin dibutuhkan oleh banyak kalangan masyarakat terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. pinus. Dengan banyaknya desa yang telah disalurkan bantuan bibit pohon pinus

BAB I PENDAHULUAN. Penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Timur yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. SIG sebagai suatu sistem yang mengorganisir hardware, software, dan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasional sehari-hari untuk. kebijakan-kebijakan lainnya (Titi Widyaningsih:2010).

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan strategi keunggulan biaya

BAB I PENDAHULUAN. dan mengetahui perkembangan teknologi yang sedang terjadi, salah satu caranya

BAB I PENDAHULUAN. berubah sama sekali (konstan). Konsep produksi analisis produksi berfokus

BAB I PENDAHULUAN. bidang penjualan obat terbesar di Indonesia khususnya di kota-kota besar di

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, cepat, tepat dan pastinya mudah. dengan transaksi keuangan dengan tepat dan akurat. Sebagai contoh penulis

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait. Sedangkan wisata adalah kegiatan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. (SBNP) juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

BAB I PENDAHULUAN. bagi banyak masyarakat. Permintaan akan sumber daya listrik terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis, misalnya data yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara memiliki gedung dengan enam (6) lantai, di mana tiap lantai memiliki ruangan dengan fungsionalitas berbeda. Permasalahan yang sering terjadi adalah pengunjung Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara, mahasiswa / pelajar praktek kerja lapangan baru atau tamu lainnya yang berkepentingan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara mengalami kesulitan untuk mengetahui ruangan dengan cepat dan tepat tanpa harus bertanya pada Customer Service dan Security. Adanya data dan informasi termasuk peta (denah ruang) update dengan dinamika ruang yang terjadi tata ruang yang efektif dan efisien tidak hanya baik secara teknis, tetapi harus melibatkan semua pemangku pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara agar ketidaksesuaian informasi dapat dihindari. Kebutuhan informasi yang tepat dan akurat bagi sebagian besar orang adalah sangat penting. Salah satunya, kebutuhan informasi lokasi suatu ruangan dalam sebuah lembaga negara non departemen. Badan Pusat Statistik Provinsi sumatera Utara memiliki gedung dengan enam (6) lantai, di mana setiap lantai terdapat beberapa jenis ruangan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu untuk menunjang kelancaran proses pekerjaan dan aktivitas lainnya. Permasalahan yang sering terjadi di antaranya adalah seringnya pengunjung Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara, mahasiswa / pelajar praktek kerja lapangan baru atau tamu lainnya yang berkepentingan di Badan 1

2 Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara yang tidak mengetahui lokasi dari ruangan yang dicari. Sistem yang sampai saat ini digunakan dalam pencarian ruangan adalah cara manual, yaitu dengan bertanya pada orang lain atau Customer Service. Berdasarkan technical capabilities, sistem manual ini memiliki banyak kekurangan, di antaranya informasi yang diperoleh hanya berupa ucapan lisan dari seseorang yang belum tentu jelas dan benar keakuratannya. Sangat mungkin juga orang yang dimintai penjelasan tidak tahu lokasi yang dimaksud. Berdasarkan permasalahan yang ada, diperlukan suatu sistem yang memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu dalam pencarian lokasi ruangan berupa informasi dalam bentuk peta yaitu berupa denah (mapping) dan informasi identitas dari setiap pengguna ruangan. Sistem ini memberikan informasi ruangan yang lebih akurat, karena informasi langsung di-update oleh admin dan dirancang dalam bentuk gambar ruangan atau layer. Dimana sistem akan menyajikan informasi yang dapat membantu pengunjung dalam mendapatkan sebuah informasi yang akurat. Gambaran di atas menjadi suatu pertimbangan bagi penulis untuk membuat judul Sistem Informasi Geografis Pemetaan Letak Ruangan Pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.

3 I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Pencarian informasi letak ruangan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara sering terkendala pada hasil bertanya langsung yang tidak akurat dan membingungkan. 2. Seringnya terjadi pemborosan waktu ketika mencari suatu ruangan. 3. Belum ada sistem yang khusus untuk memberikan informasi tentang letak ruangan pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana membangun suatu sistem informasi geografis dengan database terintegrasi khususnya untuk memberikan informasi tentang Letak Ruangan yang ada di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara? I.2.3. Batasan Masalah Sistem Pemetaan Ruangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara ini guna mempermudah dalam pencarian informasi letak ruangan di Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, untuk mengurangi kesalahan dalam pencarian suatu ruangan dan untuk memberikan informasi letak ruangan secara peta berupa denah ruangan dan memberikan informasi berupa identitas dari penguna ruangan di Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.

4 Supaya pembuatan rancangan ini fokus dan tidak terlalu luas cakupannya maka diperlukan batasan masalah yang akan diambil. Batasan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan bahasa pemograman dalam bentuk PHP dan penerapan database jenis MySQL. 2. Sistem ini digunakan dalam aplikasi PC (stand alone). 3. Pengolahan data spasial digunakan software ArcView GIS. 4. Input pada sistem informasi geografis pemetaan letak ruang di Badan Pusat Statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data Bidang Penunjang Statistik dan data sub bagian tugasnya. 5. Output informasi dari Letak Ruangan yang ada di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara disertai dengan data yang dimasukan yaitu bidang penunjang statistik dan layer untuk letak ruangan beserta sub tugas dalam bidang penunjang statistik. 6. Wilayah / tempat yang akan di petakan hanya sebatas gedung di Badan Pusat Statistik saja. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Dalam melakukan penelitian ini, penulis mimiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai untuk sistem yang akan dirancang dan tujuannya adalah sebagai berikut:

5 a. Untuk memberikan informasi tentang letak ruangan yaitu bidang penunjang statistik dan sub tugas pada bidang penunjang statistik agar dapat mengurangi kesalahan dalam pencarian suatu ruangan. b. Untuk membangun sistem informasi geografis Mapping (denah) yang ditampilkan untuk membantu memberikan informasi mengenai Letak Ruangan yang ada pada Badan Pusat Statistik. c. Memberikan kemudahan bagi pengunjung yang datang di kantor Badan Pusat Statistik. I.3.2. Manfaat Adapun manfaat umum yang akan diperoleh dari aplikasi yang akan dibangun ini adalah sebagai berikut : a. Menyediakan informasi-informasi mengenai Letak Ruangan di Badan Pusat Statistik. b. Memudahkan pengguna untuk mencari Letak Ruangan yang berada di Badan Pusat Statistik. c. Memberikan informasi ruangan yang berupa bidang penunjang statistik dan sub bidang dari pengguna yang menempati setiap ruangan. I.4. Metodologi Penelitian berikut : Metodologi yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai

6 1. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang mendukung penelitian, pencarian dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan ke Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. Data spasial berupa mapping dan peta ruangan sebagai peta dasar pembuatan SIG ini. Data non spasial (data tabular) berupa diskripsi Letak Ruangan dan yang lainnya yang berhubungan dengan pemetaan letak ruangan ini. a. Pengamatan (Observation) Mengumpulkan data berupa survey langsung pada Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. Adapun data yang dimaksud adalah data bentuk fisik pada bangunan gedung dan data pengguna dalam bidang penunjang statistik di Badan Pusat Statistik. b. Wawancara (Interview) Merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait. yaitu melakukan tanya jawab dengan Kepala Bagian Tata Usaha. c. Sampling Menganalisa dan memilih dokumen yang tersedia dan sesuai dengan bidang yang dipilih sebagai berkas lampiran. d. Penelitian Perpustakaan (Library Research) Metode ini penulis mengutip dari beberapa bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas akhir yang dilaksanakan. Yang dikutip dapat berupa teori ataupun beberapa pendapat dari beberapa buku bacaan ataupun diktat

7 yang dipergunakan selam kuliah. Ini dimaksudkan untuk memberikan landasan teori yang kuat melalui buku buku ataupun literature yang tersedia diperpustakaan, yang berhubungan dengan penulisan Laporan tugas akhir ini. I.4.1. Analisa Tentang Sistem Yang Ada Adapun beberapa prosedur yang digunakan dalam penelitian ini. Prosedur perancangan merupakan tata cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan. Langkah-langkahnya adalah : 1. Pengumpulan berbagai data baik itu data spasial maupun data atribut/non spasial yang akan dijadikan input data dalam pengolahan dengan SIG. 2. Mengorganisasikan kedua jenis data di atas (data spasial dan data atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga bisa diakses, diupdate dan diedit. 3. Menampilkan informasi - informasi yang dapat dihasilkan dengan SIG. Dalam hal ini yaitu informasi informasi yang berkaitan dengan keadaan Letak ruangan yang ada di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Perancangan di mulai dengan membuat interface dari sistem informasi Geografis pemetaan Letak Ruangan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. I.4.2. Perbandingan Sistem Dalam hal ini sistem yang digunakan belumlah efektif dikarenakan sistem informasi yang digunakan masih bersifat manual hanya melakukan tanya jawab

8 langsung, dimana informasi yang diperoleh hanya berupa ucapan lisan dari seseorang yang belum tentu jelas dan benar keakuratannya. Sangat mungkin juga orang yang dimintai penjelasan tidak tahu letak yang dimaksud. Namun dengan sistem informasi yang dirancang sistem akan lebih mudah karena telah menggunakan aplikasi yang dibuat sesederhana mungkin dan lebih efektif dan efesien dalam akses informasi keberadaan Letak Ruangan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pihak pengguna dalam pencarian letak ruangan yanga ada dan didukung dengan database yang berperan dalam penyimpanan data data yang telah diinput dan jika ada perubahan informasi letak ruangan akan lebih mudah untuk perawatan. I.4.3. Pengujian / Uji Coba Sistem yang dibuat Pada tahap pengujian / uji coba sistem informasi geografis pemetaan letak ruangan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dilakukan pengujian aplikasi secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa aplikasi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya dimana sistem informasi geografis pemetaan letak ruangan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara ini mencari informasi letak ruangan dan bidang penunjang statistik yang ada. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan aplikasi untuk dapat berjalan pada sistem minimum PC Intel Core tm 2 Duo, RAM 512 serta Hard Drive 320 Gb. Dari pengujian / uji coba ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan.

9 I.5. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di bagian tata usaha pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Asrama Medan. I.6. Sistematika Penulisan Langkah langkah atau tahapan tahapan yang di tempuh dalam menyelesaiakan penulisan ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Ruang Lingkup Permasalahan, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian, Lokasi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang teori teori yang berhubungan dengan program yang dirancang, seperti pengertian sistem informasi, alat bantu perancangan sistem, database, dan bahasa pemograman yang digunakan. BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang sedang berjalan dan disain sistem yang diusulkan.

10 BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Bab ini menjelaskan tentang tampilan hasil implementasi sistem yang diusulkan, pembahasan hasil uji coba sistem, serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai referensi perbaikan di masa yang akan datang.